BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Meningkatkan status gizi balita yang buruk/ kurang yang diintervensi menjadi normal. 2. Tujuan Khusus Pada akhir PKL diharapkan mahasiswa mampu : a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa agar mampu membina keluarga
dalam
menyediakan
makanan
balita
untuk
mempertahankan dan meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan. b. Meningkatkan ketrampilan ibu dalam menyediakan makanan balita untuk mempertahankan dan meningkatkan keadaan gizi dan kesehatannya. c. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data dalam asuhan gizi d. Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan dan konseling gizi e. Mahasiswa mampu membuat perencanaan diet dan memberikan diet kepada blita gizi buruk/ kurang f. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi pemberian diet balita gizi gizi buruk/ kurang serta pengetahuan sikap dan perilaku ibu balita setelah pelaksanaan intervensi.
BAB II ANALISIS KASUS A. DATA SUBJEKTIF 1) Identitas Pasien Nama
: An. DP
Tanggal Lahir
: 22 Juni 2017
Tanggal Skrining : 12 Februari 2019 Umur
: 19 bulan
dimana : Tanggal Kunjungan:
12 02 2019
Tanggal lahir :
22 06 2017
_
-10 hr -4 bln 2 tahun (24 - 4 - 1) bulan= 19 bulan Jenis Kelamin
: perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Tanaloko,RT 09 / RW 05 Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang
Status Gizi
: Kurus.Berdasarkan Z-Score <-3SD
2) Riwayat Penyakit a. Riwayat penyakit dahulu : Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien diketahui bahwa pasien pernah mengalami mencret ( sakit perut ) kurang lebih 1-2 hari. b. Riwayat penyakit sekarang : Pada saat intervensi, pasien mengalami demam dan batuk pilek. c. Riwayat penyakit keluarga penyakit yang dialami dalam keluarga terutama orang tua sasaran balita yaitu penyakit Stroke.
3) Riwayat Nutrisi
a. Nutrisi dahulu Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien (ibu balita) diketahui bahwa salah satu faktor yang menyebabkan pasien gizi kurang adalah karena kebiasaan makan yang salah. Pasien makan bubur 3x sehari sebanyak 2 centong, jarang mengkonsumsi lauk hewani dan nabati. Pasien mengkonsumsi sayuran setiap hari, yaitu daun kelor/Maraungga dan buah pisang 1-3/minggu . Pasien tidak suka minum susu. Pasien sering mengkonsumsi makanan selingan. Keluarga pasien juga belum pernah mendapat edukasi tentang kesehatan dan gizi.
b. Pantang/alergi makanan tertentu Pasien tidak memiliki pantangan dan alergi terhadap jenis makanan tertentu. c. Nutrisi Sekarang Berikut hasil recall sehari setelah pemberian intervensi :
Hasil recall kali pertama Energi : 858,0 Kkal Protein : 30,9 gram Lemak : 15,2 gram Karbohidrat : 145,8 gram Fe : 5,2 mg Vit A : 7285,5 SI Hasil recall kali kedua Energi : Kkal Protein : gram Lemak : gram Karbohidrat : gram Fe : mg Vit A : SI Hasil recall kali ketiga Energi : Kkal Protein : gram Lemak : gram Karbohidrat : gram Fe : mg Vit A : SI
4) Sosial Ekonomi Identitas orang tua
Nama Ayah
:-
Umur
:-
Pekerjaan
:-
Pendidikan
:-
Nama Ibu
: ND
Umur
: 25 tahun
Pekerjaan
: Tani
Pendidikan
: SMP
. B. DATA OBJEKTIF a. Data Antropometri
BB = 7,2 kg
TB = 75,1 cm
BDW = Umur (dalam tahun) x 2 + 8 = 1,7 tahun x 2 + 8 = 11,4 kg
b. Penilaian Status Gizi BB/U
: < -2 SD
: GIZI BURUK
TB/U
: < -3 SD
: PENDEK
BB/TB
: -1 SD
: KURUS
IMT/U
: 1SD
: KURUS
c. Perhitungan Kebutuhan Gizi
Usia 1-3 tahun
: 100 kkl/kg BBI =100 x 11,4 = 1140 kkl
Protein
=15% x 1140 4 = 42,75 gram
Lemak
=25% x 1140 9 = 31,66 gram
Karbohiudrat
=60% x 1140 4 = 171 gram
BAB III MANAJEMEN PENANGANAN GIZI KURANG
A. TUJUAN PENANGANAN Ada pun tujuan penanganan anak gizi kurang yaitu : 1. Memperbaiki status gizi kurang menjadi status gizi baik/normal. 2. Meningkatkan berat badan pasien hingga mencapai berat badan normal.
