KUDA
A. Pendahuluan Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama menjadi salah satu ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Ternak kuda selain dapat digunakan untuk konsumsi masyarakat (daging dan air susu kuda), kuda juga dapat dimanfaatkan untuk berperang, olahraga dan rekreasi, keperluan pertanian secara luas, dan alat pengangkutan. Kepemilikan ternak kuda juga dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi bagi pemiliknya. Beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan jenis kelamin, umur atau keadaan seekor kuda adalah sebagai berikut : 1. Stallion : Kuda jantan yang belum kawin berumur lebih daripada tiga tahun. 2. Stud : Kuda jantan yang digunakan untuk dikawinkan. 3. Mare : Kuda betina dewasa. 4. Filly : Kuda betina muda sampai umur tiga tahun. 5. Gelding : Kuda jantan yang dikastrasi. 6. Colt : Kuda jantan sampai umur tiga tahun. 7. Foal : Anak kuda. 8. Weanling : Kuda muda jantan atau betina yang baru saja disapih.
B. Ras kuda yang berasal dari luar Indonesia 1. American Mustang
Kuda ini berasal dari Amerika, sesuai dengan namanya. Kuda ini biasanya digunakan sebagai kuda tunggang. Dengan leher yang terlihat sangat tegap dan jidatnya melebar dan semakin mengecil menuju ke arah moncongnya.
2. American Quarter Horse Kuda ini biasanya digunakan sebagai kuda tunggang maupun kuda pacu. American Quarter Horse memiliki kecepatan serta kelincahan sehingga sangat cocok digunakan sebagai kuda pacuan. Kuda ini juga merupakan keturunan tertua dan terpopuler di Amerika.
3. Andalusian
Andalusian merupakan keturunan murni dari kuda spanyol. Biasanya Kuda Andalusia digunakan sebagai kuda tunggang, pada zaman dahulu, kuda ini digunakan sebagai kuda perang karena kuda ini memiliki kelincahan serta kekuatan yang baik sebagai kuda perang.
4. Appaloosa Appaloosa merupakan kuda yang berasal dari Amerika. Kuda ini identik dengan bercak-bercak yang terdapat pada tubuhnya. Kuda ini biasanya digunakan sebagai kuda tunggang.
5. Arabian Horse Kuda Arab berasal dari Timur Tengah ini biasanya digunakan sebagai kuda tunggang dan kuda pacu, namun pada zamannya kuda ini biasanya digunakan sebagai kuda perang. Kuda ini memiliki kaki yang panjang dan kecil tetapi sangat kuat, serta leher yang panjang dan kepala yang lebih kecil dari kuda pada umumnya.
6. Lusitano
Lusitano merupakan kuda yang berasal dari Portugal. Kuda ini juga disebut dengan “Portugal’s Andalusian”. Hal ini karena kuda Lusitano memiliki darah keturunan dari kuda Andalusia. Kuda ini biasanya digunakan sebagai kuda tunggang.
7. Thoroughbred
Kuda Thoroughbred dikenal dengan kecepatannya sebagai kuda pacu. Thoroughbred sendiri merupakan persilangan antara Kuda Inggris dengan kuda-kuda yang datang dari Arab. Kuda Thoroughbred memiliki mata yang besar, leher dan punggung yang panjang, kaki depan dan kaki belakang yang sangat kuat.
C. Ras Kuda Lokal Indonesia 1. Kuda Makassar
Kuda ini berasal dari pulau Jawa. Bertemperatur stabil. Bisa digunakan sebagai kuda tunggang atau beban bagi kepentingan operasi-operasi militer (kavaleri berkuda) dan kuda polisi. 2. Kuda Gorontalo dan Minahasa Kuda Gorontalo dan Minahasa memiliki bentuk tubuh sangat mirip dengan Kuda Makassar.
3. Kuda Bima
Kuda Bima termasuk kuda bertubuh kecil serta berpotongan hampir serasi. Kekurangan hanya pinggang yang terlalu pendek, tetapi mempunyai langkah yang cepat dan daya tahan tinggi.
4. Kuda Sumbawa Tinggi kuda 1,15 meter, bertemperatur panas dan dapat berlari tanpa merasa lelah. Karena berdaya tahan tinggi, maka kuda ini dipakai sebagai kuda tarik.
