POTENSI DAN KOMPLEKSITAS MANUSIA
DISUSUN OLEH: KELOMPOK II Nama : Ayu Fathrani (1621120039) Nita Oktavia (1621120074)
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2018 1
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok AIK IV: KEMUHAMMADIYAHAN yang berjudul POTENSI DAN KOMPLEKSITAS MANUSIA yang diampuh oleh Bapak Dr. HM. Djupri, M.Si Semoga saja makalah ini bermanfaat bagi guru-guru sekolah,dosen, para mahasiswa dan kepada para pembaca lainnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL/ COVER................................................................1 KATA PENGANTAR..............................................................................2 DAFTAR ISI...........................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG....................................................................4 B. RUMUSAN MASALAH..............................................................4 C. TUJUAN.......................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN a. Potensi dan kompleksitas manusia.................................................5
BAB III PENUTUP a. KESIMPULAN..........................................................................10 b. SARAN.......................................................................................10
BAB I
3
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan mahluk yang sempurna dibandingkan dengan semua mahluk yang ada. Yang membedakannya yakni akal pikiran. Dengan akal pikiran manusia mampu menguasai segala hal yang ada di Dunia. Semua itu tidak akan tercapai tanpa dikembangkan potensi – potensi yang ia miliki. Potensi merupakan kemampuan – kemampuan terpendam yang perlu digali. Oleh karena itu pemakalh ingin mengetahui apa saja potensi – potensi yang dimiliki oleh manusia. Setelah mengetahui diharapkan potensi itu dikembangkan agar ia mencapai taraf menjadi insan kamil.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu potensi-potensi manusia dan apa yang dimaksud kompleksitas manusia? 2. Potensi apa saja yang dimiliki oleh manusia ? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui potensi manusia dan kompleksitas manusia.
BAB II PEMBAHASAN 4
1. Pengertian Potensi Manusia Potensi manusia merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Salah satu perintah Allah SWT kepada manusia adalah agar setiap tindakan dan tingkah laku berdasarkan ilmu. “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati,semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya”.(QS.17;36) Setiap tindakan atau perbuatan yang tidak berdasarkan ilmu akan membuat kita menjadi orang yang merugi di sisi Allah SWT. Seberapa dasyatkah potensi manusia itu? Banyak yang mengatakan bahwa potensi manusia itu tidak terbatas . sebenarnya potensi manusia itu tetap terbatas, karena manusia hanyalah makhluk yang memiliki keterbatasan. Kita lihat banyak manusia yang sudah melakukan hal-hal yang hebat dengan pikirannya.semua pencapaian manusia saat ini adalah hasil dari pemikiran manusia yang semakin lama semakin canggih. Semua itu hasil dari mengoptimalkan pikiran kita,yang merupakan potensi penting yang dimiliki manusia.jika pencapaian kita minim, artinya kita belum mengoptimalkan potensi yang kita miliki.orang lain yang memiliki pencapaian yang luar biasa,karena mereka sudah mengoptimalkan potensi yang mereka mliki.
FITRAH MANUSIA Secarah fitrah , manusia yang telah meyakini wujud Allah SWT. Telah
tercatat
betapa
panjangnya
sejarah
perjalanan
berfikir
manusia
dalam
mengekplorasi alam pikirannya dalam pencariannya tentang wujud Allah SWT. Sejak dulu manusia sudah di sibukkan dengan mencari Allah SWT.ada yang mencari Allah dengan akalnya, ada yang menyebutnya dengan penyebab utamanya, dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah-istilah. Allah berfirman “ Itulah Allah tuhan kamu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia 5
adalah pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat di capai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dia-lah yang mahahalus lagi maha mengetahui.”.(QS al-An’aam[6]:102-103). Ayat ini dengan tegas menandaskan bahwa Allah SWT itu tidak terjangkau oleh penglihatan atau indra kita. Karenanya, sudah pasti akal kita tidak akan bisa memahami tentang hakikat-Nya. Dalam perjalanan hidupnya manusia telah,sedang,dan akan menpuh beberapa fasekehidupan yang mesti dilalui. Disebutkan bahwa perjalanan manusia melalui”empat” fase .Diawali dengan fase kematian (wa kuntum amwaatan), lalu kedua fade kehidupan (fa ahyaakum) yang ketiga adalah fase kematian lagi(yamiitukum) keempat fase kehidupan lagi(yuhyikum)maka selesailah sudah dan manusia kembali kepada Allah SWT.
PENDIDIKAN SEBAGAI PENGEMBANGAN FITRAH
Pengembangan kecerdasan, intelektual, emosional, dan spiritual secara seimbang dalam pendidikan dewasa ini merupakan hal yang penting dan hendak mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dan penangannannya yang serius dari semua pihak, untuk membentuk dan mengembangkan secara seimbang antara ketiga kecerdasan tersebut. Selama ini pendidikan mulai dari tingkat dasaar sampai perguruan tinggi di pandang lebih menekankan pada aspek akademik yang berorientasi pada kecerdasan otak dan intelektual saja. Padahal lebih dari iru, pendidikan tentang kecerdasan , emosional yang mencakup integritas, kejujuran, komitmen, kreativitas, kebujaksanaan dan keadilan yang masih terabaikan.
