A. Pengkajian Keperawatan Ruang Rawat
: Teratai
Tanggal Masuk
:10 Desember 2017
I.
II.
IDENTITAS KLIEN Nama
: Tn. A (L/P)
Umur
: 35 Tahun
Informan
: Saudara
Tanggal Pengkajian
: 12 Desember 2019
RM No
: 12190114
ALASAN MASUK Klien 2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membakar barang pribadi, sedikit bicara, sulit berkomunikasi, sering berbicara sendiri dan sulit tidak
III.
FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
(Ya/Tidak)
2. Pengobatan sebelumnya (Berhasil, Kurang berhasil, tidak berhasil) 3. Aniaya fisik
:
Aniaya seksual
:
Penolakan
:
Kekerasan dalam keluarga
:
Tindakan criminal
:
Penjelasan No 1, 2, 3 : 1) Klien pernah mengalami gangguan jiwa ± 3 tahun yang lalu, pernah menjalani rawat jalan di RSJ. Menur Surabaya. 2) Klien tidak rutin control, sehingga pengobatan kurang berhasil. 3) Klien pernah mengalami penolakan sosial di lingkungan masyarakat pada masa lalu yang tidak menyenangkan dan pernah mengalami amputasi bagian tubuh. Masalah keperawatan : Harga diri rendah
4. Adakah anggota keluarga gangguan jiwa? Tidak Masalah keperawatan
: tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan yaitu jatuh dari sepeda motor sehingga tangan lengan kanan diamputasi. Masalah Keperawatan : resimen terapi.
IV.
FISIK 1. Tanda vital: TD: 130/80 mmHg N: 84 x/menit S: 36,5 ºC P: 26 x/menit 2.
Ukur: TB: 179 cm BB: 62 kg
3. Keluhan fisik
: Tidak ada
Jelaskan
: klien tidak mengeluh kesakitan dan ada kelainan fisik.
Masalah Keperawatan : mobilitas fisik.
V.
PSIKOSOSIAL 1. Genogram Keterangan : 1
2
= laki-laki = perempuan
3
= menikah
4
= meninggal = mengalami harga diri 4
5
6
rendah
Jelaskan
: Klien adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia belum menikah.
Keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa. Saat ini klien serumah dengan keluarganya. Masalah Keperawatan : tidak ada
2. Konsep diri a. Gambaran diri : klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata karena dapat melihat, sedangkan yang tidak disukai adalah lengan kanannya. b. Identitas : klien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara c. Peran : klien mengatakan di dalam keluargannya atau dirumah sebagai anak. d. Ideal diri : klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibu dan adiknya, serta merasa tidak pantas jika berada di antara orang lain, dan kurang interaksi sosial. Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri: harga diri rendah
3. Hubungan sosial a. Orang yang terdekat : ibu dan adik b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat : sebelum klien sakit sering mengikuti gotong royong di desanya. c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : selama klien rawat jalan temannya berkurang karena klien malu untuk berkomunikasi. Masalah Keperawatan : Kerusakan interaksi sosial
4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan
: klien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah
: klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah keperawatan
VI.
STATUS MENTAL 1. Penampilan Jelaskan : Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir, klien menggunakan baju yang disediakan di RSJ. Masalah keperawatan
: Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan Jelaskan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami Masalah keperawatan : 3. Aktivitas motoric Jelaskan
: Klien tampak tegang dan
lebih banyak menunduk, aktifitas klien
menyesuaikan. Masalah keperawatan : Aktivitas intolerans atau intoleransi aktivitas 4. Alam perasaan Jelaskan : Klien mengatakan bosan di RSJ ingin cepat sembuh dan pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibunya. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 5. Afek Jelaskan : Afek klien tidak sesuai dalam keadaan Masalah keperawatan 6. Interaksi selama wawancara Jelaskan : selama wawancara klien kurang dalam interaksi kontak mata karena menunduk, sesekali klien menenggadah, selalu menjawab jika ditanya. Masalah Keperawatan : 7. Persepsi Jelaskan : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan Masalah keperawatan : 8. Tingkat kesadaran o Bingung Sedasi Stupor o Disorientasi o Waktu Tempat Orang
o Jelaskan : klien tampak bingung. Orientasi terhadap hari, waktu, dan tanggal baik 9. Memori Jelaskan : klien sangat malu atas kehadirannya dimasyarakat, serta tidak mampu mengingat kejadian yang terjadi dalam jangka panjang. 10. Tingkat konsentrasi dalam berhitung Jelaskan : Klien mampu berkooperatif serta dapat berhitung lancar, contoh 20-15=5 11. Kemampuan penilaian Jelaskan : klien mampu mengambil keputusan dengan baik. 12. Daya Tarik diri Jelaskan : klien mengetahui dan sadar bahwa dirinya dirawat di RSJ Menur Surabaya serta klien mengetahui tujuan dirinya dirawat.
