Plk Fiks 2.docx

  • Uploaded by: Anais Sri Wandari
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Plk Fiks 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,279
  • Pages: 21
PASAR LEMBAGA DAN KEUANGAN Pasar Keuangan DOSEN PENGAMPU: Dr. Ida Bagus Panji Sedana, S.E.,M.si

OLEH : KELOMPOK 1 A.A.A. KOMANG ANGGI DIANTARI

(1707521068)

NI WAYAN RIANITA ANDANI

(1707521080)

I KETUT ARYA ADHIYASA

(1707521082)

DWIKY MAHENDRA ARJANA

(1707521113)

GARBYIEL OICHERIO MARINO A.S

(1707521159)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan izin-Nya kita masih di beri kesempatan dalam menyelesaikan penyusunan Makalah yang bertema “Pasar Lembaga dan Keuangan ” yang berjudul “Pasar Keuangan”. Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Lembaga dan Keuangan kami. Tujuannya agar Mampu menjelaskan secara lebih rinci mengenai Pasar Keuangan dan Direct finance . Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan Makalah ini dengan poin-poin yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Namun penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari pada itu penyusun memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan Makalah ini di masa akan datang dan penyusun berharap Makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Badung,15 Pebruari 2019

Penyusun

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................

i

DAFTAR ISI....................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................

1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Fungsi Pasar Keuangan .............................................................................

2

2.2 Pembagian Pasar Keuangan ......................................................................

3

2.3 Perbedaan antara Pasar Uang dan Pasar Modal.........................................

4

2.4 Karakteristik instrument, dan Pelaku di Pasar uang dan Pasar Modal ......

6

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

18

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya pembeli dan penjual langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu lokasi tertentu. Lokasi atau tempat pertemuan tersebut disebut pasar. Namun, dalam arti luas pengertian pasar merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu langsung, tetapi dapat dilakukan melalui sarana informasi yang ada seperti sarana elektronika. Pada zaman modern sekarang ini, uang digunakan sebagai alat pembayaran. Dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya dan mayoritas penduduk di dunia pasti mengetahui uang karena sudah menjadi kebutuhan yang sangat fundamental. Selain mengetahui tentang jual beli memakai uang, tempat untuk mentransaksi atau pasar yang harus kita ketahui hukumnya, karena beriringan dengan perkembangan zaman maka pasarpun semakin berkembang dengan adanya pasar uang dan pasar modal. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa fungsi dari pasar keuangan ? 2. Bagaimana pembagian pasar keuangan ? 3. Apa perbedaan antara pasar uang dengan pasar modal ? 4. Bagaimana karakteristik, instrumen serta pelaku di pasar uang dan pasar modal ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui fungsi dari pasar keuangan. 2. Untuk mengetahui pembagian pasar keuangan. 3. Untuk mengetahui perbedaan antara pasar uang dengan pasar modal. 4. Mengetahui karakteristik, instrument serta pelaku di pasar uang dan pasar modal.

1

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Fungsi Pasar Keuangan Pasar uang merupakan sarana alternatif yang memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan dana jangka pendek untuk modal kerja maupun keperluan yang lain. Selain itu pasar modal juga memberikan solusi alternatif bagi lembaga keuangan, perusahaan non keuangan, serta peserta yang lain untuk melakukan penempatan dana bila ada kelebihan likuiditas. 1. Sebagai pengendali Secara tidak langsung pasar uang juga memiliki fungsi sebagai pengendali moneter yang diadakan oleh penguasa moneter ketika mengadakan operasi pasar terbuka. Operasi pasar terbuka di Indonesia diadakan oleh Bank Sentral Indonesia yang diselenggarakan melalui pasar uang. Dalam operasi pasar terbuka tersebut menggunakan instrumen seperti SPBU atau surat berharga Pasar Uang dan SBI atau sertifikat Bank Indonesia. 2. Sebagai kesejahteraan Pasar uang memilliki fungsi untuk mendorong program pemerintah untuk pemerataan kesejahteraan rakyat. Selain itu pasar uang juga memberikan kesempatan pada rakyat untuk ikut berpartisipasi dalam jual beli Sertifikat Bank Indonesia dan surat berharga lainnya. 3. Sebagai perantara atau mediator Keberadaan pasar uang menjadi perantara dalam jual beli surat-surat berharga dengan jangka pendek. Lembaga keuangan maupun non keuangan serta masyarakat bisa dengan muda memjual atau membeli surat berharga dengan jangka pendek sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, pasar uang juga menjadi perantara bagi investor asing untuk memberikan kredit dengan jangka pendek untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia. Pasar uang juga berperan sebagai media promosi bagi investor untuk menawarkan kredit bagi perusahaan dan lembaga keuangan di Indonesia. 4. Sebagai modal Pasar modal menjadi perantara dalam menghimpun dana yang berupa surat berharga dengan jangka pendek dari perusahaan-perushaan atau individu untuk di perjualbelikan. Selain itu pasar uang juga menjadi sumber modal jangka pendek bagi perusahaan maupun 2

