PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DI INSTALASI RADIOLOGI RSI ‘AISYIYAH NGANJUK
RSI ‘AisyiyahNganjuk Jl. Imam Bonjol No. 20 Nganjuk 1
2
Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi 014.SK/PRN/III.6.AU/A/2018
3
DAFTAR ISI Halaman Judul .............................................................................................................................
Hal 1
Lembar Penegsahan…………………………………………………………………………………….. Hal 2 Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi ……................................................... Hal 3 Daftar Isi ......................................................................................................................................
Hal 4
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................... Hal 6 1.1.
Latar Belakang ..............................................................................................................
Hal 6
1.2.
Tujuan ...........................................................................................................................
Hal 6
1.3.
Ruang Lingkup ..............................................................................................................
Hal 6
1.4.
Definisi ..........................................................................................................................
Hal 6
BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
Hal 8
II.1.
Struktur Organisasi (jika penyelenggara dalam bentuk organisasi) ............................
Hal 8
II.2.
Tanggung Jawab ..................................................................................................
Hal 10
II.3.
Pelatihan .................................................................................................................
Hal 12
BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR - X DAN PERALATAN PENUNJANG, Hal 13 DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI .................................................................... III.1.
Deskripsi Fasilitas ................................................................................................
Hal 13
III.2.
Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang ................................................
Hal 14
III.3.
Deskripsi Pembagian Daerah Kerja .........................................................................
Hal 15
III.4.
Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi ................................................................
Hal 16
BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI............................................. IV.1.
Hal 17
Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal ........................................... Hal 17 IV.1.1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X .......................................................................
Hal 17
IV.1.2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil ............................................
Hal 18
IV.1.3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien ..............................................
Hal 19
IV.1.4. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien .........................
Hal 19
Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat ...............................................................
Hal 19
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN.............................................................................................
Hal 20
V.1.
Keadaan Operasi Normal .........................................................................................
Hal 20
V.2.
Keadaan Darurat ...........................................................................................................
Hal 21
IV.2.
4
PROSEDUR OPERASIONAL MOBILE X-RAY ART ECO....................................................
Hal 22
DAFTAR ACUAN................................................................................................................
Hal 23
LAMPIRAN.........................................................................................................................
Hal 24
LAIN-LAIN..........................................................................................................................
Hal 25
5
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis dan terencana untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Program ini dibuat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tentang Perizinan
Pemanfaatan
Sumber
Radiasi
Pengiondan
Bahan
Nuklir,
dengan
mempertimbangkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup“RSI ‘AISYIYAH NGANJUK”berprinsip bahwa kegiatan pemanfaatan radiasi pengion direncanakan dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPETEN dan menjamin paparan radiasi ditekan serendahrendahnya. Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan masyarakat tidak boleh melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh BAPETEN. 1.2. Tujuan Tujuan pembuatan dokumen ini adalah: Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X, peralatan penunjang, dan perlengkapan proteksi; Memastikan bahwa proteksi dan keselamatanradiasi di fasilitas terpenuhi dan dapat direview atau dikajiulang sesuai dengan pemanfaatannya; dan Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik dan intervensional dapat memenuhi prinsipprinsip keselamatan radiasi. 1.3. Ruang Lingkup Lingkup program proteksi ini mencakup seluruh pesawat sinar-X untuk tujuan pemanfaatan radiologi diagnostic dan intervensional di “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK”.
6
1.4. Definisi a. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya. b. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak radiasi pengion yang bisa terjadi akibat pemanfaatan radiasi sinar-X untuk radiologi diagnostik, baik terhadap pekerja, pasien, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar daerah kerja. c. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Fasilitas untuk keperluan diagnosis. d. RSI ‘AISYIYAH NGANJUK adalah instansi atau badan hukum yang telah menerima izin pemanfaatan tenaga nuklir dari BAPETEN. e. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh RSI ‘AISYIYAH NGANJUK dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi radiasi. f.
Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.
g. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara penuh untuk melakukan kegiatan radiologi diagnostik. h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir. i.
Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk kesalahan operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau kejadian lain yang menimbulkan akibat atau potensi akibat yang tidak dapat diabaikan dari aspek proteksi atau keselamatan radiasi.
j.
Fisikawan medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika medik klinik dasar.
7
BAB II PENYELENGGARAANPROTEKSI DAN KESELAMATANRADIASI II.1. Struktur organisasi penyelenggaraproteksidankeselamatanradiasi di “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK”1 RSI ‘AISYIYAH NGANJUK
PPR
Direktur RSI ‘AISYIYAH NGANJUK
Ka.Instalasi Radiologi
Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten
Radiografer
Diagram 1. Struktur penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi.
