BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pendekatan observasional deskriptif. Metode penelitian kuantitatif menekankan fenomena - fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Penelitian observasional deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena - fenomena yang ada yang berlangsung pada saat ini atau saat lampau. Tujuan penelitian observasional deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta - fakta, sifat - sifat atau hubungan antar fenomena yang diselidiki (Hamdi, 2014)
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Waktu penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November - Desember tahun 2016.
2.
Tempat penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako dan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi penelitian Dalam penelitian, yang dimaksudkan dengan populasi adalah setiap subjek (dapat berupa manusia, binatang percobaan, data laboratorium dan lainlain) yang memenuhi karakteristik yang ditentukan (Sastroasmoro, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014.
22
23
2.
Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014 yang menggunakan telepon genggam dan memenuhi kriteria inklusi.
D. Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, artinya teknik penentuan sampel dengan cara menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Kriteria Inklusi a.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014 yang menggunakan telepon genggam.
b.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014 yang menggunakan telepon genggam dengan pemakaian minimal 2 bulan.
2.
Kriteria Eksklusi a.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako selain angkatan 2014.
b.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014 yang menggunakan telepon genggam dengan pemakaian kurang dari 2 bulan.
c.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014 yang menolak untuk dilakukan penelitian.
24
E. Alat dan Bahan Penelitian 1.
2.
Alat Penelitian a.
Kapas lidi steril
b.
Pipet steril
c.
Inkubator
d.
Glass slide
e.
Mikroskop
f.
Rak tabung
g.
Cawan petri
h.
Loop/ose
i.
Pembakar Bunsen
j.
Tabung durham
Bahan Penelitian a.
Mac Conkey agar
b.
Blood agar
c.
Brilliant Heart Infussion Broth (BHIB)
d.
Larutan pewarnaan gram (Gentian violet, Lugol, Decoloritation dan Safranin)
e.
Larutan kovaks
f.
Larutan H2O2 3%
g.
SIM medium
h.
Katalase medium
i.
Citrat medium
j.
Glukosa medium
k.
Laktosa medium
l.
Sukrosa medium
m. Maltosa medium n.
Mannitol medium
o.
Metil Red medium
p.
Voger Proskauer medium
25
q.
Urea medium
r.
Acid medium F. Prosedur Penelitian
1.
Pengambilan sampel a.
Mengambil sampel pada permukaan telepon genggam mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014 menggunakan kapas lidi steril yang sebelumnya telah dicelupkan dalam larutan BHIB. Sampel diambil dengan cara mengusap secara transversal kapas lidi steril pada seluruh permukaan telepon genggam. Semua pekerjaan dilakukan secara aseptik.
b.
Kapas lidi langsung dimasukkan ke medium BHIB dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0C (Soemarno, 2000).
2.
Isolasi bakteri Sampel diisolasi dari medium BHIB menggunakan loop/ose, kemudian langsung dilakukan kultur pada medium blood agar dan Mac Conkey agar dengan metode streak plate dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0C. Selanjutnya dilakukan pewarnaan gram. Bakteri yang tumbuh diisolasi lagi pada medium uji biokima (Soemarno, 2000).
3. Identifikasi bakteri a.
Pewarnaan gram Pewarnaan gram menggunakan larutan pewarnaan gram (Gentian violet, Lugol, Decoloritation dan Safranin) yang akan membedakan bakteri menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Jika morfologi dari BHIA dan KIA menunjukkan hasil yang sama, maka hanya dilanjutkan sampel yang dominan (Soemarno, 2000).
b.
Uji biokimia Uji biokimiawi dilakukan menggunakan Uji SIM, Uji Gula – gula (uji Glukosa, uji Laktosa, uji Sukrosa, uji Maltosa, uji Mannitol), uji Katalase, uji Sitrat, uji Metil Red, uji Voger Proskauer, uji Urea dan uji Acid.
26
1.
Uji SIM (Sulfur Indole Motility) Mengambil bakteri dengan menggunakan loop/ose, kemudian bakteri ditanam secara tegak lurus di tengah medium SIM (sulfit indol motility) dengan cara ditusukkan, lalu diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 24 jam. Setelah itu mengamati apa yang terjadi.
2.
Uji Gula - gula Mengambil bakteri dengan menggunakan loop/ose, kemudian dimasukan pada masing - masing media yaitu glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan mannitol dengan cara dicelupkan loop/ose hingga setengah bagian. Kemudian diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 24 jam. Setelah itu mengamati apa yang terjadi.
3.
