Kompas 4sept09 Bl 1 Gempa Korban Tewas Jadi 53 Orang

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kompas 4sept09 Bl 1 Gempa Korban Tewas Jadi 53 Orang as PDF for free.

More details

  • Words: 899
  • Pages: 3
KOMPAS cetak - Korban Tewas Jadi 53 Orang

Page 1 of 3

Korban Tewas Jadi 53 Orang Jumat, 4 September 2009 | 02:55 WIB Cianjur, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan kepala daerah untuk tetap berada di lapangan agar bisa bertindak cepat dan mengambil keputusan tepat. Demikian disampaikan Presiden saat meninjau lokasi gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (3/9). Hingga Kamis petang kemarin, jumlah korban akibat gempa yang terjadi Rabu lalu pukul 14.55 berkekuatan 7,3 skala Richter dan berpusat di 142 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, di kedalaman 30 kilometer di bawah Samudra Indonesia, itu menjad 53 orang meninggal, 167 orang luka berat dan ringan. Sementara 37 orang hilang akibat gempa yang memicu longsor tersebut. Gempa juga mengakibatkan 13.660 orang (323 keluarga) mengungsi. Kerugian dan korban ini tersebar di Cianjur, Garut, Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Bandun Barat, Bogor, Kuningan, Ciamis, Purwakarta, Subang, dan Banjar. Di luar itu, menurut Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Jawa Barat, gem juga mengakibatkan 97 rumah hancur, 32.293 rumah rusak, dan 671 bangunan fasilitas umum rusak. ”Kami akan mengoptimalkan penanganan tanggap darurat, termasuk membangun ratusan dap umum, dan sebagian sudah berjalan,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kamis malam. Di Jawa Tengah, gempa tektonik ini menimbulkan kerugian di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, yaitu 1.245 rumah yang tersebar di 63 desa di Kabupaten Cilacap roboh hingga rusak berat, dengan rincian 98 roboh, 408 rusak berat, dan 739 rumah retak-retak. Me di Cilacap gempa tidak menelan korban jiwa, 2.388 orang terpaksa mengungsi menyelamatka diri ke sejumlah tempat yang lebih aman. Bantuan Presiden Presiden kemarin berkunjung ke lokasi gempa yang terkena longsoran di Desa Pamoyanan da Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur. Presiden didampingi Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri, seperti Menko Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Ment Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, dan Sekretaris Kabine Sudi Silalahi. Hadir pada kesempatan ini Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Dede Yusuf. Presiden menyerahkan bantuan Rp 5 miliar untuk proses tanggap darurat, di luar dana lain ya diatur oleh undang-undang. ”Dalam tahap awal tanggap darurat, selamatkan sebanyak-

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/04/02552481/korban.tewas.jadi.53.orang

9/7/2009

KOMPAS cetak - Korban Tewas Jadi 53 Orang

Page 2 of 3

banyaknya warga. Gunakan dana bantuan itu untuk keperluan tanggap darurat, logistik, dan lain sebagainya,” kata Presiden. Presiden juga memberikan bantuan, antara lain, 10 tenda peleton, 250 tenda gulung, 25 tenda keluarga, 3.669 alat dapur, 554 selimut, 250 tikar, 2 generator, 50 ton beras, 6.000 bungkus mi instan, 30.000 paket lauk pauk, 7.690 seragam sekolah, dan 12.100 potong pakaian. Dalam paparan kronologi, Komandan Kodim 0608 Cianjur Letnan Kolonel (Inf) Sunoto menyatakan perlu menggunakan alat berat untuk melakukan evakuasi korban. Namun, menurut Presiden, harus dipastikan apakah penggunaan alat berat itu tepat. ”Tadi pagi (Kamis) saya mendapat laporan bahwa ternyata timbunan longsor itu berupa batu. Kalau memang alat berat tetap tidak bisa digunakan, Dandim harus memikirkan alternatif lain,” ujar Presiden. Presiden lalu berjalan kaki dari kantor Desa Pamoyanan menuju lokasi bencana longsor untuk melihat kondisi di lapangan. Kondisi Babakan Ciwaringin, tempat longsor terjadi, sangat mengenaskan. Sebanyak 13 rumah dan sebuah masjid di kampung itu tertimbun bebatuan besar. Bahkan, ada sebuah batu yang besarnya nyaris sebesar rumah tipe 36. Reruntuhan itu berasal dari dinding tebing Urug Hanafi yang longsor. Dilaporkan 24 warga setempat dinyatakan meninggal dan 32 lainnya hilang. Sampai kedatangan Presiden pukul 15.30, 20 korban tewas telah ditemukan dari reruntuhan bukit. ”Waktu gempa, kabel-kabel bergerak. Tanah seperti dibalik. Getaran paling tinggi dari atas bukit. Itu yang saya lihat. Di sini kurang lebih ada 15 keluarga, terdiri dari 57 orang, termasuk bayi. Kuli yang bekerja belum tercatat,” ujar Darmadi (43), saksi yang bercerita kepada Presiden. Saat ini sebagian besar warga tinggal di tenda-tenda pengungsian di lapangan Desa Pamoyanan. Untuk membantu korban, pemerintah, antara lain, telah menyiagakan 590 personel gabungan dari Yonif 300 Raider, Brimob Kepolisian Daerah Jawa Barat, dan Detasemen Kesehatan. Mereka dibantu oleh 100 personel dari jajaran pemerintah daerah dan 80 relawan, baik dari Palang Merah Indonesia maupun Badan SAR Nasional. Daerah rentan Dari Bandung, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menjelaskan, kerusakan infrastruktur yang lebih berat terjadi di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, dan Cianjur, dan bukannya di Tasikmalaya, karena ketiga daerah itu berada di zona kerentanan gempa bumi sangat tinggi. Selain itu, jarak ketiga wilayah tersebut lebih dekat dengan pusat gempa ketimbang Tasikmalaya. Menurut Surono, lapisan tanahnya juga lapuk dan rentan terkena gempa. Akibatnya, potensi gempa bisa mencapai 8 modified mercalli intensity dan percepatan gempa bumi terjadi lebih

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/04/02552481/korban.tewas.jadi.53.orang

9/7/2009

KOMPAS cetak - Korban Tewas Jadi 53 Orang

Page 3 of 3

besar. Kemarin sekitar pukul 15.00, warga Kabupaten Purwakarta dan Subang yang menjadi korban gempa mulai memperbaiki rumah mereka yang rusak. Di Kabupaten Purwakarta, gempa merusak sekitar 100 rumah di tujuh kecamatan, yaitu Darangdan, Bojong, Jatiluhur, Plered, Tegalwaru, Purwakarta, dan Sukatani. Sekitar 500 korban gempa di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, yang mengungsi di tenda-tenda darurat sangat membutuhkan air bersih. Mimin Nurjanah (35) dari Desa Jayapura, Cigalontang, mengatakan, akibat gempa pula aliran listrik di sejumlah rumah terputus sehingga pompa penyedot air rusak tak berfungsi. Warga terpaksa mencari air dari dua mata air yang tersisa di desa itu atau membeli air bersih isi 20 liter seharga Rp 1.000. Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sukapura Tasikmalaya Atang Kardian mengatakan, PDAM Tirta Sukapura saat ini hanya bisa menyuplai kebutuhan air bersih untuk pengungsi sebanyak tiga tangki per hari. Satu tangki berisi 3.000 liter air bersih. (Tim Kompas)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/04/02552481/korban.tewas.jadi.53.orang

9/7/2009

Related Documents