REFERAT PITIRIASIS ALBA OLEH : AGUSTIN SUSANTI
PEMBIMBING : Dr. Yanto Widiantoro, Sp.KK
DEFINISI • Pityriasis alba merupakan bentuk dermatitis yang tidak spesifik dan belum diketahui penyebabnya. Ditandai dengan adanya bercak kemerahan dan skuama halus yang akan menghilang serta meninggalkan area yang hipopigmentasi, kelainan ini berhubungan dengan dermatitis atopic dan sering terjadi pada anak-anak.
Epidemiologi • Penyakit ini tidak memiliki predileksi jenis kelamin tertentu, walaupun pernah tercatat penderita laki-laki sedikit lebih banyak daripada perempuan • . Pityriasis alba lebih sering dijumpai pada penderita berusia kurang dari 20 tahun, terutama pada anak dan remaja yang usianya berkisar antara 3-16 tahun
Etiopatologis • Tidak terdapat data mengenai peran faktor genetik dan riwayat keluarga yang berhubungan dengan penyakit ini • dermatitis, fotosensitisasi, pathogenesis jamur dan bakteri dan proses pasca inflamasi. • Hipopigmentasi yang disebabkan oleh pityriacitrin, suatu substansi yang diproduksi oleh ragi Malassezia
Gambaran klinis • makula atau bercak yang bulat, oval, ataupun irregular, yang berwarna merah, pink, atau warna kulit, dan ditutupi lapisan sisik tipis. Batasnya dapat tegas, tidak tegas, maupun meninggi • Pada anak-anak, lesi khususnya terdapat pada wajah (50-60%), dan paling banyak berada di sekitar mulut, dagu,dahi, dan pipi
Diagnosis • Dari anamnesis ditanyakan faktor resiko yang dapat menimbulkan pityriasis alba, seperti riwayat atopi, riwayat pajanan sinar matahari, riwayat inflamasi sebelumnya, hingga kebiasaan mandi untuk menunjang diagnosis. • Dari gambaran klinis, berupa macula eritematosa dengan skuama yang tipis dan distribusi lesi dan hipopigmentasi biasanya mengarahkan diagnosis • Dari pemeriksaan penunjang menggunakan lampu Wood menunjukkan gambaran hipopigmentasi
Diagnosis Banding • Pitiriasis Versikolor dengan bentuk lesi hipopigmentasi terlokalisir dan batasnya lebih tegas, berskuama, dengan Lampu Wood didapatkan floresensi warna kuning-keemasan • vitiligo, bercaknya lebih putih, dengan batas yang lebih jelas dan selalu tidak disertai sisik • HPI didahului oleh adanya suatu inflamasi, seperti misalnya dermatitis kontak, setelah proses penyembuhannya akan meninggalkan area hipopigmentasi.
Tatalaksana • Hindari hal-hal yang menjadi faktor resiko seperti pajanan matahari dan mandi berlebihan dan menggunakan air panas, serta cukupi kebutuhan nutrisi • hidrokortison 0.5% atau 1%, atau krim yang mengandung calcineurin inhibitor seperti tacrolimus dan pimecrolimus • Squama dapat dikurangi dengan krim emollient lunak • Syndets (synthetic balanced detergents) dapat digunakan untuk mencuci muka karena kurang bersifat iritatif dibandingkan sabun alkali
Prognosis • Pityriasis alba merupakan penyakit yang sembuh sendiri dan tidak menimbulkan mortalitas. Pada umumnya penyakit ini menghilang menjelang usia pubertas
TERIMAKASIH