D. Klasifikasi berdasarkan kegunaannya 1. Kuda Tunggang Kuda ini banyak dimanfaatkan sebagai hewan tunggangan, baik sebagai transportasi ataupun sebagai hiburan. Tenaganya yang kuat serta kuda ini memiliki sifat penyabar. Kuda tunggang juga sering digunakan sebagai bagian dari fungsi gembala dan tunggangan pasukan kavaleri. Contohnya kuda Arab 2. Kuda pacu Jenis kuda ini dimanfaatkan kecepatan larinya untuk kegiatan pacuan ataupun tunggangan pasukan kavaleri ketika di medan perang. Kuda pacu ini biasanya dari keturunan kuda arab atau kuda bred, yang terkenal dengan kecepatan larinya serta tenaganya. Contohnya Kuda Thoroughbred 3. Kuda Dwiguna Jenis kuda ini merupakan persilangan antara kuda-kuda luar dengan kuda asli Sumbawa yang hidup liat di hutan-hutan Sumbawa. Jenis kuda ini mempunyai tinggi tubuh mencapai 150 cm. kuda ini dimanfaatkan sebagai kuda tunggang maupun pengangkut dan juga sebagai kuda potong
E. Klasifikasi berdasarkan ukuran 1. Kuda Ringan (Light horse) Memilki tulang-belulang yang kecil, kakinya tipis dan memiliki berat 450-600 kg saat dewasa dan tingginya mencapai 146-173 cm. Kegunaannya yaitu sebagai kuda pacu, kuda tunggang atau membantu dalam peternakan. 2. Kuda Berat (Heavy horse) Memiliki tulang belulang yang besar serta kakinya tebal dan kuat. Dengan berat mencapai 700 kg atau lebih pada saat dewasa dengan tingginya 147-157 cm. kegunaan utama kuda ini adalah sebagai kuda tarik beban, kuda tunggang, dan kuda yang dipakai dalam pekerjaan berat lainnya. 3. Kuda Poni dan Keledai Memiliki berat kurang dari 400 kg saat dewasa dan tingginya dibawah 147 cm. F. Klasifikasi berdasarkan darah 1. Hot Blood Kuda-kuda ini adalah tipe yang gugup dan energik. Kuda Arab dan Kuda Thoroughbred termasuk sebagai berdarah panas. Kuda-kuda ini cenderung ringan, cepat, dan sensitif. 2. Cold Blood Kuda dengan ras Shires dan Belgia adalah contoh sempurna dari kuda berdarah dingin. Beberapa kuda lainnya bahkan bisa masuk dalam kategori darah dingin. Kudakuda ini biasanya memiliki kepribadian yang santai dan sikap yang menyenangkan. 3. Warm Blood Kuda-kuda dengan warm blood merupakan campuran dari hot blood dan cold blood. Mereka cenderung lebih atletis daripada keturunan dingin, tetapi tidak terkendali seperti jenis panas. Contoh kuda-kuda warm blood adalah Andalusian, Irish Draught.
G. Warna Dasar Kuda Warna dasar kuda adalah bay, black, chesnut, dan grey. Warna dasar bay terdiri atas tiga macam warna yaitu bay terang (light bay) yaitu coklat kemerahan, bay cerah (bright bay) dan bay gelap (dark bay) cenderung berwarna coklat gelap. Kuda dengan warna bay adalah kuda yang memiliki surai, ekor, dan kaki berwarna hitam. Anak kuda yang memiliki gen abu-abu mulai menunjukkan pencampuran warna bulu putih. Proporsi warna abu-abu terhadap putih, meningkat seiring dengan pertambahan umur. Saat dewasa kelamin, warna bulu kuda berubah menjadi abu-abu atau abu-abu dengan bintik-bintik berwarna hitam. Chesnut merupakan warna coklat kemerahan pada bulu dan warna ini juga menjadi warna pada ekor dan surai.
Kuda Pacu Indonesia Pembentukan Kuda Pacu Indonesia (KPI) dilakukan untuk memperoleh standar kuda pacu yang seragam mengacu pada standarisasi Nasional. Arah pembentukan Kuda Pacu Indonesia dilkukan dengan menyilangkan kuda betina lokal dengan kuda jantan Thoroughbred.