individu yang ingin berinvestasi. Bila suatu perusahaan memerlukan pendanaan, mereka bisa menjual surat berharga yang dimiliki ataupun meminjam dana dari perusahaan lain dengan jangka pendek. 5. Sebagai likuiditas Dalam kegiatan perekonomian fungsi utama pasar uang adalah fungsi likuiditas. Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya seperti membayar hutang terutama yang sudah jatuh tempo. Berbagai jenis instrumen keuangan seperti saham, obligasi, maupun insturmen yang lain bisa dengan mudah dicairkan melalui pasar uang. Sehingga perusahaan bisa dengan mudah mendapatkan dana baik dari penjualan surat berharga maupun kredit jangka pendek di pasar uang. 2.2

Pembagian Pasar Keuangan : Pasar Uang dan Pasar Modal  Pasar Uang Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan dalam suatu pasar yang abstrak untuk memperoleh demand dan supplydana jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor dan utang luar negeri. Pasar uang juga bisa diartikan sebagai suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjual-belikan didalam pasar uang.  Pasar modal Pasar modal merupakan pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Pasar modal dalam artian sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi dengan efek-efek diperdagangkan yang disebut dengan bursa efek. Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas.

3

2.3

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Indikator Pasar

Pasar Uang

Pasar Modal

Jangka waktu

Jangka Pendek

Jangka Panjang

Produk yang

1. Sertifikat Bank

1. Saham

diperjualbelikan

Indonesia

2. Obligasi

2. Surat Berharga Pasar

3. Reksadana

Uang 3. Deposito Hasil (return)

Bunga

1. Deviden 2. Capital Gain

Pelaksana

Bank Indonesia

1. Perusahaan Efek 2. Bursa Efek

Peranan

Peranti Operasi Pasar

Alternatif Pendanaan

Terbuka

perusahaan dan Alternatif Investasi bagi pemilik modal

1. Perbedaan dari segi pengelolaan waktu Pasar uang sebenarnya sebuah wadah tempat bertemunya pemberi dana dan calon konsumen. Pertemuan ini dilakukan baik secara langsung maupun dengan perantara. Penawaran surat berharga pada pasar uang ini dilakukan dalam jangka pendek. Sementara pasar modal merupakan pasar yang memperjual-belikan surat berharga yang isinya berupa obligasi dan equitas saham dan digunakan untuk jangka panjang. 2. Perbedaan dari barang yang diperjual-belikan Karena ini adalah pasar, maka tentu saja ada barang yang diperjual belikan. Dalam pasar modal, intrumen yang diperdagangkan berupa obligasi, saham dan surat berharga lainnya. Tentu saja yang dipertemukan di sini adalah perusahaan pencari modal dan investor (penanam modal). Investor ini nantinya akan bertindak seperti pembeli yang harus jeli dalam menjatuhkan pilihan. Dari pedagang mana dan barang apa yang akan dibeli. Sementara itu, instrumen yang digunakan dalam pasar uang adalah SBPU (Surat Berharga Pasar Uang) yang biasanya digunakan secara diskonto. Instrumen lainnya yang 4

