Laporan_kegiatan Magang Ii Docx.docx

  • Uploaded by: Nita Oktavia Iskandar
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan_kegiatan Magang Ii Docx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,175
  • Pages: 41
1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Fakultas

Keguruan

dan

Ilmu

Pendidikan

Universitas

Muhammadiyah Bengkulu (FKIP UMB) sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan pendidikan nasional dibidang

pendidikan.

Kebijakan

kurikulum

baru

untuk

LPTK

mensyaratkan bahwa institusi pendidikan harus menetapkan profil lulusan. Profil lulusan tersebut akan menentukan rumusan capaian pembelajaran (learning out come). Penetapan capaian pembelajaran harus mengacu pada market signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi luluan haruslah sesuai dengan Peraturan Presiden RI No.8 tahun 2012 tentang kerangka

kualifikasi

nasional

Indonesia

(KKNI).

Berdasarkan

pertimbangan tersebut maka capaian pembelajaran FKIP UMB akan menjadi dasar pengembangan keahlian sesuai dengan strata keahlian profesi, yaitu guru pertama, guru muda, guru madyah, dan guru utama. Pasal 1 ayat 1 PP No.74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal ditingkat pendidikan dasar dan menengah.

1

2

Sejalan dengan pernyataan itu, seorang guru harus memilki kopetensi yang diharapkan, yaitu kompeteni pedagogik, professional, dan sosial. Kompetensi ini disipkan melalui pendidikan akademik dn pendidikan profesi. Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengmbangan pemgetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi LPTK adalah belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakan pendidikan nasional yang telah merekomendasikan program magang sebagai bagian dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka FKIP UMB juga telah mngadaptasikan diri. FKIP UMB telah merancang dan menetapkan program magang sebagai bagian integral kurikulm yang dilaksanakan berjenjang yaitu magang I, magang II, dan magang III. Setiap program magang dilaksanakan dengan waktu dan tujuan yang berbeda. Masing-masing program magang memiliki bobot SKS sebagai berikut magang I berbobot 1 SKS, magang II berbobot

2 SKS dan magang III berbobot 2 SKS. Dan magang ini

dilaksanakan pada komunitas sekolah, sedangakan pembimbingnya dilakukan oleh Dosen Pembimbing Magang (DPM) dan Guru Pembimbing Magang (GPM) disekolah yang memenuhi persyaraan sebagaimana yang telah di tentukan. Setiap program magang memiliki tujuan yang berbeda. Magang I bertujuan membangun landasan jati diri pendidikan dan menetapkan

3

kompetensi akademik kependidikan. Magang II bertujuan memantapkan kompeteni akademik kependidikan yang berkaitan dengan kompetensi akademik bidang studi dan memantapkan kemampuan awal guru dalam mengembangkan

perangkat

pembelajaran.

Magang

III

bertujuan

memberikan pengalaman awal tambahan sesuai dngan kewenangan tambahan kewenangan yang akan diberikan kepada calon guru. Oleh sebab itu, program magang ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah

Bengkulu

(UMB)

dalam

memproleh

kompetensi

akademik.

1.2

Tujuan Program magang ini bertujuan untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi akademik bidang studi dan menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran melalui: 1.

Penelaahan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;

2.

Penelaahan strategi pembelajaran;

3.

Penelaahan sistem evaluasi;

4.

Perancangan RPP;

5.

Pengembangan media pembelajaran;

6.

Pengembangan bahan ajar; dan

4

7.

1.3

Pengembangan perangkat evaluasi.

Manfaat Program magang ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa diantaranya: 1.

Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang manajemen dan kultur sekolah.

2.

Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses membangun kompetensi pedagogik, kepribadian dan sosial di sekolah.

3.

Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas.

4.

Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan dalam pendidikan yang ada di sekolah.

5.

Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

6.

Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.

7.

Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.

5

Program magang ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah diantaranya: 1.

Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon guru atau tenaga kependidikan professional.

2.

Mendafatkan bantuan pemikiran tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah

Program magang ini diharapkan bermanfaat bagi FKIP UMB diantaranya: 1.

Memperoleh umpan balik dan pelaksanaan magang disekolah atau lembaga guna pengembangan kurikulum dan iptek yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

2.

Memperoleh sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan untuk pengembangan penelitian atau observasi dan pendidikan.

3.

Terjalin kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah dan instansi terikat untuk pengembangan tridarma perguruan tinggi.