H. Pemilihan/Seleksi Bibit Kuda Seleksi untuk memperoleh jenis kuda yang ideal didasarkan dari beberapa hal yaitu: 1. Konformasi (keseimbangan tubuh) Konformasi adalah keseimbangan antara bagian tubuh kuda seperti kaki, otot, dan bagian tubuh lainnya. Kuda yang seimbang dengan bentuk tubuh yang ideal akan berpengaruh pada penampilannya baik cara berdiri, berjalan, atau berlari. Secara garis besar konformasi dapat menjelaskan penampilan umum seekor kuda. 2. Anatomi Tubuh Kuda a. Pada bagian Kepala dan Leher Kepala seekor kuda Quarter Horse yang baik yaitu telinganya haruslah pendek, tegak dan menyerupai telinga serigala. Telinga dapat merupakan petunjuk yang baik atas temperamen dan kecerdasannya. Matanya harus cukup menonjol dan letaknya cukup terpisah satu sama lain. Daerah yang cukup lebar diantara 2 mata lebih disukai pada konformasi kuda Quarter Horse, sehingga kuda memiliki apa yang disebut visual latitude, artinya kuda itu dapat melihat ke depan dan ke belakang tanpa harus memallingkan kepala. Lubang hidung juga penting, lebih disukai lubang hidung yang besar agar dapat menghirup udara yang banyak. Serta haruslah memiliki daya tahan yang baik. Meskipun kapasitas paruparunya cukup besar tetapi apabila lubang hidungnya kecil, paru-paru tidak dapat dipenuhi udara maksimum jadi akan menurunlah daya tahannya. Rahang merupakan petunjuk yang bagus atas kekuatan tulang serta konstitusi (ketangguhannya). Tipe yang disukai adalah suatu rahang piring makan atau dalam istilah asingnya rahang dinner plate, yaitu besar dan bulat. b. Pada bagian kaki Bentuk kaki kuda yang baik adalah lurus berdiri tegakdan jika digerakkan, gerakannya mulus. Bentuk dan postur kaki dipengaruhi oleh faktor pemeliharaan semenjak kecil termasuk pakan dan latihan. 3. Prestasi Latihan adalah bagian penting yang sangat menentukan dalam pencapaian prestasi. Ini merupakan metode yang kurang baik dibandingkan dengan melihat silsilahnya. Akan tetapi, kualitas dan prestasinya di lapangan merupakan suatu petunjuk yang berharga untuk menentukan pilihan.
4. Keturunan (pedigree) Keturunan (pedigree) merupakan indikator yang sangat baik untuk mengetahui konstitusi genetik dari suatu hewan dan transmisi ke generasi selanjutnya. Dalam memilih bibit kuda induk, syarat-syarat yang perlu diperhatikan yaitu sehat, posisi tubuh tegap, bentuk tubuh panjang dan lebar, agar jika mengandung akan dapat dengan leluasa menempatkan anak dalam kandungannya. Kuda betina sebaiknya memiliki sifat keindukan tinggi dan produksi susu saat laktasi tinggi. Hal ini dimaksudkan agak anak kuda tidak mati karena lemah akibat kurang susu. Sementara dalam memilih bibit kuda calon pejantan yaitu kuda yang berasal dari tetua yang berkualitas, temperamen tenang, keinginan kawin atau libido tinggi, proporsi tubuh, organ reproduksi normal dan tidak ada kelainan, tidak menderita penyakit turunan dan tidak menderita kelainan kromosom. Guna memastikan calon pejantan memenuhi syarat-syarat di atas, bisa dilakukan pemeriksaan sampel-sampel darah dan pemeriksaan kualitas sperma. 5. Ras atau Bangsa Seleksi berdasarkan ras biasanya didasarkan pada tujuan pemeliharaan kuda, seperti kuda pacu yang berasal dari kuda arab atau kuda bred yang terkenal kecepatan larinya dan tenaganya yang besar. Selain itu, untuk mendapatkan kuda dengan kualitas unggul, peternak dapat melakukan kawin silang yang bertujuan untuk:
Penggabungan dua sifat bangsa yang berbeda ke dalam satu bangsa silangan Pembentukan bangsa baru Grading up: perbaikan mutu ternak dengan menyilangkan ternak-ternak betina dengan ternak jantan dari bibit murni. Pemanfaatan heterosis (persentase peningkatan performa dari ternak-ternak hasil persilangan di atas rataan tetuanya)
I. Manajemen Pemeliharaan Kuda A. Pakan
Konsentrat (biji-bijian) : mempunyai daya cerna tinggi, contoh: oat, jagung, barley, dedak, dan molase
Suplemen : bahan pakan lainnya di samping rumput, garam, atau air.