8
Pada saat program proteksi ini dibuat, personil yang bekerja di Fasilitas radiologi diagnostik “ RSI ‘AISYIYAH NGANJUK “ adalah sebagai berikut: Tabel.1 Data personil padastrukturorganisasi. 1.
2.
3.
4.
4.
Namapemegangizin
: dr. Agus Pribadi, M.M
No. KTP
: 3518131408610002
Masa berlaku
: 14 – 08 – 2017
Dokter spesialis radiologi / dokter yang berkompeten Nama
: dr.Soegiartiningsih,Sp.Rad
Pendidikan terakhir
: Spesialis Radiologi
Nomor SIP
: 503/116/C/DS/411.202.d/2015
Masa berlaku
: 24 Maret 2020
Status
: Konsulen/Pekerjaradiasi
Petugas Proteksi Radiasi Nama
: Karyati,S.ST
Pendidikan terakhir
: D IV Radiologi
Nomor SIB
: 015303.224.03.200717
Masa berlaku
: 25 Agustus 2021
Radiografer Nama
: Setyo Yuliati
Pendidikan terakhir
: D III Radiologi
Nomor SIKR
: 503/004/03.08/01/XII/2015
Masa berlaku
: 21 Juli 2021
Radiografer Nama
: Edo Rizkia Putra
Pendidikan terakhir
: D III Radiologi
Nomor SIKR
: 503/003/SIKR/411.303.d/2017
Masa berlaku
: 04 Oktober 2020
9
II.2. Tanggungjawab 1. Pemegangizin a.
Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan keselamatan radiasi.
b.
Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi sehingga informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat mudah dimengerti dan dipahami;
c.
Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang pekerjaannya;
d.
Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang bekerja dalam Penggunaan pesawat sinar-X;
e.
Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secarareguler;
f.
Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi setiaptahun;
g.
Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai pemanfaatan radiasi pengion;
h.
Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
i.
Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proteksi dan keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
j.
Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau TLD badge setiapbulan;
k.
Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi; dan
l.
Melakukan Uji Kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat sinar-X yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.
2. Dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien; b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya; c. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat panduan paparan medik; d. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan fisikawan medis dan/atau radiografer; e. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis; dan f. Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.
10
3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan radiasi; b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi; c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan memantau pemakaiannya; d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat di mana pesawat sinar-X digunakan; e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi; f. Berpartisipasi dalam mendesain Fasilitas Radiologi; g. Memelihara rekaman; h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan; i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan darurat; j. Melaporkan kepada Nama instansi setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi menimbulkan Kecelakaan Radiasi; dan k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan. 4. Radiografer a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang pesawat sinar-X; b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan; dan c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
11
II.3. Pelatihan Manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” mengalokasikan sumber daya manusia yang memadai untuk menetapkan, melaksanakan dan menilai pendidikan dan pelatihan bagi pekerja radiasi. Manajemen berkomitmen menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan dalam bidang proteksi dan keselamatan radiasi secara reguler untuk PPR, Dokter ahli radiologi/dokter yang berkompeten dan radiografer minimal 4 (empat) tahun sekali. SERTIFIKAT PELATIHAN TERLAMPIR Manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” menetapkan dan menyediakan pekerja radiasi sesuai dengan kualifikasi minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut bidang pekerjaannya.