6

BAB II HASIL PENGAMATAN

Pelaksanaan Program Magang II yang di laksanakan mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Bengkulu tahun 2018 berlangsung dari tanggal 01 Agustus 2018 hingga 10 Agustus 2018. Program ini di laksanakan mahasiswa dengan tujuan untuk membentuk pengetahuan , keterampilan, dan sikap profesionalisme mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik. Dalam kegiatan Program Magang II ini, mahasiswa/mahasiswi yang ikut dalam kegitan di wajibkan untuk melakukan Observasi/Pengamatan terhadap: a. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru. b. Menelaah strategi pembelajaran. c. Menelaah sistem evaluasi. d. Merancang RPP. e. Mengembangkan media pembelajaran. f. Mengembangkan bahan ajar. g. Mengembangkan perangkat evaluasi.

6

7

2.1 MENELAAH KURIKULUM DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dalam sejarah kurikulum di Indonesia, kita mengenal beberapa kurikulum. Pada Masa orde lama, di kenal kurikulum 1947, 1952 dan 1964. Masa orde baru muncul kurikulum 1975 yang disempurnakan menjadi Kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994. Era reformasi, muncul kurikulum 2004 yang diberi nama kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Selama masa berlakunya, KBK ini mengalami perubahan pada pola standar isi dan standar kompetensi sehingga melahirkan kurikulum baru yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kemudian mengalami perubahan lagi yang di terapkan sampai sekarang ini yaitu Kurikulum 2013 (K13).Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensiberdasarkan pengertian kurikulum tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: a. Tantangan internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional

8

pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Tantangan internal lainnya terkait denganperkembangan penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usiatidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban b. Tantangan eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern. c. Penyempurnaan

pola

pikir

Kurikulum

penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

2013

dikembangkan

dengan

9

1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama; 2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didikmasyarakat-lingkungan alam, sumber atau media lainnya); 3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); 4. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik); 5. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim); 6. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia; 7. Penguatan pola pembelajaran kritis. d. Penguatan tata kelola Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif 2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. e. Penguatan materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :

10

1. Mengembangkan keseimbangan

antara

sikap

spiritual

dan

sosial,

pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 sekolah menengah atas terdiri atas: a. Kerangka dasar Kurikulum; b. Struktur Kurikulum c. Silabus d. Pedoman mata pelajaran. Kompetensi inti pada kurikulum 2013 sekolah menengah atas merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus

11

dimiliki seorang peserta didik sekolah menengah atas pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti terdiri atas: a. Kompetensi inti sikap spiritual; b. Kompetensi inti sikap sosial; c. Kompetensi inti pengetahuan; dan d. Kompetensi inti keterampilan. A. Kesesuaian kompetensi/capaian pembelajaran, indikator, dan alokasi waktu Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan hasil pengamatan yang saya lakukan di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu kelas XII, kesesuaian kompetensi/capaian pembelajaran, indikator, dan alokasi waktu yang dilaksanakan sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat.dimana alokasi waktunya adalah 3 Pertemuan (4 x 45 Menit) dengan indikator pencapaian kompetensinya: 1. Mengidentifikasikan surat lamaran pekerjaan 2. Mengidentifikasikan isi sistematika surat lamaran pekerjaan 3. Mengidentifikasi bahada dan kalimat efektif dalam surat lamaran pekerjaan 4. Mengidentifikasi lampiran surat lamaran perkejaan 5. Mendata sistematika isi surat lamaran pekerjaan 6. Menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan 7. Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi sistematika dan unsur-unsur lamaran pekerjaan

12

B. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran dan materi yang dirancang. Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang lainnya seperti bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus bersesuaian dan digunakan untuk mencapai tujuan seefesien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksnaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan saya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII di SMA Negeri 1 Kota Bengkulu tujuan dan materi pembelajaran yang disampaikan guru sudah sesuai dengan RPP yang dibuat. Perumusan tujuan pembelajaran yang dibuat di RPP sangatlah baik dan penerapannya pun sesuai dengan rancangan-rancangan yang dibuatnya. Materi yang dirancang pun sangat terstruktur sehingga peserta didik

yang

menerima

materinya

dapat

mudah

memahami

dan

mempelajarinya. Dimana tujuan pembelajarannya yaitu: 1. Mengidentifikasi surat lamaran pekerjaan 2. Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan 3. Mengidentifikasi bahasa dan kalimat efektif dalam surat lamaran pekerjaan 4. Mengidentifikasi lampiran surat lamaran pekerjaan 5. Mendata sistematika dan isi surat lamaran pekerjaan