Garam : terdiri atas senyawa sodium dan klorida.
Rumput atau pakan hijauan : sebagian besar pakan kuda yang ideal dan tidak mahal serta bergizi. Contoh: rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, dan leguminose.
Pelet : pakan olahan pabrik yang mudah pemakaiannya dan lebih ekonomis
B. Minum Pemberian minum pada kuda tidak dijatah, sebaiknya air harus selalu tersedia (ad libitum). Kuda dapat hidup tanpa makan sampai 3 minggu, sedangkan tanpa air hanya 5-6 hari. Fungsi air bagi tubuh : -
sebagai thermoregulasi (menjaga kestabilan suhu tubuh)
-
melubrikasi sendi
-
mejaga kelembaban mata
-
memperlancar sistem pencernaan
-
menjaga elastisitas kulit
-
sebagai solvent atau pelarut zat toxic dan membantu mengeliminasi melalui urin dan keringat.
C. Perawatan 1. Perlengkapan perawatan
Kerok : untuk mengangkat kotoran dari badan dan merangsang sirkulasi darah
Sikat : menggosok badan dan membersihkan ketombe pada bulu suri dan ekor
Dandy brush : membersihkan pangkal bulu suri dan ekor
Congkel kuku : membersihkan bagian bawah kuku
Sweat scraper :menghilangkan atau mengeringkan kuda yang basah dan berkeringat
Kain lap : menghilangkan debu dan kotoran pada badan kuda
Sisir : menyisir jambul, suri, dan ekor
2. Perawatan Badan (Grooming) 3. Perawatan Kuku 4. Dewasa Kelamin Kuda betina akan mencapai pubertas atau dewasa kelamin pada umur 12 sampai dengan 15 bulan, akan tetapi sebaiknya kuda betina tidak dikawinkan sebelum mencapai umur dua tahun atau bahkan akan lebih baik setelah mencapai umur tiga tahun. Usia produktif kuda betina dapat sampai 20 tahun. Pada kuda jantan, pubertas ditandai dengan kesanggupannya berkopulasi dan menghasilkan spermatozoa yang motil diikuti dengan perubahan-perubahan kelamin sekunder lainnya. Pubertas pada kuda betina ditandai oleh terjadinya estrus dan ovulasi.
Penentuan umur kuda biasanya dilakukan dengan melihat konformasi gigi ataupun melihat recording
5. Exercise Kuda harus sering diajak untuk berolahraga agar stamina dan metabolismenya terjaga. Pada umumnya untuk kuda pacu atau kuda olahraga dilakukan olahraga jalan selama 30 menit-1 jam pagi dan sore.
6. Recording Recording adalah pencatatan data lengkap tentang keberadaan hewan yang bersangkutan, meliputi: kelahiran, keturunan/silsilah, dewasa kelamin, masa bunting, dan kondisi kesehatan.
J. MANAJEMEN PERKANDANGAN KUDA Kuda akan merasa sehat dan tenang ketika kandang bersih dan lingkungan kandang kondusif sehingga penanganan menjadi lebih mudah dan kuda akan merasa nyaman di kandang. Tipe kandang: A. Kandang Kering Lantai harus selalu bersih dan lunak, litter yang baik bisa berupa serbuk gergaji atau jerami. Hal ini bertujuan agar kuda terlindungi ketika sedang berguling, member kehangatan, dan melindungi kaki kuda untuk kuda pacu.
B. Kandang Basah Konstruksi pada kandang basah dibuat untuk memperlancar air. Kandang masih beralaskan tanah yang dipadatkan dengan serbuk gergaji. Kandang yang terlalu basah bisa menyebabkan berbagai penyakit pada kuda, untuk itu harus selalu dijaga dengan baik sanitasinya.
C. Paddock (Umbaran) Kandang Umbaran (Paddock) adalah suatu lahan yang cukup luas di luar kandang yang banyak ditumbuhi rumput dengan dibatasi palang-palang pagar untuk keamanan kuada agar kuda tidak keluar dari paddock. Tujuan pembuatan 22 areal pengumbaran adalah untuk memberikan kesempatan pada kuda bergerak di alam bebas dan mencari rumput.
