Ni Luh Putu Kristina Yanti Gusti Kopang Budianti Dex Ida Ayu Laxsmi I Gusti ngurah Eka Nugraha Gede Adi Suryadana Apriliani devi
JURNAL CYTOMEGALOVIRUS AND PAEDIATRIC HIV INFEKTION
Cytomegalovirus (CMV) was among the most common AIDS-
defining illnesses prior to the advent of combination antiretroviral therapy (ART). In the ART era, CMV disease remains a significant public health threat among HIV-infected adults and children with delayed HIV diagnosis. CMV co-infection may additionally
contribute to accelerated HIV progression, development of inflammation-related comorbidities, immune senescence and developmental deficits. Elimination of CMV would have
tremendous public health significance and is an important priority; however, current vaccine strategies are not targeted at HIV-infected individuals.
Antivirals active against CMV may be a novel strategy to prevent acquisition and improve outcomes, but haematological side effects are common and necessitate cautious use in
pregnant women and infants. Studies in HIV-infected children on ART lag behind adults, and the clinical significance of CMV in this population is not well understood. Furthermore, the
effects of CMV in HIV-exposed uninfected (HEU) children need to be clarified to understand whether CMV interventions should also be a priority for this growing population. This
review discusses our current understanding of CMV transmission and pathogenesis in HIV-exposed children and highlights unanswered questions for future research
Infeksi HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) pertama kali di laporkan di Amerika pada tahun 1981 pada orang dewasa homoseksual, sedangkan pada anak 1983. Menurut World Health Organization (WHO) (2004), di seluruh dunia AIDS menyebabkan kematian pada lebih dari 8 ribu orang setiap hari, oleh karena itu infeksi HIV di anggap sebagai penyebab kematian tertinggi akibat satu jenis agen infeksi.
Kemudian menurut WHO 2011 secara global pada tahun 2010 terdapat 3,4 juta anak yang hidup dengan HIV/AIDS, 390 ribu kasus diantaranya merupakan infeksi HIV baru pada anak-anak, dan terdapat 250 ribu kematian pada anak yang di sebabkan oleh AIDS. Sementara itu, jumlah kasus AIDS pada anak (0-14) tahun di Indonesia sampai september 2012 sudah mencapai 1.147 anak, dan jumlah tersebut belum termasuk kasus di Jakarta yang merupakan daerah terbesar kasus HIV.
Dari analisa jurnal tersebut di sebutkan bahwa CMV
termasuk infeksi oportunistik yang parah pada penyakit HIV dengan manifestasi sebagai retinitis, penyakit gastrointenstinal, pneumonia dan system saraf pusat. Dengan terapi ART, infeksi CMV pada penderita HIV menurun. CMV dapat ditularkan melalui paparan dari yang terinfeksi HIV, seperti mukosa, kelompok kelahiran longitudinal menunjukan resiko tinggi transmisi CMV.
Asi adalah rute utama trasmisi HIV dari ibu ke anak, menyusui memiliki resiko 60% peningkatan resiko trasmisi CMV, dan 40%
transmisi diperkirakan dari perawatan bayi.
Sebuah laporan dari kelompok ICONA dari 6000 orang dewasa yang terinfeksi HIV menemukan bahwa CMV co-infeksi dikaitkan
dengan 53% peningkatan risiko mengembangkan peristiwa terdefinisi AIDS
berat atau non-AIDS kematian selama 15 tahun masa tindak lanjut.
CMV co-infeksi juga secara independen terkait dengan peningkatan 2,27 kali lipat risiko penyakit kardiovaskular atau
serebrovaskular, namun tidak terkait dengan keganasan yang tidak terkait AIDS atau
neurologis non-vaskular penyakit.
Risiko penyakit CMV pada orang yang terinfeksi HIV Anak-anak mungkin terkait dengan viremia CMV. Sehat dan terinfeksi HIV Orang dewasa, deteksi DNA CMV dalam plasma jarang terjadi kecuali jumlah CD4 <200 (32,74). Bayi yang terinfeksi HIV mengalami masa berkepanjangan dan seringkali ( 1000 salinan
DNA CMV / mL) viremia CMV yang bisa bertahan selama 2 tahun atau lebih dan berkorelasi dengan tingkat viral load HIV dalam plasma.
Judul Jurnal Cytomegalovirus and Paediatric HIV Infektion Penulis Jurnal Jennifer A Slyker Tempat Penelitian Pada jurnal tidak tertera dimana termpat penelitian dan dilaksanakan Tahun Penelitian Tidak di cantumkan tahun penelitian di jurnal
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui analisa dari jurnal yang berjudul Cytomegalovirus and paediatric HIV infection
Dalam jurnal tersebut tidak di cantumkan tahun penelitian dan lokasi penelitian dengan jelas.
Dalam jurnal tersebut menggunakan bahasa yg mampu di cerna oleh masyarakat.
Ada Pertanyaan …… ?????
OM SANTHI,SANTHI,SANTHI OM