Proses Asuhan Ncp.docx

  • Uploaded by: anselmo verdial
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proses Asuhan Ncp.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,088
  • Pages: 23
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN

LAPORAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA (ALL) DI RUANG FRESIA 2 RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Disusun sebagai salah satu tugas Praktik Kerja Lapangan di Instalasi Gizi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung

Program Studi Diploma III Gizi oleh: Dessy Nursetiani Rahayu P17331111025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN GIZI 2014

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN BAB II KASUS 2.1 Assessment Gizi 2.2 Diagnosa Gizi 2.3 Intervensi Gizi 2.4 Monitoring dan Evaluasi Gizi BAB III PEMBAHASAN BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Asupan Makanan di Rumah Saat Sakit Selama 2 Minggu Tabel 2. Asupan Makanan di Rumah Sakit Tabel 3. Penggunaan Obat-obatan Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Klinis Tabel 6. Rancangan Diet Sehari Tabel 7. Distribusi Makanan Tabel 8. Rencana Monitoring dan Evaluasi Tabel 9. Asupan Makan Hari Ke-1 Tabel 10. Hasil Pemeriksaan Fisik Hari ke-1 Tabel 11. Hasil Pemeriksaan Klinis Hari ke-1 Tabel 12. Rancangan Diet Sehari Hari ke-2 Tabel 13. Rancangan Diet Sehari Hari ke-2 Tabel 14. Asupan Makan Hari Ke-2 Tabel 15. Hasil Pemeriksaan Fisik Hari ke-2 Tabel 16. Hasil Pemeriksaan Klinis Hari ke-2 Tabel 17. Asupan Makan Hari Ke-3 Tabel 18. Hasil Pemeriksaan Fisik Hari ke-3 Tabel 19. Hasil Pemeriksaan Klinis Hari ke-3 Tabel 20. Kebutuhan Pasien Tabel 21. Asupan Makan (Recall 1x24 Jam) 2 Juni 2014 Tabel 22. Monitoring Asupan Makan Hari Ke-1 Tabel 23. Monitoring Asupan Makan Hari Ke-2 Tabel 24. Monitoring Asupan Makan Hari Ke-3

BAB I PENDAHULUAN Leukemia merupakan penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik yang ditandai dengan penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah abnormal atau sel leukemik (Rofinda, 2012). Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) merupakan golongan besar leukemia akut dengan sel induk berasal dari sel induk sistem limfoid. Faktor risiko terjadi leukemia adalah kelainan kromosom, bahan kimia, radiasi, faktor hormonal, infeksi virus (Permono, 2010). Penderita kanker pada umumnya banyak yang mengalami kejadian malnutrisi dan kaheksia. Kekurangan nutrisi (gizi kurang) pada klien penyakit kanker merupakan sindroma yang kompleks yang ditandai oleh anoreksia, penurunan berat badan atropi otot rangka, disfungsi sistem imun dan berbagai perubahan metabolisme. Penyakit kanker (keganasan) dapat menyebabkan berbagai masalah terhadap klien, terutama masalah yang berhubungan dengan masalah nutrisi (Muhsinin dan Deswita, 2012). Tujuan diet penyakit kanker adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal, salah satunya dengan cara memberikan makan yang seimbang sesuai keadaan penyakit serta daya terima pasien (Almatsier, 2005). Dukungan nutrisi merupakan bagian dari terapi suportif dengan penyakit keganasan. Status nutrisi yang cukup dan terpenuhi sangat berhubungan erat dengan prognosis penyakit yang diderita. Bila status nutrisi baik, maka prognosis penyakit akan menjadi lebih baik pula. Ada beberapa efek potensial dari keganasan terhadap status gizi klien antara lain meliputi: 1.) Kehilangan berat badan (karena berkurangnya asupan makanan, tidak menyukai makanan tertentu karena perubahan ambang pengecapan terhadap komponen dan rasa, meningkatnya kecepatan metabolisme basal, dan meningkatnya glukoneogensis). 2.) Penurunan sintesis protein klien dengan keganasan (kanker) tidak jarang mengalami kaheksia, yang ditandai dengan anoreksia, penurunan berat badan, cepat kenyang, anemia, lemah, kehilangan masa otot (Muhsinin dan Deswita, 2012; Almatsier, 2005). Pada kasus ini, akan dibahas seorang perempuan berusia 64 tahun yang merupakan pasien rawat inap, yang didiagnosa Acute Limpoblastic Leukemia (ALL) L2, hipokalemia spirius. Berdasarkan hasil screening gizi menggunakan Subjective Global Assesment (SGA) hasilnya C atau perlu assessment gizi lanjut. Hal tersebut ditandai dengan adanya keluhan penurunan berat badan, adanya perubahan intake makanan, perubahan gastrointestinal karena adanya mual dan penurunan nafsu makan, adanya perubahan kapasitas fungsional, dan adanya tingkat stress sedang berhubungan dengan penyakitnya.