D. Kandang Menyusui Pada setiap kandang harus disediakan air bersih untuk minum, dan menjadi perhatian lebih pada kandang kuda yang menyusui karena air susu tidak akan keluar jika kekurangan air. Selain itu dibutuhkan pula sistem pembuangan kotoran yang baik dan ketersediaan fasilitas lain seperti listrik, lampu, kipas, dll
K. Manajemen Kesehatan Kuda Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain vaksinasi secara teratur, pemeriksaan kesehatan, pengontrolan terhadap parasit, pengontrolan lapangan rumput, dan penciptaan lingkungan higienis. A. Bibit Kuda yang dijadikan sebagai bibit harus dipastikan tidak membawa bibit penyakit, baik induk maupun pejantannya. B. Pakan Untuk menghindari kemungkinan terkena jamur, lakukan pembuatan pallet untuk alas menyimpan pakan. Selain itu, lakukan pengadaan stok pakan secukupnya. C. Bangunan dan Perlengkapan Bangunan dan perlengkapan harus direncanakan seefisien mungkin dan aman dalam pengerjaannya. Bila memungkinkan perlu untuk pengadaan trailer, mobil khusus untuk mengangkut kuda. D. Kesehatan dan Pemeliharaan Penjagaan kesehatan yang stabil, antara lain: 1. Hindari kontaminasi kotoran dengan makanan dan minuman 2. Bila ada penambahan kuda baru, isolasi terlebih dahulu selama tiga minggu sebelum dicampur dengan kuda lainnya. 3. Lakukan penyemprotan desinfektan pada kandang dan di sekitarnya. 4. Ketahui secara dini gejala suatu penyakit lalu ikuti petunjuk dari bidang kesehatan hewan.
L. Penyakit yang Sering Menyerang Kuda 1. Parasit Parasit adalah organisme yang hidup menumpang pada induknya. Parasit dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu internal parasit (macam-macam cacing) dan eksternal parasit (kutu dan lalat). 2. Virus dan Bakteri
Influenza Influenza merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengan menyerang saluran pernapasan bagian atas.
Strangles (distemper) Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus equi. Setelah masa inkubasi selama 3-8 hari, baru memperlihatkan gejala seperti stress dan kehilangan nafsu makan, demam tinggi, serta keluarnya cairan bening dari hidung yang kemudian menjadi kental.
Sakit kepala (brain fever/encephalomyelitis) Sakit kepala disebabkan oleh virus dari family Togaviridae. Virus ini berkembang pada saluran pernapasan terutama hidung.
3. Penyakit Perut a. Diare Diare merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi pada alat pencernaan. b. Kolik Kolik biasa didefinisikan sebagai segala macam keadaan yang terjadi akibat ketidak nyamanan yang terasa pada perut. Kolik dapat disebabkan oleh peradangan pada usus, penumpukan gas pada lambung dan usus, kesulitan buang air, serta kelebihan pakan atau mengonsumsi pakan yang sudah rusak. Akibat perut yang tidak nyaman maka kuda sering melihat kebagian perut dan menggigit bagian flank.
4. Penyakit pada Kaki a. Tendinitis (bowed tendon) Merupakan pembesaran tendon yang berada di belakang tulang cannon pada kaki depan dan belakang. Yang paling sering terserang adalah kaki depan, tepat di bawah lutut dan tepat di atas fetlock / di antara keduanya. Keseleo berat, teracak kaki terlalu panjang, dan kelelahan otot merupakan penyebabnya.
M. Teknis Penanganan Kesehatan Kuda Untuk mengetahui kondisi kesehatan kuda, kita dapat mendiagnosa beberapa hal penting, di antaranya temperature tubuh, denyut nadi, dan paru-paru, serta bunyi perut.
N. Manajemen Kewirausahaan Olahan daging kuda dapat menambah stamina dan sangat baik untuk kesehatan. Ternak kuda dapat menjadi alternatif penyedia daging dan mempunyai potensial yang cukup besar sebagai salah satu sumber pangan. Feses kuda dapat digunakan sebagai sumber energi pembuatan biogas.