PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
OLEH ; KELOMPOK 1 SRI HARTINA HM JUMASING NURMA NURFADILAH VILDA AMALIAH
DOSEN PENGAMPUH : ANI AULI ILMI. S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom
PRODI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kita semua dalam menyelesaikan tugas makalah yang berkaitan tentang “Proses Keperawatan Komunitas”
ini yang insya Allah
mendatangkan faedah bagi kita semua pada khususya bagi pembaca. Shalawat yang bertangkaikan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita yakni nabi muhammad SAW sebagai guru terbesar dalam islam dan salah satu tokoh berpengaruh didunia khususnya dalam pengetahuan dan syariat islam. Dalam kesempatan ini kami menulis makalah yang berjudul jantung rematik sebagai syarat perkuliahan sebelum dimulainya presentasi tugas dari pada mata kuliah Keperawatan Komunitas 1, dan semoga menjadi bahan pertimbangan nanti dalam pemenuhan tugas mata kuliah kami. Samata, 18 Desember 2018
Penulis
KASUS Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 10 RW dan 60 RT. Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6 RT. Berdasarkan survey keluarga sehat yang dilakukan oleh puskesmas diketahui terdapat 10 RW dengan masalah kesehatan terbanyak. RW. 03
merupakan RW yang terletak dibagian barat dari kelurahan X.
Berdasarkan hasil survey di RW. 03 merupakan RW dengan populasi lansia terbanyak dengan gangguan kesehatan yang utama adalah hipertensi dan diabetes melitus. Berdasarkan data dari ketua RW, jumlah penduduk di RW 03 sebesar 1756 jiwa yang di dominasi . Kondisi wilayah RW 04 merupakan wilayah padat penduduk dan berada di jalur utama. Mobilisasi warga kebanyakan menggunakan sepeda motor. Wilayah RW. 03 cukup jauh dari pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Oleh karena itu, sebagian besar warga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan dan kurang mendapatkan informasi kesehatan.
A. PENGKAJIAN 1. Winished survey Lokasi pengamatan : RW 03 bagian barat dari kelurahan X a. Tipe perkampungan / pedesaan 1) Perkampungan / pedesaan yang ada di RW 03 sudah permanen 2) Wilayah RW. 03 cukup jauh dari pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama b. Lingkungan tempat tinggal 1) Bangunan rumah sudah permanen 2) Kondisi wilayah RW 03 merupakan wilayah padat penduduk dan berada di jalur utama. c. Karakteristik sosial-kultur 1) Jumlah penduduk di RW 03 sebesar 1756 jiwa yang di dominasi 2) RW 03 merupakan populasi lansia terbanyak dengan gangguan kesehatan yang utama adalah hipertensi dan diabetes melitus 3) Mobilisasi warga kebanyakan menggunakan sepeda motor
4) warga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga kurang mendapatkan informasi kesehatan d. Lingkungan 1) Tampak umum a) Kondisi wilyah RW 03 merupakan wilayah yang padat penduduk dan berada di jalur utama 2) Bahaya lingkungan a) Adanya polusi udara akibat kebanyakan penduduk menggunakan sepeda motor b) Lalu lintas ramai karena lalu lintas ramai karena RW 03 berada di jalur utama 3) Stressor lingkungan a) Pelayanan kesehatan yang cukup jauh sehingga warhga jarang memeriksa kesehatannya 2. Pengkajian sub sistem a. Lingkungan fisik 1) Tdk ada pohon masalah pada kasus diatas RW. 03 2) Kebersihan lingkungan yang baik hanya kebanyakan lansia menderita penyakit hipertensi dan diabetes 3) Data winshield terlampir b. Pelayanan kesehatan dan sosial 1) Pelayanan kesehatan wilayah RW. 03 cukup jauh dari pelayanan kesehatan pertama / puskesmas 2) Pemungkiman yang pada dan warga hanya menggunakan alat trasportasi motor sebagai mobilisasi ke tempat kesehatan sehingga warga sangat jarang untuk memeriksakan kesehatannya dan tdk mendapatkan banyak informasi kesehatan c. Ekonomi 1) Pekerjan warga RW. 03 seangian berprofesi sebagai petani dan buruh bangunan dan memiliki pendapatan yang tidak menentu