13

6. Menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan 7. Mempresentasikan, menanggapi,dan merelasi sistematika dan unsurunsur isi surat lamaran pekerjaan. C. Kesesuaian

rancangan

media

dan

sumber

pembelajaran

yang

digunakan Media sebagai alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar kenyataan ini tidak dapat dipungkiri karena memang gurulah yang menghendaki untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesanpesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didiknya. Setelah saya melakukan pengamatan di kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu, media pembelajarannya yang digunakan dalam kegitan belajar mengajar dalam kelas yaitu seperti worksheet atau lembar kerja (siswa),lembar penilaian dan LCD Proyektor.Adapun Alat atau bahan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar yaitu papan tulis, penggaris, spidol, papan tulis, leptop dan infocus Sedangkan sumber belajarnya adalah buku penunjang kurikulum 13 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII kemendikbud tahun 2016, buku refernsi yang relevan, lingkungan setempat. Dimana media dan sumber pembelajaran tersebut sesuai dengan yang ada di rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

14

D. Kesesuaian dan pengembangan materi Setelah saya melakukan pengamatan terhadap kesesuaian dan pengembangan materi yang digunakan oleh guru SMA Negeri 01 Kota Bengkulu khususnya guru Bahasa Indonesia kelas XII sudah sesuai. apa yang telah dirancang atau dibuat di dalam RPP diterapkannya ketika dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam kelas. Materi yang telah disusun kemudian dikembangkan dengan berbagai metode dan di kaitkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketika proses pembelajaran, peserta didik dengan mudah cepat menangkap dan memahami apa yang di sampaikan gurunya, karena materi yang disampaikan dapat dikembangkan dengan baik, efisien, tepat, dan mudah di pahami sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik sesuai yang di harapkan. E. Ketepatan skenario pembelajaran yang dirancang Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan di kelas XII, ketepatan skenario pembelajaran sudah cukup sesuai dengan yang dirancang di RPP. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang ada di RPP sudah diterapkannya di dalam kelas, sehingga mampu memberikan asumsi-asumsi pembelajaran yang terstruktur dan sesuai. misalnya seperti pada

awal

masuk

kelas

guru

mengaitkan

materi/tema/kegiatan

pembelajaran yang akan di lakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya dan guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sahari-hari serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

15

dicapai. Selanjutnya pada bagian inti guru menggunakan sintak model pembelajaran stimulation (stimulasi atau pemberian rangsangan), problem statemen (pertanyaan atau indentifikasi masalah dalam pembelajarannya), data collection (pengumpulan data), Data processing(mengelolah data, verification (pembuktian), dan pada akhir pelajaran guru memberikan beberapa tugas kepada siswa dan menyimpulkan hasil pembelajarannya. F. Ketepatan sistem evaluasi atau penilaian yang direncanakan Pada kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII, evaluasi atau penilaian yang digunakan guru dalam pembelajaran adalah penugasan , keaktifan siswa dalam bertanya jawab serta keterampilan siswa dalam menggunakan tata bahasa, kesesuaian respon pertanyaan dan pelafasan . Selain itu, guru juga menilai bagaimana sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, apakah siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik atau tidak serta . Oleh karena itu, saya dapat menyimpulkan bahwa evaluasi yang digunakan guru ini sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum.

16

G. Kualitas komunikasi kepada guru pembimbing dalam menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang telah disusun Komunuikasi

dengan

guru

pembimbing

dalam

menelaah

kurikulum dan perangkat pembelajaran yang telah disusun berjalan dengan lancar. Ketika saya bertanya mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran kepada guru Bahasa Indonesia yaitu ibu Hj. Husneti S.Pd yang telah beliau buat, ia mengatakan menerima dengan baik dan terbuka. Sehingga komunikasi yang saya lakukan berjalan dengan baik dan komunikatif tanpa ada hambatan atau hal yang tidak di inginkan.

2.2 MENELAAH STRATEGI PEMBELAJARAN Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya pembelajaran dapat dikuasainya pada akhir kegiatan belajar. A. Kesesuaian pembelajaran dengan tujuan yang akan dicapai Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, kegiata pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas sudah berjalan dengan baik dan kondusif walaupun masih ada faktor lain yang mempengaruhinya. Tujuan pembelajaran yang dilakukan sudah tercapai karena guru mengarahkan poses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun atau dibuat. Guru Bahasa Indonesia yang saya

17

amati/observasi banyak memiliki wawasan tentang cara memberikan ilmu terhadap peserta didik. Karena itu salah satu tujuan yang akan dicapai telah dicapainya dengan baik. B. Kontekstualitas pembelajaran Pembelajaran

merupakan

salah

satu

realitas

yang

sangat

dibutuhkan oleh semua orang. Terutama untuk menanamkan ilmu pengetahuan duniawi, supaya memiliki modal untuk kehidupan di masa depan. Penyaluran kontekstualitas pembelajaran terhadap peserta didik sangat baik, karena guru memberikan informasi ataupun ilmu sesuai dengan kenyataannya, memberikan konteks yang sempurna dan mampu mendayakan

suasana

kelas

menjadi

efektif.

