Refleksi Diri Kdk.docx

  • Uploaded by: sinta widhie
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Refleksi Diri Kdk.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,023
  • Pages: 2
Saya merupakan anak perempuan dari 3 bersaudara, dan saya menyadari keberadaan saya saat ini tidak terlepas dari pengaruh perhatian, bimbingan serta pengajaran dari orangtua serta orang-orang yang berpengaruh dalam hidup saya. Menurut saya, saya seseorang yang saat memilih butuh pendapat orang lain. Hal yang paling membuat saya kesulitan adalah posisi harus memilih, sebab saya tergolong orang yang mempertimbangkan banyak hal dalam keputusan-keputusan yang akan diambil. Namun hal baik dari itu, di saat saya telah memutuskan hal tersebut saya juga telah mempersiapkan pribadi saya untuk mempertanggungjawabkan efek dari keputusan tersebut. Pertimbangan yang sangat berat akhir-akhir ini adalah tentang organisasi mahasiwa yang saya ikuti. Saya mengikuti open recruitmen pada 2 jenis organisasi mahasiwa, dari 2 jenis organisasi itu saya sudah menyelesaikan 1 organisasi, jadi organisasi lainnya masih dalam tahap seleksi. Hidup ini penuh dengan pilihan, mana yang akan dipriotitaskan terlebih dahulu. Kemudian saya mencari solusinya dengan bertanya pendapat teman saya. Dan akhirnya saya menemukan prioritas mana yang saya pilih. Hasilnya adalah saya memilih organisasi yang telah saya selesaikan terlebih dahulu. Karena pada akhirnya semua orang tetap harus memilih. Saya adalah orang berkemauan keras. Saat saya menginginkan atau merencanakan sesuatu, saya akan berusaha dengan keras untuk mewujudkannya. Namun keburukan dari sifat saya ini, saya akan merasa sangat sedih apabila pada akhirnya segala usaha yang telah saya lakukan ternyata tidak mampu mewujudkan keinginan saya. Posisi ini selalu menjadi posisi pembelajaran saya, sebab ketika menyadari kesedihan yang saya alami, saya bukan berputus asa, akan tetapi menerima apa yang telah terjadi dan bersemangat kembali. Saya suka tersenyum, terutama saat menyapa orang-orang disekitar saya karena saya memang menyukai wajah yang berbahagia dan tidak bermusam. Di dalam pergaulan, saya juga gampang menyesuaikan diri. Hal ini didukung juga karakter saya yang suka bercanda. Jujur saja, melihat orang tertawa dan bahagia juga turut memberikan efek bahagia pada diri saya. Sekarang ini saya merupakan mahasiswi baru di kampus Poltekkes Kemenkes Semarang, tepatnya dijurusan Keperawatan. Awal mula saya bisa memilih kampus ini karena saat di SMA saya sudah menyadari jika menyukai bidang kesehatan. Kemudian adanya dari dorongan keluarga dan dasarnya saya juga menyukai bidang kesehatan, kemudian saya mengikuti tes dikampus ini, dan akhirnya saya berhasil masuk dikampus ini. Saat disini banyak yang sudah terjadi pada saya, contohnya adalah kesedihan, kebahagiaan, tekanan, dan masih banyak lagi. Tapi dari kejadian itu terus membuat saya meningkatkan kemampuan saya bagaimana saya harus menangani semua itu. Memang berat menerima semua dukacita yang terjadi tapi pastilah kita mendapatkan banyak pelajaran dari kejadian telah terjadi pada diri kita. Sejalan dengan aktivitas yang saya kerjakan, banyak hal yang dapat dipelajari saat disini, contohnya mata kuliah yang sangat intens membuat saya lebih tertarik untuk mempelajarinya, tekanan dikelas yang saya pilih juga sangatlah besar, karena saya mengikuti kelas internasional yang segala hal harus menggunakan inggris, dan kelemahan saya adalah kurangnya pemahaman dalam inggris, oleh sebab itu saya termotivasi untuk mempelajarinya, dan dikeperawatan juga harus mempelajari banyak ilmu untuk meningkatkan berpikir kritis kita dalam menangani pasien.

I am a daughter of 3 siblings, and I realize that my current existence is inseparable from the influence of attention, guidance and teaching from my parents and influential people in my life. In my opinion, I am someone who when choosing needs the opinions of others. The thing that made me most troubled was the position I had to choose, because I was a person who considered many things in the decisions that would be taken. But the good thing about that, when I decided that I also prepared myself personally to account for the effects of that decision. A very heavy consideration lately is about student organizations that I follow. I joined Open Recruitment in 2 types of student organizations, from the two types of organizations I have completed 1 organization, so other organizations are still in the selection stage. Life is full of choices, which ones will be prioritized first. Then I looked for a solution by asking my friends' opinions. And finally I found which priority I chose. The result was that I chose the organization that I had completed first. Because in the end everyone still has to choose. I am a strong willed person. When I want or plan something, I will try hard to make it happen. But the ugliness of my nature, I will feel very sad if in the end all the efforts that I have done have not been able to realize my desires. This position has always been my learning position, because when I realized the sadness I experienced, I was not discouraged, but accepted what had happened and was excited again. I like to smile, especially when greeting people around me because I really like faces that are happy and don't mate. In association, I also easily adapt. This is also supported by my joking character. Honestly, seeing people laugh and be happy also has a happy effect on me. Now I am a new student at the Health Ministry Polytechnic campus in Semarang, precisely in Nursing. At the beginning I was able to choose this campus because when I was in high school I had realized that I liked the health field. Then from the family's encouragement and basically I also liked the health field, then I took the test in this campus, and finally I managed to enter this campus. When there are many things that have happened to me, examples are sadness, happiness, pressure, and much more. But from that incident it kept making me improve my ability to deal with all that. It's hard to accept all the grief that happens but surely we get a lot of lessons from the events that have happened to us. In line with the activities that I am working on, many things can be learned here, for example very intense subjects make me more interested in learning them, the pressure in the class I choose is also very large, because I attend international classes where everything must use English, and My weakness is the lack of understanding in English, therefore I am motivated to learn it, and in the ministry also have to learn a lot of knowledge to improve our critical thinking in dealing with patients.

Related Documents

Refleksi Diri
November 2019 25
Refleksi Diri Kdk.docx
November 2019 19
Refleksi
June 2020 35
Refleksi
June 2020 30
Refleksi Cetakan.docx
October 2019 44

More Documents from "Siti Nur Aisah"

Refleksi Diri Kdk.docx
November 2019 19
Diare.pptx
December 2019 59
Siroh Nabi Sulaiman.docx
October 2019 73
Anemia Dr Ineu 1.docx
December 2019 44
Default(2).pdf
April 2020 25
Malaria.docx
December 2019 35