Republika 4sept09 Bl 1 Gempa Korban Masih Tertimbun

Republika Online - Korban Masih Tertimbun

Page 1 of 3

Jumat, 04 September 2009 pukul 01:59:00

Korban Masih Tertimbun Warga masih takut pulang. BANDUNG — Jumlah korban akibat gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter (SR) yang berpusat di 142 kilometer barat daya Tasikmalaya, diperkirakan terus bertambah. Pencari an korban di sejumlah titik masih dilakukan. Seperti evakuasi di lokasi bukit longsor akibat gempa di Kampung Gunung Hanafi, Desa Cikangkareng, Kec Cibinong, Kab Ci anjur, Jawa Barat. ‘’Khu sus di Cianjur, gempa diikuti longsor,’‘ kata Gubernur Jabar, Ah mad Heryawan, di Bandung, kemarin. Di lokasi itu, kata Dandim 0608 Cianjur, Letkol Inf Sunoto, yang menjabat wakil ketua Satgas Penanggulangan Bencana Cianjur, baru dievakuasi 20 orang, dari dugaan 57 yang tertimbun. Ke-20 orang itu ditemukan tewas. Sebanyak 30-50 orang lainnya hilang tertimbun longsoran bukit. ‘’Masih ada 13 ru mah yang tertimbun longsoran ba tu besar dan tanah,’‘ kata Su noto. Di Kab Bandung, 13 orang dinyatakan tewas. Miftahudin (35 ta hun) dan Iyong (44), warga Kam pung Cileutik, RT 01/09, Desa Banjaran Wetan, Kec Banjaran, di antara kor ban tewas yang berhasil di evakuasi dari timbunan rumahnya yang ambruk, kemarin siang. Rumah Sakit Umum (RSU) Soreang di Kab Bandung menerima 21 orang luka-luka, 13 wanita dan delapan laki-laki. Tiga di antaranya mesti dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung karena kritis, dengan kondisi tulang lengan patah, cedera di wajah dan kepala. ‘’Saat kejadian, korban sedang tidur di dalam rumah,’‘ kata Kabag Kehumasan RSU Soreang, Mahendrawan. Penanganan pascagempa, kata Bu pati Kab Bandung, Obar Sobar na, difokuskan pada pemu lihan kondisi psikis korban dan pemenuhan kebutuhan dasar. ‘’Saat ini banyak warga yang takut pulang ke rumah karena khawatir ada gempa susulan,’‘ kata Obar. Petugas Dinsos Kab Garut, Da dang Bunyamin, mengaku kesu litan mengevakuasi tujuh korban di lima desa, ka rena lokasinya di daerah perbu kitan yang terpencil. Namun, war ga di sana yang rumahnya am bruk, telah dipasok tenda. Selain korban jiwa, getaran gem pa pada Rabu (2/9) pukul 14.55 WIB itu telah menghancurkan ribuan rumah. Selain ru mah, sarana publik juga rusak, yaitu 83 gedung SD, SMP, dan SMA, serta 301 masjid rusak. Meski jauh dari pusat gempa, 1.295 rumah di Kab Cilacap, Jawa Tengah, terdampak lindu Tasikmalaya. Sebanyak 98 rumah roboh rata dengan tanah, 408 rusak berat, dan 789 rumah retak. Jumlah pengungsi pun mencapai 2.388 orang pada Rabu malam. ‘’Masih banyak yang takut kembali ke rumah. Mereka memilih tidur di tenda,’‘ kata Kabid Badan Penanggulangan Bencana Cilacap, Suparno.

