KONSEP DASAR KEPERAWATAN KRITIS Ns. Wiwiek Retti Andriani POLKESMA Prodi D3 Keperawatan Ponorogo
Critical Care Askep pada pasien intensive care (Adam & Osbone, 1997) : Kritis adalah penilaian dan evaluasi secara cermat dan hatihati terhadap suatu kondisi krusial dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar. Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup. Seorang perawat kritis adalah perawat profesional yang bertanggung jawab untuk menjamin pasien yang kritis dan akut beserta keluarganya mendapatkan pelayanan keperawatan yang optimal.
Critical Care Is Maintaining life
Critical Care Askep pada pasien intensive care (Adam & Osbone, 1997) : Observasi ketat dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan diruang perawatan umum Pelayanan kesehatan bagi pasien dengan potensial atau adanya kerusakan organ umumnya paru, mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat dihindari pada pasienpasien dengan penyakit kritis. Tindakan keperawatan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien. Pengambilan keputusan yang cepat ditunjang data yang merupakan hasil observasi dan monitoring yang kontinu oleh perawat. Tingkat kesibukan dan standar perawatan yang tinggi
Intensive Care Unit (ICU) Adalah unit tersendiri dalam RS yang memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi penyakit lain.
Adalah
suatu bagian dari RS yang mandiri dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus dengan tujuan untuk terapi pasien yang menderita penyakit, cedera, atau penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa
Intensive Care Unit (ICU) Tujuan pengelolaan di ICU : Melakukan tindakan untuk mencegah kecacatan & kematian Mencegah terjadinya penyulit Menerima rujukan dari level yang lebih rendah & melakukan rujukan ke level yang lebih tinggi Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ Mengurangi angka kematian pasien kritis dan mempercepat proses penyembuhan pasien
Intensive Care Unit (ICU) Ruang Lingkup Diagnosis & penatalaksanaan spesifik penyakit – penyakit Acut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian Memberi bantuan & mengambil alih fungsi vital tubuh Pemantauan fungsi fital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh : penyakit dan kondisi pasien yang buruk Memberikan bantuan psikologis pada pasien yg kehidupannya bergantung pd alat/mesin/org lain
Fungsi Utama ICU Melakukan perawatan pasien gawat darurat dengan potensi Reversible life threatening organ dysfunction
Mendukung organ vital pada pasien yg akan menjalani operasi elektif dan resiko tinggi untuk fungsi vital
Macam macam ICU ICCU Khusus Macam2 ICU
Respiratory Unit Renal Unit
Umum
ICU Dewasa & Anak
Klasifikasi ICU ICU Primer
ICU Sekunder
ICU Tersier
Pengelolaan resusitassi segera, kardiorespirasi Monitor penyulit pasien dan beda berisiko Ventilasi mekanik Ruangan dekat kamar bedah (OK) Kepala : dokter spesialis anestesi Dokter jaga 24 jam + mampu RJP 25% perawat bersertifikat ICU Pemeriksaan Lab : Hb, Hct, Elektrolit, GD, Trombosit. Kemudahan Ro & Fisioterapi
Pelayanan ICU umum yang mendukung kedokteran umum, bedah trauma, bedah syaraf, vascular Pemasangan ventilasi mekaik lebih lama Ruagan dekat kamar bedah (OK) Kepala ruang Sp.An. Dokter jaga 24 jam mampu RJP Ratio perawat ; pasien = 1 : 1 (px ventilator), 2 ; 1 (pasien lainnya) 50% perawat bersertifikat ICU, pengalaman min 3 th Pemantauan intensive 24 jam
Pelayanan ICU tertinggi dg dukungan ventilasi mekanik, kardiovaskular, renal dalam jangka waktu tak terbatas Ruangan khusus Kepala ruang : intensivis Dokter jaga 24 jam + RJP (ABCDEF) Ratio perawat ; pasien = 1 : 1 (px ventilator), 2 ; 1 (pasien lainnya) 75% perawat bersertifikat ICU, minimal pengalaman 3 th Monitor invasive & non
Standar Minimum Pelayanan ICU Resusitasi Jantung Paru (CPR) Pengelolaan jalan nafas (termasuk intubasi trachea & penggunaan ventilator) Terapi Oksigen Pemantauan EKG, pulse oksimetri Pemeriksaan Laboratorium khusus Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat portable selama transportasi Kemampuan melakukan fisioterapi dada
Syarat Intensive Care Unit Letak di sentral, dekat OK dan RR Suhu ruangan 22-250C, energy min Ruang tertutup, kontaminasi luar (-)
ICU
Ruang Aseptik & antiseptic, dibatasi kaca
Tempat tidur dilengkapi alat2 khusus Petugas & pengunjung pakaian khusus
Ruang dokter/nurse station khusus (obs)
Indikasi masuk Intensive Care Unit 1
2
3
Penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang memerlukan terapi intensif dan agresif Pasien pasca bedah kardio, sepsis berat Gagal nafas akut Gangguan sirkulasi Gangguan SSP G3 keseimbangan cairan & elektrolit
Observasi intensif keadaan yang menimbulkan ancaman gangguan pada system organ vital : Post op bedah : Trepanasi, open heart, post laparotomy dg komplikasi Pasca cardiac arrest Post bedah Kardiovaskular
Pasien kondisi kritis dan tidak stabil prognosis jelek Butuh terapi intensif untuk mengatasi penyakit akutnya Tidak dilakukan tindakan invasive intubasi atau resusitasi kardiopulmoner
Indikasi keluar Intensive Care Unit Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil, shg tidak memerlukan terapi intensif Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien. Dan pada saat itu pasien tidak menggunakan ventilator. Pasien mengalami mati batang otak (MBO). Pasien mengalami stadium akhir (ARDS stadium akhir) Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU (pulang paksa) Pasien/keluarga memerlukan terapi yang lebih gawat mau masuk ICU dan tempat penuh.
