Referat Faringitis.pptx

  • Uploaded by: Nurul Fitriani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Referat Faringitis.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 841
  • Pages: 18
REFERAT “ FARINGITIS AKUT “ OLEH : NURUL FITRIANI N111 17 082

PEMBIMBING: DR. ACHMAD YUDHA A.P, SP.A.M.KES

PENDAHULUAN Infeksi respiratori akut (IRA) merupakan penyebab terpenting morbiditas pada anak.

Faringitis merupakan salah satu IRA atas yang banyak terjadi pada anak. Insidens meningkat sesuai dengan bertambahnya umur, mencapai puncaknya pada usia 4 tahun, dan berlanjut hingga dewasa. Insidens faringitis Streptokokus tertinggi pada usia 5-18 tahun, jarang pada usia di bawah 3 tahun, dan sebanding antara laki-laki dan perempuan.

. Di Amerika Serikat faringitis telah terdiagnosis pada 11 juta pasien dalam keadaan darurat setiap tahunnya.

DEFINISI • Faringitis adalah peradangan pada faring yang berasal dari kata Yunani yang berarti faring "tenggorokan" dan akhiran-itis berarti "peradangan". • Istilah faringitis akut digunakan untuk menunjukkan semua infeksi akut pada faring, termasuk tonsilitis (tonsilofaringitis) yang berlangsung hingga 14 hari. Faringitis merupakan peradangan akut membran mukosa faring dan struktur lain di sekitarnya

EPIDEMIOLOGI • Anak-anak > dewasa • Faringitis streptokokus terjadi sepanjang tahun di daerah beriklim subtropis, dengan puncak kejadian pada musim dingin • Infeksi virus umumnya menyebar melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi

• Virus merupakan etiologi terbanyak pada faringitis akut, terutama pada anak berusia 3 tahun (prasekolah).

• Streptokokus beta hemolitikus grup A adalah bakteri penyebab terbanyak faringitis akut. Bakteri tersebut mencakup 15-30% dari penyebab faringitis akut pada anak, sedangkan pada dewasa hanya sekitar 5-10% kasus

ETIOLOGI

GEJALA AKIBAT INFEKSI BAKTERI : • Awitan mendadak, disertai mual dan muntah • Faring hiperemis • Demam • Nyerii tenggorokan • Disfagia • Tonsil bengkak dengan eksudasi • Kelenjar getah bening leher anterior bengkak dan nyeri • Uvula bengkak dan merah • Ruam skarlatina • Petekie palatum mole. 1

GEJALA AKIBAT VIRUS : - Rhinorea - Suara serak - Batuk - konjungtivitis - Diare - Ulkus dipalatum mole

• Karakteristik penyakit ini adalah adanya tonsil yang memerah seperti buah cherry, membesar dan diliputi eksudat • Dapat ditemukan petekia atau lesi/ulkus berbentuk seperti donat pada palatum molle dan dinding faring posterior. Area uvula berwarna merah, berbintik-bintik dan bengkak.

Posterior pharynx with petechiae and exudates in a 12-year-old girl. Both the rapid antigen detection test and throat culture were positive for group A beta-hemolytic streptococci.

PATOGENESIS • Bakteri maupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring yang kemudian menyebabkan respon peradangan lokal. • Rhinovirus menyebabkan iritasi mukosa faring sekunder akibat sekresi nasal. Sebagian besar peradangan melibatkan nasofaring, uvula, dan palatum mole. • Perjalanan penyakitnya ialah terjadi inokulasi dari agen infeksius di faring yang menyebabkan peradangan lokal, sehingga menyebabkan eritema faring, tonsil, atau keduanya. • Infeksi Streptokokus ditandai dengan invasi lokal serta penglepasan toksin ekstraselular dan protease. Transmisi dari virus yang khusus dan SBHGA terutama terjadi akibat kontak tangan dengan sekret hidung dibandingkan dengan kontak oral. • Gejala akan tampak setelah masa inkubasi yang pendek, yaitu 24-72 jam.

