Psedofakia bulous keropati Keratopati bulosa pseudofakia ditandai oleh edema stroma kornea dengan bula epitel dan subepitel karena kehilangan sel dan dekompensasi endotel melalui trauma selama operasi. Penyebab utama terjadinya keratoplasti bulosa adalah hilangnya sel endotel karena trauma bedah. Jenis operasi juga mempengaruhi risiko dekompensasi konea pasca operasi, resiko ini lebih rendah untuk fakoemulsifikasi dari pada teknik lain yang digunakan dalam operasi katarak, terutama ekstrasi katarak ekstrakapsular. Insiden terbanyak terjadi pada operasi katarak pada pasien usia dekade keenam dengan atau tanpa implantasi lensa. Penyakit ini ditandai dengan adanya edema kornea kronis yang disebabkan oleh disfungsi sel endotel kornea dan terdapat bula (lepuh) pada subepitel. Penyakit ini juga ditandai dengan fibrosis yang luas dengan abnormal deposisi protein matriks ekstraseluler, tenasein-C dan fibrin. Terdapat pula peningkatan kadar IL-2, IL-8, TGF-β dan bone marraw factor-4 (BMP-4). Pseudofakia bullosa keratopati sering disertai dengan jaringan parut dan neovaskular. Normalnya, kepadatan sel endotel >3500 sel/mm2 pada anak-anak akan menurun bertahap sesuai usia sekitar 2000 sel/mm2 pada orang tua dan 2400 sel/mm2 pada orang dewasa. Jumlah sel endotel berkurang 0,6% per tahun. Pada keratoplasti bulosa kepadatan sel endotel sekitar 300-500 sel/mm2. Pasien dengan pseudofakia mengalami penurunan penglihatan, robekan, dan nyeri yang disebabkan oleh bula epitel yang pecah. Keratopati bulosa dapat terjadi sekitar pada 1 hingga 2% dari pasien yang menjalani operasi katarak.
Gambar Keratopati bulosa pseudofakia