Dr. H. MOCH. ISMAIL Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB
Disampaikan pada seminar dan Lokakarya “ Optimalisasi Potensi Lokal NTB dalam peningkatan status gizi ibu dan balita”, Mataram, 29-30 September 2009
Orang Boda, 1911
Orong-orong, 2000-an
Pasar Kediri, 1870
Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2007
Deskripsi Merupakan survey perdana mengenai data “dasar” kesehatan. Riskesdas ke-dua : tahun 2010 (tiap 3 tahun) Melibatkan : 5.619 enumerator, 502 peneliti, di 28 prov (2007) dan 5 prov (2008), serta 440 Kab/Kota. Beda dg Susenas Modul, SKRT, SDKI tingkat keterwakilan Riskesdas sampai tk. Kab/Kota. Harapan Menkes : translating research into policy.
Tujuan Menyediakan informasi berbasis bukti perumusan kebijakan Menyediakan informasi untuk perencanaan kes. alokasi sumberdaya Menyediakan peta status dan masalah kes. per kab/kota, provinsi dan nasional. Membandingkan status kesehatan dan faktor latar belakang antar prov dan kab/kota.
Sampling Menggunakan kor Susenas 2007 Di NTB sampel : 5.760 RT, 360 Blok Sensus, 336 RT biomedis.
Jenis Data
Status Kesehatan :
Mortalitas Morbiditas Disabilitas Status Gizi Kesehatan Jiwa
Faktor Lingkungan :
Konsumsi Gizi Lingkungan fisik Lingkungan Sosial
Jenis data (lanjutan..)
Faktor Perilaku :
Perilaku merokok, tembakau, alkohol Perilaku konsumsi sayur dan buah Perilaku aktifitas fisik Perilaku gosok gigi Perilaku higienis Perilaku, sikap, perilaku thd Flu Burung, HIV
Faktor Pelayanan kesehatan :
Akses terhadap yankes Pemanfaatan fasilitas yankes Ketanggapan yankes Cakupan program KIA
Hasil Riskesdas Gizi
Status Gizi Balita (Berat Badan menurut Umur) 100%
80%
60%
40%
20%
0%
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
Gizi Lebih
6.8
3.1
2.2
4.6
3.1
3.6
5.4
2.6
KOTA BIMA 3.7
Gizi Baik
65.6
78.7
72.4
67.6
66.9
63.2
73.2
84
69.5
Gizi Kurang
19.8
14
18.2
16.7
18.4
17.5
11.5
9.5
18.4
Gizi Buruk
7.8
4.2
7.3
11.1
11.6
15.7
9.9
3.9
8.4
Waterlow Classification Provinces Riskesdas 2007
Catatan BB/U 5,1 % penderita gizi buruk adalah bayi 0-5 bulan kegagalan ASI Eksklusif Penderita gizi buruk lebih tinggi pada laki-laki Orang tua penderita gizi buruk sebagian besar tidak tamat SD / tidak sekolah dan berasal dari petani, nelayan
Status Gizi Balita (Tinggi Badan menurut Umur) 100% 90% 80% 70% 60%
Normal
50% 40%
Pendek
30%
Sangat Pendek 20% 10% 0% LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
Norm al
58.3
55
56.9
51.8
57.7
53.4
53.4
64.8
50.6
Pendek
20.4
18.1
20
23.9
18.9
19.1
18.2
18.5
22.9
Sangat Pendek
21.3
27
23.1
24.3
23.4
27.5
28.4
16.7
26.6
Catatan TB / U Kasus sangat pendek paling banyak pada anak usia 24-35 bulan dan laki-laki Kasus sangat pendek berasal dari orang tua nelayan / tani dan berpendidikan SD ke bawah
STUNTED BUT NOT WASTED
Status Gizi Balita (Berat Badan menurut Tinggi Badan) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% LOBAR
LOTENG
Gem uk
13.6
Norm al
69.1
Kurus Sangat Kurus
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
21.7
9.1
16.7
64.1
76.8
69
9.9
7.3
9.1
6.1
11
6.9
5
8.2
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
14.7
9.6
19.1
14.1
10.2
76.3
75.4
60.2
64.4
68.9
7.3
4.1
8.9
7.3
10
10
4.9
6.1
13.4
11.5
Catatan BB / TB Kasus sangat kurus lebih banyak pada anak usia 24-35 bulan dan anak laki-laki Anak sangat kurus paling tinggi berasal dari ortu yang lulus SLTA, pegawai swasta dan dari perkotaan.