Sehingga

konteks

pembelajaran yang diberikan pun sangat sesuai dengan RPP yang telah dibuat. C. Keterbukaan sikap dan kebiasaan positif siswa Menurut pengamatan saya di kelas XII IPA 2, siswa menerima dengan baik apa yang disampaikan oleh guru yang sedang mengajarnya. Keterbukaan terhadap materi ajar yang disampaikan sangat baik sehingga ruangan menjadi kondusif. Bukan hanya siswa menerima pembelajaran secara baik, siswa pun menanggapi proses pembelajaran yang sedang dipelajarai dengan positif. Apa yang belum mereka ketahui mereka tanyakan ketika disesi tanya jawab dan guru pun menjawab dengan sikap yang profesional selayaknya seorang guru yang di inginkan seluruh peserta didik, sehingga ruangan pun hidup dan kondusif.

18

D. Efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang dilaksanakan Efektif dan efisien merupakan dua suku kata yang memiliki arti yang positif, karena dua kata tersebut merupakan salah satu wujud nyata yang menggambarkan kebaikan untuk seseorang yang telah melakukan pekerjaannya. ketika saya mengamati secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan di kelas XII IPA 2, proses pembelajarannya pun sangat efektif dan efisien. Karena guru memberikan materi ajar sesuai dengan yang dirancang di RPP , memberikan dorongan yang positif kepada peserta didik dan memanfaatkan waktu dengan efisien. Guru memberikan berbagai metode belajar yang efektif dan efisien kepada peserta didik dan mampu membuka cakrawala pengetahuan untuk peserta didik. E. Kekondusifan pembelajaran Pembelajaran merupakan sebuah asumsi positif bagi setiap manusia untuk bekal di masa yang akan datang. Tapi untuk melewati semua itu harus diiringi dengan kekondusifan yang baik dan mampu mendorong kearah yang disiplin dan tertib. Kondisi kelas yang kondusif berkaitan dengan kondisi peserta didik saat proses pembelajaran sedang dilakukan. Kondisi kelas yang baik menuntut terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik dengan baik dan saling menghargai, sehingga penyerapan materi yang disampaikan guru kepada peserta didik dapat berjalan baik, yang akan menghasilkan hasil belajar seperti apa yang diharapkan.

19

Menurut pengamatan

yang saya lakukan

proses

kegiatan

pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sudah cukup baik, dimana guru mampu mengkondusifkan peserta didik dengan baik dan mampu membuka suasana kelas menjadi hidup dengan mengatur peserta didik untuk tidak berbuat hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas pembelajaran di dalam kelas seperti ribut dalam kelas, keluar masuk kelas dan menimbulkan suara gaduh dan mengganggu peserta didik yang lain ketika kegitatan belajar mengajar sedang berlangsung. Sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia di kelas sudah bisa dibilang baik.

2.3 MENELAAH SISTEM EVALUASI Pada kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relative setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. A. Ketepatan perangkat dan instrumen evaluasi yang dikembangkan Perangkat dan instrumen evalusai yang dikembangkan di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sudah bisa dikatatakan baik dan berhasil. Cara pengembangan evaluasi mengarah ke tindakan membangun pengetahuan bagi peserta didik. Bukan hanya dalam bidang pengembangan saja tapi instrumen yang digunakan itu cukup baik dan mampu menembus

20

ketidaktahuan menjadi tahu, dari yang tidak dipahami menjadi paham, dari yang memiliki kekurangan menjadi memiliki kelebihan. Sehingga ketepatan perangkat dan instrumen yang dikembangkan di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sudah bisa dikembangkan terhadap peserta didik dengan harapan dan tujuan yang di inginkan. Instrumen evaluasi tersebut seperti penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. B. Ketepatan alat evaluasi dengan kompetensi yang dicapai/tujuan pembelajaran Alat dan tujuan merupakan salah satu perangkat yang harus saling melengkapi satu sama lain. Karena alat tidak bisa digunakan jika tidak ada tujuannya, sehingga alat merupakan salah satu tujuan untuk pembaruan ke depan. Alat evaluasi yang digunakan oleh SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sudah baik dan mampu diterapkan kelas. Dengan adanya alat evaluasi yang baik maka tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pun bisa tercapai dan berjalan dengan terstruktur. C. Kualitas sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran Kualitas sikap dan perilaku harus dimiliki bagi setiap peserta didik (siswa) agar mereka mampu menghadapi permasalahan pembelajaran di kelas dengan baik dan mampu bersaing secara sehat. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, kualitas sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas sudah cukup baik, karena siswa mampu memperlihatkan sikap yang positif terhadap guru seperti terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan, walaupun masih ada

