ASUHAN KEPERAWATAN SELIAK PADA ANAK DISUSUN OLEH: KELOMPOK VII
VIA ULTIMA FHONNA SUKMA HAYATI SIRWANA SARAH NIDIA PUJI ARIGA
Definisi Seliak •
Penyakit seliak adalah ketidakmampuan yang menetap dalam mentoleransi makanan gandum atau gluten rye (gandum hitam). Pemaparan terhadap gluten akan mengakibatkan kelainan morfologis dan fungsional usus halus proksimal yang dapat disembuhkan dengan pengeluaran gluten. Gluten adalah sejenis protein yang terdapat pada gandum dan tepung. Sifatnya kenyal dan elastis. Gluten mengandung komponen protein yang disebut peptida
Tanda dan Gejala Seliak
Gejala tampak pada anak sebelum mencapai usia 2 tahun yaitu setelah pemberian makanan tambahan (sekitar 4-6 bulan); Anak mengalami gagal tumbuh yang progresif sejak saat pengenalan makanan padat yang mengandung gluten pubertas terlambat malabsorbsi terlihat saat saat anak mengalami gagal tumbuh dan pubertas yang terlambat Susah buang air besar Perut kembung yang terasa sakit Sering rewel Nyeri perut Sulit makan Sering buang angin; Produksi tinja yang banyak, berlemak, pucat, dan sangat berbau busuk serta bila disiram di dalam kloset terdapat bentukan benda padat yang melayang
Etiologi Seliak Penyakit seliak merupakan penyakit permanen yang bersifat jangka panjang. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit seliak, yaitu genetik, lingkungan, dan kepekaan terhadap gluten. Makanan yang mengandung bahan tersebut adalah roti, biskuit, pasta, saos, dan sebagainya.
Penatalaksanaan Medis Diagnosis pasti harus dengan melakukan biopsi usus halus (duodenum), yang menunjukkan permukaannya yang mendatar dengan karakteristik adanya limfositosis intraepithelial, hiperplasia Kripta, atrofi dan pada pemeriksaan ulangan ditemukan perbaikan setelah makanan yang mengandung gluten dihentikan. Kriteria diagnostic yang dikembangkan oleh the European Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition hanya dibutuhkan kriteria perbaikan klinis dengan penghindaran diet gluten. Pemeriksaan darah standar yang dilakukan adalah pemeriksaan antibodi endomysial IgA yang mempunyai petanda spesifik yang tinggi pada penyakit ini dengan akurasi sekitar 100%, pemeriksaan lain adalah dengan antibodi gliadin dengan akurasi yang lebih rendah.
Patofisiologi Penyakit seliak disebabkan oleh interaksi yang kompleks antara sistem kekebalan tubuh, diet gluten, dan genetik dari individu. Respon imun terhadap gluten dapat ditemukan dalam gandum dan gandum hitam yang dapat menyebabkan kerusakan pada usus halus. Masuknya gluten ke dalam saluran pencernaan akan menyebabkan reaksi autoimun (menyerang sistem kekebalan sendiri) yang merusak lapisan pelindung dinding usus. Kerusakan ini menyebabkan lapisan usus yang berjonjot-jonjot menjadi rata sehingga kurang mampu menyerap nutrisi makanan, yang akhirnya berakibat pada malnutrisi. Jika alergi gluten disebabkan oleh reaksi antibodi IgE, penyakit seliak disebabkan oleh reaksi antibodi IgA dan IgG.
Pemeriksaan Penunjang Uji skrining; Biopsi jejunum (Hull dan Johnston, 2008). Biopsi duodenum menunjukkan permukaan yang mendatar dengan karakteristik adanya limfositosis intraephitelial, hiperplasia kripta, atrofi, dan pada pemeriksaan ulangan ditemukan perbaikan setelah makanan yang mengandung gluten dihentikan; Pemeriksaan darah standar yang dilakukan adalah pemeriksaan antibody endomysial IgA yang mempunyai petanda spesifik yang tinggi pada penyakit ini dengan akurat
ASUHAN KEPERAWATAN MALABSORBSI 1. Pengkajian a. Identitas diri yang berisikan nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, suku bangsa, agama, b. Riwayat kesehatan meliputi : Riwayat Kesehatan Dahulu, Riwayat Kesehatan Sekarang, Riwayat kesehatan keluarga c. Pemeriksaan fisik Aktivitas Sehari – hari : Pola Eliminasi, Pola Istirahat Pola Nutrisi, Personal Hygiene,
a.
b.
c.
DIAGNOSA KEPERAWATAN Defisit Volume Cairan berhubungan dengan hilangnya cairan tubuh yang berlebih karena diare. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan pada abrorpsi nutrisi. Ansietas berkaitan dengan manifestasi dan pengobatan dari gangguan absorbsi.
1.
Defisit Volume Cairan Devenisi : penurunan cairan intracvasikule r, interstisial, dan / atau intraseluler. Ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan serta tanpa perubahan pada natrium.
NOC : fluid balance hydration nutritional status : food and fluid intake.
• timbang popok/pembalut jika diperlukan • pertahankan catatan intake dan output yang adekuat •monitor status hidrasi( kelembapan membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan. •Monitor vital sign •Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian •Kolaborasikan pemberian cairan IV •Monitor status nutris •Berikan caiaran IV pada suhu ruangan •Dorong masukan oral •Berikan penggantian nasigatrik sesuai output-
Ketidakseimb angan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Deenisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Nutritioal status Nutrional status ; food and fluid intake. Nutritional status : nutrient intake Weight control.
•Kaji adanya alergi makanan. •Kalaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan pasien. •Anjurkan pasien untuk meningkatkan intek Fe • Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C. • Berikan subtansi gula. •Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi. •Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi). •Anjurkan pasien bagaimana membuat catatan harian . •Monitor jumlah nutri dan kandungan kalori. •Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
Ansietas Definisi : Perasaan tidak nyaman atau kehawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya, hal ini merupakan isarat kewaspadaan akan adanya bahaya untuk bertindak menghadapi ancaman.
•Anxiety selfcontrol •Anxiety level •Coping
• Gunakan pendekatan yang menenangkan •Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien •Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur •Pahami perspektif pasien terhadap situasi stress •Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut •Dorong keluarga untuk menemani anak •Dengarkan dengan penuh perhatian •Identifikasi tingakat kecemasan •Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
TERIMAKASIH