Hasil identifikasi diatas memperlihatkan bahwa pasien teridentifikasi resiko gizi atau pasien beresiko mengalami malnutrisi dan membutuhkan gizi individual. Oleh karena itu, kasus ini dilaporkan untuk dilakukan proses asuhan gizi terstandar (Sumapradja, dkk, 2011).

BAB II KASUS

2.1 Assessment Gizi 2.1.1 Riwayat Klien a. Riwayat Personal .............................................................................................................. b. Riwayat Penyakit ..................................... c. Riwayat Sosial .....................................

2.1.2 Riwayat Terkait Gizi dan Makanan a. Asupan Makanan dan Zat Gizi 1) Riwayat Gizi Sebelum Masuk RS Asupan makanan pasien ketika sehat (sebelum nafsu makan menurun), Nasi 2-3 kali/hari (1 centong) dengan hewani 3x/minggu (telur, ayam, ikan), nabati 1-3x/hari (tahu, tempe), sayur 5x/minggu (wortel, labu siam, kangkung, lalapan), buah 1x/hari 1 potong sedang (pepaya, melon, semangka). Jarang mengkonsumsi goreng-gorengan, mie, baso, teh celup, tidak menyukai bubur kacang. Tidak mempunyai alergi makanan, terbiasa mengkonsumsi Susu Dancow 3x/hari. 2 minggu SMRS ada penurunan nafsu makan, makanan yang diberikan berbentuk nasi tim campur (tahu, sayuran dicampur) dengan rata rata asupan perhari, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Asupan Makanan di Rumah Saat Sakit Selama 2 Minggu Zat gizi Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)

Asupan 175 4 1 40

Kebutuhan 1318.24 49.43 36.61 197.74

% Asupan 13.3 8.1 2.7 20.2

2) Riwayat Gizi di Rumah Sakit Asupan makan pasien pada tanggal 2 Juni 2014 saat di RS dengan makanan berupa nasi tim, didapatkan hasil recall 1x24 jam sebagai berikut:

Tabel 2. Asupan Makanan di Rumah Sakit Zat gizi Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)

Asupan 366.5 13.75 7 67.25

Kebutuhan 1318.24 49.43 36.61 197.74

% Asupan 27.8 27.8 19.1 34.0

b. Fungsi dan Aktifitas Fisik Pasien mengaku tidak suka melakukan olah raga. Aktivitas sehari-hari melakukan pekerjaan rumah pada umumnya tapi hanya membantu karena anaknya yang selalu melakukan pekerjaan rumah. Saai ini di rumah sakit aktivitasnya termasuk ringan karena hanya beristirahat di tempat tidur dan terkadang pergi ke kamar mandi. c. Pengalaman Diet Pasien belum pernah menjalani diet dan belum pernah mendapat konseling gizi mengenai makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurka untuk pasien Leukemia. Pasien tidak memilki alergi maupun intoleransi makanan. d. Penggunaan Obat-obatan Pasien mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dari rumah sakit, diantaranya:

Tabel 3. Penggunaan Obat-obatan Jenis Obat Ciprofloxacin 500 mg

Indikasi Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen

KSR (Tablet salut film SR 600 mg )

Pengobatan & pencegahan hipokalemia. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

Efek Samping Mual, muntah, diare dan sakit perut, sakit kepala, pusing, gelisah, insomnia dan euforia -

2.1.3 Data Antropometri BB biasanya : 46,0 kg BB saat ini : 43,7 kg % penurunan BB : 5% selama 1 bulan terakhir (kehilangan secara signifikan) Comparative standar: 5% = kehilangan secara signifikan >5% = kehilangan yang berat (Adult Enteral and Parenteral Nutrition Handbook, 2011)