21

peserta didik (siswa) yang kurang memperhatikan gurunya ketika gurunya menyampaikan materi materi di depan kelas. Sehingga ketika mengikuti pembelajaran peserta didik kurang mampu mengembangkan kembali apa yang telah dijelaskan oleh gurunya. Oleh karena itu, sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran bisa dibilang cukup baik walaupun masih ada faktor lain yang mempengaruhinya seperti ada beberapa siswa yang main-main ketika belajar atau faktor lainnya. D. Kualitas proses pengajaran guru Menurut pengamatan yang saya lakukan terhadap guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kota Bengkulu, guru tesebut telah memiliki kemampuan yang baik di dalam mengajar dan telah memiliki kualitas tersendiri di dalam dirinya untuk bisa membuat peserta didik paham atau mengerti apa yang guru jelaskan. Berbagai metode dan teknik ia gunakan untuk memacu peserta didik untuk dapat berperan aktif di kelas dan mampu menghidupkan suasana di kelas. Kemampuan atau kualitas yang dimiliki oleh guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sudah memadai dan sudah dimiliki. E. Ketepatan metode, media, strategi yang digunakan guru Setelah saya melakukan pengamatan di kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu, media pembelajarannya yang digunakan dalam kegitan belajar mengajar dalam kelas yaitu seperti worksheet atau lembar kerja (siswa),lembar penilaian dan LCD Proyektor.Adapun Alat atau bahan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar yaitu papan tulis,

22

penggaris, spidol, papan tulis, leptop dan infocus Sedangkan sumber belajarnya adalah buku penunjang kurikulum 13 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII kemendikbud tahun 2016, buku refernsi yang relevan, lingkungan setempat. Dimana media dan sumber pembelajaran tersebut sesuai dengan yang ada di rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). F. Ketepatan alat penilain yang digunakan guru Menurut saya alat yang digunakan oleh guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sudah tepat. Dengan menggunakan berbagai alat penilaian guru dapat menilai peserta didik dengan baik dan sesuai dengan

RPP yang telah disusun atau dirancang. Karena alat

penilaiannya sangat sesuai dengan penilaian Kurikulum 13 yang saat ini telah diterapkan. G. Ketepatan refleksi/penugasan siswa yang dilakukan oleh guru Penugasan

yang

dilakukan

guru

kepada

siswa

terhadap

pembelajaran yang berlangsung cukup baik. Karena guru tersebut memberikan siswa

keleluasaan

untuk

menanya,

mengeritik,

dan

menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh guru tanpa ada batasan. Guru pun memberikan kesempatan terhadap siswa yang ingin bertanya tentang apa yang belum dipahaminya, dan guru pun menyuruh siswa untuk menjawab tugasnya dengan kemapuan yang mereka miliki.

23

H. Kualitas komunikasi yang dibangun dengan guru dalam pembelajaran Guru merupakan patokan terpenting di dalam kegiatan belajar mengajar. Karena guru yang mampu mentransfer ilmu duniawi kepada peserta didik dan gurulah yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan kehidupan di masa depan. Menurut saya, kualitas komunikasi yang dibangun antara guru dan siswa dikelas sangat baik karena guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu mampu menarik minat dan motivasi yang tinggi terhadap peserta didiknya, sehingga peserta didik mampu berperan aktif ketika di dalam kelas dan mampu mengutarakan pendapatnya dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

2.4 MERANCANG RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurangkurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”. Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,

24

metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan. Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1.

Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,

tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 2.

Partisipasi aktif peserta didik.

3.

Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,

motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 4.

Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 5.

Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan

program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

25

6.

Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 7.

Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas

mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 8.

Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi,

sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th 2013. 1.

Identitas sekolah2.

3.

Kelas/semester

4.

Materi pokok

5.

Alokasi waktu

6.

Tujuan pembelajaran

7.

Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi

KD – KI 1 KD – KI 2 KD – KI 3 Indikator……. Indikator……. KD – KI 4 Indikator…….