http://republika.co.id/koran/14/74072/Korban_Masih_Tertimbun

9/7/2009

Republika Online - Korban Masih Tertimbun

Page 2 of 3

Solihin, warga Desa Sidamukti, Patimuan, Cilacap, menceritakan pengalamannya. ‘’Saat gempa, bersama anak-anak, saya me rang kak keluar. Sesampai di luar, rumah langsung roboh.’‘ Dia berharap, pemerintah tak hanya menghibur, tapi juga memberi bantuan materi supaya dapat membangun rumah. ‘’Kami kalut, apalagi dekat Lebaran,’‘ katanya. Sejumlah warga yang masih menempati tenda darurat, terlihat di Dusun Pahing, Desa Sakerta Timur, Kec Darma, Kab Kuningan, Jabar. Kami sudah tak pu nya rumah lagi, kata En tat, war ga setempat. Mensos, Bachtiar Cham syah, mengatakan, tenda da rurat dan dapur umum dibangun selama masa tanggap daru rat. Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyo no meninjau lokasi bukit longsor di Cianjur. Dia meminta proses tanggap darurat dipercepat. Selamatkan nyawa, yang wafat dikebumikan, lalu rekonstruksi. Kepala Pusat Penanggulangan Bencana Depkes, Rustam Pakaya, meng ung kapkan, hingga ke marin pu kul 20.15 WIB, jumlah korban te was mencapai 52 orang. Seba nyak 5.368 orang masih mengungsi. rig/wed/wid/jok/c14/ lis/ san/c12/c02 GUNCANGAN BELUM BERLALU Gempa 7,3 pada Skala Richter (SR) telah berlalu. Tapi, guncangan belum berhenti. Jumlah korban tewas belum benar-benar pasti. Masih banyak yang tertimbun longsoran tanah dan puing. 57 Jumlah tewas Akibat gempa, berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggu langan Bencana (BNPB), hingga Kamis (3/9) sore. Rinciannya: - Kab Cianjur : 21 - Kab Sukabumi : 2 - Kab Bandung Barat : 1 - Kab Bogor : 2 - Kab Ciamis : 4 - Kab Garut : 10 Lokasi terparah akibat gempa di Pamalayan dan Cikelet, Kec Cikelet; Mancagahar dan Neglasari, Kec Cisompet; dan Mandalakasih, Kec Pamengpeuk. Jumlah luka berat tercatat 11 orang, luka ringan 57, rumah rusak 6.917, sekolah rusak 298, masjid rusak 160. - Kab Tasikmalaya : 9 Jumlah luka berat 29, luka ringan 60, dengan lokasi terparah di Kec Cigalontang, Cisayong, dan Bantarkalong. - Kab Bandung : 8 Jumlah ini lebih rendah dari laporan Tim Satlak PB Kab Bandung kemarin sore, yang mencatat 13 tewas, yang berasal dari Pangalengan (9), Banjaran (2), Cimaung (1), Kertasari (1). Adapun korban luka 363 orang, rumah rusak 26.985, sekolah rusak 83, masjid rusak 301. Sejumlah kantor desa dan kecamatan serta dinas juga rusak. - Kab Kuningan: 0 Tidak ada korban jiwa. Gempa hanya merusak 346 rumah di delapan kecamatan, yaitu Darma, Kadugede, Cilebak, Ciwaru, Karang Kancana, Selajambe, Subang, dan Ciniru. Jumlah pengungsi 155 orang.

http://republika.co.id/koran/14/74072/Korban_Masih_Tertimbun

9/7/2009

Republika Online - Korban Masih Tertimbun

Page 3 of 3

- Kab Majalengka : 0 Tidak korban jiwa. Gempa hanya merusak 340 rumah, dengan 38 di antaranya rusak berat. - Kab Cilacap : 0 Sebanyak 1.295 rumah di sana rusak, bahkan 98 di antaranya rata dengan tanah. Jumlah pengungsi juga terbilang besar yaitu, 2.388 jiwa. Gempa juga mengakibatkan dua balai desa roboh, enam bangunan pasar rusak berat. 24.518 Rumah rusak 11.039 rusak berat 15 rusak sedang 13.464 rusak ringan 3.118 Jumlah pengungsi - Tasikmalaya 450 orang - Kab Kuningan 180 - Kab Ciamis 100 - Kab Cilacap 2.388 Sumber: BNPB Pengolah Data: Harun Hussein Infografis: Dwinanto/Republika

http://republika.co.id/koran/14/74072/Korban_Masih_Tertimbun

9/7/2009