KESELAMATAN KERJA DAN KETERAMPILAN DASAR DALAM LABORATORIUM 1
KELOMPOK 7
▹ ▹ ▹ ▹
ADELIA REGITA C.
160351606479
BESTARI ADMADIWATI 160351606478
CHOIRUN NISA
160351606466
NURHADI MUHLISIN
160351606471
Laboratorium ▹ Laboratorium merupakan salah satu prasarana pembelajaran yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melatih peserta dalam memahami konsep-konsep dan meningkatkan keterampilan dalam melakukan percobaan ilmiah. ▹ Laboratorium merupakan wadah untuk membuktikan sesuatu yang harus dilakukan melalui suatu percobaan.
DEFINISI KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Keselamatan Kerja
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan Keselamatan Kerja DEFINISI KESELAMATAN KERJA DI DALAM Meminimalisir LABORATORIUM resiko
PROSEDUR KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Menurut Jahya (1998) secara garis besar bahaya yang dihadapi dalam laboratorium dapat digolongkan dalam :
Prosedur Keselamatan Kerja Di 1. Bahaya kebakaran dan 5. Syok akibat aliran listrik Laboratorium IPA ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau meledak. 2. Bahan beracun, korosif dan kaustik 3. Bahaya radiasi
4. Luka bakar
6. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam
7. Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit.
Peralatan Laboratorium dibagi 3 kategori cara pengoperasian dan perawatannya : sulit, risiko penggunaan tinggi, Kategori 3
akurasipengukurannya tinggi, sistem kerja rumit yang pengoperasiannya perlu pelatihan khusus
Kategori 2
cara pengoperasian dan perawatannya sedang, risiko penggunaan sedang, akurasipengukurannya sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu rumit dan pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus
Kategori 1
cara pengoperasian dan perawatannya mudah, risiko penggunaan rendah, akurasi/ kecermatan pengukurannya rendah, serta sistem kerja sederhana, pengoperasiannya cukup dengan menggunakan panduan
Menurut Wirjosoemarto (2004) penggolongan penyimpanan alat dan bahan di laboratorium IPA antara lain: 1. Dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat 2. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur. 3. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang. 4. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass. 5. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu. 6. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad. 7. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.
Tata cara untuk menyimpan bahan di laboratorium IPA, antara lain: 1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik. 2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca. 3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening. 4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya. 5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula menggunakan botol berkran. 6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masingmasing bahan.
Sumber terjadinya kecelakaan 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahanbahan kimia dan proses-proses serta kperlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. 2. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium dan juga kurangnya pengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan laboratorium 3. Kurangnya bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan laboratorium.
4. Kuranganya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan perlengkapan pelindung kegiatan 5.laboratorim. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus ditaati.
6. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai.
7. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan.
Perlengkapan keselamatan kerja
Pelindung tangan,Kerja dan jari Simbol – Simbollengan, Keselamatan di Laboratorium Jas laboratorium Sepatu
Layar pelindung
Pelindung mata
Respirator dan lemari uap
Simbol – Simbol Keselamatan Kerja di Laboratorium
Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi.
Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam
Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas.
Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah.
Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia.
Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan listrik.
Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan wajah.
Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar.
Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis.
Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser.
Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif.
Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak.
Keterampilan Dasar Laboratorium ▹ Teknik-teknik dasar yang harus diketahui dan dikuasai diantaranya adalah: mencuci alat-alat gelas, teknik dasar mengukur zat cair atau volume, teknik dasar mengukur massa zat, dan teknik dasar menyimpan.
