Petunjuk Praktikum Botani 2019

  • Uploaded by: Tommy Roy Andianto
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Petunjuk Praktikum Botani 2019 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,998
  • Pages: 8
BAGIAN I ALGA A. Out line Alga merupakan organisme berupa talus yang berklorofil. Susunan tubuh bervariasi terdiri dari satu sel (uniselular) sampai banyak sel (multiselular). Di dalam pembagian jasadnya, alga sering pula dikelompokkan menjadi dua golongan besar: 1. Makroalga yaitu alga dengan bentuk dan ukuran jasad yang bersifat makroskopik. 2. Mikroalga yaitu alga dengan bentuk dan ukuran jasad yang bersifat mikroskopik. Pada berbagai habitat alga berperan sebagai produsen primer dalam rantai makanan. Di samping membentuk makanan dasar dalam rantai makanan, alga juga menghasilkan oksigen yang diperlukan untuk metabolisme. Dalam bidang industri, banyak alga diantaranya alga laut atau yang terkenal dengan nama rumput laut merupakan sumber alam yang bermanfaat. Seperti alga dari divisi Rhodophyta yaitu Gelidium dan Eucheuma digunakan sebagai bahan mentah dalam industri agar-agar. Alga pada umumnya hidup di air tawar, laut, maupun air payau. Beberapa diantaranya hidup di tanah, batu-batuan, dan batang pohon yang lembab, serta pada sumber air panas. Dalam lingkungan akuatik alga tumbuh baik sebagai bentos, perifiton atau sebagai fitoplankton. Habitat alga yang hidup di air tawar seperti yang tersebut di bawah ini: 1. 2. 3. 4. 5.

Air mengalir Air terapung Mengapung di air Melayang di air Melekat pada substrat:  Permukaan tumbuhan air  Permukaan hewan air  Dasar perairan  Bagian tepi perairan yang berbatasan dengan udara  Dalam tumbuhan lain  Dalam hewan air 6. Tembok atau tempat lain yang lembab Dalam pengambilan cuplikan air untuk pengamatan, perlu dijaga agar alga tidak rusak atau mati. Cuplikan air dalam satu botol jangan diisi penuh sehingga alga tetap dapat melakukan respirasi. Selain itu cuplikan terutama yang melekat pada substrat harus diletakkan dalam botol yang diisi air serta ditempatkan yang terkena sinar matahari langsung. Beberapa alga yang bersifat planktonik dapat terganggu oleh hewan dalam satu botol yang sama. Untuk mengatasinya air tersebut disaring dengan menggunakan potongan kain katun. Smith (1955) mengelompokkan alga menjadi 7 divisi yaitu: 1. 2.

Cyanophyta Chlorophyta 1

3. 4. 5. 6. 7.

Euglenophyta Pyrrophyta Chrysophyta Phaeophyta Rhodophyta

Dalam praktikum hanya diberikan beberapa marga dan beberapa divisi terutama hidup di air tawar saja, untuk yang hidup di lingkungan air laut diberikan dalam tugas terstruktur. B. Tujuan Setelah selesai mempelajari bahan ini, mahasiswa dapat: 1. 2. 3. 4.

Melakukan pencandraan pada thallus alga Menggambar morfologi alga Menentukan klasifikasi alga (dengan sumber) Menyusun kunci identifikasi alga

C. Alat dan Bahan Alat  Mikroskop  Kaca benda dan kaca penutup  Pipet tetes  Lap dari bahan katun  Pinset  Kamera  Pensil  Penghapus Bahan Air kolam, Azolla pinata, dan makroalga, otol penampung cuplikan

air sampel

(flakon) yang dilengkapi label yang berisi : nama kolektor, tanggal koleksi, dan lokasi/habitat., dan lembar kerja D. Prosedur 1. Pengambilan sampel air untuk pengamatan mikroalga Ambillah air kolam dengan menggunakan botol air mineral sebanyak 1 liter kemudian saring dengan menggunakan plankton net dan tuang pada botol penampung (flakon). 2. Pengamatan Untuk pengamatan mikroalga, maka digunakan alat mikroskop dengan langkah sebagai berikut: a. Bersihkan kaca benda dan kaca penutup. b. Ambil cuplikan air dengan pipet, kemudian teteskan pada pada kaca benda dan ditutup dengan kaca penutup. c. Selain cuplikan air, buatlah irisan pada daun Azolla pinnata, amati dengan menggunakan mikroskop. d. Amati ciri-ciri masing-masing dari alga biru dan tentukan nama yang benar (identifikasi) pada tingkat marga. Untuk pengamatan makroalga, pengamatan dilakukan dengan mengamati morfologi thallus