TB

: 144,0 cm

IMT

: 43,7 = 21,07 (1,442) Status gizi : Normal Standar normal >18.5-25.0 (Depkes,1994)

2.1.4 Data Biokimia, Tes, dan Prosedur Medis Hasil pemeriksaan laboratorium pasien tanggal 2 Juni 2014, dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan

7.6 94300 83000 16 0.54

Hemoglobin Leukosit Trombosit Ureum Kreatinin Natrium Kalium

Nilai normal

Kesimpulan

12-16 gr/dL

Rendah

4400-11300/mm3

Tinggi

150000-450000/mm3

Rendah

15-50 mg/dL

Normal

0.5-0.9 mg/dL

Normal

135-145 mEq/L 3.6-5.5 mEq/L

Normal Hipokalemia

136 2.4

2.1.5 Pemeriksaan Fisik dan KlinisTerfokus Gizi Hasil pemeriksaan pasien tanggal 3 Juni 2014, dibawah ini:  Hasil pemeriksaan fisik yaitu konjungtiva pucat, badan panas, lemah, mengeluh adanya mual setiap mau makan, nafsu makan menurun, adanya sakit menelan.  Hasil pemeriksaan klinis sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan Tekanan darah

Hasil pemeriksaan

Nadi Respirasi Rate Suhu

100x/mnt 20x/mnt 38.40C

100/70 mmHg

Nilai normal 120/80 mmHg

Kesimpulan Rendah

80-100x/mnt 14-20x/mnt 35-370C

Normal Normal Demam

2.2 Diagnosa Gizi 2.2.1 Domain Intake NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan adanya mual setiap makan, nafsu makan menurun, dan sakit menelan (E) ditandai dengan asupan di RS Energi 366,5 kkal (27.8%), Protein 13.75 gram (27.8%), Lemak 7 gram (19.1%), dan Karbohidrat 67.25 gram (34.0%), dan adanya penurunan BB 5% selama 1 bulan terakhir (S).

2.3 Intervensi Gizi 2.3.1 Rencana Intervensi Gizi a. Tujuan - Meningkatkan asupan dengan cara memberikan makanan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien secara bertahap b. Strategi 1) Prinsip dan Syarat Diet - Energi sesuai kebutuhan dan berdasarkan umur, BB, TB, ditambah faktor aktivitas, faktor injury, diberikan secara bertahap mulai dari kebutuhan basal - Protein diberikan 15% dari total energi - Lemak diberikan 25% dari total energi - Karbohidrat diberikan 60% dari total energi - Makanan lunak (mudah dicerna) 2) Preskripsi diet - Jenis diet : Diet Seimbang - Bentuk : Makanan Lunak (Tim) - Route : Oral - Frekuensi : 3x Makanan utama, 2x snack

3) Perhitungan Kebutuhan Rumus Mifflin BEE = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) – 161 = (10 x 43,7) + (6,25 x 144) – (5 x 64) – 161 = 856 kkal TEE = BEE x FA x FI = 856 x 1,1 x 1,4 = 1318,24 kkal Protein = 15% x 1318,24 /4 = 49,43 gram Lemak = 25% x 1318,24 /9 = 36,61 gram Karbohidrat = 60% x 1318,24 /4 = 197,74 gram

4) Rancangan Diet Sehari Rancangan diet untuk hari ke-1 dibuat mulai dari pemenuhan kebutuhan basal terlebih dahulu.

Tabel 6. Rancangan Diet Sehari Bahan Makanan Makanan pokok/ Nasi tim Hewani rendah lemak Hewani lemak sedang Nabati Sayur B Buah Snack Minyak

P

E (kkal)

P (gr)

L (gr)

KH (gr)

1.5 0.5 1 1.5 1.5 2 2 2

262.5 25 75 112.5 37.5 100 220 100 932.5 856.0 108.9

6 3.5 7 7.5 1.5 4 29.5 32.1 91.9

1 5 4.5 2 10 22.5 23.8 94.6

60 10.5 7.5 24 25 127 128.4 98.9

Jumlah Kebutuhan Basal Persentase (%)

5) Distribusi Makanan

Tabel 7. Distribusi Makanan Bahan Makanan

P

Makan Pagi

Mak.pokok Hewani RL Hewani LS Nabati Sayur B Buah Snack Minyak



½

Snack pagi

½ ½ ½

Makan malam

½

½ ½

½ ½ ½

1

1

1

½

Snack sore

½ ½

½ 1 1½ 1½ 2 2 2

Makan siang

1 1

½

c. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Tabel 8. Rencana Monitoring dan Evaluasi No 1 2

