PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UNIT PERINATOLOGI RS BMC BANGLI TAHUN 2019
I
PENDAHULUAN Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit perlu dilakukan. RS BMC Bangli adalah salah satu institusi dibawah Pemerintah Kota Bangli yang memberikan pelayanan langsung khususnya pelayanan kesehatan. Dalam upaya memberikan pelayanannya, rumah sakit dituntut memberikan pelayanan sebaik-baiknya sebagai public service. Hal tersebut didasarkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya tuntutan dapat dilihat dengan munculnya kritik-kritik baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan yang diberikan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka RS BMC Bangli perlu menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan secara bertahap melalui upaya program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit.
II
LATAR BELAKANG RS BMC Bangli adalah salah satu institusi dibawah Pemerintah Kabupaten Bangli yang memberikan pelayanan langsung khususnya pelayanan kesehatan. Dalam upaya memberikan pelayanannya, rumah sakit dituntut memberikan pelayanan sebaik-baiknya sebagai public service. Hal tersebut didasarkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu seiring dengan meningkatnya 1
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya tuntutan dapat dilihat dengan munculnya kritik-kritik baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan yang diberikan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka RS BMC Bangli perlu menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan secara bertahap melalui upaya program peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Unit perinatologi memiliki peranan penting sebagai pemberi pelayanan
dalam
menangani bayi lahir lewat operasi caisar/lahir spontan, bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi dengan risiko infeksi, bayi dengan huperbilirubin, bayi dengan asfiksia berat/sedang. Untuk itu Unit Perinatologi wajib memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
III
TUJUAN A. Tujuan Umum Menjadi acuan bagi Unit Perinatologi Rumah Sakit BMC Bangli dalam melaksanakan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit. B. Tujuan Khusus Tercapainya peningkatan mutu keselamatan pasien rumah sakit melalui : 1. Evaluasi Pencatatan dan Pelaporan Peningkatan Mutu Rumah Sakit. 2. Evaluasi penerapan sasaran keselamatan pasien di Unit Perinatologi. 3. Meningkatkan kinerja Unit Perinatologi dalam melaksanakan pelayanan yang bermutu berbasis keselamatan pasien. 4. Diajukannya saran bagi Unit Perinatologi atau bagian terkait dan rekomendasi kepada direksi untuk perbaikan dimasa datang.
IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Bab ini memaparkan secara detail indikator mutu dan keselamatan pasien di Unit Perinatologi dalam upaya melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan. Pemilihan indikator yang diambil sebagai indikator mutu dan keselamatan pasien di Unit Perinatologi berdasarkan standar pelayanan minimum rumah sakit dan indikator sasaran keselamatan pasien. (indikator terlampir). 2
V
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Melaksanakan sosialisasi indikator mutu Unit Perinatologi 2. Melaksanakan penginputan data dengan komputer ke SISMADAK 3. Melaksanakan kegiatan perbaikan mutu dengan PDCA a. Perencanaan (Plan) Perencanaan merupakan suatu penjabaran cara penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dalam perencanaan adalah tersusunnya rencana kerja sebagai upaya penyelesaian masalah yang terkait dengan mutu. Pemimpin Instalasi akan menetapkan dan membuat prioritas hal-hal yang akan dimonitor, bertanggungjawab dalam menyusun program dan menghubungkan dengan bagian terkait dalam penyusunan frekuensi pemantauan, penetapan bagaimana cara dan kapan seharusnya mengumpulkan data, penggunaan alat statistik untuk analisa data, serta format dan tata cara pencatatan b. Pelaksanaan (Do) Tahapan kedua yang dilakukan adalah melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain diluar anggota tim, perlu terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan. c. Pemeriksaan (Check) Tahapan ketiga yang dilakukan adalah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang telah dicapai. Orang yang bertanggung jawab dalam pemantauan program mutu (Penanggung Jawab / PJ) harus mengumpulkan data tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah disetujui. Apabila ada kegagalan atau kinerja yang buruk, penanggung jawab dapat merekomendasikan tindakan perbaikan dan diberikan kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan.
3
d. Perbaikan (Action) Tahapan terakhir yang dilakukan adalah melaksanakan perbaikan rencana kerja.
Lakukanlah
penyempurnaan
rencana
kerja
atau
bila
perlu
mempertimbangkan dengan cara pemecahan masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Pemantauan kemajuan serta hasil yang dicapai juga perlu dilakukan untuk menyusun rencana langkah selanjutnya. Ketika hasil yang diperoleh positif, prosedur kemudian diimplementasikan sebagai sebuah “Standar Prosedur” Jika terjadi kegagalan, maka sebuah rencana baru harus segera disusun sesuai dengan arahan dan prioritas yang ditetapkan oleh pimpinan dan kembali ke awal sesuai lingkaran PDCA. 4. Melaksanakan Analisis Data a. Pemeriksaan Data (Editing) - Dilakukan dengan cara meneliti semua data yang terkumpul dari penyebaran alat ukur/ format pemantauan. - Dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup baik dari segi kelengkapan pengisian format, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban, serta kesesuaian antara jawaban. b. Penyajian Data - Dilakukan dengan cara meneliti semua data yang sudah terinput ke SISMADAK - Dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terinput sudah lengkap dan valid c. Pemeriksaan Data (Editing) Tujuan penyajian data adalah: - Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi. - Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti - Memudahkan dalam membuat analisis data - Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.