2

e. Mengambil foto alga disertai skala ukuran kemudian menggambar mikroalga dan makroalga pada lembar kerja f. Menentukan klasifikasi alga (disertai dengan sumber) e. Menyusun kunci identifikasi 6. Analis Data Ciri-ciridari Cyanophyta yang perlu diperhatikan: a. Bagaimana susunan tubuhnya, manakah diantara bahan yang diamati yang tubuhnya berupa sel tunggal, koloni, senobium atau benang b. Dapatkah ssaudara menemukan selubung pembungkus tubuhnya? c. Bagaimana bentuk sel secara individu? apabila dalam bentuk koloni, bagaimana susunannya? Gambarlah! d. Bagaimana susunan selubung pembungkusnya, dalam satu tingkatan atau tidak? e. Bagaimana bentuk filamennya? Perhatikan bagian ujungnya. Manakah di antara bahan yang diamati berupa filamen lurus tak bercabang, berbentuk spiral ataukah bercabang? apabila bercabang bagaimana percabangannya? f. Apakah pada bentuk filamen tersebut terdapat dinding melintang? g. Dapatkah Saudara mengamati gerakannya? Bagaimana gerakannya? h. Apakah terjadi pembentukan spora? Bagaimana bentuknya? Adakah heterosista? Bagaimana perbedaan struktur antara istirahat dan heterosista? i. Bagaimana susunan trikomnya, soliter atau saling terjalin membentuk koloni? Menentukan nama yang benar pada tingkat marga Chlorophyta melalui ciri-ciri sebagai berikut: a. Perhatikan bentuk tubuhnya, manakah diantara bahan yang diamati yang tubuhnya berupa sel tunggal, koloni, senobium, filamen, atau multiseluler? Dapatkah saudara menemukan

selubung

pembungkus

tubuhnya?

Bagaimana

keadaan

selubung

pembungkus tersebut? Adakah penggentingan pada sel? b. Bagaimanakah banmgun sel nya? Apabila berupa koloni, bagaiman bangun koloninya? c. d. e. f.

(Gambarlah!) Berapakah jumlah sel penyusun senobium? Adakah ornamentasi pada dinding sel, bagaimana bentuknya? Bagaimana bentuk filamennya? Bercabang atau tak bercabang? Dapatkah saudara mengamati gerakannya? Bagaimana gerakannya? Ada kah alat

geraknya? Berupa apakah alat geraknya? Bagaiaman susunannya? Adakah stigma? g. Dapatkah saudara menemukan kloroplas? Bagaimana bentukya? Berapa jumlahnya pada setiap sel? h. Adakah pirenoid pada kloroplasnya? Berapa jumlahnya? i. Bagaimanakah susunan tubuh pada alga hijau yang multiseluler? Apakah menyerupai membran, tubuh yang senositis atau talus yang tumbuh tegak dan telah terdiferensiasi ruas dan buku? Ruas tersusun satu sel atau banyak sel? Apakah dari buku keluar dalam karangan berupa cabang, alat apa yang digunakan meletakkan pada substrat? j. Adakah alat reproduksinya? Berupa apakah alat reproduksinya dan bagaiamana letaknya? Bagaimana susunannya? Cara identifikasi dengan mengamati ciri-ciri Euglenophyta tersebut di bawah ini. 3

a. Bagaimana susunan tubuhnya, merupakan sel atau koloni? Bagaimana bangun ruangnya? Gambarlah! b. Dapatkah saudara menetukan selubung pembungkus tubuhnya? c. Apakah tubuhnya dibatasi oleh periplasma yang kaku atau lentur? d. Dapatkah saudara mengamati gerakannya? Bagaimana gerakannya? Ada kah alat geraknya? Berupa apakah alat geraknya? Bagaiaman susunannya? Adakah stigma? e. Dapatkah saudara menemukan kloroplas? Bagaimana bentukya? Berapa jumlahnya pada setiap sel? f. Adakah pirenoid pada kloroplasnya? Berapa jumlahnya? Cara identifikasi Chrysophyta diantaranya diuraikan sebagai berikut. a. Amati ciri-ciri masing-masing alga diatom dan tentukan nama yang benar pada tingkat marga. b. Identifikasi dapat juga dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi yang dibuat oleh Prowse (1963) dalam publikasinya yang berjudul “Diatom of Malaya Freshwater”. c. Pada dasarnya identifikasi menggunaka kunci identifikasi adalah mencocokkan ciri-ciri yang terdapat pada organisme yang akan diidentifikasi dengan ciri-ciri organisme yang telah dikenal dan telah dibuat kuncinya. Kunci determinasi adalah sederetan pasangan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen akan diidentifikasi. Kunci disusun secara menggarpu (dikotom) artinya tiap-tiap dibagi dalam golongan atas dasar sifat yang jelas berbeda. Kunci untuk Marga (Chrysophyta) Katub menghadap ± pada titik pusat dengan ornamentasi radial atau