Identitas mata pelajaran

26

Indicator……. 8.

Materi pembelajaran

9.

Alokasi waktu

10. Metode pembelajaran 11. Media pembelajaran 12. Sumber belajar 13. Langkah-langkah pembelajaran 14. Penilaian/evaluasi Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru SMA Negeri

01

Kota

Bengkulu

mata

pelajaran

Bahasa

Indonesia kelas XII sudah sesuai dengan komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th 2013.(RPP TERLAMPIR) A. Kesesuaian kompetensi, indikator,dan alokasi waktu Setelah saya menelaah RPP yang telah disusun dari guru SMA Negeri 01 Kota Bengkulu khususnya pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII sudah cukup baik, RPP yang digunakannya yaitu berdasarkan Kurikulum 13. Rancangan pembuatannya sesuai dengan tuntunan pembuatan RPP Kurikulum 13. Kompetensi dan indikatornya sudah sesuai dan baik, begitu juga dengan alokasi waktu yang digunakanya. Pada RPP tersebut kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikatornya sudah dicantumkan dan alokasi waktunya juga sudah disebutkan secara detail.

27

B. Ketepatan perumusan tujuan Setelah saya menelaah Ketepatan perumusan tujuan pada RPP kelas XII ini sudah baik dan tepat, dimana tujuannya sudah sesuai dengan kompetensi dasarnya dan sangat berkaitan sekali dengan indikatornya, sehingga RPP yang telah dirancang ini sudah baik dan tepat serta sudah dapat digunakan untuk dalam kegiatan belajar mengajar. C. Ketepatan rancangan metode, media, dan sumber pembelajaran Ketepatan rancangan metode, media, dan sumber pembelajaran di RPP matematika kelas XII SMA Negeri 01 Kota Bengkulu ini sudah tepat dan sangat baik untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar. Karena metode dan medianya sudah menuju ke Kurikulum 13 dan memiliki keunggulan serta pengetahuan baru yang mengarah ke kemajuan zaman. D. Kesesuaian pengembangan materi dengan tujuan pembelajran Dari RPP Bahasa Indonesia kelas XII IPA 2 yang saya telaah, pengembangan materi dengan tujuan pembelajarannya sudah baik. Dimana materi dan tujuan pembelajarannya disebutkan secara rinci. Antara materi dan tujuan pembelajarannya saling berkaitan satu sama lain dan juga berkaitan dengan indikator. Sehingga pengembangan materi dan tujuan pembelajarannya sudah sesuai dengan kurikulum 2013.

28

E. Keruntutan skenario pembelajaran (kegiatan awal, inti, dan akhir) Keruntutan sekenario pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan awal, inti, dan akhir dari RPP yang saya telah di kelas XII IPA 2 sudah sangat baik dan tepat serta semua butirnya terpenuhi dan terpadu sesuai dengan perintah perancangan RPP Kurikulum 13. Dimana pada kegiatan awal guru Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran, Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi.sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis guru Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guru menyampaikan kegunaan memahami pelajaran tersebut, guru membagi kelompok serta meminta siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas yang ia berikan, guru Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Pada kegiatan inti Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan dengan cara melihat, mengamati,menulis,

membaca, mendengar,

menyimak,

Guru juga

29

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab . Dan pada kegiatan akhir peserta didik diajarkan Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang baru dilakukan, Guru Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang baru diselesaikan, guru Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan., guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap semangat belajar dan salam. Sehingga keruntutan skenario pembelajarannya sudah baik. F. Ketepatan perumusan kegiatan penutup pembelajaran adanya tindak lanjut (tugas pengayaan/pemantapan) Perumusan kegiatan penutup pembelajaran adanya tindak lanjut (tugas pengayaan/pemanpaatan) di RPP Bahasa Indonesia kelas XII sudah tepat. RPP yang telah dibuat sudah baik untuk diterapkan di dalam kelas untuk memberikan pengetahuan yang bermutu untuk peserta didik. G. Ketepatan sistem penilaian (penilaian proses, alat, dan bentuk) Penilaian proses, alat, dan bentuk dari RPP yang saya telaah sudah baik dan tepat serta sudah mengarah ke Kurikulum 13 dan sudah bisa diterapkan untuk penilaian peserta didik yang akan diajarkan.