Keterampilan sebelum bekerja Mengenal bahan Pemberian label dan penyimpanan bahan Memahami cara kerja dan fungsi alat Memeriksa alat-alat yang akan digunakan Kebersihan meja praktikum dan penataan alat serta zat kimia
Teknik dasar dalam laboratorium Cara Pemanasan cairan dalam memanaskan tabung reaksi cairan
Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu erlenmeyer
Cara membaca volume pada gelas ukur
Cara menggunakan buret
Cara menggunakan neraca analitis
Cara menghirup bau zat
PROSEDUR PEMBUATAN PRODUK
Proses pembuatan briket dari batok kelapa, bonggol jagung, dan serbuk kayu
Alat dan Bahan
Alat: 1. Blek stoples bekas 2. Lupang atau alu 3. Sekop kecil 4. Cetakan dari gelas plastik bekas 5. Gelas ukur 6. 3 buah stoples 7. Saringan 8. Palu
Bahan: 1. Batok kelapa 2. Bonggol jagung 3. Serbuk kayu 4. Tepung kanji 5. Korek api 6. Kayu bakar
1. mencari bahan batok kelapa, bonggol jagung dan serbuk kayu Cara Kerja 2. Menjemur bonggol jagung dan batok kelapa 3. Menghancurkan bonggol jagung dan batok kelapa menjadi bagian-bagian kecil agar 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
mudah dibakar menggunakan palu Membakar bonggol jagung, batok kelapa, dan serbuk kayu hingga menjadi arang pada blek toples bekas Menumbuk masing-masing bahan antara bonggol jagung, batok kelapa dan serbuk kayu secara terpisah menggunakan alu atau lupang Menyaring bahan yang sudah ditumbuk dengan saringan Membuat perekat dengan bahan dasar tepung kanji, campurkan tepung kanji dengan air, lalu panaskan dengan api agar lebih menyatu dan mengental Mencampurkan tepung kanji dengan serbuk arang Mencetak briket menggunakan cetakan dari gelas plastik bekas Menjemur briket yang telah di cetak hingga kering Uji nyala
PEMBUATAN SABUN CAIR TRANSPARAN BERBAHAN DASAR MINYAK KELAPA DAN MINYAK KELAPA SAWIT
ALAT DAN BAHAN Alat-alat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
gelas piala 100 mL gelas piala 250 mL neraca analitik pipet tetes pipet mohr 10 mL
batang pengaduk Sudip labu takar 100 mL labu takar 250 mL kaca arloji
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Buret Erlenmeyer 100 mL botol semprot corong pisah hot plate pengaduk magnetik
pH meter Schott Handylab pH 11
18. densitometer Anton Parr
DMA 450, dan viskometer Brookfield DV-III Ultra.
25
ALAT DAN BAHAN Bahan-bahan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
minyak sawit minyak kelapa KOH 30% KOH 32% KOH 34%
etanol 96% Gliserin propilena glikol Akuades
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
asam sitrat gula pasir dietanolamida (DEA) HCl 10% HCl 0.1 N dalam alkohol HCl 0.5 N
KOH 0.1 N dalam alkohol Dietileter dan indikator fenolftalein.
26
Prosedur pembuatan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
Sebanyak ±75 g minyak dimasukkan ke dalam gelas piala 250 mL kemudian dipanaskan pada suhu 80oC sambil diaduk dengan pengaduk magnetik. Lalu dengan perlahan ditambahkan dengan ±52.5 g larutan KOH. Campuran terus dipanaskan sambil diaduk dengan kecepatan sedang sampai semua lemak tersabunkan (ditandai dengan tidak adanya lapisan minyak yang tidak bercampur saat pengadukan dihentikan). Campuran sabun kemudian ditambahkan ±24.6 g etanol, ±10.25 g gliserin, ±22.5 g propilena glikol, dan ±28.59 g akuades sambil terus diaduk sampai sabun larut sempurna. Setelah semuanya homogen, campuran ditambahkan ±54.64 g gula dan ±1.36 g asam sitrat lalu diaduk hingga larut sempurna. Suhu pemanasan diatur pada kisaran 60-65oC, setelah larut sempurna pemanasan dihentikan. Sebanyak ±5.46 g DEA, dan parfum sambil terus diaduk hingga homogen. Prosedur ini digunakan pada pembuatan sabun cair dengan bahan dasar minyak kelapa dan minyak sawit.