dipakai berupa SBI (Sertifikat Bank Indonesia), Promissory Notes (kesanggupan membayar utang piutang jangka pendek), deposito (instrumen yang dikeluarkan bank), Treasurry Bills (intrumen yang dikeluarkan negara dalam jangka waktu kurang dari setahun), commerical paper, call money dan banker’s acceptance. Intinya, pasar uang investasinya selalu bersifat jangka pendek dan pasar modal merupakan investasi jangka panjang. 3. Perbedaan dari segi otoritas tertinggi Untuk pasar uang atau money market, otoritas tertingginya adalah Bank Indonesia (BI). Sedangkan untuk pasar modal atau bursa efek, otoritas tertingginya adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI). 4. Perbedaan dari sisi tempat transaksi Di Indonesia, transaksi pasar modal dilakukan di bursa efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sedangkan untuk pasar uang tidak ada transaksi khusus, dan proses transaksi dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi antar Bank. 5. Perbedaan dari segi risiko Jika berbicara resiko tentu saja ada perbedaan pasar uang dan pasar modal. Pasar uang lebih banyak diminati karena dianggap lebih minim resiko. Selain itu, pasar uang ini lebih kecil modalnya. Bahkan Anda bisa menanamkan modal mulai dari Rp. 100.000 saja. Keamanannya juga terjamin karena dikelola oleh orang profesional. Jadi kalau Anda ingin mencoba reksadana pasar uang tapi masih modal yang kecil jangan khawatir! Dana Anda dikelola orang profesional. Sayangnya, investasi pasar uang seperti reksadana hanya membatasi investasinya dengan jumlah tak lebih dari 10%. Sementara pada pasar modal, ada banyak sekali resiko yang mengintai. Contohnya saja saat Anda membeli saham. Ada resiko loss, resiko bangkrut dan likuiditas. Pasar modal bersifat fluktuatif sehingga sangat rentan terhadap kerugian. Namun demikian, bagi pemodal kecil yang ingin bermain kecil, Anda bisa ikut reksadana pasar modal yang menggabungkan dana nasabah sehingga bisa membeli saham dan obligasi. Tentu saja keuntungan dan kerugiannya ditanggung bersama.

5

2.4 Karakteristik, instrument dan pelaku di pasar uang dan pasar modal  Pasar Uang Karakteristik Pasar Uang, yaitu: a) Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial b) Mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami deficit c) Transaksi dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek d) Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu jatuh tempo satu tahun e) Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi pihak surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum terpakai. Instrumen Pasar Uang Pemilihan dana oleh investor di dalam pasar uang tentu dengan berbagai pertimbangan. Investor dapat memilih salah satu dari sekian banyak surat-surat berharga yang ditawarkan sesuai dengan tujuan masing-masing. Surat-surat berharga yang ditawarkan di pasar uang kita sebut dengan instrumen pasar uang. Adapun jenis-jenis instrumen pasar uang yang ditawarkan antara lain: 1. Interbank Call Money 2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3. Sertifikat Deposito 4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 5. Banker's Acceptance 6. Commercial Paper 7. Treasury Bills 8. Repuchase Agreement 9. Foreign Exchange Market Untuk lebih jelasnya pengertian, tujuan dan perbedaan-perbedaan antara instrumen pasar uang tersebut di atas, akan dibahas berikut ini. 1. Interbank Call Money

6

Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam transaksi kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia setiap hari kerja dan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila tidak dapat menutupi kekalahannya, maka akan terkena sangsi dari Bank Indonesia. Oleh karena itu, agar tidak terkena sangsi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat meminjamkan uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank call money atau call money. Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana ( kreditor). Jangka waktu kredit berkisar antara I hari sampai dengan 7 hari. Pemberian call money dapat berbentuk one day call money (overnigh) di mana harus dilunasi dalam 1 hari. Call money dapat pula berbentuk two day call money di mana masa pelunasannya 2 hari. Proses pemberian call money pada prinsipnya tidak berbeda dengan pemberian kredit umumnya. Mungkin yang menjadi perbedaan adalah persyaratannya yang ringan serta jangka waktunya yang relatif singkat. Namun, sebelum fasilitas call money diberikan, terlebih dulu pihak kreditor mempertimbangkan masalah kepercayaan. Hal ini disebabkan jaminan yang diberikan hanyalah jaminan kepercayaan. Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian fasilitas call money antara lain sebagai berikut: 1. Fasilitas call money diberikan di lembaga kliring kepada bank-bank yang mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas. 2. Besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini. 3. Instrumen pinjaman dapat berupa promes. 4. Maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa jatuh tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa.