30

2.5 MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Media belajar dapat menjadi sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, dan lain sebagainya. Dengan adanya media dapat menjadi sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. A. Relevansi media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sangat sesuai dan sangat relevan sekali untuk digunakan saat ini. Dalam menentukan media seorang guru haruslah cerdas dan mampu memberikan apa yang diinginkan oleh peserta didik. Dan apabila medianya terbatas maka guru tersebut harus bisa menciptakan sesuatu untuk membantu proses pembelajarannya. B. Keefektifan proses penggunaan media Menurut saya penggunaan media yang dilakukan atau diterapkan di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sudah baik. Karena pihak sekolah memberikan keluasaan kepada setiap guru untuk menggunakan berbagai model pembelajaran media, untuk menumbuhkan dan menanamkan pengetahuan baru untuk peserta didiknya. Berdasarkan hasil pengamatan

31

yang saya lakukan di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu, saya melihat guru khususnya guru Bahasa Indonesia telah menggunakan berbagai media untuk mengajar sehingga mampu mengikuti zaman dan mengikuti kemajuan. Penggunaan media pun sangat baik dan sesuai dengan tuntunannya. Sehingga proses penggunaan medianya sudah efektif. C. Keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media Setelah saya melakukan pengamatan di kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu, media pembelajarannya yang digunakan dalam kegitan belajar mengajar dalam kelas yaitu seperti worksheet atau lembar kerja (siswa),lembar penilaian dan LCD Proyektor.Adapun Alat atau bahan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar yaitu papan tulis, penggaris, spidol, papan tulis, leptop dan infocus Sedangkan sumber belajarnya adalah buku penunjang kurikulum 13 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII kemendikbud tahun 2016, buku refernsi yang relevan, lingkungan setempat. Dimana media dan sumber pembelajaran tersebut sesuai dengan yang ada di rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). D. Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu memiliki keunggulan tersendiri karena guru mampu menumbuhkan keaktifan di dalam diri setiap individual peserta didiknya. Peserta didik bisa berperan aktif di kelas dan mampu memberikan asumsi tersendiri ketika di dalam kelas dengan kemampuan dan pengetahuan yang mereka

32

miliki. Guru sangat menuntun peserta didiknya untuk lebih aktif dan mampu memecahkan masalahnya sendiri. 2.6 MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Sehingga bahan ajar mempunyai peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembalajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat. A. Bahan ajar dengan kompetensi yang dikembangkan Setelah melakukan pengamatan, menurut saya bahan ajar dengan kompetensi yang dikembangkan sudah sesuai, karena RPP yang dibuat sudah dipikirkan secara matang oleh guru yang bersangkutan. Tidak memiliki komentar yang panjang karena memang kedua hal diatas sudah sesuai dan bisa diterapkan didalam proses belajar mengajar.

33

B. Ketepatan penataan materi bahan ajar berbasis aktif, kreatif, dan menyenangkan Penataan

materi

ajar

yang

berbasis

aktif,

kreatif,

dan

menyenangkan ketika dilihat dari RPP masih ada kekurangan dan harus diperbaiki untuk kelancaran proses belajar pembelajaran di kelas. Sehingga guru harus memiliki metode atau strategi pembelajaran yang dapat membuat peserta didiknya menjadi lebih baik dalam menangkap semua pembelajaran yang akan diajarkan oleh gurunya. Supaya penataan materi ajar yang disalurkan terhadap peserta didiknya bisa tepat dan bermutu tinggi. C. Validitas atau keakuratan materi bahan ajar yang digunakan Setelah melakukan pengamatan, menurut saya validitas atau keakuratan materi bahan ajar yang digunakan di dalam RPP khususnya pada guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 01 Kota Bengkulu sudah baik dan sudah dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. karena validitasnya baik, bahan ajarnya pun akurat dengan apa yang akan digunakan nanti. Dalam artian tidak mengada-ada. D. Dokumentasi proses dan penyerapan materi bahan ajar oleh siswa dengan baik (data terlampir)

34

2.7 MENGEMBANGKAN PERANGKAT EVALUASI Dalam mengetahui tingkat pemahaman siswa perlu diadakan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar ini dapat disebut juga sebagai evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen yng harus dicapai guru dan siswa untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Evaluasi dapat mencakup penilaian kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti keterampilan. Pengembangan yang dapat dilakukan dalam evaluasi dapat berupa lembar pengamatan sikap dan rubric penilaian, tes penilaian kinerja untuk mendiskripsikan materi, tes uraian. Perangkat yang digunakan dapat mencakup media pembelajaran yang digunakan oleh guru. A. Kesesuaian evaluasi yang dirancang dengan tujuan pembelajaran Setelah melakukan pengamatan, Kesesuaian evaluasi yang dirancang dengan tujuan pembelajaran sangat sesuai karena satu sama lainnya yang menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran. Jika RPP yang dibuat tidak sesuai maka proses pembelajaran tidak akan bisa berjalan dengan baik atau efektif. B. Keontetikan evaluasi atau pengembangan yang dikembangkan Penilaian ontentik adalah penilain yang diharuskan siswa untuk menunjukan pengatahuan (knowledge), sikap (afective), keterampialan (skills), dan kemampuannya (ability) dalam situasi yang nyata atau real live situation. Penilaian otentik merupakan penilian yang dilakukan