Indikator Asupan makanan Berat

Target Makanan yang disajikan dihabiskan 100% Berat badan pasien meningkat dari hari

Rencana Dimonitor setiap hari Dimonitor

Badan 3

Fisik dan klinis

pertama intervensi Mual dan sakit menelan tidak ada, nafsu makan membaik. Tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu normal

hari ke-3 Dimonitor setiap hari

2.3.2 Implementasi Monitoring dan evaluasi asupan makanan pasien dilakukan setiap hari selama 3 hari. Sebelum melaksanakan monitoting keluarga pasien diberikan informasi terlebih dahulu mengenai terapi gizi yang akan diberikan, dan melakukan kolaborasi dengan keluarga pasien untuk ikut berperan dalam mendukung tercapainya tujuan terapi gizi yang diberikan. Kolaborasi lainnya dilakukan dengan tenaga medis seperti dengan perawat dan dokter untuk mengetahui data hasil pemeriksaan fisik dan klinis pasien dan perkembangan penyakitnya, juga informasi mengenai gambaran umum penyakit pasien. Selain itu, terdapat juga kolaborasi dengan tenaga non medis seperti dengan petugas pantry pada saat melakukan pemorsian makanan, penyajian, dan pengambilan tempat makanan sesudah di makan pasien. Makanan yang akan diberikan menggunakan menu standar rumah sakit dengan jumlah porsi sesuai dengan rancangan diet sehari. Setiap makanan yang akan disajikan ditimbang terlebih dahulu dan disesuaikan dengan rancangan diet sehari. Setiap pasien selesai makan, apabila terdapat sisa makanan maka timbang sisa makanan tersebut. Lalu catat setiap asupan makanan pasien, termasuk asupan makanan dari luar rumah sakit. Lakukan analisis hasil intervensi 1x24 jam dengan menghitung asupan pasien untuk mengetahui energi, protein, lemak dan karbohidrat lalu dibandingkan dengan target. Bersamaan dengan monitoring asupan, dilakukan juga monitoring catatan terbaru pasien mengenai hasil pemeriksaan fisik dan klinis dan perkembangan penyakit pasien (diagnosa dokter). Kemudian pada hari terakhir intervensi melakukan kembali penimbangan berat badan.

2.4 Monitoring dan Evaluasi Gizi 2.4.1 Hasil Monitoring dan Evaluasi Hari Ke-1 (4 Juni 2014) a. Monitoring 1) Asupan Makanan Hasil monitoring hari ke-1, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Asupan Makan Hari Ke-1 Hasil Asupan makanan RS Asupan makanan dari luar Total Asupan Presentase total asupan dengan kebutuhan total

E (kkal) 735 260 995

P (gr) 26.8 14 40.8

L (gr) 17.7 14 31.7

KH (gr) 114.5 22 136.5

75.5%

82,5%

86,59%

69.1%

2) Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 10. Hasil Pemeriksaan Fisik Hari ke-1 Pemeriksaan Mual Nafsu makan Kesulitan menelan

Hasil pemeriksaan

Sudah tidak ada Mulai meningkat dari hari kemarin Masih ada

Tabel 11. Hasil Pemeriksaan Klinis Hari ke-1 Pemeriksaan Tekanan darah Nadi Respirasi Rate Suhu

Hasil pemeriksaan 100/70 mmHg 88x/mnt 20x/mnt 36.60C

Nilai normal 120/80 mmHg 80-100x/mnt 14-20x/mnt 35-370C

3) Pengukuran Berat Badan Pengukuran berat badan tidak dimonitor pada hari ke-1.