Indeks Massa Tubuh (IMT) utk 15 tahun ke atas 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Obes e
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
7.4
5.5
8.3
4.7
5.1
4.9
6.5
11.3
8.5
6.5
6.3
7.4
6.7
5
5.8
7.5
8.5
7.3
Norm al
70.4
69.2
66.8
76.5
69.2
66.5
74.5
64.3
65.2
Kurus
15.7
19
17.5
12.1
20.7
22.8
11.5
15.9
19
BB Lebih
Catatan IMT BB lebih dan Obese lebih tinggi pada perempuan Kasus obes tertinggi di Kota Mataram Kasus BB lebih dan obese paling tinggi pada usia 35-54 tahun, berpendidikan Perguruan Tinggi dan pegawai swasta
Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada perempuan usia 15-45 th. Res iko KEK 18
16
14
12
10
8
6
4
2
0 Res iko KEK
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
10.1
15.7
11.5
11.2
12.3
15.7
13.6
11
11.3
Konsumsi Energi (Kalori) Kalori 2500
2000
1500
1000
500
0
Kalori
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
NASIONAL
1906.8
1591.8
1646.8
1514.89
1620.49
1691.58
1560.13
1334.67
1465.5
1644.6
Konsumsi Protein Protein 70
60
50
40
30
20
10
0
Protein
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
NASIONAL
61.5
46.5
47.4
54
52.4
56.5
61.4
53.9
51.4
52.4
Konsumsi Garam Beryodium Garam Beryodium Cukup 70
60
50
40
30
20
10
0
Garam Beryodium Cukup
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
NASIONAL
19.3
34.9
30
27.3
11.4
12.7
51
49.4
15.5
62.3
Penimbangan Bayi Baru Lahir Ditim bang 120
100
80
60
40
20
0 Ditim bang
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
84.1
70.2
94.6
64.7
63.2
76.9
100
100
87.5
Frekuensi Penimbangan Balita 100% 90%
80% 70% 60% 50%
40% 30% 20%
10% 0%
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
≥ 4 kali
57.8
56.4
62.3
44.4
51.5
66.9
57.5
59.4
48.7
1-3 kali
26.9
31.8
21.8
45.4
34.4
24.8
27.3
28.7
38.5
Tidak Pernah
15.3
11.8
15.9
10.2
14.1
8.3
15.2
11.9
12.8
Catatan Penimbangan : Kelompok umur yg paling sering ditimbang : 6 – 11 bulan. Mata pencaharian ortu yang rutin menimbang : petani / nelayan / buruh Sebagian besar (91,1 %) menimbang di posyandu
Cakupan Vitamin A Menerim a Vit A 100 90 80 70 60
50 40 30 20 10 0 Menerim a Vit A
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
78.6
83.6
85
72.8
85.7
82
82.5
88.2
86.4
Kepemilikan KMS dan Buku KIA 90
80
70
60
50
40
30
20
10
0 LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
Mem iliki KMS
69.4
62.9
65.8
58.4
68.3
39.9
64.3
64.2
68.1
Mem iliki Buku KIA
66.3
79.5
58.8
46.9
69
46.1
65.9
62.2
57.4
Periksa Hamil Bagi Ibu Yang Memiliki Bayi Periks a Ham il 120
100
80
60
40
20
0 Periks a Ham il
LOBAR
LOTENG
LOTIM
SUMBAWA
DOMPU
BIMA
KSB
KOTA MATARAM
KOTA BIMA
93.2
86.2
97.3
94.1
83.3
89.3
100
100
100
Terima kasih