PRESENTASI KASUS
Chronic Kidney Disease
Disusun oleh: dr. Misbah Munawwaroh Harahap
Pembimbing: dr. Andreis Kia Tolok Sp.PD dr. Abdul Jaelani dr. Bariani Anwar
Identitas Pasien Nama Usia Jenis Kelamin Pekerjaan Kewarganegaraan Agama Tanggal MRS Nomor MR
: Ny. S : 54 tahun : Perempuan : Pedagang : Indonesia : Islam : 28 Februari 2019 : 117973
Anamnesis Keluhan Utama
Muntah-muntah
Riwayat Penyakit Sekarang Sejak ± 3 hari SMRS pasien mengeluh muntah-muntah, dengan frekuensi muntah 5-7 kali sehari dan disertai mual. Muntah berupa sisa makanan dan air tanpa disertai darah. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati, badan terasa lemas dan gemetaran, nafsu makan tidak ada. Pasien sering mengalami keluhan seperti ini ± 3 bulan yang lalu, tetapi tidak seberat seperti sekarang ini. Pasien juga mengatakan bahwa kakinya sering bengkak
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU Hipertensi dan DM (+) 2 tahun ini RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Tidak ada RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT Obat Gula dan Darah Tinggi
RIWAYAT Kebiasaan Sering mengkonsumsi makanan asin
Pemeriksaan Fisik
Status Present
KU
: Tampak Sakit Sedang
Sensorium
: Compos Mentis
TD
: 200/80 mmHg
Nadi
: 110 x/menit
Pernafasan
: 24 x/menit
Temp
: 36,6 oC
BB
: 55 kg
Status General Kepala
Normocephali
Mata
Konjungtiva palpebra anemis (+/+), sclera ikterik (-/-)
Hidung
DBN
Telinga
Normotia
Bibir
Pucat (+), sianosis (-)
Leher
Tidak ada pembesaran KGB, JVP tidak meningkat
Thorax Inspeksi
Bentuk dada normal, Pergerakan dinding dada simetris
Palpasi
SF kanan = kiri
Perkusi
Sonor
Aukultasi
vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Pulmo
Jantung Inspeksi
Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS V LMCS
Perkusi
Batas atas di ICS 2 LMCS, batas kanan di ICS 4 linea parasternalis dextra, batas kiri di ICS 5 linea midklavikularis sinistra
Aukultasi
Bj I > Bj II,reguler
Abdomen Inspeksi
Simetris
Aukultasi
Bising usus(+)
Palpasi
Soepel, Nyeri tekan epigastrium(+), hepar lien tidak teraba
Perkusi
Timpani
Ekstremitas Ekstremitas Superior
Akral hangat(+), Palmar pucat(-), edema (-/-), CRT < 2”
Ekstremitas inferior
Akral hangat(+), edema pretibial (+/+) minimal, CRT < 2”
Pemeriksaan Penunjang Komponen
Nilai
Satuan
Hemoglobin
7.3
g/dL
Hematokrit
22.7
%
40 - 52
17.200
/uL
230.000
uL
159
mg/dl
4.400 – 11.300 150.000400.00 13 – 43
11.54
mg/dl
0,8 – 1,3
44
mg/dl
74-180
Leukosit Trombosit Ureum Kreatinin GDS
Nilai Rujukan 13.2 – 17,3
USG
Kesan: Proses kronis ginjal kanan dan kiri
Diagnosis Chronic Kidney Disease + Anemia + Hipoglikemia + Hipertensi Stage II
Tatalaksana
Drip Resfar 1 fl dalam D5% habis dalam 12 jam selanjutnya IVFD Nacl 0,9% /8jam Inj. Ceftriaxone 1x1gr Inj.Gitas 3x1 Inj. Ranitidin 2x1 Inj. Ondansetron 2x1 Captopril 3x25mg D40% 3flc Transfusi PRC 600cc Pro HD
Assesment
• CKD adalah 1. kerusakan ginjal yang terjadi > 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan LFG dengan manifestasi kelainan patologis. 2. LFG <60 ml/i/1,73 m2 selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
klasifikasi •
Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Derajat Penyakit Derajat
LFG (ml/mnt/1,73m2)
Penjelasan
≥ 90
1
Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau
2
Kerusakan ginjal dengan LFG
ringan
60-89
3
Kerusakan ginjal dengan LFG
sedang
30-59
4
Kerusakan ginjal dengan LFG
berat
15-29
5
Gagal ginjal
<15 atau dialisis
PATOFISIOLOGI Penyakit yang mendasari
Kerusakan PD renal
Mengaktifkan RAAS
GFR menurun
Kompensasi Nefron Hipertrofi Jaringan Nefron
Fibrosis & sclerosis glomerulus CKD
Proses hiperfiltrasi glomerulus Tekanan kapiler & aliran darah glomerulus meningkat
Hipertensi renovascular
Gejala klinis
Diagnosis
Pem. radiologis
Pem. laboratorium
Gejala Klinis • • • • • • • • •
Mual dan muntah Penurunan nafsu makan Lemas Anemia Perubahan jumlah urin Edema pada kaki Pruritus Peningkatan tekanan darah Sesak nafas
Pemeriksaan Laboratorium • Penurunan fungsi ginjal: peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum dan penurunan LFG • Kelainan biokimiawi darah: penurunan kadar Hb, trombositopenia, hiper/hipokalemia, hiponatremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia. • Kelainan urinalisis: proteinuria,albuminuria
Pemeriksaan Radiologis • USG ginjal ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang menipis
Penatalaksanaan Terapi spesifik terhadap penyakit dasar • Waktu yang tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum terjadinya penurunan LFG. • Bila LFG sudah menurun sampai 2030% dari normal, terapi terhadap penyakit dasar sudah tidak banyak bermanfaat
Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid • anemia: evaluasi anemia saat kadar Hb ≤10g/dl atau hematokrit ≤30% meliputi evaluasi terhadap status besi
Memperlambat perburukan fungsi ginjal 1. Pembatasan asupan protein/hari: 0,60,8mg/kgbb/hari. 2. Pembatasan asupan cairan 3. Terapi farmakologis - Untuk mengurangi hipertensi intraglomerulus. - ACE inhibitor: untuk memperkecil resiko kardiovaskuler dan memperlambat perburukan kerusakan nefron dengan mengurangi hipertensi intraglomerular dan hipertrofi glomerulus
Pencegahan & terapi terhadap penyakit kardiovaskular • • • •
Pengendalian DM Pengendalian hipertensi Pengendalian dislipidemia Pengendalian anemia
Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal
Indikasi • Gangguan keseimbangan asam-basa, misalnya asidosis metabolik • K serum > 6mEq/L
• Ureum darah > 200 mg/dl ( uremic symptoms ) • Creatinine > 7 mg/dl • Anuria berkepanjangan (> 5 hari) • Fluid overloaded atau kelebihan cairan yang memasuki paru-paru sehingga menimbulkan sesak nafas berat
thank you