Kesimpulan Rendah Normal Normal Normal

b. Evaluasi Asupan hari ke-1 diberikan sesuai dengan kebutuhan basal pasien. Hasil tersebut menunjukan bahwa asupan pasien sudah dapat memenuhi kebutuhan basalnya. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi asupan makanan pasien dari luar berupa susu full cream yang di minum 2x dalam 1x24 jam monitoring hari ke-1. Asupan hari ke-1 ini juga meningkat dari asupan sebelumnya pada saat assessment awal, yaitu energi 75.5%, protein 82,5%, lemak 86,59%, karbohidrat 69.1% dari kebutuhan total. Kemampuan daya terima pasien yang meningkat sehingga target asupan makanan pasien dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, rancangan diet sehari untuk hari ke-2 dilakukan perubahan. Hasil monitoring pemeriksaan fisik dan klinis yaitu mual sudah tidak ada, terdapat peningkatan nafsu makan, masih terdapat kesulitan menelan, tekanan darah masih rendah tapi respirasi, nadi, dan suhu sudah normal. Sedangkan monitoring berat badan tidak dilakukan pengukuran pada hari ke-1. Diagnosa gizi tidak berubah, terapi gizi dilanjutkan tetapi dilakukan perubahan pada rancangan diet hari ke-2. Rancangan Diet Sehari Rancangan diet untuk hari ke-2 dibuat sesuai kebutuhan.

Tabel 12. Rancangan Diet Sehari Hari ke-2 Bahan Makanan

P

Makanan pokok/ Nasi tim Hewani rendah lemak Hewani lemak sedang Nabati Sayur B Buah Susu tinggi lemak Snack Minyak Jumlah Total Kebutuhan Persentase (%)

2 1 1 1.5 1.5 2 2 2 2

E (kkal) 350 50 75 112.5 37.5 100 288.8 220 100 1333.8 1318.24 101.18

P (gr) 8 7 7 7.5 1.5

L (gr)

15.6 4 50.6 49.43 102.37

15.6 2 10 39.1 36.61 106.80

2 5 4.5

KH (gr) 80

10.5 7.5 24 24.4 25 196.4 197.74 99.32

Distribusi Makanan

Tabel 13. Rancangan Diet Sehari Hari ke-2 Bahan Makanan Mak.pokok Hewani RL Hewani LS

P

Makan Pagi

2

½

1 1

½

Snack pagi

Makan siang

1 1

Snack sore

Makan malam

½ ½

Nabati Sayur B Buah Susu Snack Minyak

1½ 1½ 2 2 2 2

½ ½

½ ½

½ ½

1

1 1

1 1

½

1 1

½

2.4.2 Hasil Monitoring dan Evaluasi Hari Ke-2 (5 Juni 2014) a. Monitoring 1) Asupan Makanan Hasil monitoring hari ke-2, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14. Asupan Makan Hari Ke-2 Hasil Kebutuhan total Asupan makanan RS Asupan makanan dari luar Total Asupan Presentase total asupan dengan kebutuhan total

E (kkal)

P (gr)

L (gr)

KH (gr)

1318.24 1062.5 1062.5

49.43 40.8 40.8

36.61 26.1 26.1

197.74 163.9 163.9

80.6%

82,5%

71,3%

82.9%

2) Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 15. Hasil Pemeriksaan Fisik Hari ke-2 Pemeriksaan Mual

Hasil pemeriksaan

Sudah tidak ada

Nafsu makan Kesulitan menelan

Meningkat Sudah tidak ada

Tabel 16. Hasil Pemeriksaan Klinis Hari ke-2 Pemeriksaan

Tekanan darah Nadi Respirasi Rate Suhu

Hasil pemeriksaan

Nilai normal

Kesimpulan

100/70 mmHg 88x/mnt 20x/mnt 36.50C

120/80 mmHg 80-100x/mnt 14-20x/mnt 35-370C

Rendah Normal Normal Normal

3) Pengukuran Berat Badan Pengukuran berat badan tidak dimonitor pada hari ke-2. b. Evaluasi

Asupan hari ke-2 diberikan sesuai dengan kebutuhan total pasien. Dari hasil monitoring hari ke-2 didapatkan asupan energi 80.6%, protein 82,5%, lemak 71,3%, Karbohidrat 82.9% dari kebutuhan total. Hasil tersebut menunjukan bahwa asupan pasien sudah baik dan meningkat dari hari sebelumnya. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi karena nafsu makan yang membaik dan adanya motivasi dari keluarga. Kemampuan daya terima pasien yang semakin meningkat sehingga target asupan makanan pasien tetap sama seperti rancangan diet sehari untuk hari ke-2. Hasil monitoring pemeriksaan fisik dan klinis yaitu mual dan kesulitan menelan sudah tidak ada, serta nafsu makan meningkat, tekanan darah masih rendah tapi respirasi, nadi, dan suhu sudah normal. Sedangkan monitoring berat badan tidak dilakukan pengukuran pada hari ke-2. Oleh karena itu, diagnosa gizi tidak berubah dan terapi gizi dilanjutkan. 2.4.3 Hasil Monitoring dan Evaluasi Hari Ke-3 (6 Juni 2014) a. Monitoring 1) Asupan Makanan Hasil monitoring hari ke-3, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 17. Asupan Makan Hari Ke-3 Hasil