Pembuatan Donat Ungu
ALAT DAN BAHAN ALAT : • Panci untuk memasak • Wadah plastik untuk mencapur bahan • Wadah cetakan • Kompor • Mixer BAHAN : • 250 gram ubi ungu • 250 gram tepung terigu • 50 gram gula halus • 1 sdm mentega • 20 gram susu bubuk • 1 butir telur ayam • 1/2 sdt vanili bubuk • 1/2 sdt ragi instan • minyak goreng untuk menggoreng
29
CARA PEMBUATAN • • •
• • • • • •
Kupas ubi ungu dan rebus sampai matang. Angkat dan dinginkan, kemudian haluskan ubi. Masukkan ubi dalam wadah yang cukup besar, tambahkan tepung terigu, gula halus, mentega, susu bubuk, telur, vanili serta ragi instan. Aduk semua bahan sampai kalis dan tidak menggumpal. Diamkan adonan selama 15-30 menit sampai adonan mengembang. Bentuk adonan donat seperti biasanya dengan cetakan. Diamkan lagi selama 30 menit. Goreng donat sampai cokelat keemasan. Berikan topping sesuai selera.
30
Pembuatan Es Krim Tanpa Freezer
ALAT DAN BAHAN ALAT : • Baskom • Kaleng biskuit bekas
BAHAN : • • • •
Es batu 4 buah susu kotak Gelatin garam kasar
32
CARA PEMBUATAN
• Tuangkan es batu ke dalam baskom. • Taburkan garam kasar ke es batu. • Masukkan kaleng biskuit bekas ke dalam baskom es batu. • Tambahkan garam ke dalam es batu. • Masukkan susu cair dan gelatin ke dalam kaleng biskuit. • Tutup kaleng tersebut. • Putar baskom beberapa saat sembari menambahkan es batu dan garam. • Buka kaleng biskuit. • Es krim siap dinikmati.
33
Pembuatan Parfum Padat
ALAT DAN BAHAN ALAT : • 1 buah wadah (sebaiknya yang berbahan kaca, keramik, atau batu, namun yang berbahan plastik juga bisa digunakan) • 1 buah sedotan (atau benda serupa) • 1 buah stoples kecil atau mangkuk berbahan pyrex untuk mencampur bahan-bahannya • 1 panci
35
ALAT DAN BAHAN BAHAN :
• 1 sendok makan lilin lebah (bisa dibeli di toko alat-alat kerajinan) atau petroleum jelly • 1 sendok makan minyak almon (atau minyak jojoba atau vitamin E, yang bisa dibeli di apotek atau toko bahan makanan) • 8-15 tetes minyak esensial (bisa dibeli di sebagian besar supermarket)
36
CONTOH RESEP CONTOH RESEP #1
▹ 6 tetes minyak esensial jeruk ▹ 4 tetes minyak ylang-ylang ▹ ▹ ▹ ▹
(kenanga Filipina) 4 tetes minyak bergamot 3 tetes minyak esensial rosewood 3 tetes minyak frankincense (kemenyan) 2 tetes minyak melati
#2 ▹ 5 tetes minyak esensial melati ▹ 4 tetes minyak esensial mawar ▹ 2 tetes minyak esensial ylang-ylang ▹ 2 tetes minyak esensial kayu cedar
CARA PEMBUATAN • •
• •
Masukkan lilin dan minyak almon ke dalam stoples kaca kecil atau mangkuk. Cairkan lilinnya. Tuangkan air hingga memenuhi sekitar 2,6 cm panci kecil. Kemudian, simpan stoples atau mangkuk tersebut di dalam air. Biarkan air mendidih. Lilin akan mencair secara bertahap. Angkat lilin ketika lilin sudah benar-benar cair. Masukkan minyak esensial ke dalam lilin dan aduk dengan alat aduk yang tipis. Alat aduk yang tipis digunakan karena lilin akan kembali berubah menjadi padat dan menempel pada benda apa pun yang Anda gunakan untuk mengaduknya. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mencari benda dengan area permukaan sekecil mungkin agar produk akhirnya tidak terlalu banyak hilang. Gunakan juga alat yang bisa langsung dibuang agar Anda tidak perlu membersihkannya. Campur dengan rata.