12
BAB III DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
III.1. Deskripsi Fasilitas dan deskripsi pesawat sinar – X Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK”, dengan spesifikasi pembagian ruang sebagai berikut: DENAHRUANG RADIOLOGI POLI SPES. KANDUNGAN R.USG 1,5
R. USG
3,0
ASHOFA DARUSALAM 1
POLI SPES. HCU
ANAK
ASHOFA DARUSALAM 2
POLI UMUM 5,0 RADIOLOGI
POLI THT POLI SYARAF R. FISIOTERAPI
1,5
4,0
AS SHOFFA VIP 1
RM TOILET
AS SHOFFA 1
Gambar 1. Denah Ruang Radiologi
III. 2 DeskripsiPesawatsinar-X danPeralatanPenunjang 13
Tabel 3.Data RuangRadiologidanPesawatSinar-X. Data ruang radiologi
Keterangan
Nama ruangan
: Kamar pemeriksaan
Ukuran ruang
: cm x cm x cm
Nomor izin pemanfaatan
:
Data pesawat Merk pesawat sinar-X
: SIEMENS
Tipe/model pesawat sinar-X
: 10187800
No. Seri pesawat sinar-X
: 20540
Tahun pembuatan
: 2008
Tahun pemasangan
:
Data tabung Merk tabung
: SIEMENS
Tipe tabung
: 05605052
No. Seri tabung
: 13H536
Beda tegangan maksimum kV)
: 125 kV
Arus (mA) maksimum
: 128 Ma
Arus waktu (mAs) maksimum
:
Lokasi disekitar ruang radiologi Kanan
: RUANG TUNGGU POLI
Kiri
: RUANG ADMINISTRASI &
Tebal dinding 25 cm
Pengukuran Jenis material
+ Pb
(mR/jam) PC
2 mm
CR Atas
: ATAP
Bawah
: LANTAI
Belakang
: SELASAR
Depan
: RUANG TUNGGU
Tanda bahaya radiasi
:
Lampu tanda radiasi berfungsi baik Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
III.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja. 14
paparan 0
Pembagian daerah kerja pada “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” terbagi atas Daerah Pengendalian dan/atau Daerah Supervisi. Manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” berupaya melindungi masyarakat dengan mencegah akses masyarakat ke Daerah Pengendalian. Proteksi radiasi di Daerah Pengendalian dilakukan dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi yang jelas, mudah terlihat, dan mencolok di setiap pintu akses ke Daerah Pengendalian. Ruang radiologi juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi di luar pintu masuk yang menyala saat ruang radiologi digunakan. Manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” memastikan bahwa seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi. III.3.1. Daerah Pengendalian, di daerah pengendalian ini Nama instansi melakukan tindakan proteksi dan keselamatan radiasi dengan: a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda fisik yang jelas atau tanda lainnya; b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses dan lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian; c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
hanya untuk Pekerja Radiasi; dan
pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas Proteksi Radiasi; d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi. Daerah Pengendalian dalam instansi kami adalah ruang radiologi yang terdapat pemanfaatan pesawat sinar-X di dalamnya III.3.2. Daerah Supervisi, di daerah ini Nama instansi menetapkan daerah supervisi dengan mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per sepuluh) NBD pekerja radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu Nama instansi: a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda yang jelas; dan b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.
15
III.4. Deskripsi Perlengkapan proteksi Radiasi Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi, Nama instansi menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi Radiasi akan memastikan bahwa perlengkapan ini berfungsi baik dan digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” memiliki perlengkapan proteksi sebagai berikut: Tabel 6. Alat perlengkapan proteksi radiasi NamaPeralatan
Jumlah
FILM TLD
Masih Proses Pengajuan ke BPFK
Apron
1
Tabir radiasi mobile
-
Sarung tangan2
-
Dosimeter saku
-
Pelindungtiroid
-
Pelindung gonad/ovarium
-
Kacamata Pb
-
16
Ukuran: -
BAB IV PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI IV.1.
Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam operasi normal
IV.1.1.Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X Manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” menetapkan prosedur pengoperasian setiap pesawat sinar-X dan menempatkannya di sekitar pesawat untuk dapat digunakan oleh petugas yang kompeten. Prosedur kami buat dengan jelas dan mudah dipahami oleh petugas. Prosedur pengoperasian pesawat meliputi cara menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan pesawat. Berikut adalah prosedur pengoperasian pesawat sinar-X Pengukur Densitas Tulang “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK”: No. 1
Judul prosedur pengoperasian pesawat sinar-X
Nomor dokumen
Pengoperasian pesawat Mobile X-Ray SIEMENS 02/RAD/02 model no 10187800
IV.1.1. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil. Untuk memantau dosis pekerja, manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” memastikan bahwa seluruh pekerja radiasi menggunakan pemantau radiasi personil (TLD, dan dosimeter baca langsung). Manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” secara berkala mengirimkan pemantau radiasi personil ke Instansi Pembaca Dosis dan mengirimkan hasil evaluasi dosis ke BAPETEN. Untuk proteksi dan keselamatan radiasi personil, kami menyediakan dan mendokumentasikan prosedur sebagai berikut3: No. 1
Judul prosedur proteksi radiasi untuk personil Prosedur pemakaian TLD Badge
Nomor dokumen 03/RAD/42
Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima pekerja minimal, kami menyediakan desain radiologi diagnostik yang memenuhi standar sesuai peraturan BAPETEN, prosedur pengoperasian, dan peralatan proteksi. Sebagai pemegang izin, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif,
kami menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan pada saat sebelum bekerja, selama bekerja paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun dan pada saat memutuskan hubungan kerja.