B. PRINSIP PENANGANAN Prinsip penanganan pasien gizi kurang adalah Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP).
C. SYARAT DIIT a) Tinggi energi,diberikan dengan memperhitungkan faktor aktifitas b) Protein diberikan 15% dari total energi c) Lemak diberikan 25% dari total energi d) Karbohidrat diberikan sisa dari kebutuhan energi total e) Vitamin dan mineral cukup. f) Makanan diberikan dalam bentuk biasa. g) Cara pemberian : oral
D. PELAKSANAAN Pasien diberikan terapi diet selama 2 minngu dalam bentuk PMT (snack) dengan diberikan satu minggu 3 kali.
E. EVALUASI Monitoring BB pasien akan dipantau setiap satu minggu sekali. Selain itu juga diperhatikan asupan makan dan daya terima pasien terhadap makanan yang diberikan selama intervensi.
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Penanganan Awal 1. Kunjungan rumah 2. Pencarian identitas pasien 3. Penentuan status gizi dengan empat indikator 4. Penemuan masalah 5. Konsultasi 6. Pemberian intervensi pertama.
B. Proses Penanganan 1. Pasien ditimbang dan diukur TB sesuai umur dan dicari status gizi melalui ploting dengan menggunakan WHO ANTRO 2. Pasien mendapat 6 kali F75 dan 5 kali PMT biasa yang dilakukan pada sore setiap hari yaitu 3 kali dalam seminggu mulai tanggal 12 februari 2019
Tabel 3 Menu Intervensi Hari
Selasa,12- 02-
Menu
Krekers
2019)
Komposisi
Nilai gizi
Biskuit 20 gr
E= 124,9KKal
Tepung terigu 2
P= 9 gr
gr Susu dancwo 2 gr
Berat
% yg
(gram)
dihabiskan
100
100 %
100
100%
L= 30 gr KH= 119,5 gr Zinc= 20 mg
Tepung maizena 2 gr Gula 2 gr Selasa (25-032014)
F 75
Susu bubuk skim 25 gr Gula pasir 100 gr
E= 750 KKal P= 9 gr L= 30 gr
minyak 30 gr mineral mix 20 gr Rabu
F 75
(26-03-2014)
Kamis
F 75
(28-03-2014)
Sabtu 29/03/2014
Minggu
L= 30 gr
minyak 30 gr
KH= 119,5 gr
mineral mix 20 gr
Zinc=20 mg
Susu bubuk skim
E= 750 KKal
Gula pasir 100 gr
L= 30 gr
minyak 30 gr
KH= 119,5 gr
mineral mix 20 gr
Zinc=20 mg
Susu bubuk skim
E= 750 KKal
30/03/2014
50%
100
50%
100
0%
100
0%
100
0%
200
100%
P= 9 gr
Gula pasir 100 gr
L= 30 gr
minyak 30 gr
KH= 119,5 gr
mineral mix 20 gr
Zinc=20 mg
Susu bubuk skim
E= 750 KKal P= 9 gr
25 gr
F 75
100
P= 9 gr
25 gr
F 75
E= 750 KKal
Gula pasir 100 gr
25 gr
F 75
Zinc = 20 mg
P= 9 gr
25 gr
(27-03-2014)
Jumat
Susu bubuk skim
KH= 119,5 gr
Gula pasir 100 gr
L= 30 gr
minyak 30 gr
KH= 119,5 gr
mineral mix 20 gr
Zinc=20 mg
Susu bubuk skim
E= 750 KKal P= 9 gr