VII.
Kebutuhan Persiapan Pulang 1. Makan : klien dapat menghabiskan porsi makanan yang sudah disiapkan serta dapat membersihkan alat makan secara mandiri. 2. BAB/BAK
: klien mengatakan pola BAB/BAK baik, tidak mengalami
gangguan, serta klien dapat BAB/BAK secara mandiri. 3. Mandi
: Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore secara mandiri.
4. Berpakaian/berhias
: klien memakai baju yang disiapkan oleh rumah
sakit jiwa dengan bantuan petugas. 5. Istirahat dan tidur
: Klien lebih banyak tidur siang pukul 12.30-15.00,
tidur malam pukul 20.00-04.30 WIB. 6. Penggunaan obat
: klien minum obat secara teratur secara mandiri.
7. Pemeliharaan kesehatan : klien tetap mendapatkan perawatan lanjutan oleh keluarganya dirumah dan tetap mengonsumsi obat sesuai resep dokter . 8. Kegiatan di dalam rumah
: klien dapat melakukan kegiatan di dalam rumah
secara mandiri. 9. Kegiatan di luar rumah : Klien dapat melakukan kegiatan diluar rumah, misalnya dalam bermasyarakat.
VIII.
IX.
Mekanisme Koping 1. Adaptif
: klien berinteraksi hanya dengan ibu dan adiknya saja
2. Maladaptife
: menghindar dan berusaha selalu menyendiri
Masalah Psikososial dan Lingkungan 1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya tidak ada, klien kadang ikut kegiatan kelompok yang di adakan warga. 2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya klien menarik diri dari lingkungan.
X.
Pengetahuan Harga diri rendah, karena klien merasa dirinya tidak mampu berinteraksi dengan masyarakat.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1. Harga diri rendah kronik berhubungan dengan kurang respek dari orang lain (Domain 6, Kelas 2, 00119) Definisi: evaluasi diri/perasaan negative tentang diri sendiri atau kemampuan diri yang berlangsung minimal tiga bulan. 2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan Trauma (Domain 6. Presepsi Diri. Kelas 3. Citra Tubuh (00118) Definisi: Konfunsi dalam gambaran mental tentang diri dan fisik individu 3. Defisit perawatan diri : berpakaian berhubungan dengan kendala lingkungan. Kelas 5. Perawatan Diri (00109) Definisi : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian secara mandiri.
INTERVENSI KEPERAWATAN No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
1.
Harga diri rendah Setelah dilakukan tindakan Latihan Asertif (4340) kronik berhubungan keperawatan selama 7x24 1. Tentukan
apa
dengan kurang respek jam diharapkan klien dapat
hambatan untuk bisa
dari orang lain.
asertif.
mengatasi harga diri rendah
(Domain 6, Kelas 2, kronik dengan kriteria hasil:
Rasional:
00119)
memudahkan perawat dalam problem solving
Harga Diri (1205) Definisi:
evaluasi
1. Penerimaan
diri/perasaan negative
keterbatasan
tentang diri sendiri
(120502)
atau kemampuan diri yang
berlangsung
minimal tiga bulan.
terhadap
diri 2. Bantu klien mengenali
diri
kembali
klien positif
(120506)
dan
norma-norma
yang bertentangan. Rasional:
3. Klien dapat melakukan komunikasi
secara
terbuka (120507)
diri
klien.
hak, tanggung jawab
2. Gambaran
4. Tingkat
untuk
pengetahuan keluarga dalam merawat klien
kepercayaan
klien
meningkatkan
bersama.
kembali 3. Puji upaya klien untuk
normal (120511)
mengekspresikan perasaan dan ide.
