Oleh: Dio Alif Zulfanda

  • Uploaded by: Taufiq Hidayat
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Oleh: Dio Alif Zulfanda as PDF for free.

More details

  • Words: 969
  • Pages: 33
Oleh : Dio Alif Zulfanda

IDENTITAS     

  

Nama Jenis kelamin Umur Alamat Ras/Suku Pekerjaan Agama Status

:Tn. S : laki laki : 58 Tahun : DK Kebebekan, Kebumen : Jawa : Pedagang : Islam : Menikah

Keluhan Utama: BAB Cair

Keluhan Tambahan: Mual, Muntah, Demam, Nyeri Perut





2 hari SMRS pasien mengeluhkan BAB Cair lebih dari 6 kali perhari. Satu kali BAB Cair lebih kurang seperlima gelas berisi cairan bercampur sedikit ampas, lendir (+), tidak ada darah, tidak berbau menyengat, BAB seperti cucian beras disangkal. 3 jam SMRS pasien mengeluhkan BAB Cair semakin sering > 10x, disertai keluhan muntah sebanyak 5x berisi cairan dan makanan. Pada awal keluhan BAB Cair, pasien mengeluhkan demam, demam tidak terlalu tinggi, terus menerus. BAK lancar tidak ada keluhan. Pasien juga merasakan nyeri perut. Nyeri perut terasa hilang timbul, di seluruh bagian perut, semakin berat saat ingin buang air besar, nyeri saat makan dan setelah makan (-), Nafsu makan menurun, pasien masih mau minum, badan terasa lemas, Kemudian pasien di bawa ke IGD RSDS Kebumen.

Riwayat Keluhan Serupa Disangkal

Riwayat Gastritis (-)

Riwayat Keluhan Serupa Disangkal

Riwayat HT (-), DM (-)

Pasien bekerja sebagai pedagang

Pasien makan masakan sendiri seperti biasa, riwayat bepergian keluar daerah tidak ada.

Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan jarang dilakukan

   

Tekanan darah Suhu tubuh Frekuensi denyut nadi Frekuensi nafas

: 120/80 mmHg : 37,8 °C : 92 x/menit : 24 x/menit

 Kesadaran

: Composmentis

 Tinggi badan

: 160 cm

 Berat badan

: 56 kg

 Status gizi

: 19,6 (Normoweight)

PEMERIKSAAN FISIK Kepala & Leher Thoraks Abdomen Extremitas

Konjungtiva Anemis (-) Dipsneu (-) Bibir Kering (-), Pucat (-) Vesikuler (+)/(+), Ronkhi (-)/(-), Wheezing (-)/(-) S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-) Perut Cembung, Distensi (-) Nyeri Tekan (+) Semua Kuadran Abdomen Peristaltik (+), Frekuensi 24 x/menit Akral Hangat Pitting Edema Pada Lengan (-)/(-), tungkai (-)/(-) CTR <2”

Aktif

• BAB Cair

Pasif

• Vomitus • Febris • Nyeri Perut

Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

Darah Rutin

Hemoglobin

11,9

g/dL

13.2-17.3

Leukosit

11,0

10˄3/uL

3.8-10.6

Hematokrit

37

%

40-52

Eritrosit

4,0

10˄6/uL

4.40-5.90

Trombosit

317

10˄3/uL

150-440

Hitung Jenis Leukosit

Eosinofil

1,30

%

2-4

Basofil

0.20

%

0-1

Netrofil

80,30

%

50-70

Limfosit

10,20

%

22-40

Monosit

8

%

2-8

Kimia Klinik GDS

242

g/dL

80-110

Ureum

58

g/dL

10-50

Creatinin

1,22

g/dL

0.9-1.3

SGOT

44

U/L

˂ 37

SGPT

14

U/L

˂ 42

Sero Imunologi HbsAg

Non Reaktif

Non Reaktif

Widal S. THYPI O

Negatif

Negatif

S. THYPI H

Negatif

Negatif

S. PARATHYPI O-A

Negatif

Negatif

S. PARATHYPI O-B

Negatif

Negatif

Feces Rutin Konsistensi

Lembek

Lunak

Eritrosit

0-2

Negatif

Leukosit

0-1

Negatif

Bakteri

Positif

Negatif

Epitel Feces

0-1

Negatif

Gastroenteritis Akut

Farmakologi  IVFD RL 20 tpm  Inj Ondansetron 2x4mg  Inj Ranitidin 2x25mg  Ciprofloxacin 2x500mg  New Diatab 3x600mg  Sukralfat Syr 2x1gr

Non-Farmakologi  Bedrest total  Diet ML (makanan mudah dicerna)

GASTROENTERITIS  Gastroenteritis

terdiri dari peradangan pada lambung (gastritis) dan usus (enteritis).  Ditandai dengan gejala-gejala gastrointestinal seperti diare, anoreksia, mual, nyeri abdomen, dan malaise.  Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam.

