Judul Tanggal Praktikum Tujuan
: Uji Vitamin C Pada Makanan : 20 Februari 2014 : Mengetahui kandungan vitamin C dalam beberapa buah.
Dasar Teori
:
Tubuh manusia membutuhkan vitamin untuk proses pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Vitamin tidak memberikan energi tetapi berperan sebagai pengatur. Vitamin harus ada dalam tubuh meskipun jumlahnya hanya sedikit. Vitamin ada yang dapat larut dalam air, seperti vitamin C d`an B. Dan ada juga yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. § Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik.[1] Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat.[1] Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. [1] Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati.[2]Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia. Fungsi : Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri patogen. Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernapasan kerabunan dan bahkan kebutaan, sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri sendi, iritasi, dan kerontokkan rambut. § Vitamin B adalah 8 vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-masing
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular.[2] Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.[6] Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. [1] Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh.[3] Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran.[1] Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.[1] Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat keadaan pecah-pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah
dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.[1] Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati. Fungsi vitamin C : 1. Membantu mempertahankan dan memperbaiki jaringan yang berhubungkan, tulang, gigi, dan tulang rawan. 2. Mempercepat penyembuhan penyakit sariawan.
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon.
Di dalam tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat.[2] Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat sistem kekebalan dan mencegah berbagai jenis kanker.[3] Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan penyakit, antara lain osteoporosis, osteopenia, diabetes, hipertensi, dan berbagai penyakit jantung,[5][2] kanker payudara,[7] dan kanker endometrium.[8] Molekul aktif dari vitamin D, yaitu kalsitriol, merupakan pemeran utama dalam metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan[9] untuk melawan beberapa penyakit, termasuk diabetes dan kanker.[10] Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet. Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam empedu.[3] Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak aktif. Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau lainnya
Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dan tocotrienol) yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi[1]. Vitamin ini larut dalam lemak
Vitamin E banyak terdapat pada buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama kecambah[1]. Contoh sayuran yang paling banyak mengandung vitamin E adalah minyak biji gandum, minyak kedelai, minyak jagung, alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberry, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau[1]. Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum diolah[3].
Vitamin K, khususnya K1, dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes
Vitamin ini ditemukan dalam sayuran hijau, seperti bayam, katuk, kol, selada, dan brokoli. Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari
Alat dan Bahan : 1. Indikator Blue indofenol 2. Tabung reaksi 3. Pipet tetes 4. Gelas ukur 5. Lumpang 6. Pisau 7. Telenan 8. Macam-macam buah ( Jeruk, jeruk nipis, apel hijau, belimbing, manggis, jambu merah, apel merah, sirsak, belimbing sayur, jambu biji putih dan nangka ).
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
Cara Kerja : Memasukkan 2 ml indicator Blue indofenol kedalam masing-masing tabung reaksi. Menambahkan setetes demi setetes masing-masing sari buah yang di uji kedalam tabung reaksi sesuai label. Mengamati perubahan yang terjadi. Apabila bahan yang diuji mengandung vitamin c , maka akan terjadi perubahan warna dari biru menjadi merah muda dan akhirnya tidak berwarna. Menghitung dan mencatat jumlah tetesan yang digunakan hingga terjadi perubahan warna. Jika tidak terjadi perubahan warna pada blue indofenol setelah di tetesi maksimal 20 tetes bahan yang diuji, maka bahan tersebut tidak mengandung vitamin c. makin banyak jumlah bahan yang diuji yang ditambahkan untuk mengubah warna indofenol biru menjadi tidak berwarna, makin sedikit kandungan vitamin c nya. Membandingkan hasil perubahan warna dengan larutan vitamin c 1% (larutan pembanding). Mencatat hasil percobaan kedalam tabel.
Hasil Pengamatan
:
No
Jumlah Tetesan
Nama Buah
Warna Sebelum
Warna Sesudah
1.
Jeruk
20
Kuning putih bening
2.
Tomat
20
Merah kehitaman
3.
Apel Hijau
20
Putih bening
4.
Jeruk Nipis
20
Putih bening
5.
Belimbing
20
Merah keunguan
6.
Manggis
20
Putih bening
7.
Jambu Biji Merah
20
Merah keunguan
8.
Apel Merah
20
Ungu muda
9.
Sirsak
20
Merah
10.
Belimbing Sayur
20
Putih Bening
11.
Jambu Biji Putih
20
Biru
12.
Nangka
20
Kuning
Daftar Pustaka
: http://eprtt.blogspot.com/2013/04/uji-vitamin-c.html http://ifronia.blogspot.com/2013/08/laporan-uji-vitamin-c_3921.html