Ppt Ina.pptx

  • Uploaded by: Hengky Prima Duanda Putra
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Ina.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,254
  • Pages: 22
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG BANJAR KOTA JAMBI TAHUN 2018 RUZIKNA NIM: 1714201089  PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK TAHUN AJARAN 2018/2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG  Obesitas saat ini menjadi permasalahan dunia  bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  mendeklarasikan sebagai epidemic global (2016). Menurut laporan WHO (World Health Organization)  2014 prevalensi obesitas pada anak di  duniadiperkirakan mencapai jumlah 41 juta, obesitas  pada anak juga meningkat di negara-negara  berpenghasilan rendah dan menengah khususnya di  perkotaan. 

Riskesdas (2013) menggambarkan kondisi anak di 

Indonesia sebanyak 8 dari 100 anak di Indonesia  mengalami obesitas.  Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan  Kota Jambi terjadi peningkatan Obesitas pada anak  dari tahun 2017 hingga 2018 dan terjadi peningkatan  pada tahun 2018. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat  pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Data Obesitas pada Anak di Kota Jambi  Tahun 2017 No

Puskesmas

Jumlah

1

Aurduri

3

2

Kenalibesar

3

3

Kebunhandil

1

4

K.Kopi

0

5

Koni

0

6

Olakkemang

2

7

Payoselincah

2

8

Paal V

13

9

Paal X

10

10

P. I

0

11

P.II

0

12

P. Baru

2

13

P.Ayu

3

14

R.Sari

0

15

Simpangkawat

1

16

Simpang IV Sipin

0

17

Tahtulyaman

1

18

Tanjungpinang

1

19

Talangbakung

0

20

Talangbanjar

283

Jumlah

325

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anak Usia Sekolah  Defenisi

Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang 

artinya sekolah menjadi pengalaman inti pada anak.  Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung  jawab pada perilakunya sendiri dalam berhubungan dengan  orang tua, teman sebaya, dan orang lain. Usia sekolah  merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar  pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada  kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu  (Wong, 2009).

Obesitas Pengertian Obesitas . Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal.

Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan  ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan  akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi  kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal  (Sumanto, 2009).

Menurut (Nirwana, 2014 ) ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami obesitas, di antaranya adalah

           Faktor Genetik Faktor genetik ini merupakan faktor turunan dari  orang tua. Faktor inilah yang sulit untuk  dihindari. Apabila ibu dan bapak anak  mempunyai kelebihan berat badan, maka ini  akan bisa dipastikan pula akan menurun pada  anaknya. Biasanya anak yang berasal dari  keluarga yang juga mengalami overweight, dia  akan lebih berisiko untuk memiliki berat badan  berlebih, terutama pada lingkungan dimana  makanan tinggi kalori selalu tersedia dan  aktivitas fisik tidak terlalu diperhatikan.

Makanan Cepat Saji (fastfood) Fast food sering disebut sebagai makanan siap saji.  Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis  makanan yang dikemas, mudah  disajikan, praktis,  atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut  umumya diproduksi oleh industri pengolahan pangan  dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai  zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita  rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya  berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget,  atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan 

      Minuman Ringan (Soft Drink) Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (Soft  Drink) terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi  sehingga berat badan akan cepat bertambha bila  mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan  menyegarkan menjadikan anak-anak sangat  menggemari minuman ini.       Kurangnya Aktivitas Fisik Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu,  permainan anak umumnya adalah permainan fisik yang  mengharuskan anak berlari, melompat atau gerakan  lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game  elektronik, komputer, internet, atau televisi yang cukup  dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa harus  bergerak. Hal inilah yang menyebabkan anak kurang  melakukan gerak badan sehingga menyebabkan  kelebihan berat badan.

      Faktor Psikologis Beberapa anak makan berlebihan untuk  melupakan masalah, melawan kebosanan,  atau meredam emosi, seperti stres. Masalahmasalah inilah yang menyebabkan  terjadinya overweightpada anak. Faktor ini  tidak hanya menyerang pada anak-anak,  orang tua mereka juga mempunyai  kecenderungan seperti ini.       Faktor Keluarga Jika orang tua selalu membeli makanan  ringan, seperti biskuit, chips, dan makanan  tinggi kalori yang lain, hal ini juga  berkontribusi pada peningkatan berat badan  anak. Jika orang tua dapat mengontrol akses  anak ke makanan yang tinggi kalori, mereka  dapat membantu anaknya untuk  menurunkan berat badan.