• Shigella sp, E.coli patogen,

• Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, Norwalk like virus, Cytomegalovirus, Echovirus, Virus HIV.

• Cryptosporidium parvum, G. lamblia, E. histolytica, Balantidium coli.

Salmonella sp, V.cholera,Yersinia enterocolytica, S.aureus, Pseudomonas, Streptococus, dll.

VIRUS

BAKTERI

PARASIT

FUNGI • Kandida/Moniliasis.

KERACUNAN MAKANAN LAUT Ciguatera (ciguatoxins), Amnesic Shellfish Poisoning (Domoic acid), Diarrheal Shellfish Poisoning/DSP (Okadaic acid), Neurologic Shellfish Poisoning/NSP (Brevetoxin), dan Paralytic Shellfish Poisoning/PSP (Saxitoxin)

OBAT Antibiotika, Laksatif, Quinidine, Kolinergik, dan Sorbitol

MAKAN/MINUM CEPAT & BANYAK SAAT PERUT KOSONG

PATOFISIOLOGI 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Osmolaritas intraluminal yang meninggi (Diare Osmotik) Sekresi cairan dan elektrolit meninggi (Diare Sekretorik) Malabsorbsi asam empedu, Malabsorbsi lemak Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit Motilitas dan waktu transit usus abnormal Gangguan permeabilitas usus Inflamasi dinding usus (Diare Inflamatorik)

PATOGENESIS 

Infeksi Non-Invasi ◦ misalnya : V. Cholera, ETEC, C. perfringens, dll ◦ Diare  enterotoksin yang bersifat tidak merusak mukosa. ◦ toksin  terikat pada mukosa usus halus  peningkatan siklik AMP dalam sel  sekresi aktif anion klorida kedalam lumen usus diikuti oleh air, ion bikarbonat, kation natrium dan kalium  diare sekretorik (watery diarrhea)



Infeksi Invasif ◦ misalnya: Enteroinvasive E. coli (EIEC), Salmonella spp., Shigella spp., dll ◦ Diare  kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi diare dapat bercampur dengan lendir dan darah.

MANIFESTASI KLINIS

DIAGNOSIS Anamnesis Survei Umum, Kesadaran

Pemeriksaan Fisik

Vital Sign Pemeriksaan Gastrointestinal

Pemeriksaan Penunjang

Algoritma Untuk Evaluasi Pasien Dengan Diare Akut

LIHAT DERAJAT DEHIDRASI

Pemeriksaan Penunjang Darah rutin

Ureum, kreatinin

Kultur darah

Feses

Analisis gas darah

Kultur feses

Elektrolit

Enzim

REHIDRASI 

Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis. Skor Kebutuhan cairan = ------------ x 10 % x kgBB x 1 liter 15



Metode pierce berdasarkan klinis:  Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan = 5% x BB (kg)  Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan = 8% x BB (kg)  Dehidrasi berat, kebutuhan cairan = 10% x BB (kg)

Skor Penilaian Klinis Dehidrasi Daldiyono

Pemberian cairan :  2 jam pertama (tahap rehidrasi inisial)  jumlah total kebutuhan

cairan menurut rumus BJ plasma atau skor Daldiyono diberikan langsung dalam 2 jam  rehidrasi optimal  Satu jam berikutnya/jam ke-3 (tahap kedua)  kehilangan cairan selama 2 jam pemberian cairan rehidrasi inisial  Jam berikutnya  kehilangan cairan melalui tinja dan Insensible Water Loss (IWL).

PROGNOSIS

BAIK

TERGANTUNG DERAJAT DEHIDRASI

KADANG ADA KEJANG TAPI TIDAK MENGGANGGU PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR

GEJALA GASTROINTESTINAL DAN NYERI SENDI SEGERA MENGHILANG

Aspek promotif, preventif, dan rehabilitatif

Gaya hidup bersih

Vaksin rotavirus

Cuti dari pekerjaan yg berhubungan dg makanan

Tidak saling bertukar handuk

Hindari berenang

Istirahat di rumah

Related Documents

Alif
November 2019 34
Alif
October 2019 42
Dio
October 2019 53
Alif Laila Part5
November 2019 30
Oleh
June 2020 26

More Documents from ""