2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia). Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya dikaitkan dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap operasi pasar terbuka (open market operation) dalam masalah penanggulangan jumlah uang beredar.

7

SBI pertama sekali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antar bank. Namun, kebijaksanaan ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan untuk memperkenankan bank-bank umum untuk menerbitkan sertifikat deposito tahun 1971. SBI diterbitkan kembali dengan keluarnya kebijaksanaan deregulasi perbankan 1 Juni 1983. Tujuan bagi investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk sementara waktu, namun jika pihak investor memerlukan dana kembali, maka dengan mudah SBI dapat diperjualkan kepada pihak Bank Indonesia atau pihak lainnya. 3. Sertifikat Deposito Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah yang membolehkan pihak perbankan untuk menerbitkan sertifikat deposito sejak tahun 1971, maka sampai sekarang ini sertifikat deposito merupakan alternatif utama bagi pihak perbankan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya. Sertifikat Deposito diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunya pun bervariasi sesuai dengan keinginan bank. pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah jatuh tempo. Namun apabila investor memerlukan dana, maka dapat pula sertifikat deposito ini diperjualbelikan apakah kepada lembaga ataupun pihak umum. Perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka adalah dalam hal identitas, di mana sertifikat deposito atas unjuk, sedangkan deposito berjangka atas nama. Dengan

tanpa

identitas

(atas

unjuk)

ini,

maka

sertifikat

deposito

dapat

diperjualbelikan/dipindahtangankan sedangkan deposito berjangka tidak. Kemudian dalam hal nominal sertifikat deposito sudah tercetak sedangkan deposito berjangka belum. Perbedaan lainnya adalah dalam hal penarikan bunga, di mana sertifikat deposito dapat ditarik di muka sedangkan deposito berjangka hanya dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo.

4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) Merupakan surat berharga yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia tahun 1985 sebagai salah satu alat untuk melakukan operasi pasar terbuka dalam rangka ikut menstabilkan nilai rupiah. Bank atau lembaga keuangan yang ingin memperoleh dana jangka pendek dapat

8

menerbitkan SBPU ini kemudian diperjualbelikan dengan bank Indonesia atau pihak-pihak lainnya. Penerbitan warkat-warkat dapat berupa wesel atau promes dengan jangka waktu antara 30 hari sampai dengan 180 hari.

5. Banker's Acceptance Merupakan wesel bank yang diberikan cap dengan kata-kata "accepted" dan dapat diperjual belikan di pasar uang sebagai salah satu sumber dana jangka pendek. Jangka waktu penarikan wesel berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.Wesel yang diberi cap "accepted" inilah yang kemudian kita kenal dengan Banker's acceptance. Banker's acceptance terjadi dalam perdagangan luar negeri (ekspor impor). Terjadinya Banker's acceptance di mana adanya proses transaksi pembelian dan penjualan barang antar negara. Sebagai contoh importir di Indonesia ingin membeli barang dari penjual (eksportir) di Jerman. Setelah menyetujui dan menandatangani sales contract antara keduanya maka importir dapat membuka L/C dengan bank di Jakarta (opening bank). Atas persetujuan bank importir, maka bank eksportir (advising bank) yang ditunjuk dapat membuka wesel atas nama bank Importir begitu barang dikapalkan/dikirim. Penerbitan wesel oleh bank eksportir kemudian oleh bank eksportir (advising bank) wesel dikirim kepada bank importir berikut dokumennya. Apabila dalam pemeriksaan dokumen ternyata tidak terjadi kesalahan dan lengkap, maka issuing bank memberikan cap pada wesel dengan kata-kata "accepted" kemudian dikirim kepada advising bank. Wesel yang diberi cap "accepted" ini sudah berfungsi sebagai Banker's acceptance yang dapat diperjualbelikan dengan jaminan pihak bank importir atau pihak importir sendiri.