38
Pembuatan Tempe Coklat
BAHAN Komposisi • Tempe bulat 100 gr • Bawang putih 3 butir, pipih halus • Garam halus 1 sendok makan • Secukupnya air putih • Secukupnya minyak goring
Pelapis • Coklat bubuk 80 gr • Coklat batang 100 gr, panaskan hingga leleh • Gula halus 200 gr
40
CARA PEMBUATAN Langkah Membuat Cemilan Tempe Coklat Gurih Nikmat • Iris tempe dengan ketebalan cukup tipis lalu sisihkan. • Larutkan bawang putih yang telah dihalsukan ke dalam secukupnya air bersama tambah garam lalu rendam irisan tempenya dalam air tersebut. tunggu sampai kurang lebih ½ jam lamanya supaya meresap. • Angkat dan tiriskan rendaman irisan tempe. • Panaskan minyak, kemudian goreng matang tempe yang telah selesai direndam hingga matang dengan ciri kuning keemasan. Bolak-balik sesekali saat penggorengan irisan tempe berlangsung dan pastikan tidak sampai overcook. Angkat dan tiriskan. • Berikutnya menyiapkan bahan untuk membuat pelapis tempe yaitu dengan memadukan coklat bubuk dan gula halus sebanyak 100 gr. Aduk-aduk supaya tercampur rata. • Tambahkan campuran gula dan coklat dengan coklat batangan yang telah dilelehkan sebelumnya. Aduk kembali agar tercampur secara merata. • Sekarang ambil irisan tempe goreng lalu celupkan ke dalam campuran coklat hingga melapisi seluruh bagian tempe. Angkat dan tiriskan. Begitu seterusnya sampai selesai. • Setelah itu, bubuhi secara merata semua tempe yang sudah terlapisi celupan coklat dengan sisa gula halus yang belum terpakai.
41
Pembuatan Tape Ubi Ungu
ALAT DAN BAHAN • • • • • •
Ubi ungu Ragi Pisau atau pemotong lainnya Panci + kompor Daun pisang Wadah plastik yang dilengkapi tutup
43
CARA PEMBUATAN
Cara kerja : • Mencuci ubi ungu hingga bersih, kemudian kukus menggunakan panci • Ubi ungu yang sudah dikukus sejenak dibiarkan dingin • Ubi ungu yang telah dingin dikupas dan dipotong sesuai selera • Ubi ungu kemudian ditaburi ragi yang telah dihaluskan sebelumnya. • Menyiapkan dan membersihkan pembungkus dari daun pisang agar betul-betul steril • Membungkus bahan yang telah ditaburi dengan daun pisang, bentuk dan modelnya merupakan kreasi dari siswa sendiri • Pada saat membungkus produk diusahakan rapat karena udara tidak boleh masuk ke dalam bahan. • Memasukkan bahan-bahan yang telah dibungkus kedalam wadah plastik kemudian menutupnya rapat-rapat. • Menyimpan wadah plastik di laboratorium dan dibiarkan 2-3 hari untuk proses fermentasi. • Pada hari ke 2-3 bahan dibuka dan diamati tekstur dan rasanya.
44
Pembuatan Sabun Transparan
ALAT DAN BAHAN Alat : • • • • • • • • • • • • • • •
stainles steel pipet mohr pipet tetes cawan porselin Erlenmeyer 250 mL labu takar 500 mL statif klem buret 50 mL termometer corong pisah hot plate alat penghitung koloni lemari pengeram sentrifuge
• • • • • • • • • • • • • •
pendingin tegak neraca analitik oven desikator pemanas neraca kasar blender parutan kelapa wadah plastik ember kain saring kertas lakmus cetakan sabun batang pengaduk.
46
ALAT DAN BAHAN • • buah kelapa dalam • berumur sekitar 12 • bulan • tomat apel • akuades • asam stearat • NaOH • Gliserol • Etanol Sukrosa dietanolamida (DEA)
Bahan : •
• • • • • • • •
NaCl asam sitrat akuades metil jingga H2SO4 mikro parafin fenolftalein KOH HCl metil merah.