Kebutuhan total Asupan makanan RS Asupan makanan dari luar Total Asupan Presentase total asupan dengan kebutuhan total

E (kkal)

P (gr)

L (gr)

KH (gr)

1318.24 1161.5 50

49.43 44.62 -

36.61 33.08 -

197.74 161.02 12

1211.50

44.62

33.08

185.02

91.90

90.27

90.36

93.57

2) Pemeriksaan Fisik Hasil monitoring pemeriksaan fisik pasien sebagai berikut:

Tabel 18. Hasil Pemeriksaan Fisik Hari ke-3 Pemeriksaan Mual Nafsu makan Kesulitan menelan

Hasil pemeriksaan

Sudah tidak ada Semakin meningkat Sudah tidak ada

Tabel 19. Hasil Pemeriksaan Klinis Hari ke-3

Pemeriksaan

Tekanan darah Nadi Respirasi Rate Suhu

Hasil pemeriksaan

Nilai normal

Kesimpulan

120/70 mmHg 84x/mnt 20x/mnt 36.50C

120/80 mmHg 80-100x/mnt 14-20x/mnt 35-370C

Normal Normal Normal Normal

3) Pengukuran Berat badan pasien Berat badan 42,9 kg b. Evaluasi Asupan hari ke-3 diberikan sesuai dengan kebutuhan total pasien. Dari hasil monitoring didapatkan asupan energi 91,9%, protein 90,3%, lemak 90,4%, Karbohidrat 93.6% dari kebutuhan total. Pasien mendapatkan makanan dari luar berupa buah anggur dan jeruk manis. Hasil tersebut menunjukan bahwa asupan pasien sudah baik dan meningkat dari hari sebelumnya. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi karena nafsu makan yang membaik dan adanya motivasi dari keluarga. Hasil monitoring pemeriksaan fisik dan klinis yaitu mual dan kesulitan menelan sudah tidak ada serta nafsu makan yang semakin meningkat, dan hasil pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu sudah normal. Hasil pengukuran berat badan pasien yaitu 42,9 kg mengalami penurunan yaitu 0,7 kg (pengukuran awal 43,7 kg).

BAB III PEMBAHASAN Asuhan gizi ini dilakukan pada pasien Ny. A berusia 64 tahun. Ny. A ini diagnosa Acute Limpoblastic Leukemia L2 (ALL L2), hipokalemia spirius. Leukemia merupakan penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik yang ditandai dengan penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah abnormal atau sel leukemik (Rofinda, 2012). Riwayat gizi terkait makanan pasien di rumah pada saat sakit selama 2 minggu, hingga hasil recall 1x24 jam di rumah sakit asupan makan pasien mengalami penurunan atau asupannya kurang dari kebutuhan. Hal ini diakibatkan karena Ny A mengeluh adanya mual setiap mau makan, nafsu makan menurun, adanya sakit menelan. Selain itu pasien mengalami penurunan BB 5% selama 1 bulan terakhir. Penyakit kanker ini dapat menyebabkan berbagai masalah terhadap klien, terutama masalah yang berhubungan dengan masalah nutrisi. Masalah tersebut diantaranya kehilangan berat badan karena disebabkan berkurangnya asupan makanan, tidak menyukai makanan tertentu karena perubahan ambang pengecapan terhadap komponen dan rasa, meningkatnya kecepatan metabolisme basal, dan meningkatnya glukoneogensis. Selain itu, adanya penurunan sintesis protein, mengalami kaheksia, yang ditandai dengan anoreksia, penurunan berat badan, cepat kenyang, anemia, lemah, kehilangan masa otot (Muhsinin dan Deswita, 2012). Berdasarkan pengkajian data diatas, maka diangnosa gizi pada kasus ini yaitu asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan adanya mual setiap makan dan nafsu makan menurun (E) ditandai dengan asupan di RS Energi 366,5 kkal (27.8%), Protein 13.75 gram (20.97%), Lemak 7 gram (23.89%), dan Karbohidrat 67.25 gram (33.95%), dan adanya penurunan BB 5% selama 1 bulan terakhir (S). Terapi gizi yang diberikan kepada Ny A yaitu memberikan makanan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien secara bertahap. Pemberian makanan secara bertahap ini dilakukan karena asupan makan pasien pada hasil recall 1x24 jam di rumah sakit sangat kurang yaitu hanya 27.8% dari kebutuhan energi total. Selain itu, untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal, salah satunya dengan cara memberikan makan yang seimbang sesuai keadaan penyakit serta daya terima pasien (Almatsier, 2005). Jenis diet yang diberikan yaitu diet seimbang, dengan bentuk makanan lunak (tim) route oral yang diberikan 3x makanan utama dan 2x selingan. Hasil perhitungan kebutuhan pasien yaitu energi 1318,24 kkal, Protein 49,43 gram, Lemak 36,61 gram, Karbohidrat 197,74 gram. Jenis diet tersebut diberikan sesuai keadaan pasien, perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk menerima makanannya. Jenis makanan atau diet yang diberikan juga memperhatikan nafsu makan, perubahan indra kecap, rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat badan dan akibat pengobatan. Sesuai dengan keadaan pasien, salah satunya dapat diberikan secara oral (Almatsier, 2005).