I. Centrales

konsentris, rafe atau pseudorafe tidak ada. Katub menghadap ± pada bidang aksial membujur dengan ornamentasi

II. Pennales

bilateral, rafe atau pseudorafe ada. Kunci untuk Centrales (I) (I) (II)

Sel bersatu menjadi filamen panjang Sel tidak membentuk filamen panjang; umumnya pendek Katub bulat dengan gigi pendek atau spina yang sangat panjang pada

(II)

ujung dari sumbu yang paling panjang Katub lonjong dengan 2 spina yang sangat panjang pada ujung dari

6

(III)

sumbu yang paling panjang Sel silindris panjang dengan spina panjang di bagian terminal pada

7

(III) (IV) (IV) (V)

setiap ujung Sel berbetuk cakram, tanpa spina panjang di bagian termial Katub dengan areola Katub dengan bintik-bintik, tanpa areola. Katub dengan spina pendek terletak melingkar di bagian perifer

(V)

Striae tidak tampak jelas pada bagian terluar Katub tanpa spina pendek yang melingkar, tapi Striae nampak jelas

(VI) (VI)

pada bagian terluar Spina di bagian perifer sangat pendek, Striae nampak jelas Spina di bagian perifer nampak lebih lebar dan berbentuk kerucut, striae 4

(II) (III) 1

(IV) 3 (V) (VI) 2 4

nampak jelas Kunci untuk Pennales (I) (I) (I)

Sel tanpa rafe, pseudorafe pada kedua kutub. Sel denga rafe yang sangat pendek pada tiap ujungnya. Sel dengan satu katub terbentuk rafe sejati, katub yang lain tanpa

(II) (III) (IV)

(I) (II) (II)

pseudorafe. Kedua katub terbentuk rafe sejati. Katub biasanya sempit dan lebih panjang, sel soliter. Katub umumnya lebih lebar, koloni berbentuk pita, pita zig-zag atau

(V) 1 2

(III) (III)

bintang jarang soliter. Sel umumnya berbentuk pita, tanpa dentikulasi pada sudut katub. Sel dalam koloni berbentuk dendroid bercabang, berhubungan satu

3 4

(IV)

dengan yang lain, katub dengan dentikulasi pada bagian sudutnya. Katub lonjong sampai hampir bulat, sel secara melintang melengkung

5

(IV)

pada pandangan samping (girdle) Katub lebih panjang, sel secara membujur melengkung pada pandangan

6

(V) (V) (VI)

samping Rafe dalam suatu lunas atau sayap Rafe tidak dalam lunas Lunas umumnya melkat pada satu tepi lateral dari tiap kutub jarang

(VI)

sentral, dan dengan deretan lubang yang bulat Lunas tidak melekat pada tepi katub, tapi lurus, sigmoid atau eksentrik

(VI)

pada garis median membujur, tanpa pporis yang bulat Lunas biasanya seperti sayap melekat pada kedua tepi kiri dari tiap

(VII) (VII)

katub, pada pandangan atas corta tampak jelas Kedua katub memiliki sayap yang melekat pada sisi yang sama Katub memiliki sayap yang melekat pada sisi yang berlawanan

(VI) (IX) (VII) 7 (VIII) 8 9

(VIII)

Pada pandangan atas secara garis besar hampir bulat, seringkali

10

(VIII)

bengkok Pada pandangan atas oval, lonjong atau hampir berbentuk garis

11

(IX)

Pada pandangan atas kurang lebih simetri pada garis membujur dibagian

(X)

(IX)

tengah Pada pandangan atas tidak simetri

(XVIII)

(X)

Pandangan atas dan samping umumnya simetri pada garis melintang

(XI)