6. Commercial Paper Commercial paper merupakan kertas berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu yang tidak lebih dari 1 tahun. Yang termasuk ke dalam jenis commercial paper adalah promes yang diterbitkan oleh perusahaan lembaga keuangan, termasuk bank. Penerbitan promes yang termasuk ke dalam jenis commercial paper ini tidak disertai jaminan tertentu. Seperti halnya jenis surat berharga pasar uang lainnya, bahwa penerbitan 9

commercial paper ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal jangka pendek perusahaan di mana kepada si pemegang promes penerbit berjanji untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat jatuh tempo. Dalam praktiknya keuntungan dari penjualan commercial paper dapat berbentuk bunga seperti kredit, namun sering kali dilakukan dengan menggunakan sistem diskonto. Penjual commercial paper tidak didukung oleh suatu jaminan tertentu, oleh karena itu bagi pihak investor yang ingin melakukan pembelian terlebih dulu melihat bonafiditas perusahaan yang menerbitkannya. Namun, sering kali jika penjualan commercial paper dalam jumlah yang sangat besar pihak invest0r meminta suatu jaminan tertentu. Dalam hal ini pihak penerbit dapat menyediakan jaminan jika memang dibutuhkan. Jaminan tersebut dapat berupa bank garansi sebagaimana yang diinginkan oleh investor. Penjualan dan pembelian commercial paper ini dapat dilakukan secara langsung antara pihak-pihak yang berkepentingan. Kelebihan daripada commercial paper terletak daripada jaminan di mana pihak penerbit tidak perlu menyediakan jaminan tertentu. Kemudian tingkat suku bunga yang relatif rendah jika dibandingkan dengan jenis kredit lainnya. Hal lain adalah penerbitannya relatif mudah dengan jangka waktu yang tidak terlalu pendek. Sedangkan kelemahannya adalah akibat tidak adanya jaminan tertentu, maka untuk menjualnya relatif lebih sulit apabila si penerbit tersebut bonafiditasnya dianggap kurang. Kelemahan lainnya dana yang diperoleh hanya digunakan untuk modal kerja. 7. Treasury Bills Merupakan instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh Bank Sentral dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Penerbitan treasury bills oleh Bank Sentral ini biasanya atas unjuk dengan nominal tertentu pula. Keuntungan dari treasury bills ini bagi pembeli faktor kepercayaan akan dibayar kembali mengingat diterbitkan oleh bank pemerintah. Di samping jenis surat berharga ini mudah diperjualbelikan. Treasury bills diterbitkan di luar negeri sedangkan di Indonesia dapat disamakan dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. 8. Repuchase Agreement Merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat diperjualbelikan dengan suatu perjanjian tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat berharga tersebut. Pembelian 10

kembali surat-surat berharga tersebut disertai dengan perjanjian yaitu harga dan tanggal jatuh temponya. Transaksi Repuchase Agreement ini diperjualbelikan secara diskonto. Instrumen yang diperjualbelikan dapat berupa Sertifikat Deposito. SBI, SBPU, serta Treasury Bills.

Pelaku Di Pasar Uang Pelaku yang terlibat dalam transaksi pasar uang baik sebagai investor maupun sebagai penerbit instrument dalam rangka mobilisasi dana antara lain: 

Lembaga-lebaga keuangan



Perusahaan-perusahaan besar



Lembaga-lembaga pemerintah



Individu-individu

 Pasar Modal Karakteristik Pasar Modal Karakteristik Pasar Modal adalah sebagai berikut :

1.

Dari sudut pandangan para pemakai dana, maka terdapat berbagai macam pihak terlibat dalam kegiatan Pasar Modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak - pihak yang membutuhkannya, maka berbagai instrumen menjembatani antara mereka yang membutuhkan dana dengan para penanam modal ( investor ).

2.

Dari sudut pandangan jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar modal, yakni apakah instrumen hutang jangka menengah / panjang atau instrumen modal perusahaan ( equity ).

3.

Dari sudut jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan di Pasar Modal. Sebagaimana diketahui transaksi surat - surat berharga yang jatuh temponya dalam waktu kurang dari satu tahun dilakukan dalam Pasar Uang ( Money Market ) atau pasar dana – dana jangka pendek ( short term market ). Sehingga bagi dana – dana jangka menengah ( intermediate term funds ) dan jangka panjang ( long terms funds ), perdagangannya dilakukan di pasar modal. Meskipun kedua pasar tersebut tidak dapat dibedakan begitu saja. Oleh karena rumitnya permasalahan baik pada pasar uang 11

maupun pasar modal, maka terdapat faktor – faktor lain yang sulit untuk membedakannya secara teliti, menyeluruh dan lengkap. 4.

