Pesona Wisata Desa Cau Belayu Fix - Tugas Pkkmb.docx

  • Uploaded by: Dita w
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pesona Wisata Desa Cau Belayu Fix - Tugas Pkkmb.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 978
  • Pages: 6
Pesona Wisata Desa Cau Belayu Pulau Bali terkenal dengan berbagai adat istiadat serta budaya yang masih melekat dalam keseharian masyarakatnya. Selain kekayaan alamnya, hal tersebut juga menjadi salah satu daya tarik Pulau Bali di mata dunia. Bali menggunakan sistem desa pekraman yang kemudian membawahi beberapa dusun atau dikenal dengan sebutan banjar oleh masyarakat Bali. Salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yaitu Desa Cau Belayu yang dapat memberi suguhan kesenian Bali dan wisata alam yang menarik bagi wisatawan. Desa Cau Belayu terletak pada koordinat -8.452135, 155.208070 dan jaraknya dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai adalah 39 km. Desa Cau Belayu sebenarnya berasal dari daerah Belayu , yang termasuk wilayah Kecamatan Marga dan penduduknya berasal dari wilayah Banjar Cau. Banjar Cau itu sendiri merupakan bagian dari Desa Rangkan daerah Sukawati . Pada saat abad ke 16 Masehi, desa ini didatangi oleh seorang pendeta yaitu Ida Pedanda Sakti Watulumbang yang merupakan keturunan dari Dang Hyang Nirartha dan disambut dengan baik oleh masyarakat Cau. Kehidupan warga yang tenang tiba – tiba diserang oleh wabah penyakit hingga akhirnya menimbulkan banyak korban. Akhirnya warga memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka dengan membawa semua kepemilikannya menuju ke sebuah kerajaan yaitu Mengwi yang jaraknya 12 Km. Raja Mengwi menyambut dengan baik kedatangan mereka, dan kemudian menamakan tempat tinggalnya Desa Cau yang merupakan Wewidangan Mengwi. Suatu ketika mereka mendengar bahwa Mengwi mengalami kekalahan yang spontan membuat mereka resah dan takut. Mereka berniat kembali ke kampung halamannya namun ternyata wilayah tersebut telah ditempati oleh desa – desa lain sehingga mereka memutuskan mencari tempat baru. Setelah melalui perjalanan dan proses yang panjang, terbentuk beberapa banjar baru di Desa Cau ini yaitu Banjar Seribupati, Banjar Babakan, dan Banjar Padangaling. Puri Belayu meminta Banjar Cau yang sebelumnya merupakan wilayah Mengwi agar dijadikan bagian dari wilayah Belayu. Saat itu Banjar Cau resmi menjadi bagian dari wilayah Belayu dan bersama dengan banjar lainnya di desa itu dipimpin oleh I Gusti Gede Oka yang berasal dari Puri Belayu sah menjadi Desa Cau Belayu. Desa Cau Belayu dengan letak geografis yang cukup menarik yaitu diapit oleh beberapa desa yang justru merupakan wilayah Badung ini memberi daya tarik tersendiri. Desa Cau Belayu belakangan ini sedang banyak digandrungi karena tereskposnya sebuah tempat wisata baru yang langsung ramai dibicarakan masyarakat dan sukses menarik perhatian

wisatawan lokal maupun mancanegara. Wisata air terjun yang banyak digemari wisatawan dapat dinikmati di desa ini lengkap dengan pemandangan yang tidak kalah indahnya dengan tempat lain. Jika nama Air Terjun Gitgit, Tegenung, Yeh Ho sudah lumrah dikalangan wisatawan, maka berbeda dengan Air Terjun Peng Empu yang baru – baru ini popular di media sosial. Air Terjun Peng Empu dapat dikatakan cukup perawan karena belum banyak yang menyadari keberadaan objek wisata ini. Objek wisata ini mulai terekspos melalui media sosial dan cukup menarik minat pengunjung lokal Tabanan, maupun luar Tabanan.