6
2. KOMPLEKSITAS MANUSIA Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sangat sempurna dan dalam sebaik-baiknya bentuk. Sebagaimana disebutkan dalam fiman Allah SWT QS.At-Tin....”dan sesungguhnya telah kami ciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baik bentuk”. Proses pembuatan manusia bukan sebuah proses yang secara tibatiba. Akan tetapi diciptakan dalam kerangka khalifa (wakil) Allah SWT di muka bumi ini dan hamba Allah SWT. Dalam konteks psikologi disebutkan bahwa manusia diberi potensi-potensi yang dikenal dengan kecerdasan. Ada tiga macam kecerdasan yang dimiliki manusia : 1. Kecerdasan intelektual, 2. Emosional, 3. Spiritual. KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) Penelitian mukhtahir menunujukan bahwa otak manusia terdiri dari milyaran sel aktif, minimal 100 milyar sel aktif sejak lahir. Masing-masing sel dapat membuat jaringan sampai 20.000 sambungan tiap detik. Sambungan-sambungan ini adalah kunci kekuatan otak sehingga Gordon Dryden menyatakan: “you are the owner of the worlds most powerfull computer”.
KECERDASAN EMOSIONAL(EQ)
Menurut Dameria, seorang yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik akan dapat dikenali melalui lima komponen dasar sebagai berikut: 1. Self-awareness(pengenalan diri), kemampuan mengenali emosi dan penyebab atau pemicu emosi tersebut. Orang tersebut mampu mengevaluasi dirinya dan mampu mendapatkan informasi dalam melakukan sebuah tindakan . 2. Self-regulation (penguasaan diri),kemampuan seseorang untuk mengontrol dalam membuat tindakan secara hati-hati. Orang tersebut mampu memilih untuk tidak diatur oleh emosinya. 3. Self-motivation (motivasi diri) , ketika suatu perjalanan tidak sesuai rencana, seseorang akan mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi tidak akan bertanya”apa yang salah dengan saya atau kita?”sebaliknya ia akan bertanya “ apa yang dpat kita lakukan agar kita dapat memperbaiki masalah ini?” 4. Emphaty(empati), kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain dan merasakan apa yang orang lain rasakan jika dirinya sendiri di posisi tersebut. 5. Effective Relationship(hubungan yang efektif),adanya empat kemampuan tersebut seorang dapat berkomunikasi dengan orang lain secara efektif,kemampuan untuk memecahkan masalah bersama-sama 7
lebih ditekankan dan bukan pada konfrontasi yang tidak penting yang sebenarnya dapat dihindari. KECERDASAN SPIRITUAL Dengan munculnya kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual tersebut runtuhlah legenda IQ yang menitik beratkan pada kemampuan intelek manusia pada kemampuan aritmetis, logis dan verbal, intelek manusia lebih jauh dari yang di perkirakan.
3. PENTINGNYA PENGEMBANGAN KECERDASAN INTEGRATIF
1. Pendidikan modern kita selama ini hasilnya sangat menekankan dan mengunggulkan kualitas intelektual atau kepandaian yang di lambangkan dengan IQ.Pendidikan hanya mengedepankan kecerdasan otak dengan jumlah materi pelajaran yang harus dikuasai dan dipahami oleh peserta didik, dan profil hasil belajar di ukur dengan nilai nilai akademik. 2. Berdasarkan pandangan-pandangan dan teori-teori pemdidikan mutakhir selalu menyerukan dan menyarankan agar pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan kecerdasan intelektual atau IQ saja tetapi juga EQ dan SQ sudah bukan zamannya pendidikan lagi pendidikan hanya mengagumg-agungkan kecerdasan intelektual sementara pengembangan kecerdasan yang lain nya di abaikan. 3. Telah menjadi tugas dunia pendidikan dimana pendidikan harus berpusat pada pengembangan pribadi dan intelektual, karena hal tersebut merupakan salah satu hak asasi manusia. PERAN PENDIDIKAN ISLAM
Maka pendidikan Islam akan dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan dalam rangka mewujudkan pendidikan integratif yang mencoba secara meksimal mengembangkan ketiga potensi manusia tersebut. Sumber daya manusia SDM yang berkualitas unggul adalah kunci kemajuan dan keberhasilan. Membangun SDM yang berkualitas tidaklah cukup dengan hanya mengandalkan kecerdasan intelektual tetapi harus di dukung oleh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual,dalam konteks islam. Kecerdasan emosional yang perlu dikembangkan dan diintegrasi dalam pendidikan diantaranya adalah empat, mengendalikan rasa marah, disukai, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, sikap hormat, kemampuan beradaptasi, kemampuan memecahkan masalah, kecakapan sosial, konsisten, komitmen,jujur,berpikir terbuka,memilih prinsip,kreatif,bersifat adil,bijaksana, 8
kemampuan mendengarkan ,kemampuan berkomunikasi dan masih banyak lagi kualitas emosional yang perlu dikembangkan dalam proses pendidikan Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk mendapatkan prilaku dan hidup kita secara profesional dalam konteks makna yang lebih luas, kecerdasan spiritual dapat dijadikan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan kecerdasan intelektual dan kecedasan emosional.
BAB III PENUTUP
9
A. KESIMPULAN Manusia merupakan mahluk yang sempurna dibandingkan dengan semua mahluk yang ada. Yang membedakannya yakni akal pikiran. Dengan akal pikiran manusia mampu menguasai segala hal yang ada di Dunia. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sangat sempurna dan dalam sebaik-baiknya bentuk. Sebagaimana disebutkan dalam fiman Allah SWT QS.At-Tin....”dan sesungguhnya telah kami ciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baik bentuk”. Proses pembuatan manusia bukan sebuah proses yang secara tiba-tiba. Akan tetapi diciptakan dalam kerangka khalifa (wakil) Allah SWT di muka bumi ini dan hamba Allah SWT. Dalam konteks psikologi disebutkan bahwa manusia diberi potensi-potensi yang dikenal dengan kecerdasan. Ada tiga macam kecerdasan yang dimiliki manusia : 1. Kecerdasan intelektual 2. Emosional 3. Spiritual. B. SARAN Demikianlah makalah ini penulis buat, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi para pembacanya seabgai kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat kami. Aamiin.
10