KELOMPOK II • ANGGA PRAMANZA HADI
(KM.16.00502)
• FRANSISKA BILI
(KM.16.00510)
• HARDIYANTI
(KM.16.00514)
• INDAH RATNANINGSIH
(KM.16.00515)
• PAULA APIANA IBA
(KM.16.00528)
• PETRUS SELESTINUS L.
(KM.16.00529)
• SALLY SRI LESTARI
(KM.16.00532)
• HARUMI AZMI K.L
(KM.16.00545)
• AGUNG PRIHAMBUDI
(KM.P.18.00075)
• YUNISIA HILDA
(KM.P.18.00078)
MODEL PERENCANAAN PENDIDIKAN K E S E H ATA N M A S YA R A K AT PRECEDE-PROCEED
PENGERTIAN
PRECEDE/PROCEED adalah suatu model yang berorientasi pada partisipasi masyarakat untuk menciptakan sebuah intervensi promosi kesehatan masyarakat. Paling dikenal dan paling sering digunakan dalam teori implementasi. Mempunyai 2 komponen : PRECEDE, PROCEED, yang terdiri dari 9 fase atau tingkatan (Green & Kreuter, 2005).
PRECEDE
• Predisposing, • Reinforcing, & • Enabling • Constructs in • Educational/Ecological • Diagnosis & • Evaluation
PRECEDE digunakan untuk meyakinkan bahwa program akan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan individu atau masyarakat sasaran.
PROCEED • Policy, • Regulatory & • Organizational
• Constructs in • Educational & • Environmental • Development PROCEED digunakan untuk meyakinkan bahwa program akan tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima dan dapat dipertanggungjawabkan kepada penentu kebijakan, administrator, konsumen atau klien dan stakeholder terkait.
kerangka kerja PRECEDE-PROCEED (Green dan Kreuter, 2005)
• Fase 1-5 terdiri dari informasi umum yang akan menjadi panduan dalam pengambilan keputusan dasar (analisa situasi dilapangan), • fase 6-9 terdiri dari perencanaan stategis dari beberapa tindakan berdasarkan informasi pada fase awal. (implementasi dari perencanaan).
• Fase 1 (Diagnosis Sosial) Diagnosis social adalah proses menentukan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya dan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya, melalui partisipasi dan penerapan berbagai informasi yang didesain sebelumnya. • Fase 2 (Diagnosis Epidemiologi) Tahap ini, masalah-masalah kesehatan yang didapatkan dari tahap pertama tadi digambarkan secara rinci berdasarkan data yang ada, baik yang berasal dari data local, regional, maupun nasional. Dalam tahap ini dilihat bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah-masalah kesehatan tersebut dengan mengacu pada mortalitas, morbiditas, tanda dan gejala yang ditimbulkan. Dari tahap inilah perencana menetapkan suatu prioritas masalah yang nantinya akan dibuat suatu perencanaan yang sistematis.
• Fase 3 (Diagnosis Perilaku dan lingkungan) Diagnosis perilaku adalah analisis hubungan perilaku dengan tujuan atau masalah diidentifikasi dalam diagnosis epidemiologi atau social. Sedangkan diagnosis lingkungan adalah analisis parallel dari factor lingkungan social dan fisik daripada tindakan khusus yang dapat dikaitkan dengan perilaku. • Fase 4 (Diagnosis Pendidikan dan Organisasi) Sesuai dengan perspektif perilaku, tahap diagnosis pendidikan dan organisasional model precede memberi penekanan pada faktor-faktor predisposisi, pendukung, dan penguat. Dua faktor pertama berkaitan dengan anteseden dari suatu perilaku tersebut, sedangkan faktor penguat sinonim dari istilah konsekuen yang dipakai dalam analisis perilaku.
a. Faktor predisposisi (predisposing factor) Factor yang mempermudah atau mendasari untuk terjadinya perilaku tertentu. b. Factor pemungkin (enabling factors) Factor yang memungkinkan untuk terjadinya memungkinkan suatu motivasi direalisasikan.
perilaku
tertentu
atau
c. Factor penguat (reinforcing factors)
Factor yang memperkuat (atau kadang-kadang justru dapat memperlunak) untuk terjadinya perilaku tersebut.
• Fase 5 (Diagnosis Administrasi dan Kebijakan) Pada fase ini, dilakukan analisis kebijakan, sumber daya, dan peraturan yang berlaku yang dapat memfasilitasi atau menghambat pengembangan program promosi kesehatan. • Fase 6 (Implementasi) Fase ini hanya berupa pengaturan dan pengimplementasian intervensi yang telah direncanakan sebelumnya. Pada fase ini, intervensi yang telah disusun pada fase kelima diterapkan secara langsung pada masyarakat. • Fase 7 (Evaluasi proses) Penilaian dari suatu proses perencanaan yang telah dibuat misal : anda menentukan intervensi berjalan sesuai rencana dan saling menyesuaikan.
• Fase 8 (Evaluasi dampak) Mengukur efektifitas program dari sudut dampak menengah dan perubahan-perubahan pada factor predisposing, enabling, dan reinforcing. • Fase 9 (Evaluasi Hasil) Fokus dari fase evualusi terakhir sama dengan fokus ketika semua proses berjalan, indikator evaluasi dalam kualitas hidup dan derajat kesehatan.
APLIKASI KERANGKA KERJA PRECEDE PROCEED a.
PRECEDE
• Fase 1 (Diagnosis Sosial) Menanyakan pada masyarakat apa keinginan dan kebutuhan yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kualitas hidupnya (quality of life). Pada fase ini ada hubungan timbal balik antara kualitas hidup dengan masalah-masalah sosial dengan perantara kebijaksanaan sosial/keadaan sosial dan intervensi kesehatan. • Fase 2 (Diagnosis Epidemiologi)
Mulai mengindentifikasi status kesehatan atau issue kesehatan lainnya yang paling jelas mempengaruhi outcome derajat kesehatan masyarakat.
• Fase 3 (Diagnosis Perilaku dan lingkungan) Mengidentifikasi perilaku dan lifestyle/ faktor lingkungan yang akan dirubah untuk mempengaruhi derajat kesehatan atau issue kesehatan yg diidentifikasikan pada Phase 2, dan menentukan bagian mana yang ingin diubah. • Fase 4 (Diagnosis Pendidikan dan Organisasi) Mengidentifikasi faktor predisposing, enabling, dan reinforcing yang bertindak sebagai dukungan untuk dan atau penghalang perubahan perilaku dan lingkungan yg diidentifikasikan pada fase 3. • Fase 5 (Diagnosis Administrasi dan Kebijakan)
Administrasi dan kebijakan meliputi pendanaan dan sumber daya (resources) dari sebuah intervensi yang dilaksanakan.
b.
PROCEED
• Fase 6 (Implementasi) Pelaksanaan intervensi yang telah direncanakan. • Fase 7 (Evaluasi proses)
Penilaian dari suatu proses perencanaan yang telah dibuat misal : anda menentukan intervensi berjalan sesuai rencana dan saling menyesuaikan. • Fase 8 (Evaluasi dampak) • Menilai sebuah intervensi apakah mempunyai dampak pada tujuan perubahan faktor perilaku dan lingkungan. • Fase 9 (Evaluasi Hasil) • Mengevaluasi dimana efek intervensi yang pada gilirannya menghasilkan outcome yang diharapkan ada perubahan pada fase 1.
TERIMAKASIH