25 gr Gula pasir 100 gr
L= 30 gr
minyak 30 gr
KH= 119,5 gr
mineral mix 20 gr
Zinc=20 mg
Senin
Bubur
Beras 25 gr
E : 141,6 Kkal
31/03/2014
Wortel
Wortel 20 gr
P : 5,7 gr
Tahu
L : 3,1 gr
10 gr
Daun sup
5 gr
KH : 22,6 gr
Pucuk walu 10 gr
Fe : 1,4 mg
Telur 20 gr
Vit
A
2871,5SI Vit C : 5,4 mg
:
Kolak
Singkong 25 gr
E : 229,1 Kkal
Kc. Hijau 25 gr
P : 7,2 gr
Pisang
L : 3,4 gr
20 gr
SKM 10 gr
KH : 44,0 gr
Santan 20 gr
Fe : 2,3 mg
Biji mutiara 10 gr
Vit A : 99,4 SI
Gula aren
Vit C : 10,6 mg
10 gr
Selasa
Bubur
Beras 25 gr
E : 148 Kkal
01/04/2014
campur
Pucuk walu 10 gr
P : 4,7 gr
Telur
20 gr
L : 5,0 gr
Minyak
2,5 gr
KH : 20,3 gr
200
100%
200
100%
200
0%
200
100%
200
50%
200
100%
Fe : 1,1 mg Vit A : 1965 SI Vit C : 108,5 mg Kolak
Singkong 25 gr
E : 240,7 Kkal
Pisang 20 gr
P : 7,3 gr
Biji mutiara 10 gr
L : 3,4 gr
Kc. Hijau
KH : 47,2 gr
SKM
10 gr
Gula aren
Rabu
Bubur
02/04/2014
25 gr
10 gr
Fe : 2,3 mg Vit A : 3,6 SI
Santan 20 gr
Vit C : 11,7 mg
Beras 25 gr
E : 123,4 Kkal
Telur
P : 4,4 gr
20 gr
Daun sup 10 gr
L : 2,5 gr KH : 20,1 gr Fe : 0,8 mg Vit A : 186,5 SI Vit C : 0,6 mg
Bubur
Kc.Hijau25 gr
E : 204,2 Kkal
kacang
Biji mutiara 10 gr
P : 7,0 gr
ijo
Pisang 20 gr
L : 3,3 gr
SKM
KH : 38,5 gr
10 gr
Gula aren
10 gr
Santan 20gr
Fe : 2,1 mg Vit A : 108,5 SI Vit C : 4,2 mg
Kamis 03/04/2014
Bubur
Beras 25 gr
E : 167,5 Kkal
Telur 20 gr
P : 4,3 gr
Minyak 5 gr
L : 7,5 gr KH : 19,9 gr Fe : 0,7 mg Vit A :3180 SI Vit C : 0 mg
Bubur
Kc. hijau
25 gr
kc ijo
Biji mutiara 10 gr
P : 6,8 gr
SKM
L : 3,3 gr
10 gr
Santan 20 gr Gula aren
E : 253,9 Kkal
200
50%
KH : 51 gr
10 gr
Gula pasir 20 gr
Fe : 2 mg
Vit A : 90,3 SI Vit C : 2 mg
Dalam proses penanganan pada hari pertama pasien menerima makanan yang diberikan namun pada hari selanjutnya pasien jarang menghabiskan formula yang diberikan. C. Evaluasi Kegiatan Pada hari pertama dan kedua pemberian intervensi pasien diberi PMT, nafsu makan pasien baik, pasien menghabiskan PMT. Pasien diberikan intervensi selama 6 kali sesuai dengan perencanaan awal.
Tabel 4 Hasil Pengamatan Berat Badan ( BB ) Pada Saat Intervensi
Tanggal
Umur (bulan)
BB (kg)
TB (cm)
22/02/2019
19
7,2
75,1
27/03/2014
27
9,2
77
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, pasien mengalami perubahan BB sampai pada akhir pengamatan. Penilaian status gizi pasien adalah: BB/U :
-3 SD
: GIZI BURUK
TB/U : < -3 SD
: PENDEK
BB/TB : -2 SD
: KURUS
IMT/U : -2 SD
: KURUS Grafik 1.