Dari sudut pandangan tingkat sentralisasi. Suatu fakta yang tidak dapat dihindari adalah dalam suatu negara yang secara geografis cukup luas, maka adanya pasar modal secara wilayah maupun lokal sangat diperlukan mengingat menyebarnya kepentingan para pemilik dana dan pemakai dana.

5.

Dari sudut pandangan transaksinya, maka dalam suatu Pasar Modal transaksi yang dilakukan oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya terbuka ( open market ) dan tidak langsung.

6.

Di dalam mekanisme Pasar Modal dikenal adanya penawaran pada pasar perdana ( primary market ) dan pasar sekunder / bursa ( secondary market ). Hal tersebut menimbulkan perbedaan antara transaksi pada pasar perdana dengan transaksi pada pasar sekunder atau bursa.

 Instrumen Pasar Modal Dalam melakukan transaksi di pasar biasanya ada barang atau jasa yang diperjualbelikan, Begitu pula dalam pasar modal, barang yang diperjualbelikan kita kenal dengan istilah instrumen pasar modal. Instrumen pasar modal yang diperdagangkan berbentuk suratsurat berharga yang dapat diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, baik Instrumen pasar modal bersifat kepemilikan atau bersifat utang, Instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk saham, sedangkan yang bersifat utang diwujudkan dalam bentuk obligasi. Adapun masing-masing jenis instrumen pasar modal dapat dijelaskan sebagai berikut.

12

1. Saham (Stocks) Merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si Pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Bagi perusahaan yang modalnya diperoleh dari saham merupakan modal sendiri. Dalam struktur permodalan khususnya untuk perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT), pembagian modal menurut undang-undang terdiri dari: 

modal dasar, yaitu modal pertama sekali perusahaan didirikan;



modal ditempatkan, maksudnya modal yang sudah dijual dan besarnya 25% dari modal dasar;



modal setor, merupakan modal yang benar-benar telah disetor yaitu sebesar 50% dari modal yang telah ditempatkan;



saham dalam portepel, yaitu modal yang masih dalam bentuk saham yang belum dijual atau modal dasar dikurangi modal yang ditempatkan.

Kemudian jenis-jenis saham dapat ditinjau dalam beberapa segi antara lain sebagai berikut. a. Dari segi cara peralihan 

Saham atas unjuk (bearer stocks). Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik dalam saham tersebut. Saham jenis ini mudah untuk dialihkan atau dijual kepada pihak lainnya.



Saham atas nama (registered stocks). Di dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu.

b. Dari segi hak tagih 

Saham biasa (common stocks). Bagi pemilik saham ini hak untuk memperoleh deviden akan didahulukan lebih dulu kepada saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta apabila perusahaan dilikuidasi.



Saham preferen (prefered stocks). 13

Merupakan saham yang memperoleh hak utama dalam deviden dan harta apabila pada saat perusahaan dilikuidasi. 2. Obligasi (Bonds) Surat berharga obligasi merupakan instrumen utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal. Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon. Berbeda dengan saham, maka obligasi tidak mempunyai hak terhadap manajemen dan kekayaan perusahaan. Artinya perusahaan yang mengeluarkan obligasi hanya mengakui mempunyai utang kepada si pemegang obligasi sebesar obligasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam struktur modal perusahaan yang terlihat dalam neraca, obligasi dimasukkan dalam modal asing atau utang jangka panjang. Utang ini akan dilunasi apabila telah sampai waktunya. Obligasi yang dikeluarkan oleh emiten juga beragam tergantung keinginan dari emiten. Jenis-jenis obligasi, seperti halnya saham dapat dilihat dari berbagai segi berikut ini. a. Ditinjau dari segi peralihan. 

Obligasi atas unjuk (bearer bonds). Obligasi jenis ini tidak memiliki nama dalam obligasinya dan mudah untuk dialihkan kepada pihak lain.