2) Pengeluaran penduduk pada daerah ini bervariasi tergantu kebutuhan penduduk dan berapa orang penduduk dalam 1 rumah 3) Sebagian masyarakat memiliki pendidikan yang rendah sehingga masyarakat tdk banyak menggali tentang informasi kesehatan d. Keamanan 1) Lingkungan aman 2) Tidak pernah terjadi kejadian ataupun tragedi yang merugikan 3) Namun trasportasi yang di gunakan warga terbatas karna jalanan yang sempit jadi warga hanya menggunakan motor e. Politik dan pemerintahan 1) Sebagian warga tdk mengetahui apa itu politik 2) Jarangnya tersentuh oleh pasilitas kesehatan karena akses yang sangat sulit 3) Karena pendidikan warga di RW. 03 pendidkanya rata-rata hanya sampai SD f. Komunikasi 1) Jenis komunikasi yang digunakan menggunakan hp, televisi dan radio namun belum banyak warga yang mengenal internet g. Pendidikan 1) Ada banyak masyarakat yang buta hurup namun kebanyakan hanya lansia namun pendidikan kebanyakan warga hanya SD sampai SMP 2) Terdapat fasilitas sekolah namun terletak di RW sebelah. No 1
SYNTOM
ETIOLOGI
PROBLEM
DS: warga RW. 03 mengatakan Kurangnya
Resiko
tingginya
bahwa
angka
kematian
tentang kesehatan lansia
dan
dia
tidak
memahami pengetahuan
tentang penyakit yang di derita DO: akses kesehatan yang sangat jauh dari pasilitas kesehatan
atauun
tentang peningkatan
penyakit hipertensi sensus dan diabetes
hipertensi
penyakit dan
diabetes.
2
DS: warga mengatakan tidak Kurangnya terlalu paham dengan kesehatan informasi ataupun
jarang
Resiko dan peningkatan
mendapatkan promosi kesehatan
promosi kesehatan
penyakit
atau
penurunan derajat kesehatan di RW.
Do: masyarakat nampak bingun
03
saat ditanya tentang kesehatan
PRIORITAS MASALAH 1. Peningkatan sensus penyakit hipertensi dan diabetes berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pendidikan kesehatan ditandai dengan : DS: warga RW. 03 mengatakan bahwa dia tidak memahami tentang penyakit yang di derita.( kurang mendapatkan informasi kesehatan) DO: populasi lansia terbanyak dengan gangguan kesehatan yang utama adalah hipertensi dan diabetes melitus. 2. Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat berhubungan dengan kurangnya pendidikan dan promosi kesehatan ditandai dengan : DS: warga mengatakan tidak terlalu paham dengan kesehatan ataupun jarang mendapatkan promosi kesehatan Do: masyarakat nampak bingung saat ditanya tentang kesehatan N o 1
Evaluaasi
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Sasaran
Komunitas
Rencana
Hari
Kegiatan
Tanggal
Kriter
Standar
ia
Peningkatan
Setelah
penyakit
dilakukan
1. Berikan penyuluhan
24/05/20
Aula
Verba
17
kantor
l
1. Peng etah
diabetes
health
militus
dan edukasi
kepada
RT 03
uan
warga
tenta
hipertensi pada kepada
kelurahan x
ng
langsia
RW 3
peny
b.d. warga,
kurangnnya
diharapkan
2. Diskusikan
akit
pengetahuan
warga
kepada
hipe
warga RW 03 mampu:
warga
rtens
tentang
1. Meng
tentang
i
penyakit
etahui
tanda
tersebut
tentang
gejala
diab
ditandai
penyakit
hipertensi
etes
dengan :
hiperten
dan
milit
-kurang
si
diabetes
us
mendapatkan
diabetes
militus
2. Men
informasi
militus.
kesehatan
2. Dapa
penyuluhan
hui
-populasi
t
kepada
tand
lansia
mengom
warga
a
terbanyak
sumsi
mengenai
dan
dengan
makana
jenis-jenis
gejal
gangguan
n
yang dapat
a
kesehatan yang
rendah
mencegah
hipe
utama
gula,
hipertensi
rtens
hipertensi dan
dan
dan
i dan
diabetes
garam.
diabetes
diab
melitus.