Rancangan diet sehari yang diberikan dimulai dengan pemenuhan kebutuhan basal pasien terlebih dahulu. Kebutuhan basal tersebut yaitu energi 856.0 kkal, Protein 32.1 gram, Lemak 23.8 gram, Karbohidrat 128.4 gram. Hasil terapi gizi yang diberikan kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi selama tiga hari pada asupan makanan pasien (dimonitor setiap hari) dan berat badan (dimonitor pada hari ke-3). Hasil terapi gizi yang diberikan berdasarkan monitoring dan evaluasi, sebagai berikut: Hasil monitoring asupan makan pasien selama 3 hari dapat dilihat pada grafik 1. Asupan hari ke-1 diberikan sesuai dengan kebutuhan basal pasien. Dari hasil monitoring hari ke-1 didapatkan asupan energi 116.2%, protein 127.5%, lemak 137.8%, Karbohidrat 106.3% dari kebutuhan basal. Hasil tersebut menunjukan bahwa asupan pasien sudah dapat memenuhi kebutuhan basalnya. Kemampuan daya terima pasien yang meningkat sehingga target asupan makanan pasien dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, rancangan diet sehari untuk hari ke-2 dilakukan perubahan menjadi asupan sesuai kebutuhan total pasien. Grafik 1. Persentase Asupan Makanan Pasien

Berdasarkan grafik diatas, asupan makanan pasien selama tiga hari mengalami peningkatan setiap harinya, dan hasil asupan pada hari terakhir yaitu asupan energi 91.90%, protein 90,3%, lemak 90,4%, Karbohidrat 93.57% dari kebutuhan total. Sehingga dapat dikatakan daya terima pasien baik karena pada hari terakhir asupan makanan pasien >80%. Status nutrisi yang cukup dan terpenuhi sangat berhubungan erat dengan prognosis penyakit yang diderita. Bila status nutrisi baik, maka prognosis penyakit akan menjadi lebih baik pula. (Muhsinin dan Deswita, 2012). Berdasarkan hasil monitoring fisik dan klinis, pemantauan conjungtiva pasien selama tiga hari tetap terlihat pucat, kondisi pasien masih lemah, akan tetapi keluhan mual sudah tidak ada dan nafsu makan semakin membaik meskipun pada hari ke-3 sempat mengeluh sakit kepala dan panas hilang timbul. Untuk hasil monitor tanda-tanda

