Kompas.Com
Page 1 of 2
Print
Send
Close
Korban Gempa Keluhkan Sikap Pemerintah Jumat, 27 Februari 2009 | 01:02 WIB
Manado, Kompas - Korban gempa bumi di Kabupaten Talaud merasa dianaktirikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan pemerintah pusat. Perhatian pemerintah dinilai jauh dari yang diharapkan. Selain bantuan tidak memadai, kunjungan pejabat pemerintah pun minim. Pendapat itu diungkapkan sejumlah warga Talaud, yang Kamis (26/2) kemarin datang ke Manado, Sulawesi Utara, mencari bantuan untuk korban gempa bumi. Dalam kesempatan itu mereka juga mempertanyakan perhatian Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang yang tak kunjung datang melihat kehidupan korban gempa pascabencana. ”Apakah karena sibuk mengurusi persiapan WOC (Konferensi Kelautan Dunia), sampai harus melupakan kami?” kata Dogmapudi Mangetik, tokoh masyarakat di Pulau Kabaruan, salah satu pulau di Kabupaten Talaud. Menurut Mangetik, bantuan yang disalurkan Pemerintah Provinsi Sulut saat ini baru senilai Rp 500 juta bersama bantuan makanan instan, susu, pakaian, serta tenda. Namun, itu tergolong minim. Tenda yang disalurkan, misalnya, hanya menjangkau puluhan keluarga korban. ”Padahal, jumlah korban gempa 600 keluarga,” ujarnya. Mengenai bahan makanan dan uang, menurut Mangetik, saat ini semua telah habis dipakai untuk kebutuhan hari-hari, sementara korban belum bisa beraktivitas seperti sebelumnya. Harapkan kunjungan Warga Talaud, khususnya warga Pulau Kabaruan, menurut Mangetik, sangat merindukan kedatangan pejabat pemerintah. ”Mereka berharap pejabat melihat langsung ketertinggalan pembangunan di Kabaruan dan bagaimana nasib korban gempa. Selama ini, baru Bupati Talaud Elly Lasut yang langsung melihat keberadaan korban. Sudah puluhan tahun tak ada pejabat provinsi yang ke Pulau Kabaruan,” kata Marten Mengga, warga Talaud, menimpali Mangetik. Menanggapi keluhan itu, Kepala Biro Pemerintahan dan Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Sulut Roy Tumiwa menjelaskan, saat gempa bumi melanda Talaud, Gubernur sedang berada di Nairobi, Kenya. Namun, Gubernur saat itu langsung menugaskan Sekretaris Provinsi Sulut Robby Mamuaya untuk mengunjungi korban gempa sekaligus menyerahkan bantuan. Sepulang dari luar negeri, Gubernur dihadapkan pada persiapan WOC. ”Pak Gubernur berkeinginan ke Talaud, tetapi masih mencari-cari waktu,” kata Tumiwa menambahkan. Sebagaimana diberitakan, 12 Februari lalu terjadi gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter. Gempa merusak 569 rumah dan tempat ibadah di tujuh kecamatan di Kabupaten Kepulauan Talaud. Menurut Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial Sulut Tumanduk, bencana ini terjadi di 10 kecamatan dari 17 kecamatan di Talaud. (zal)
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/27/01024598/korban.gempa.keluhkan.sikap.p ... 3/3/2009
Kompas.Com
Page 2 of 2
zal
Dapatkan artikel ini di URL: http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/02/27/01024598/korban.gempa.keluhkan.sikap.pemerintah
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/27/01024598/korban.gempa.keluhkan.sikap.p ... 3/3/2009