4
5. Melaksanakan rapat mutu dan keselamatan pasien di Unit Perinatologi Dilakukan setiap bulan untuk melakukan evaluasi hasil monitoring setiap indikator di Unit Perinatologi dihadiri oleh kepala instalasi dan petugas pengumpul data. 6. Pelaporan Laporan bulanan dibuat untuk mengevaluasi hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh Unit Perinatologi setiap bulan. Laporan triwulan disusun setiap 3 bulan untuk mengevaluasi hasil pemantauan indikator mutu rumah sakit disertai hasil analisis dan PDCA.
VI
SASARAN 1. Sasaran Audience Sasaran audience dalam Program Pemantauan Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien di Unit Perinatologi adalah : a. Pasien di Unit Perinatologi b. Keluarga pasien dan atau penunggu pasien c. Staf dan karyawan RS BMC Bangli baik medis maupun non medis di Unit Perinatologi d. Dokumen-dokumen terkait dengan indikator yang dipantau 2. Sasaran Pencapaian Indikator Target pencapaian untuk setiap indikator yang dipantau dijelaskan dalam setiap profil indikator (terlampir).
5
VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan
No
2
Menentukan Prioritas Indikator Mutu Sosialisasi indikator mutu
3
Input data indikator mutu
4
Analisis data mutu Melaksanakan Kegiatan PDCA Monitoring dan Evaluasi Rapat Bulanan Pembuatan laporan internal :
1
5 6 7 8
9 10
Tahun 2019 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
- Laporan Insiden
Keselamatan Pasien Menyusun laporan triwulan Menyusun program PMKP unit tahun 2019
VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap tahun sekali pada bulan Desember. Evaluasi meliputi struktur, proses dan hasil kegiatan, serta dilengkapi hasil rekomendasi dan tindak lanjutnya. Berikut ini dijabarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam bentuk tabel. No
Kegiatan
1
Menentukan Prioritas Indikator Mutu
2
Sosialisasi Indikator mutu
3
Input data indikator mutu ke SISMADAK
4
Analisis data mutu
5
Melaksanakan Kegiatan PDCA
6
Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi
7
Rapat Bulanan
8
Pembuatan laporan triwulan
Evaluasi
6
2. Pelaporan evaluasi kegiatan Hasil pengolahan dan analisa data mutu, dituangkan dalam bentuk laporan yang kemudian akan dilaporkan kepada Direksi berkoordinasi dengan Unit Penjamin Mutu (UPM) setiap bulan sekali. Sedangkan laporan insiden keselamatan pasien dilaporkan jika ada kejadian kepada Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) dilengkapi dengan investigasi dan rekomendasi. Rapat Evaluasi dilakukan setiap bulan dengan membahas hasil capaian indikator mutu dan keselamatan pasien, sekaligus melaksanakan PDCA untuk indikator yang belum mencapai target. Rekomendasi yang dihasilkan merupakan cara atau sarana untuk melakukan perbaikan dan pengembangan kualitas pelayanan. Selanjutnya UPM akan memantau pelaksanaan rekomendasi tersebut dan melaporkan kembali kepada direksi.
IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI 1. Pencatatan Pelaksanaan Kegiatan Dalam melaksanakan kegiatan upaya peningkatan mutu menggunakan SISMADAK dan formulir pencatatan sebagai backup data di unit
2. Pelaporan Hasil Kegiatan No
1
2
Jenis Laporan
Laporan Triwulan
Laporan Insidentil
Waktu Pelaporan
Setiap 3 bulan
Setiap ada insiden keselamatan pasien
Materi Laporan
Tujuan Laporan
- Pencatatan indikator mutu rumah sakit - Hasil analisis data indikator mutu rumah sakit - Hasil PDCA unit
- Direktur melalui UPM
- Form. Laporan Insiden Keselamatan Pasien
- Direktur RS melalui KPRS
3. Evaluasi Program Evaluasi program dibuat dalam bentuk pelaporan setiap tahun yang diserahkan kepada Direktur RS BMC Bangli. 7
X
PENUTUP Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Unit Perinatologi tidak bisa diwujudkan hanya dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan saja, akan tetapi dibutuhkan upaya peningkatan sistem dan pemikiran yang holistik.
8