Faktor Sosial Ekonomi Anak yang berasal dari latar belakang keluarga berpendapatan  rendah mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami obesitas.  Karena mereka tidak pernah memperhatikan apakah makanan  mereka sehat atau tidak, yang terpenting bagi keluarga yang  kurang mampu, mereka bisa makan. Memprioritaskan makanan  yang sehat dan olahraga dalam keluarga membutuhkan waktu dan  uang. Itulah yang membuat anak-anak mereka tumbuh menjadi  anak yang kelebihan berat badan.

Aktivitas fisik Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai  penyebab utama obesitas. Hal ini didasari oleh  aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat  meningkatkan massa otot dan mengurangi massa  lemak tubuh, sedangkan aktivitas fisik yang tidak  adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot  dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada  orang obesitas, peningkatan aktivitas fisik dipercaya  dapat meningkatkan pengeluaran energymelebihi  asupan makanan, yang berimbas penurunan berat  badan (Guyton, 2007).

KERANGKA TEORI Makanan cepat saji Minuman ringan Kurangnya aktivitas fisik Factor psikologis Factor keluarga Factor social ekonomi Kejadian Obesitas



Genetic



Aktivitas fisik



Perilaku makanan



Neurogenic



Hormonal



Dampak penyakit lain



Sumber : Modifikasi Nirwana( 2014) dan  (Guyton, 2007)

BAB III KERANGKA KONSEP



Makanan cepat saji (fastfood)



Kurangnya aktivitas fisik

Kejadian Obesitas

Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Obesitas

Definisi

Cara

Operasional

Ukur

Suatu  kelainan  yang ditandai  dengan  penimbunan 

Alat Ukur Timbanga

ng BB 

n injak dan 

dan 

meteran

r TB

Hasil Ukur

Ukur

Menimba

menguku

Skala Ordinal

1.

Obesitas  jika  nilai  > IMT 

2.

Tidak  Obesitas 

jaringan 

jika  nilai 

lemak  tubuh 

IMT 

secara 

batas 

berlebihan.

Normal

Makanan cepat

Kebiasaan

Pengisian

saji anak

(fastfood)

mengkonsum si

Kuesioner

Ordinal

1.

kuesione

jika

r

jumlah

makanan

cepat diluar

jawaban >

saji

atau jajanan

Sering,

dari mean 2.

Jarang, jika jumlah jawaban < dari mean

(Riyanto, 2013)

aktivitas

Kebiasaan

Pengisia

fisik

sehari-hari

n

anak beraktifitas / bergerak

Kuesioner

Ordina l

1.

Kurang aktif

kuesion

jika

er

jumlah jawaban > dari Aktif, jika jumlah jawaban < dari mean (Riyanto, 2013)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan  pada bulan Desember Tahun  2018 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan  di SDN No.01 Kota Jambi. Populasi Populasi yang diteliti dalam penelitian ini  adalah seluruh siswa/pelajar SDN No.01  Kota Jambi,  dengan jumlah siswa 1.093  anak.

Sampel jumlah sampel penelitian sebanyak 38 anak . Pengumpulan Data Data primer Data primer tersebut diperoleh dari  responden melalui pengisian kuesioner dan  survey awal. Data sekunder Data sekunder yang diperoleh dari data SDN  No.01Kota Jambi Tahun 2018. Alat Pengukur Data Adapun alat pengukur data pada penelitian ini  adalah menggunakan kuesioner yang berisi daftar  pertanyaan yang akan dibagikan pada responden.

Analisis Data Analisa data dilakukan secara univariat dan  bivariat, yaitu menyederhanakan atau  memudahkan intervensi data kedalam  bentuk penyajian diagram atau tabel.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat  gambaran dan hubungan distribusi  frekuensi variabel-variabel yang diteliti Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk menyederhanakan  atau untuk memudahkan interprestasi data kedalam  bentuk penyajian dari tampilan distribusi frekuensi  responden menurut variabel yang diteliti. Selain itu  analisis univariat juga bertujuan untuk memperoleh  gambaran distribusi frekuensi dari setiap variabel yang  diteliti meliputi variabel independen dan variabel  dependen.

Analisis Bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui  hubungan antara dua variabel yang diteliti yaitu  variabel independen dan dependen dengan  menggunakan uji statistik chi-square untuk  kemaknaan hasil penghitungan statistik digunakan  batas kemaknaan alpha 5% (0,05), artinya secara  statistik terdapat hubungan yang bermakna  (signifikan) dan bila p-value > 0,05 berarti secara  statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna.

TERIMA KASIH 

Related Documents

Ppt
November 2019 88
Ppt
December 2019 96
Ppt
November 2019 82
Ppt
October 2019 87
Ppt
June 2020 22
Ppt
June 2020 25

More Documents from ""

Skripsi Hengky2.docx
November 2019 11
Ppt Ina.pptx
May 2020 10
Bab Ii.docx
May 2020 11
Ppt Ina.pptx
May 2020 3