3. Meny
militus
etes
adalah
dan
yang
dan
3. Berikan
dan
geta
ebutkan
milit
tanda
us
dan
3. Men
gejala
geta
hipertesi
hui
dan
peny
diabetes
ebab
militus
peny akit hipe rtens i dan diab etes milit us 4. Jenis mak anan yang baik diko msu msi bagi warg a untu k men cega h peny akit hipe rtens
i dan diab etes milit us 2
Resiko
Setelah
penurunan
dilakukan
health
derajat
penyuluhan
edukasi
kesehatan
diharapkan
dengan
leb
masyarakat
warga RT 03
methode
ih
berhubungan
dapat
yang sesuai
cep
dengan
mengurangi
dengan
at
kurangnya
angka
langsia
me
2. Inpeksi
na
pendidikan dan penyakit
1. Berikan
25/05/20
Aula
Verba
17
kantor
l
RT 03
1. La ngs ia
promosi
hipertensi
bagaiman
ng
kesehatan
dan diabetes
respon
ka
ditandai
militus pada
langsia saat
p
dengan:
langsia yang
diberikanny
ma
ada di RT 03
a
ksu
penyuluhan
d
-warga mengatakan tidak
terlalu
paham dengan kesehatan ataupun jarang mendapatkan promosi kesehatan
dar i pe ny ulu ha n ya
-masyarakat
ng
nampak
dib
bingung
saat
eri
ditanya tentang
ka
kesehatan
n ole h tim kes eha tan 2. Me mi ni ma lisi r kur an gn ya pe ng eta hu an ten tan g pe ny aki
t hip ert ens i da n dia bet es mil itu s
Sebagai perawat kesehatan komunitas, edukasi apa saja yang dapat di berikan kepada masyarakat di RW. 03
1. Pendidikan kesehatan: Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kegiatan upaya promotif dan preventif dengan penyebaran informasi dan meningkatkan kwalitas masyarakat untuk selalu berperilaku sehat kutipan dari. (Stanhope &Lancaster, 2004). Secara umum pendidikan kesehatan ialah pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketidak mampuan serta merupakan upaya untuk mengaktualisasikan potensi indivitu untuk dapat sehat (Nies& McEwen, 2001). 2. Empowering Pemberdayaan adalah suatu kegiatan keperawatan komunitas dengan melibatkan masyarakat secara aktif untuk menyelesaikan masalah yang ada
di komunitas, masyarakat sebagai subjek dalam menyelesaikan masalah (Stanhope & Lancaster, 2004; Hitchock, Schuber & Thomas, 1999). Pemberdayaan adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan kontrol dalam pengambilan keputusan pada level individual, keluarga, komunitas dan masyarakat (Nies & McEwen, 2001). Perawat dapat menggunakan strategi pemberdayaan untuk keterampilan
dalam
membantu masyarakat mengembangkan
menyelesaikan
masalah,
menciptakan
jejaring,
negosiasi, lobbying, dan mendapatkan informasi untuk meningkatkan kesehatan (Nies & McEwen, 2001). Menurut Labonte (1994), terdapat lima area pemberdayaan yaitu : interpersonal
(personal
development),
intergroup
empowerment), (komunitas),
intragroup
(small
interorganizational
group
(coalition
building), dan political action. Pemberdayaan dengan model multilevel seperti ini memungkinkan perawat komunitas melakukan intervensi dalam cakupan mikro dan makro (cakupan yang luas). Strategi pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan melakukan upaya kesehatan masyarakat ditujukan kepada kelompok kader kesehatan agar peduli pada kesehatan remaja dan pemberdayaan keluarga dalam merawat anak remajanya. Masyarakat mencari sendiri permasalahan yang ada dimasyarakat dan mencari solusi secara mandiri. 3. Partnership Secara umum kemitraan didefinisikan oleh Departemen Kesehatan (2003) sebagai hubungan kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan,
keterbukaan
dan
saling
menguntungkan
(memberikan manfaat) untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran masing masing. Partnership atau kemitraan adalah suatu bentuk kerjasama aktif antara perawat komunitas, masyarakat, maupun lintas sektor dan program. Bentuk kegiatannya adalah kolaborasi, negosiasi dan sharing dilakukan untuk saling menguntungkan (Stanhope & Lancaster, 2004; Hitchock, Schuber & Thomas, 1999).