Refkas Tambahan.docx

  • Uploaded by: Taufiq Hidayat
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Refkas Tambahan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 374
  • Pages: 1
Pasien mengatakan bahwa dengan penyakit yang dialami, pasien merasa umurnya akan pendek. Bahwa didalam islam mati itu merupakan sunatullah semua yang bernyawa pasti akan mati dan kehidupan terus berjalan, secara sadar atau tidak kematian akan semakin dekat menghampiri. Harus kita sadari bahwa sebenarnya hari-hari yang kita lewati semakin mendekatkan kita kepada kematian. Dalam surah Al Ankabut Allah Subhaanahu wata’ala berfirman ‫ت ِ ثعمم إإلنرينناَ تعررنجععوُنن‬ ‫س نذاَئإقنةع ٱرلنمروُ إ‬ ‫عكلُل ننرف س‬ yang artinya; “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al ‘Ankabut : 57) Oleh karena itu pasien tidak harus takut akan kematian karena kematian itu pasti akan terjadi. Disatu sisi rasa takut akan kematian bisa berupa nikmat dan juga bisa berupa hal yang menjadikan seseorang menjadi terpuruk. Sejatinya rasa takut mati adalah peringatan agar manusia selalu mengingat Allah. Apabila perasaan takut kepada kematian mampu menjadi pemacu untuk lebih baik dan menjadi energi untuk menjauhkan diri dari kemaksiatan. Banyak mengingat mati adalah suatu kebaikan, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi). Hadits ini me-isyaratkan bahwa dalam penyikapan tertentu takut mati memiliki banyak sekali hikmah. Namun takut mati menjadi sangat buruk apabila membawamu pada sikap tidak mau peduli, tidak ada semangat hidup hingga membuat putus asa. Rasa takut akan datangnya kematian adalah pertanda bahwa kita juga takut kepada Allah Subhaanahu wata’ala Dalam al-Quran dijelaskan bahwa ada hamba-hamba Allah yang tidak merasa takut dengan kematian, melainkan rindu. Ruh yang merindukan kehidupan abadi dan kesenangan yang hakiki. Di antara mereka adalah Yusuf dan Ibrahim. Kerinduan Nabi Yusuf a.s. tergambar dalam bunyi ayat ini: “Ya Tuhanku, sesungguhnya engkau sudah beri kepadaku kerajaan (kekuasaan) dan telah ajarkan kepadaku akan takwil mimpi, hai Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, Engkaulah penjagaku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan seorang muslim, dan hubungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” (QS.Yusuf: 101). Tidak takut dengan kematian bukan berarti memohon kepada Tuhan agar Dia segera mencabut nyawa kita. Diriwayatkan dari Anas r.a., Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Janganlah seseorang mengharap-harapkan kematian karena ditimpa sesuatu kesusahan. Kalau ia, tidak boleh tidak atau terpaksa, hendaklah berkata. “Wahai Allah, panjangkanlah umurku kalau hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika mati itu lebih baik bagiku.”

Related Documents

Refkas Verdita.docx
November 2019 20
Refkas Tambahan.docx
June 2020 14
Refkas Kanzi.docx
November 2019 16
Refkas Bangun.docx
November 2019 27
Refkas 2 - Copy.docx
November 2019 15

More Documents from "ahmad unissula"