Hasil Pengamatan Berat Badan ( BB ) Pada Saat Intervensi 11.6 11.6
11.55 11.5 11.5 11.5 11.5 11.45
BB ( Kg ) 24-Mar-14
27-Mar-14
03-Apr-14
31-Mar-14
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan grafik di atas, pasien mengalami perubahan Berat Badan ( BB ). Berat badan pasien awalnya hanya 11,5 kg bertambah menjadi 11,6 kg pada penimbangan terakhir intervensi. Grafik 2. Hasil Pengamatan Panjang Badan ( PB ) Pada Saat Intervensi 93.5 100
93.593.5 93.5
80 60 40 20 0 TB ( cm ) 24-Mar-14
27-Mar-14
03-Apr-14
31-Mar-14
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan grafik di atas, pasien tidak mengalami perubahan Panjang Badan ( TB ) yaitu 93,5 cm. Grafik 3. Grafik Asupan Energi ( 3 Kali Recall ) 917.9
1000 800 600
579.5 342.8
400 200 0 Energi ( Kkal )
Recall I Recall II
Recall III
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan grafik di atas, tingkat asupan energi pasien selama intervensi pada saat Recall I yaitu 917,9 kkal, recall II tingkat asupan energi 342,8 Kkal, Recall III sebesar 579,5 Kkal. Grafik 4. Grafik Asupan Protein ( 3 Kali Recall )
20
17.9 14.316.4
15 10 5 0 Protein ( gr )
Recall I
Recall II
Recall III
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan grafik di atas, tingkat asupan Protein pasien selama pada saat Recall I tingkat asupan protein hanya 17,9 gr, recall II 14,3 gr, recall III 16,4 gr.
Grafik 5. Grafik Asupan Lemak ( 3 Kali Recall ) 36.5 40 30
11.3 7.4
20 10 0
Lemak ( gr )
Recall I
Recall II
Recall III
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan grafik di atas, tingkat asupan Lemak pasien selama intervensi terjadi penurunan. Pada saat recall I, asupan lemak 36,5 gr,tetapi pada recall III mengalami penurunan menjadi 7,4 gr. Grafik 6. Grafik Asupan Karbohidrat 128.5 150 100
112 44.5
50 0 Karbohidrat (gr)
Recall I
Recall II
Recall III
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan grafik di atas, tingkat asupan Karbohidrat pasien selama intervensi pada saat Recall I tingkat asupan karbohidrat hanya 128,5 gr tetapi setelah Recall II terjadi penurunan asupan karbohidrat menjadi 44,5 gr.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN 1. Pasien mengalami kenaikan berat badan pada akhir intervensi dari 11,5 kg menjadi 11,6 kg. 2. Status gizi pasien tidak mengalami peningkatan yaitu status gizi tetap gizi buruk. B. SARAN 1. Bagi keluarga pasien Agar memperhatikan pasien dengan memberikan makanan yang sesuai kebutuhan pasien dan beragam sehingga dapat memperbaiki status gizi pasien. 2. Bagi Para Kader Posyandu Memberikan perhatian khusus bagi balita yang memiliki masalah gizi dengan cara melanjutkan program gizi yang telah disepakati di desa dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan melakukan control serta evaluasi terhadap kegiatan- kegiatan yang telah dilakukan. 3. Bagi Puskesmas Dapat membuat tim khusus untuk melakukan kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki status gizi pasien dan melakukan kunjungan ke rumah pasien.
DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2010. “Penuntun Diet Edisi Terbaru”. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tahun 2004 Data Riskesda Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2010. Depkes RI. 2005. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Direktorat Gizi Masyarakat. Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Direktorat Bina Gizi. Ruliana, dkk.2012. Pedoman Pengkajian dan perhitungan kebutuhan gizi Instalasi Gizi RSSA. Soekirman. 2002. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit EGC. Jakarta. WHO, 2010. WHO Child Growth Standards. Methods and Developments
15
16