LABORATORIUM : - Gold standar penegakan diagnosis faringitis bakteri atau virus adalah melalui pemeriksaan kultur dari apusan tenggorok. Apusan tenggorok yang adekuat pada area tonsil diperlukan untuk menegakkan adanya streptococcus. - Kelemahan : dari metode ini antara lain biaya yang mahal dan perlu waktu untuk mengetahui hasilnya (1-2 hari)

- McIsaac Score merupakan modifikasi penilaian dari centor score dengan menambahkan pembagian umur ke dalam penilaiannya - Test laboratorium lain yang dapat digunakan ialah dengan Rapid Antigen Detection Test (RADT). Hasil dari pemeriksaan dengan RADT dapat dilihat setelah 5-10 menit. Metode uji cepat ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang cukup tinggi (sekitar 90% dan 95%) sehingga metode ini setidaknya dapat digunakan sebagai pengganti pemeriksaan kultur.

PENATALAKSANAAN • Usaha untuk membedakan faringitis bakteri dan virus bertujuan agar pemberian antibiotik sesuai indikasi. • Pemberian antibiotik tidak diperlukan pada faringitis virus, karena tidak akan mempercepat waktu penyembuhan atau mengurangi derajat keparahan. Istirahat cukup dan pemberian cairan yang sesuai merupakan terapi suportif yang dapat diberikan. Selain itu, pemberian gargles (obat kumur) dan lozenges (obat hisap), pada anak yang cukup besar dapat meringankan keluhan nyeri tenggorok.

• Pemberian terapi antibiotik pada faringitis harus berdasarkan pada gejala klinis dan hasil kultur positif pada pemeriksaan usapan tenggorok • Antibiotik pilihan pada terapi faringitis akut streptokokus grup A adalah Penicilin V oral 15-30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dois selama 10 hari atau benzatin penisilin G IM dosis tunggal dengan dois 600.000 IU (BB<30 kg) dan 1.200.000 lU (BB 30 kg). 1 • Amoksisilin dapat digunakan sebagai pengganti penisilin pada anak yang lebih kecil, karena selain efeknya sama, amoksisilin juga memiliki rasa yang lebih enak. Amoksisilin dengan dosis 50 mg/kgBB/hari dibagi 2 selama 6 hari, efektivitasnya sama dengan Penisilin V oral selama 10 hari.

• Apabila terdapat nyeri yang berlebih atau demam, dapat diberikan parasetamol atau ibuprofen

KOMPLIKASI • Kejadian komplikasi pada faringitis akut virus sangat jarang. Beberapa kasus dapat berlanjut menjadi otitis media purulen . • Pada faringitis bakteri dan virus dapat ditemukan komplikasi ulkus kronik yang cukup luas. 1 • Komplikasi faringitis bakteri terjadi akibat perluasan langsung atau secara hematogen. Akibat perluasan langsung, faringitis dapat berlanjut menjadi rinosinusitis, otitis media, mastoiditis, adenitis servikal, abses retrofaringeal atau parafaringeal, atau pneumonia. Penyebaran hematogen Streptokokus hemolitikus grup A dapat mengakibatkan meningitis, osteomielitis atau artritis septik, sedangkan komplikasi nonsupuratif berupa demam reumatik dan glomerulonephritis

TERIMAKASIH :)

Related Documents

Referat
May 2020 53
Referat Skizoid.docx
April 2020 17
Referat Carotid.docx
November 2019 20
Referat Faringitis.pptx
December 2019 28
Referat Cont.docx
December 2019 26
Referat Hnp.docx
June 2020 17

More Documents from "Nalda Nalda"

Naskah-publikasi.docx
May 2020 21
Bab-3-revisi-4.docx
May 2020 20
01. Cover Depan.pdf
November 2019 27
Soal 6.doc
April 2020 3
Bab 1.docx
May 2020 8