(X)

dibagian tengah Pandangan atas dan samping tidak simetri pada garis melintang, satu

12

(XI)

kutub biasanya lebih lebar dari yang lain. Rafe tertutup antara costa (rusuk) yang sejajar darinodus sentral

(XII)

(XI)

Rafe tidak tertutup antara costa

(XIII)

(XII)

Tidak ada alur membujur diluar costa, garis celah melintang berbintik

1

halus, tanpa costa 5

(XII)

Alur membujur pada tiap costa, garis celah melintang, costa atau

14

(XIII)

berbintik kasar Katub dengan costa melintang terbuka kedalam, rafe kompleks, sering

15

(XIII)

melengkung Katub berbintik-bintik; jika costa, costa menunjukkan bintik-bintik dan

(XIV)

(XIV)

tidak membuka kearah dalam, rafe biasanya lebih sederhana Striae dilalui oleh garis hialin membujur

(XVI)

(XIV)

Striae tidak dilalui oleh garis hialin membujur

(XV)

(XV)

Nodul sentral tidak mencapai tepi

16

(XV)

Nodul sentral mencapai kedua tepi

17

(XVI)

Garis membujur sejajar dan dekat tepi lateral

(XVII)

(XVI)

Garis membujur tidak sejajar dengan tepi lateral tetapi zig-zag

18

(XVII)

Rafe menggarpu ganda pada katub dan melengkung pada arah

19

(XVII)

berlawanan pada nodus sentral Rafe tidak menggarpu ganda pada katub dan lurus atau melengkung

20

(XVIII)

sedikit dalam arah yang sama pada nodus sentral Pandangan atas sigmoid dengan jelas

(XIX)

(XVIII)

Pandangan atas melengkung pada satu sisi, bentuk bulan sabit

(XX)

(XIX)

Garis celah melintang dilalui oleh garis membujur

21

(XIX)

Garis celah melintang terpotong oleh garis yang melintas pada sudut

22

(XX)

Sel pada pandangan sampingdengan sisi sejajar, kurang lebih persegi

23

(XX)

panjang Sel pada pandangan samping dengan tepi terluar bentuk cembung

(XXI)

(XXI)

Garis celah melintang dipisahkan oleh costae

24

(XXI)

Garis celah melintang tanpa costae

25

7. Laporan Laporan dibuat dengan format sebagai berikut : (angka di dalam kurung menunjukkan nilai, dengan total 100) Judul I. Pendahuluan (10) 1. Latar Belakang 5 2. Rumusan Masalah+Tujuan: 5 II. Tinjauan Pustaka (20) 6

III. Metode Praktikum (5) 1. Waktu dan Temat 2. Alat dan Bahan 3. Cara Kerja IV. Hasil dan Pembahasan (40) : foto dan gambar tangan + keterangan : 20, pembahasan : 20 V. Kesimpulan, ditulis sesuai dengan tujuan (10) Daftar Pustaka : minimal 7 jurnal, 3 buku. Sumber berbahasa Inggris min 3 (10) Lampiran : laporan sementara dan abstrak jurnal referensi, ditandai bagian yang dipakai (5)

Keterangan  Laporan sementara dibuat pada waktu praktikum per kelompok satu bendel, berisi kurang lebih 7 lembar kerja yang dicetak pada kertas gambar sebagaimana contoh. Satu lembar kerja untuk satu spesies. Selanjutnya, setelah lembar kerja tersebut diisi maka dimintakan persetujuan asisten pada akhir jam praktikum. Dari laporan sementara yang dikerjakan pada waktu praktikum, secara individu praktikan membuat laporan praktikum dengan berisikan pembahasan 2 mikroalga air kolam, 1 spesies Anabaena, 1 spesies Rhodophyta, 1 spesies Phaeophyta. (Total lembar kerja per individu sebanyak 5 buah)  Format cover laporan disamakan.  Laporan ditulis tangan  Margin: 3-2-2-2  Mencantumkan integrasi Al-Quran dan Pendidikan/Tadris Biologi pada pendahuluan laporan.  Laporan dikumpulkan individu, maksimal seminggu setelah praktikan.

7

8

Related Documents


More Documents from "Biodiversitas, etc"

Bennet - Il Divino Sessuale
December 2019 27
Ledig Stilling Oslo
May 2020 20
P4
June 2020 29
Nuove Upanishad - Antonov
December 2019 33
December 2019 26