Kriteria Prioritas Pasien Keluar ICU Prioritas 1 • Tidak membutuhkan perawatan intensif • Atau jika terapi mengalami kegagalan • Prognosa jangka pendek buruk • Mis: pasien dg tiga atau lebih gagal organ
Prioritas 2 • Hasil pemantauan intensif menunjukkan bahwa perawatan intnsif tidak diperlukan
Prioritas 3 • Kebutuhan terapi intensif tidak ada lagi • Pasien dengan penyakit lanjut (PPOK, penyakit jantung, karsinoma)
Tugas Perawat Intensive Care Unit Identifikasi Masalah Observasi 24 jam : Kardio vaskuler : peredaran darah, nadi, EKG, perfusi periver, CVP Respirasi : menghitung pernafasan , setting ventilator, menginterprestasikan hasil BGA, keluhan dan pemeriksaan fisik dan foto thorax. Ginjal : jumlah urine tiap jam, jumlah urine selama 24 jam Pencernaan : pemeriksaan fisik, cairan lambung, intake oral, muntah , diare
Tugas Perawat Intensive Care Unit Tanda infeksi : peningkatan suhu tubuh/penurunan (hipotermi), pemeriksaan kultur, berapa lama antibiotic diberikan Nutrisi klien : enteral, parenteral Mencatat hasil lab yang abnormal. Posisi ETT dikontrol setiap saat dan pengawasan secara kontinyu seluruh proses perawatan Menghitung intake / output (balance cairan)
Peran Perawat Intensive Care Unit Caring role Therapeutic Role Sigap & Tanggap : MENTAL, KNOWLEDGE & SKILL, ALAT & OBAT
Sarana Prasarana Intensive Care Unit Lokasi Desain Area Pasien Area Kerja Lingkungan Ruang Isolasi Ruang Penyimpanan Peralatan dan Barang bersih
Tempat Pembuangan Alat atau bahan kotor Nurse station Ruang Dokter dan Staff Ruang Tunggu Keluarga Pasien Laboratorium sentral
Sarana Prasarana Intensive Care Unit Lokasi Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih sadar dan berdekatan atau mempunyai akses yang mudah ke unit gawat darurat,laboratorium dan radiologi.
Sarana Prasarana Intensive Care Unit Desain Standart ICU yang memadai ditentukan desain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat. Adapun bangunan ICU Sebaiknya Terisolasi dan Mempunyai standart tertentu terhadap Bahaya Api, Ventilasi, AC, Pipa air, Komunikasi, Bakteorologis, Exhausts fan, Kabel monitor, dan Lantai mudah dibersihkan, keras dan rata.
Sarana Prasarana Intensive Care Unit Area Pasien Unit terbuka 12-16 M2/pertempat tidur Unit tertutup 16 – 20 m2 pertempat tidur Jarak antara TT : 2 m Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan, setiap 2 TT Unit tertutup 1 ruangan terdiri 1 tempat tidur dan 1 tempat cuci tangan. Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi khusus dengan lampu TL 10 watt / m2. Jendela dan akses tempat tidur menjamin kenyamanan pasien dan petugas, desain dari unit memperhatikan privasi pasien.
Sarana Prasarana Intensive Care Unit Area Kerja Ruang yang cukup untuk staf dan menjaga kontak visual perawat dengan pasien. Ruang yang cukup untuk memonitor pasien peralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan alat (lemari pendingin) Ruang yang cukup untuk X-Ray mobil dan mempunyai tekanan negatif. Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain seperti komputer, koleksi data, alat untuk penyimpanan alat tulis.
Sarana Prasarana Intensive Care Unit Lingkungan Mempunyai pendingin / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan luas ruangan . Suhu 220 – 250.
Ruang Isolasi Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.
Ruang Penyimpanan Peralatan & Barang Bersih Untuk penyimpanan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan dialisi, alat-alat hisap, linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
Sarana Prasarana Intensive Care Unit Ruang Tempat Pembuangan Alat/Bahan kotor Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan pembersihan pispot dan botol urine. Desain untuk menjamin tidak ada kontaminasi.
Ruang Perawat Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan kepala ruangan