Keterlibatan Sosial (1503)
Rasional: mendorong
1. Klien dapat berinteraksi
pengulangan perilaku
dengan
teman
dekat
(150301)
positif
meingkatkan
2. Klien dapat berinteraksi dengan
yang
3. Klien ikut berpartisipasi
harga
diri klien.
tetangga 4. Monitor
(150302)
dan
tingkat
kecemasan
dan
ketidaknyamanan
dalam aktivitas yang
yang
terorganisir (150307)
dengan perilaku.
berhubungan perubahan
4. Klien
berpartisipasi
dalam aktivitas waktu Peningkatan Harga Diri luang dengan orang lain (5400) (150311)
1. Monitor
pernyataan
klien mengenai harga diri. Rasional:
dengan
melakukan
hal
tersebut
guna
memantau
kondisi
klien
tentang
kepercayan diri. 2. Tentukan kepercayaan diri klien dalam hal penilaian diri. Rasional: meningkatkan kepercayan diri klien dengan efektif dapat meningkatkan
harga
diri. 3. Melakukan mata
kontak
pada
saat
berkomunikasi dengan orang lain. Rasional: melakukan kontak
mata
saat
berkomunikasi dapat meningkatkan kepercayaan diri.
4. Fasilitasi lingkungan dan aktifitas yang akan meningkatkan
harga
diri klien. Rasional: agar klien dapat
melakukan
aktivitas
dengan
efektif.
Dukungan
Emosional
(5270) 1. Diskusi dengan klien mengenai pengalaman emosinya. Rasional: agar dapat memonitor
tingat
emosi klien dengan baik. 2. Eksplorasi apa yang memicu emosi klien. Rasional:
dengan
mengetahui
faktor
pemicu emosi klien, perawat
dapat
meminimalkan tingkat emosi klien. 3. Sentuh klien dengan penuh dukungan. Rasional: menyentuh klien memberikan
dapat
kepercayaan
pada
klien. 4. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan
cemas,
marah atau sedih. Rasional: klien dapat mengekspresikan perasaan dengan tepat untuk
meningkatkan
koping. 2.
citra Setelah dilakukan tindakan Peningkatan
Gangguan
Koping
tubuh berhubungan selama 7x24 jam diharapkan (5230) dengan Trauma.
klien dapat mencapai kriteria 1. Dukung pasien untuk
(Domain 6. Presepsi hasil:
mengidentifikasi
Diri. Kelas 3, 00118)
deskripsi
Definisi:
Konfunsi
dalam
gambaran
mental
tentang
diri+fisik individu.
Tingkat Rasa takut ( 1210)
realistik
1. Tidak
adanya
kekurangan
kepercayaan diri. 2. Tidak
merasa
mampu
yang terhadap perubahan
dalam peran. tidak
membangun
hubungan interpersonal.
Rasional:
untuk
mengetahui terhadap
realistik perubahan
3. Tidak menarik diri.
dalam
4. Tidak
dialami klien.
berperilaku
menghindar.
yang
2. Gunakan pendekatan yang
tenang
dan
memberikan jaminan.
Harga Diri (1205) 1. Penerimaan
peran
terhadap
keterbatasan diri. 2. Komunikasi terbuka.
Rasional: membantu klien untuk bersikap positif
menerima
3. Pemenuhan peran yang signifikan
secara
pribadi. 4. Tingkat diri.
perubahan tentang diri sendiri. 3. Berikan
kepercayaan
suasana
penerimaan. Rasional:
Suasana
penerimaan
dapat
meningkatkan
harga
diri klien. 4. Dukung sikap (pasien) terkait dengan harapan yang realistis sebagai upaya untuk mengatasi perasaan Ketidakberdayaan. Rasional:
Untuk
membantu klien dalam menyadari perasaannya
yang
tidak biasa. 5. Dukung
verbalisasi,
perasaan, presepsi dan rasa takut. Rasional: Memotivasi klien
terkait
verbalisasi, perasaan, presepsi
dan
rasa
takut. 6. Dukung pasien untuk mengidentifikasi kekuatan kemampuan diri.
dan
Rasional: Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.