Uji Katalase Mengambil bakteri dengan menggunakan loop/ose, kemudian diletakkan ke object glass dan ditetesi dengan larutan H2O2 3% sebanyak 1 tetes. Kemudian diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 24 jam. Setelah itu mengamati apa yang terjadi.
4.
Uji sitrat Mengambil bakteri dengan menggunakan loop/ose, kemudian dimasukan ke dalam media SCA (Simmon Citrate Agar). Inkubasi pada suhu 37⁰C selama 24 jam. Setelah itu mengamati apa yang terjadi.
5.
Uji metil red Mengambil bakteri dengan menggunakan loop/ose, kemudian dimasukan ke dalam media metil red. Inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam. Lalu diteteskan 2 tetes reagen metil red. Setelah itu mengamati apa yang terjadi.
6.
Uji Voger Proskauer Mengambil bakteri dengan menggunakan loop/ose, kemudian dimasukan ke dalam media voger proskauer. Inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Lalu diteteskan larutan alfa naptol 0,6 ml dan larutan KOH 0,2 ml. Setelah itu mengamati apa yang terjadi.
27
7.
Uji urea dan Uji acid Mengambil bakteri dengan menggunakan loop/ose. Kemudian bakteri digoreskan pada media urea dan media acid dengan teknik gores zig - zag. Inkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Setelah itu mengamati apa yang terjadi (Soemarno, 2000).
G. Alur Penelitian Mengambil dan membasahi kapas lidi steril dengan larutan BHIB Mengusap seluruh permukaan telepon genggam secara transversal Medium BHIB Medium blood agar
Inkubasi 37 0C selama 24 jam
Medium Mac Conkey agar
Inkubasi 37 0C selama 24 jam Ada pertumbuhan bakteri
Uji biokimiawi
Inkubasi 37 0C selama 24 jam
Tidak ada pertumbuhan bakteri
Pewarnaan gram
Gram positif
Gram negatif
Variasi bakteri Gambar 3.1 Alur penelitian
Morfologi
- Coccus - Basil - Spirokhaeta
28
H. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karateristik yang diamati (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini terdapat beberapa definisi operasional sebagai berikut : 1.
Telepon genggam atau yang sering disebut handphone (disingkat HP) atau yang disebut pula telepon seluler (disingkat ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line konvensional, namun dapat dibawa ke mana - mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel) (Setiawan, 2008).
2.
Kultur bakteri adalah perkembangbiakan mikroorganisme atau sel hidup pada medium yang menyebabkan pertumbuhannya (Poppy, 2010).
3.
Variasi bakteri adalah jenis bakteri yang diperoleh pada sampel yang diambil dari apusan setelah dilakukan isolasi dan identifikasi. Kemudian dilanjutkan dengan uji biokimiawi yang dicocokkan dengan tabel perbandingan karakteristik dari masing-masing bakteri (Soemarno, 2000).
I. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer merupakan data yang dikumpulkan pada saat melakukan penelitian di Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako dan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
J. Pengelolaan Data Tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut : 1. Editing
: Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir.
2. Coding
: Setelah
semua
formulir
diedit,
selanjutnya
dilakukan
pengkodean (coding) untuk mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
29
3. Entry
: Memasukkan data hasil dari masing-masing sampel yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program komputer.
4. Cleaning
: Apabila semua data dari setiap hasil pengamatan sampel selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan - kesalahan pada kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan koreksi.
5. Describing : Menggambarkan atau menerangkan data dalam bentuk tabel atau grafik dan narasi atau kalimat (Notoatmodjo, 2010).
K. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif dengan melihat hasil identifikasi bakteri pada telepon genggam mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014.
L. Etika Penelitian 1.
Informed Consent (lembar persetujuan) Lembar persetujuan yang diberikan kepada responden oleh peneliti dengan menyertakan judul penelitian agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai atau menghormati hak - hak yang dimiliki responden (subjek) (Nursalam, 2008).
2.
Anonymity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden tetapi lembar tersebut diberikan kode (Nursalam, 2008).
3.
Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian (Nursalam, 2008).
30
A. Kelemahan Pada penelitian ini, kendala utama yang dihadapi oleh peneliti yaitu saat melakukan penelitian di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah terdapat banyak mahasiswa yang juga melakukan penelitian sehingga alat-alat yang tersedia sangat terbatas. Peneliti juga mengalami kesulitan dalam hal mendapatkan sampel penelitiann karena jadwal perkuliahan mahasiswa angkatan 2014 yang cukup padat.