Wisata Air Terjun Peng Empu tepatnya berlokasi di Jl. Seribupati, Desa Cau Belayu, Tabanan. Berada di jalur yang searah dengan objek wisata Monkey Forest Sangeh dan Kebun Raya Bedugul, menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata yang cukup strategis. Jika dari kota Denpasar, Air Terjun Peng Empu ini berjarak sekitar 25 km dan dapat ditempuh dalam waktu 40 menit (jalur Sangeh). Jarak Air terjun Peng Empu dari Bandar Udara Ngurah Rai adalah 38 km dengan titik koordinat -8.469313,115203547 yang dapat ditempuh sekitar 1 -2 jam. Nama “peng empu” ini konon berasal dari cara yang digunakan untuk mengukur kedalaman air oleh orang – orang tua zaman dahulu. Dengan melempar batu ke air maka akan menimbulkan suara yang menandakan kedalaman air tersebut. menurut orang - orang dahulu suara yang terdengar adalah mpung.. terdengar seperti “empu” , maka mereka menamakannya dengan Air Terjun Peng Empu. Wisata Air Terjun Peng Empu belum dikenakan harga tiket masuk, hanya saja pengelola telah menyediakan kotak di depan pintu masuk bagi wisatawan yang ingin berdonasi secara sukarela. Untuk biaya parkir kendaraan, cukup menyediakan Rp 2000 bagi roda dua dan Rp 5000 bagi roda empat. Jalan masuk menuju Air Terjun Peng Empu sama seperti air terjun

lainnya yaitu kita harus menuruni ratusan anak tangga. Namun tidak perlu khawatir karena akses menuju air terjun cukup baik dan aman.

Dengan ketinggian yang hanya sekitar 15 – 20 meter membuat Air Terjun Peng Empu memiliki debit air yang kecil atau tidak terlalu deras. Namun menurut informasi, pengunjung tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas pemandian di bawah maupun sekitaran air terjun tersebut. Aktivitas pemandian diperbolehkan di sekitar aliran sungai dan ada juga beberapa pancuran yang digunakan untuk pengelukatan bagi umat Hindu . Aliran Air Terjun Peng Empu ini menuju ke Sungai Yeh Penet dan kawasan air terjun merupakan kawasan yang cukup disucikan karena juga dijadikan tujuan melasti bagi warga desa setempat. Kebersihan objek wisata

Air Terjun Peng Empu ini cukup terjaga karena pengelola juga sudah

menyediakan tong – tong sampah sehingga tidak ada alasan bagi wisatawan untuk membuang sampah sembarangan. Objek wisata Air Terjun Peng Empu masih dalam proses pengembangan sejumlah fasilitas yaitu toilet dan areal parkir kendaraan.

Selain wisata utamanya Air Terjun Peng Empu, di dekat area parkir juga ada sebuah goa yang menurut pengelola digunakan saat perang kemerdekaan. Goa tersebut memiliki panjang sekitar 30 meter dan di dalamnya cukup gelap serta sempit. Informasi lengkap mengenai goa ini masih sedang dalam proses pengkajian oleh pengelola desa setempat.

Bali tentunya memiliki sejuta pesona wisata yang sudah tidak asing lagi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Mulai dari wisata pantai, persawahan, pegunungan, hingga pasar – pasar seni tradisional khas Pulau Bali. wisata Pulau Bali tidak akan habis – habisnya jika ditelusuri sampai ke pelosok – pelosok wilayahnya , selalu saja ada tempat – tempat baru yang menarik untuk dikunjungi. Banyak objek anti mainstream dengan keunikan dan daya tariknya masing – masing. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tidak menutup kemungkinan bahwa dikemudian hari lokasi objek ini akan dipenuhi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Kemudahan menemukan informasi terkait air terjun ini akan sangat membantu memajukan sector pariwisata di desa tersebut.

Related Documents

Wisata
June 2020 20
Pesona Nusantara.docx
October 2019 16
Fix Tugas 1.docx
April 2020 17
Tugas Akhir Fix Lutfi.pdf
December 2019 18
Tugas Fix Kgd.docx
June 2020 5

More Documents from "Vivi Sulfianty"