Peningkatan Harga Diri (5400) 1. Monitor
pernyataan
pasien mengenai harga diri. Rasional:
untuk
mngetahui pernyataan klien mengenai harga diri. 2. Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon
positif
dari
orang lain. Rasional: Meningkatkan pemahaman
klien
berhubungan dengan orang lain. 3. Sampaikan/ungkapan kepercayaan pasien
diri dalam
mengatasi situasi. Rasional: Meningkatkan semangat klien untuk menolong dirinya dan
mencoba bangkit dari masalah. 4. Bantu
klien
memeriksa
untuk presepsi
negatif terhadap diri. Rasional:
Untuk
mengetahui
persepsi
negatif klien terhadap dirinya. 5. Berikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuan dalam
pasien mencapai
tujuan. Rasional: atau
Hadiah
pujian
dapat
meningkatkan
harga
diri klien. 6. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas-aktivitas yang
akan
meningkatkan
harga
diri. Rasional: Agar klien dapat
melakukann
aktivitas
yang
meningkatkan
harga
diri.
3.
Defisit
perawatan Tujuan: Setelah dilakukan Intervensi:
diri : berpakaian tindakan selama 3x24 jam Berpakaian (1630) berhubungan dengan diharapkan kendala lingkungan. (Domain
klien
dapat
mencapai kriteria hasil
Identifikasi
area
dimana
4.
pasien
membutuhkan
Aktivitas/istirahat
Adaptasi
Kelas 5, 00109)
Disabilitas fisik (1308)
berpakaian
Menyampaikan secara
Rasional:
lisan
memudahkan
Definisi:
Hambatan
kemampuan melakukan
untuk
terhadap
atau
(130802)
menyelesaikan aktivitas
berpakaian
secara mandiri.
terhadap
bantuan
penyesuaian disabilitas
dalam
dalam
klien
mengenakan
pakaian yang tepat
Beradaptasi
terhadap
keterbatasan
secara
Monitor kemampuan
fungsional (130803)
pasien
Menggunakan
berpakaian sendiri
strategi
untuk
untuk mengurangi stress
Rasional:
yang
perkembangan klien
dengan
berhubungan
meninjau
memakai pakaian
disabilitas
(130806)
Mengidentifikasi cara-
[pasien
untuk ber] partisipasi
dengan
dalam
perubahan
Menggunakan dukungan
system personal
Tingkat Kecemasan (1211) Tidak dapat beristirahat (121101)
pemilihan
pakaian
(130824)
Dukung
cara untuk beradaptasi
hidup (130808)
Rasional:
klien
merasa
senang
dengan
pilihan
pakaian
yang
dikenakan
Masalah
perilaku
Dukung penggunaan
(121111)
perangkat perawatan
Menarik Diri (121128)
diri dengan tepat
Gangguan
Rasional:
tidur
Memudahkan pasien
(121129)
dalam perawatan diri
Status
Kenyamanan:
Suplai
dan
bantuan
sampai
Lingkungan (2009)
Berikan
pasien
sepenuhnya
peralatan
yang dibutuhkan berada
memikul
dalam
jawab
jangkauan
mampu tanggung untuk
(200901)
berpakaian sendiri
Privasi (200910)
Rasional:
Lingkungan yang damai
Memandirikan pasien
(200915)
dalam
kegiatan
berpakaian Motivasi (1209)
Memperoleh dukungan yang (120904)
Memulai
diperlukan Bantuan Perawatan Diri (1800) perilaku
Monitor kemampuan
mencapai target yang
perawatan diri secara
diarahkan
mandiri
dari
diri
sendiri (120905)
Rasional:
meninjau
Mempertahankan harga
perkembangan klien
diri positif (120907)
dalam perawatan diri secara mandiri
Monitor
kebutuhan
pasien terkait dengan
alat-alat
kebersihan
diri, alat bantu untuk berpakaian, berdandan, eliminasi, dan makan Rasional:
meninjau
kebutuhan
klien
terkait
dengan
perawatan diri
Berikan
bantuan
sampai
pasien
mampu
melakukan
perawatan diri sendiri Rasional: meningkatkan kemandirian dalam
klien
melakukan
perawatan diri
Lakukan pengulangan
yang
konsisten
terhadap