vital yaitu tekanan darah yang awalnya rendah dan suhu tubuh panas, tapi pada hari ke-3 tekanan darah, respirasi, nadi, dan suhu tubuh semuanya menjadi normal. Moritoring hasil laboratorium hanya bisa dilakukan pada hari ke-1 saja, apabila dibandingkan dengan hasil hari sebelumnya yaitu hemoglobin tetap rendah, leukosit meningkat, trombosit menurun. Hasil monitoring berat badan pasien hari ke-3 yaitu 42,9 kg mengalami penurunan yaitu 0,7 kg (dari pengkuran awal 43,7 kg). Hasil diatas memperlihatkan adanya beberapa efek potensial dari keganasan terhadap status gizi klien antara lain meliputi kehilangan berat badan (Muhsinin dan Deswita, 2012). Hasil yang berbanding terbalik antara asupan makan pasien dengan berat badan, yaitu dimana asupan makan pasien membaik selama 3 hari akan tetapi terjadi penurunan berat badan. Faktor-faktor penyebab terjadinya hal tersebut diantaranya meningkatnya kecepatan metabolisme basal dan meningkatnya glukoneogensis yang terjadi pada penderita kanker (Muhsinin dan Deswita, 2012). Metabolisme energi berkaitan erat dengan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. pada penderita kanker metabolisme zat-zat gizi tersebut mengalami perubahan dan berpengaruh terhadap perubahan berat badan. Sel-sel kanker sangat membutuhkan glukosa untuk sumber energi, dimana metabolismenya melalui siklus cori. Peningkatan siklus cori mempunyai peranan dalam terjadinya penurunan berat badan. Peningkatan akan glukosa juga menginisiasi glukogenesis dari protein, dan penurunan berat badan pada penderita kanker sebagian besar juga disebabkan karena deplesi lemak. Selain itu, terdapat pengaruh juga dari kondisi pasien pada penimbangan pertama berbeda dengan penimbangan terakhir, seperti pasien belum BAB pada penimbangan pertama, baju yang dikenakan pada hari pertama lebih tebal, dll.

BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Asuhan gizi pada Ny. A dengan diagnosa medis Acute Limpoblastic Leukemia L2 (ALL L2) dan hipokalemia spirius ini, ditegakan diangnosa gizi yaitu asupan oral tidak adekuat. Terapi gizi yang diberikan yaitu memberikan makanan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien secara bertahap. Rancangan diet sehari yang diberikan dimulai dengan pemenuhan kebutuhan basal hingga kebutuhan total. Hasil monitoring dan evaluasi selama tiga hari pada asupan makanan pasien mengalami peningkatan setiap harinya atau daya terima pasien baik dengan asupan makanan hari terakhir pasien >80%. Hasil monitoring berat badan pasien hari ke-3 mengalami penurunan yaitu 0,7 kg. Hasil yang berbanding terbalik antara asupan makan pasien dengan berat badan dapat dipengaruhi oleh meningkatnya kecepatan metabolisme basal, dan meningkatnya glukoneogensis, kondisi pasien pada penimbangan pertama berbeda dengan penimbangan terakhir, seperti pasien belum BAB pada penimbangan pertama, baju yang dikenakan pada hari pertama lebih tebal, dll.

4.2 Saran Asuhan gizi pada pasien dengan diagnosa leukemia harus dimonitoring secara berkala terutama untuk asupan makanan dan berat badan pasien, karena penyakit kanker (keganasan) dapat menyebabkan berbagai masalah terhadap klien, terutama masalah yang berhubungan dengan masalah nutrisi. Sebaiknya perlu dilakukan motivasi secara terus menerus pada pasien agar asupan makanan pasien baik, atau makanan yang disediakan rumah sakit dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan mempercepat pemulihan kondisi pasien.

DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Muhsinin dan Deswita. 2012. Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gangguan Nutrisi Akibat Kanker melalui Pendekatan Model Adaptasi Roy. Ners Jurnal Keperawatan Volume 8,No 1juni 2012 : 56-64. Permono, Bambang, dkk. 2010. Leukemia Limfoblastik Akut. diakses di http://kesehatanvegan.com/2010/07/13/leukemia-limfoblastik-akut/ pada tanggal 07 Juni 2012. Rofinda, Zelly Dia. 2012. Kelainan Hemostasis pada Leukemia. Jurnal Kesehatan Andalas. 2012; 1(2). Sumapradja, Miranti Gutawa, dkk. 2011. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). Jakarta: Persagi-ASDI, Abadi publishing & Printing.

Related Documents


More Documents from "ardhi azas"

Proses Asuhan Ncp.docx
April 2020 10
Ansel.docx
April 2020 7
Oenesu.xlsx
November 2019 7
Laporan Asi Eksklusif.doc
October 2019 19
Ppt__anemiaaa.pptx
April 2020 13
Lp_ca_colon_kirim.docx
April 2020 6