47
CARA PEMBUATAN • • •
•
•
Proses pembuatan sabun transparan diawali dengan mecairkan asam stearat pada suhu 70ºC, lalu dicampur dengan VCO+tmt sesuai formulasi yang telah ditentukan gliserol, etanol, dan sukrosa.. Campuran direaksikan dengan NaOH 30% sambil terus diaduk pada suhu 70 oC hingga homogen, dan terbentuk stok sabun yang keras. Selanjuntnya, stok sabun ditambahkan etanol, gliserol, sukrosa, asam sitrat, DEA, NaCl dan air secara berurutan sambil terus diaduk. Larutan sabun yang telah homogen dituangkan dalam cetakan dan didiamkan selama 24 jam pada suhu ruang, untuk kemudian dikarakterisasi kualitasnya menurut metode SNI no.06-3532-1994
48
Pembuatan Nata De Choco
1.
Pembuatan Starter Botol berleher disterilkan dengan alkohol
2.
Kemudian rebusanBotol berleher disterilkan dengan alkohol
3.
Kemudian rebusan air kelapa atau spiritus, air kelapa sebanyak 2 L disaring
4.
Kemudian dipanaskan hingga mendidih dan dihilangkan buihnya
5.
Saat mendidih ditambahkan nutrisi gula pasir sebanyak 50 g, amonium sulfat 2,5 g (0,125%), magnesium sulfat 1 g (0,05%), dan natrium asetat 0,4 g (0,02%) juga coklat bubuk ke dalam rebusan air kelapa dan diaduk hingga
Iarot. 6.
Setelah kira-kira 15 menit, lalu dituangkan asam cuka pasaran 80 ml, dan kemudian kompor dimatikan.
7.
Bila menggunakan asam cuka murni cukup ditambahkan 16 ml
8.
Air kelapa yang telah bemutrisi tersebut kemudian dimasukkan kedalam botol berleher yang sudah disterilkan sebanyak 400 ml
9.
Lalu botol ditutup dengan menggunakan kertas tembus air
10.
Setelah cairan agak dingin tambahkan starter sebanyak 40 ml (10% dari volumenya)
11.
Dibiarkan selama 7-9 hari, starter siap digunakan
50
Pembuatan Lembaran Nata 1.
Nampan plastic disterilkan dengan rebusan air kelapa dan disusun silang
2.
Air kelapa yang telah masak dituang ke dalam nampan dan kemudian ditutup dengan kertas tembus air agar tidak terkontaminasi jamur lain
3.
Bila cairan fermentasi di dalam nampan telah dingin lalu dituangkan starter (10% dari volume) ke dalammnya
4.
Dibiarkan 7-10 hari
51
Pembuatan VCO Dengan Metode Asam Cuka
Pembuatan Santan
1. Diparut kelapa yang akan digunakan 2. Setelah halus kemudian dicampurkan air dengan perbandingan 2 : 1 3. Langkah selanjutnya yaitu memeras parutan kelapa yang telah dicampur dengan air agar dihasilkan santan. 4. Saring santan hasil perasan agar bersih dari sisa ampas dan kotoran 5. Ditampung santan pada toples dan didiamkan selama kurang lebih 1 jam sampai terbentuk 2 lapisan cairan.
53
Pembuatan VCO Cara membuat VCO dengan pengasaman cukup sederhana. Hanya menambahkan asam cuka makanan kedalam krim santan. Perbandingannya yakni 200 ml krim santan dicampur dengan 2 sendok asam cuka. Setelah dicampur dengan cuka, aduk hingga merata dan biarkan hingga 24 jam hingga terbentuk 3 lapisan.
54
Penyaringan Tahap terakhir yakni menyaring VCO agar menjadi lebih jernih.. Hasil pada tahapan pembuatan VCO yang terbentuk 3 lapisan, diambil lapisan atas yang berupa minyak dan kemudian disaring. Penyaringan bisa dengan menggunakan kain saring atau kertas saring. Setelah disaring masukkan ke dalam botol tertutup agar terjaga kualitasnya.
55
TERIMAKASIH