17
IV.1.2. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami memastikan bahwa paparan medik pasien serendah mungkin namun dapat menghasilkan citra radiografi yang layak terbaca untuk keperluan diagnosa. Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan dengan cara: a. Pelayanan diberikan oleh petugas profesional sesuai dengan keahliannya; b. Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah dipahami; c. Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa; d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi; e. Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala dan segera memperbaiki jika hasil uji tidak andal ataupun andal dengan perbaikan. Penggunaan pesawat mobile hanya dioperasikan untuk keadaan darurat dan tidak digunakan untuk penggunaan rutin. Pada saat pengoperasian pesawat mobile, keselamatan pasien atau masyarakat di sekitarnya menjadi concern manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK”, oleh karenanya pengoperasian pesawat mobile harus disertai dengan perisai radiasi mobile untuk melindungi pasien lain dan masyarakat. Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pasien, manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” menyediakan prosedur sebagai berikut: No.
Judul prosedur proteksi radiasi pasien
Nomor dokumen
1
Pertimbangan Rencana penyinaran bagi Pasien Hamil
03/RAD/57
2
Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien
03/RAD/42
IV.1.3. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping pasien. Pendamping pasien diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan paparan radiasi yang diterimanya. Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pendamping pasien, “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” menyediakan prosedur sebagai berikut: No. 1.
Judul prosedur proteksi radiasi untuk pendamping pasien Prosedur Proteksi Radiasi untuk Pendamping Pasien
IV.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat
18
Nomor dokumen 03/RAD/02
Di fasilitas radiologi “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK”, potensi kecelakaan dapat disebabkan oleh kesalahan prosedur pengoperasian alat, kerusakan atau kegagalan dari pesawat sinar-X, ataupun karena faktor manusia yang menyebabkan penerimaan dosis berlebih. Jika terjadi keadaan darurat, manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” telah menetapkan prosedur penanggulangan keadaan darurat, yaitu dengan mematikan panel kendali pesawat, mencabut sakelar, memutuskan aliran listrik, mencatat detil posisi, arah berkas, dan kondisi eksposi. Petugas akan memberitahu kepada PPR. Rekaman kejadian akan dibuat dalam bentuk laporan kejadian dan disampaikan ke BAPETEN. Rencana keadaan darurat kami buat dalam: No. 1.
Judul prosedur penanggulangan keadaan darurat Prosedur intervensi dalam Keadaan Darurat
19
Nomor dokumen 03/RAD/10
BAB V REKAMAN DAN LAPORAN V.1. Keadaan Operasi Normal Manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” mengendalikan dan mencantumkan rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman lengkap, mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan digunakan. Rekaman terkait program proteksi yang kami pelihara, antara lain: a. data inventarisasi pesawat sinar-X; b. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan; c. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan lingkungan; d. sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X; e. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung; f.
hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi;
g. penggantian komponen pesawat sinar-X; h. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi; dan i.
hasil pemantauan kesehatan pesonil. Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Manajemen “RSI ‘AISYIYAH NGANJUK” menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi dalam jangka waktu: Paling kurang 5 (lima) tahun untuk; dan hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja; hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas; Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari pekerjaannya; hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi. Tabel 8. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi. Uraian rekaman
Keterangan
Hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi didaerah kerja. Hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas 20
21
PROSEDUR OPERASIONAL MOBILE X-RAY UNIT SIEMENS MENYALAKAN PESAWAT : 1. Pasangkankabelpada stop kontak 2. Tekantombol on dipanel control table 3. Tunggusampai loading selesai 4. Alatsiapdipakaisaatmenunjukkanpetunjuk kV mAssudahmenyalastabil MEMATIKAN PESAWAT : 1. Kliktombol off padacontril table 2. Kemudianlepaskankabeldari stop kontak
22
DAFTAR ACUAN 1.
PP RI No. 33 th 2007 tentang Keselaatan Radiasi Pengion dan Keamanan Suber Radioaktif.
2.
Himpunan Peraturan Perundangan Ketenaganukliran.
3.
Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
4.
Surat Keputusan Direktur RSI ‘AISYIYAH NGANJUK Nomor 445/12.5/411.401/2010 tentang Standar Pelayanan Radiologi.
5.
Materi rekualifikasi Petugas Proteksi Radiasi Bidang Kesehatan Diagnostik
23
LAMPIRAN
Lampiran Hasil Pemantauan Dosis yang diterima Pekerja Radiasi Lampiran Pemantauan Kesehatan Bagi Pekerja Radiasi
24
LAIN-LAIN FOTO COPY IJAZAH DAN SERTFIKAT
25