rutinitas
kesehatan
yang
dimaksudkan
untuk
membangun
[perawatan diri] Rasional: pasien
Melatih dalam
kegiatan berpakaian
sesuai
dengan
kemampuan
PEMBAHASAN KASUS
Tn. A berusia 35 tahun bertempat tinggal di Sutorejo Surabaya merupakan klien RSJ Menur Surabaya. Beliau dirawat di RSJ Menur sejak tanggal 10 Desember 2017 di ruangan teratai. Adapun alasan Tn. A menjalani perawatan tersebut adalah klien sering menyendiri, membakar barang pribadi, sedikit berbicara, sulit berkomunikasi dengan masyarakat, sering berbicara sendiri, sulit tidur dan Tn. A pernah mengalami gangguan jiwa ± 3 tahun yang lalu, pernah menjalani rawat jalan di RSJ. Menur Surabaya. Namun Tn.A tidak rutin control, sehingga pengobatan kurang berhasil didapat. Klien pernah mengalami penolakan sosial di lingkungan masyarakat pada masa lalu yang tidak menyenangkan dan pernah mengalami amputasi bagian tubuh. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik diperoleh data TD: 130/80 mmHg, N: 84 x/menit, S: 36,5 ºC P: 26 x/menit, TB: 179 cm BB: 62 kg. Dari keluarga Tn. A tidak ada yang menderita gangguan jiwa sebelumnya A. Pengkajian Pada pengkajian, proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format pengkajian perawatan jiwa yang telah ditetapkan.Pengumpulan data yang dilakukan didapatkan dengan wawancara secara langsung dengan klien, observasi dan catatan keperawatan serta media diruangan. Dalam melakukan pengkajian juga diperoleh dari keluarga. Pengkajian berjalan lancer, namun pada saat proses awal pengkajian pasien tidak menjawab. Dengan membangun hubungan saling percaya, pasien akhirnya mau merespon pertanyaan-pertanyaan untuk proses pengkajian
B. Diagnosa Dari kasus yang kami ambil, diagnose keperawatan yang ada pada teori Konsep Diri: Harga diri rendah, kelompok kami menemukan ada 3 diagnosa keperawatan, yaitu : 1. Harga diri rendah kronik berhubungan dengan kurang respek dari orang lain
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan Trauma (Domain 6. Presepsi Diri. Kelas C. Intervensi Intervensi merupakan suatu rencana tindakan yang disusun untuk mengatasi permasalahan yang dialami klien. Dari kasus yang kami ambil, intervensi yang kami lakukan pada kasuss disesuakian dengan Konsep Diri: Harga diri renda. Intervensi yang dilakukan juga melibatkan keluarga untuk mendukung setiap aktifitas yang dilakukan oleh klien selama dirawat. Contohnya pada SP 1 sampai SP 6. D. Implementasi Implementasi merupakan tahap dimana segala intervensi keperawatan dilaksanakan untuk memenuhi semua kebutuhan klien secara optimal. Kelompok telah melakukan asuhan keperawatan sesuai intervensi keperawatan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat juga berkolaborasi dengan keluarga untuk meningkatkan koping pasien dan berkolaborasi dengan dokter untuk terapi farmako. E. Evaluasi Proses evaluasi dilakukan dari awal sampai akhir, dari kegiatan interaksi yang dilakukan dengan metode analisis SOAP (Subjektif, Objektif, Analisis, Problem). Setelah dilakukan tindakan sesuai dengan intervensi, kelompok mengharapkan agar klien dapat menerima keterbatasan yang dimilikinya, Gambaran diri kembali positif, klien dapat melakukan komunikasi secara terbuka, dan tingkat kepercayaan diri klien kembali, klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat beraktivitas kembali.