Praktikum Uji Saliva.docx

  • Uploaded by: Lambang Sinar Anragani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Praktikum Uji Saliva.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 936
  • Pages: 12
PRAKTIKUM BIOLOGI Uji Saliva

Nama Kelompok : 1. Faiz Rahmatul H

(06)

2. Jati Dara Anragani

(16)

3. Zeila Fiqy Nuravianti

(26)

Kelas

:

XI IPA-1

SMA NEGERI 1 PORONG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

I.

TANGGAL PERCOBAAN: 

II.

22 Februari 2014

JUDUL:  Pengamatan pada saliva

III.

IV.

TUJUAN: 

Mengetahui kandungan yang ada pada saliva manusia



Mengetahui kerja enzim amilase setelah diberi amilum

DASAR TEORI: Enzim

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter. Nama enzim sering kali diturunkan dari nama substrat ataupun reaksi kimia yang ia kataliskan dengan akhiran -ase. Tubuh manusia menghasilkan berbagai macam enzim yang tersebar di berbagai bagian dan memiliki fungsi tertentu. Salah satu enzim yang penting dalam sistem pencernaan manusia adalah enzim ptialin yang hanya bekerja untuk enzim amilase. Enzim ini terdapat dalam saliva atau air liur manusia. Saliva yang disekresikan oleh kelenjar liur selain mengandung enzim amilase juga mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan musin yang bekerja sebagai pelumas atau hidrolisis awal pada waktu mengunyah dan menelan makanan. Amilase yang terdapat dalam saliva adalah α-amilase liur yang mampu membuat polisakarida (pati) dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosodat α. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4,0 atau kurang sehingga kerja pencernaan makanan dalam mulut akan terhenti apabila lingkungan lambung yang asam menembus partikel makanan.

V.

ALAT DAN BAHAN: 

Saliva



Amilum



Pipet tetes

VI.



Tabung reaksi



Bunsen



Reagen lugol



Reagen benedict



Reagen Biuret

CARA KERJA: a) Memberikan label A, B, dan C pada tabung reaksi. b) Membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan dengan cara berkumur. c) Memasukkan saliva ke dalam tiga tabung reaksi, masing masing sekitar 2 ml. d) Meneteskan dua tetes reagen lugol ke dalam tabung reaksi A. e) Mencatat perubahan warna ynag terjadi pada saliva f) Meneteskan dua tetes reagen biuret ke dalam tabung reaksi B. g) Mencatat perubahan warna yang terjadi pada saliva h) Meneteskan dua tetes reagen benedict pada tabung reaksi C. i) Memanaskan tabung reaksi tersebut sampai terlihat perubahan warna yang terjadi. j) Mencatat perubahan warna yang terjadi. k) Membersihkan tabung reaksi. l) Mengulangi percobaan seperti di atas dengan menambahakan amilum pada masing-masing tabung reaksi sekitar tiga tetes. m) Mencatat perubahan warna yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi. n) Membuat laporan praktikum.

VII. DATA Bahan Saliva Saliva + amilum

Lugol Tetap (bening) Tetap (bening)

Perubahan Warna Biuret Benedict → Dipanaskan Menjadi ungu Tetap (bening) Menjadi ungu

Berubah menjadi kuning

VIII. PEMBAHASAN 1. Pada percobaan pertama saat saliva diberi tetesan lugol, maka saliva tidak berubah warna atau tetap menjadi bening. Hal ini menujukkan bahwa enzim amilase yang ada pada saliva tidak mengandung amilum. 2. Pada percobaan selanjutnya saat saliva diberi tetesan biuret, maka saliva berubah warna menjadi ungu. Hal ini menujukka bahwa enzim emilase yang ada pada saliva mengandung protein. Teori : Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. 3. Pada percobaan selanjutnya saat saliva diberi tetesan benedict dan kemudian dipanaskan, saliva tidak berubah warna atau tetep bening. Hal ini menujukka bahwa enzim amilase pada saliva tidak mengandung gula. 4. Pada percobaan selanjutnya, saat saliva + amilum ditetesi oleh lugol, saliva tidak berubah warna atau tetap bening. Tetapi seharusnya saat saliva diberi amilum yang mengandung karbohidrat akan berubah warna menjadi biru kehitaman karena molekul amilosa yang terbentuk senyawa. Warna biru kehitaman ini di karenakan kanduntan amilosa yang terkandung dalam larutan. Larutan mempunyai kandungan amilosa yang sangat banyak dan akan menyebabkan warna biru kehitaman. Semakin tua warna larutan, maka kandungan karbohidrat semakin banyak. 5. Pada percobaan selanjutnya, saat saliva + amilum ditetesi oleh biuret, saliva berubah warna menjadi ungu, hal ini menujukkan bahwa saliva + amilum mengandung protein. 6. Pada percobaan yang terakhir dilakukan, saat saliva + amilum ditetesi oleh benedict, saliva berubah warna menjadi kekuningan. Teori : Bahan makanan yang diuji mengandung glukosa . Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat, dan natrium sitrat. Saat uji glukosa, jika positif maka larutan akan berubah warna menjadi merah atau oranye. Hal ini di sebabkan oleh larutan tembaga alkalis pada larutan benedict bila di reaksikan dengan karbohidrat yang memiliki gugus aldehud akan terjadi reduksi membentuk cuprum oksida (Cu2O) yang ditandai denagn warna hijau tua sebagai tanda adanya reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Pada saat uji glukosa, amilum yang di beri ludah dan di tetesi larutan benedict warnanya berubah menjadui oranye tua. Warna merah bata atau oranye yang terbentuk di akibatkan oleh maltosa dan glukosa memiliki gugus aldeheid yang bebas sehingga dapat mereduksi ion – ion tembaga (Cu) yang terdapat pada larutan benedict menjadi Cu2O yang berwarna merah bata atau oranye. Hal itu di sebabkan jika makanan di beri ludah

akan membuat warnanya berbeda karena enzim amilosa yang berada dalam air ludah bekerja, sehingga warna larutan berbeda dengan yang tidak di beri ludah.

IX.

KESIMPULAN  

Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase hanya bekerja pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Enzim amilase mengubah zat tepung menjadi glukosa.

X.

DAFTAR PUSTAKA 

Biologi kelas XI penerbit Erlangga tahun 2006

 

http://miellahsmartflower.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum.html http://langgengsetya.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-enzimsaliva.html

Bahan Makanan

Zat yang Digunakan Lugol

Kentang

Biuret

Benedict

Gambar

Lugol

Ketela Biuret

Benedict

Lugol

Nasi

Biuret

Benedict

Benedict

Margarin

Kertas HVS

Lugol

Putih Telur

Biuret

Benedict

Lugol

Tahu

Biuret

Kertas HVS

Lugol

Tempe

Biuret

Related Documents


More Documents from "Yurika Dewi Safitri Liza"

Uji Vitamin C.docx
October 2019 11
Praktikum Uji Saliva.docx
October 2019 20
Sarapan Makanan Untuk Otak
November 2019 18
Nota Fizik 2009
June 2020 7
Penjumlahan.docx
June 2020 1