35

secara konprehensif untuk menilai mula dari masukan (input), peroses dan keluaran (output) pembelajaran. Penilaian sikap dilakukan melalaui pengamatan, penilaian diri, penilaian antar-teman, dan jurnal. Pengamatan sikap perlu dijabarkan aspek keriteria penilaian atau rubrik. Penilaian dari dan antar-teman untuk menggali kelebihan atau kekurangan siswa. Jurnal sikap membuat catatan sikap di kelas maupun di luar kelas berkaitan dengan sikap dan perilaku. Penilaian pengetahuan di lakukan melalui tes (tertulis atau lisan) dan penugasan (nontes). Tes tertulis atau lisan di kembangkan berdasarkan indikator, tes tertulis di lakukan melalui UH, UTS, UAS dalam bentuk pilihan (BS, PG, DLL) isian, atur uraian. Penugasan berupa perkerjaan rumah baik individu atau kelompok, di rinci dengan aspek penilaian berikut kiteria penilain rubrik. Penilai dilampirkan melalui tes peraktik, peroyek, dan perotofolio. Tes peraktik menilai keterampilan kongkerit yang menuntut respon aktifitas atau perilaku sesuai kompetensi. Penilain peroyek mencangkup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis atau lisan, atau bentuk lain. Penilaian perotofolio mencangkup seluruh karya siswa dalam periode tertentu. Keontentikan evaluasi tergantung pada kemampuan yang dimiliki siswa. Setiap siswa berbeda-beda, dengan demikian siswa yang berkemampuan lebih akan lebih mudah mendapatkan nilai di atas rata-

36

rata sedangkan siswa yang kurang mampu, akan dilalukan dengan cara memberikan remedial atau penugasan yang lain untuk membantu penilaian agar dapat nilai di atas rata-rata. Jadi penilaian yang dikembangkan sangat baik karena di dalam RPP banyak sub-sub

penilaian atau evaluasi yang sesuai dengan

tuntunanya. Guru yang membuat RPP membuat sesuai dengan tuntunan pembuatan RPP Kurikulum 13 sehingga baik untuk dikembangakan. C. Refleksi dan inovasi dalam pembelajaran Refleksi dan inovasi merupakan salah satu unsur pembaruan untuk perbaikan kedepannya, yaitu hal yang sangat penting untuk semua jenjang yang memerlukan suatu tindakan yang lebih baik untuk suatu kemajuan kearah yang positif. Refleksi dan inovasi dalam pembelajaran yang harus diterapkan yaitu dengan lebih bisa mengkondusifkan kelas agar kelas lebih efektif untuk melaksanakan sebuah proses belajar pembelajaran. Serta harus memiliki sebuah penemuan baru untuk lebih menonjolkan pembelajaran yang bermutu dan berkualitas.

37

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari kegiatan magang II di SMA NEGERI 1 Kota Bengkulu selama 9 hari, saya dapat mengetahui bahwa proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas berjalan dengan baik untuk kurikulum 2013. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dalam program magang II ini hasil yang diharapkan dalam pengamatan ketujuh aspek tersebut terlaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Setelah mengikuti atau melaksanakan kegiatan magang ini, saya mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai situasi dan kondisi lingkungan Sekolah Menengah Atas. Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari kegiatan Magang II ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman ketika berada di lingkunngan masyarakat nantinya

3.2 Saran Mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di sekolah yang dituju.Dengan terlaksakannya program magang II ini diharapkan saya bisa memahami dan mengaplikasikan dalam program magang

37

38

L A M P I R A N

39

Dokumentasi proses dan penyerapan materi bahan ajar oleh siswa dengan baik

40

41

Related Documents

Ijazah Magang
April 2020 32
Permohonan Magang
June 2020 21
Laporan Magang
June 2020 37
Magang Done.docx
June 2020 25
Magang Mandiri
June 2020 19

More Documents from ""

Potensi Manusia.docx
November 2019 22
Rpp Nita.docx
November 2019 8
Masalah.docx
November 2019 7
August 2019 43
2013_201317adn(1).docx
April 2020 34