Obligasi atas nama (registered bonds). Merupakan obligasi yang memiliki nama pemilik obligasi dalam obligasi dan untuk pengalihan memerlukan berbagai persyaratan dan prosedur.

b. Ditinjau dari segi jaminan yang diberikan atau hak klaim. 

Obligasi dengan jaminan (secured bonds).

Merupakan obligasi yang dijamin dengan jaminan tertentu jenis obligasi ini antara lain, obligasi dengan garansi (guaranted bonds), obligasi dengan jaminan harta (mortgage bonds), obligasi dengan jaminan efek (colleteral trust bonds) dan obligasi dengan jaminan peralatan (equipment bonds). 

Obligasi tanpa jaminan (unsecured bonds).

Pengertian tanpa jaminan, artinya obligasi yang diberikan hanya berbentuk kepercayaan semata, misalnya debenture bonds, yang merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah dan subordinate bonds. c. Ditinjau dari segi cara penetapan dan pembayaran bunga dan pokoks 14



Obligasi dengan bunga tetap, merupakan obligasi yang memberikan bunga secara tetap setiap periode tertentu, misalnya 16% per tahun.



Obligasi dengan bunga tidak tetap, merupakan obligasi yang memberikan bunga tidak tetap dan biasanya dikaitkan dengan suku bunga bank yang berlaku untuk periode tertentu.



Obligasi tanpa bunga, merupakan obligasi yang tidak mem berikan bunga kepada pemegangnya. Keuntungan dari Obligasi ini diharapkan selisih nilai antara nilai pembelian dengan nilai pada saat jatuh tempo.

d. Ditinjau dari segi penerbit. 

Obligasi oleh pemerintah.

Merupakan obligasi yang diterbitkan Oleh pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah atau perusahaan pemerintah. 

Obligasi Oleh swasta.

Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pihak swasta. e. Ditinjau dari segi jatuh tempo. 

Obligasi jangka pendek) merupakan obligasi yang berjangka waktu tidak lebih dari 1 tahun,



Obligasi jangka menengah, yaitu obligasi yang memiliki jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun.



Obligasi jangka panjang, merupakan obligasi yang memiliki jangka waktu lebih dari 5 tahun.

Pelaku Di Pasar Modal Adapun para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utamasebagai berikut : 

Emiten,Emiten adalah perusahaan yangmelakukan penjualan suratefek kepadamasyarakat atau melakukan emisi di bursa. Emiten yang melakukan emisi dapatmemilih 2 macam instrumen pasar modal apakah bersifat kepemilikan atauutang. Jika bersifat kepemilikan diterbitkan saham dan jika yang dipilihinstrumen utang maka diterbitkan obligasi. Dalam melakukan emisi, emiten memiliki tujuan yang tertuang dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

15



Investor, Investor/pemodal adalah pihak/badan atau perorangan yang membeli ataumenanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi. Sebelum membeliefek yang ditawarkan, para investor biasanya melakukan penelitian mengenai bonafiditas dan prospek usaha emiten.



Lembaga penunjang, Fungsi lembaga penunjang antara lain turut mendukung beroperasinya pasarmodal agar memudahkan emiten dan investor dalam melakukan kegiatanmasing-masing.

16

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pasar uang dan pasar modal mempunyai peranan besar bagi perekonomian suatu Negara. karena pasar uang dan modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar uang dan pasar modal perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman sehingga perusahaan dapat memperoleh dana segar melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek Utang (obligasi).

17

DAFTAR PUSTAKA Totok, Budi Santoso, Sigit Triandari, Y. Sri Susilo. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Salemba Empat, Jakarta, 2000. Dr. Kasmir. 2011, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Edisi Revisi, Jakarta, Rajawali pers.

18

Related Documents

Plk Fiks 2.docx
December 2019 23
Fiks Oke.docx
November 2019 44
Fiks Endometriosis.docx
October 2019 40

More Documents from "Evi Rositah"

Plk Fiks 2.docx
December 2019 23
Skb Kel 1 Fix.pptx
December 2019 30
Rmk 7 Plk.docx
December 2019 17
Gui A
May 2020 43
Educacion Colaborativo Cesar
November 2019 44