TEORI CULTURE CARE LEINEGER Oleh: Ns. SYARIFAH MASTHURA, M.Kes
MADELEINE LEININGER
Madeline Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan yang berfokus pada manusia.
Definisi Keberagaman budaya adalah: kondisi atau kenyataan dalam masyarakat yang mempengaruhi individu, keluarga dan masyarakat dalam memperoleh kesehatan
Fenomena budaya Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia. Perilaku dan cara hidup manusia dapat merupakan penyebab bermacam-macam penyakit di zaman primitif maupun di masyarakat yang sudah sangat maju peradaban dan kebudayaannya.
Kejadian penyakit
Naturalistik
Personalistik
Kejadian penyakit 1. Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional
Kejadian penyakit 2. Personalistik Menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat)
psycho socio somatic health well being
Environment
Heredity
Behaviour
Health care service
Ketimpangan budaya perawat dan Klien tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu : Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.
3 penilaian menurut Leineger Leininger mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian asuhan keperawatan, keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang tepat, bermanfaat, dan bermakna yaitu : a. pelestarian dan / atau pemeliharaan b. akomodasi dan / atau negosiasi c. re-pola dan / atau restrukturisasi
Cultural care preservation/maintenance 1)Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses melahirkan dan perawatan bayi 2)Bersikap tenang dan tidak terburuburu saat berinteraksi dengan klien 3)Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat
Cultural care accomodation/negotiation 1) Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien 2) Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan 3) Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik
Cultual care repartening/reconstruction 1. Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan melaksanakannya 2. Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok 3. Gunakan pihak ketiga bila perlu 4. Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang dapat dipahami oleh klien dan orang tua 5. Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan
Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Caring Caring adalah bentuk perhatian kepada orang lain, berpusat kepada orang lain, menghargai harga diri dan kemanusiaan , berusaha mencegah terjadi suatu yang buruk, serta memberi perhatian dan cinta. Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip ”care” dan pemahaman yang dalam mengenai ”care” sehingga culture‟s care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu.
Kelebihan Teori Transcultural dari Leininger 1. Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuan kepada perawat dalam pemberian asuhan dengan latar belakang budaya yang berbeda. 2. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan pelaksanaan model-model teori lainnya (teori Orem, King, Roy, dll).
3. Penggunakan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak terhadap pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit. 4. Penggunanan teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat keputusan yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan.
5. Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek keperawatan .
Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger 1. Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual model lainnya. 2. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.
Kesimpulan Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masing-masing melalui proses akulturasi, proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya akhirnya akan memperkaya budaya-budaya mereka. Bila perawat tidak memahami budaya klien akan timbul rasa tidak percaya sehingga hubungan terapeutik perawat dengan klien akan terganggu. Pemahaman budaya klien amat mendasari efektifitas keberhasilan menciptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat terapeutik
Terimakasih Semoga Bermanfaat