Pertanyaan Polip Nasi - Copy.docx

  • Uploaded by: Meirani Rizdaputri
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pertanyaan Polip Nasi - Copy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,030
  • Pages: 5
PERTANYAAN GA-ETT POLIP NASI 1. Apa yang dilakukan apabila polip nasi yang sudah diterapi dengan obatobatan tidak membaik ? Kasus yang tidak membaik meskipun sudah diterapi dengan obat – obatan maka dipertimbangkan untuk terapi bedah, yaitu dapat dilakukan ekstraksi polip (polipektomi) menggunakan senar polip, eitmoidektomi intranasal atau eitmoidektomi ekstranasal untuk polip etmoid. Yang terbaik ialah bila tersedia fasilitas endoskop maka dapat dilakukan tindakan BSEF (Bedah Sinus Endoskop Fungsional) 2. Pembagian stadium polip ? Menurut Mackay dan Lund pembagian polip nasi berdasarkan stadium adalah: Stadium 1 :Polip masih terbatas di meatus medius Stadium 2:Polip sudah keluar dari meatus medius, tampak dirongga hiodung namun belum memenuhi rongga hidung Stadium 3:Polip yang masif 3. Apa saja tanda dan gejala dari polip nasi? Hidung tersumbat, dari mulai yang ringan sampai berat, rinore mulai dari yang jernih sampai purulen, hiposmia atau anosmia, mungkin disertai bersin-bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal. Bila disertai dengan infeksi sekunder mungkin didapati post nasal drip dan rinore purulen, dan bisa juga ditemui bernafas melalui mulut pada penderita. 4. Pemeriksaan penunjang apa saja yang perlu dilakukan pada polip nasi: Naso endoskopi  untuk melihat polip stadium 1&2 yang biasanya tidak terlihat dengan pemeriksaan rinoskopi anterior Radiologi  untuk melihat adanya penebalan mukosa dan adanya batas udara cairan didalam sinus. Ct-scan 5. Ketentuan apa saja yang perlu diperhatikan untuk pemindahan pasien ke recovery room?  Aldrete score : nilai warna merah muda (2), pucat (1), sianosis (0).  Dapat bernafas dalam dan batuk (2), dangkal namun pertukaran udara adekuat (1), apnoe/obstruski (0).  TD menyimpang <20% dari normal(2), menyimpang 20-50% (1), menyimpang >50% (0).

 

Sadar, siaga dan orientasi (2), bangun namun cepat kembali tidur (1), tidak bernafas (0). Seluruh ekstremitas dapat digerakkan (2), 2 ekstremitas dapat digerakkan (1), tidak bergerak (0) Jika skor >8 maka pasien dapat dipindahkan.

6. Apa apa saja kemungkinan yang menjadi penyulit saat dilakukannya intubasi? Leher pendek, fraktur servikal, rahang bawah kecil, ada masa di faring dan laring, lidah besar, pembukaan mulut kecil. 7. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada ekstubasi ? Trauma jalan nafas, papiloma laring, edema laring, stenosis glotis dan subglotis, suara serak/parau 8. Tujuan dilakukannya GA-ETT? Untuk membebaskan jalan napas, pemberian napas buatan dengan bag and mask, mencegah aspirasi asam lambung dan pemberian oksigen dosis tinggi. 9. Apa saja trias anestesi? a. Hipnotik, hilang kesadaran : midazolam, propofol, ketamin b. Analgetik, hilang perasaan sakit: morfin, pethidin, fentanyl, tramadol. c. Relaksan, relaksasi otot-otot : atracurium, suxamethonium 10. Kapan dilakukan ekstubasi pada pasien GA ETT? Pasien benar-benar sadar, bisa mengikuti perintah, ada refleks 11. Apa yang dimaksud dengan PS ASA? PS ASA (physical status american society of anesthesiologists) digunakan untuk menilai kebugaran fisik seseorang sebelum dilakukannya pembiusan. Klasifikasi: ASA I : pasien sehat organik, fisiologis, pskiatri, biokimia ASA II : pasien dengan penyakit sistemik ringan sedang ASA III: pasien dengan penyakit sistemik berat sehingga aktifitas rutin terbatas ASA IV: pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktifitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat

ASA V: pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih 24 jam 12. Kenapa pada pasien yang dijadwalkan operasi harus puasa? Untuk mencegah muntah sehingga tidak terjadi aspirasi isi cairan lambung ke jalan napas. 13. Efek kerja propofol? Pada SSP, propofol secara utama bekerja sebagai hipnotik dan tidak memiliki efek analgetik. Pada kardiovaskular bekerja sebagai vasodilator dan menurunkan tekanan darah arterial sistemik , pada sistem respirasi bekerja dengan mendepresi pernapasan dan memiliki efek lain sebagai anti emetik. 14. Apa keuntungan anestesi umum? Mengurangi kesadaran pasien intraoperatif, memungkinkan relaksasi otot yang tepat untuk jangka yang lama, memfasilitasi kontrol penuh terhadap jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi, dapat diberikan dengan cepat, dapat diberikan pada pasien dengan posisi terlentang, dapat disesuaikan dengan mudah untuk prosedur durasi yang tak terduga. 15. Mengapa pada premedikasi midazolam dikasih sementara propofol juga dikasih, itukan sama sama punya efek sedatif? Karena pemberian midazolam pada premedikasi pada dasarnya bertujuan untuk menghilangkan kecemasan , menciptakan efek amnesia dan menimbulkan efek sedasi pada pasien. Midazolam juga memiliki efek sinergis dengan propofol untuk menghasilkan efek sedasi dan analgesi yang lebih baik. Berbeda halnya dengan propofol yang pada dasarnya digunakan untuk induksi anastesi dan sedasi pada perioperatif 16. Apa yang dimaksud dengan premedikasi dan apa tujuannya? Premedikasi adalah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anastesi. Tujuan: Meredakan kecemasan dan ketakutan, memperlancar induksi anastesi, mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus, meminimalkan jumalh obat anastesi, menciptakan amnesia dengan obat midazolam, mengurangi refleks yang membahayakan, mengurangi isi cairan lambung, mengurangi mual dan muntah pasca bedah.

17. Apa saja golongan obat premedikasi? Golongan analgetik-narkotika : peptidin 1-2mg/kgbb IM atau 23mg/kgbb iv Golongan hipnotik-sedatif : prometizine 0,1mg/kgbb IM atau 0,5mg.kgbb IV Golongan antikolinergik : sulfas atropine 0,1mg/kgbb IV Golongan obat penenang : diazepam 0,25-0,5mg/kgbb IV 18. Indikasi anestesi umum?  Pada bayi dan anak-anak 

Operasi besar



Pasien dengan gangguan mental



Pembedahan yang lama



Pembedahan yang dengan lokal anestesi tidak begitu praktis dan memuaskan



Pasien dengan obat-obatan anestesi lokal pernah mengalami alergi.

19. Apa saja kegunaan obat pelumpuh otot pada GA-ETT? Memudahkan dan mengurangi cidera tindakan laringoskopi dan intubasi trakea, membuat relaksasi otot selama pembedahan, memudahkan pernafasan terkontrol selama anastesi, menghilangkan spasme laring dan refleks jalan nafas selama anastesi 20. Mengapa obat pelumpuh depol jarang digunakan? Hal ini berkaitan dengan efek samping obat tersebut, yaitu hipertensi maligna 21. Mengapa atracurium lebih sering digunakan dibandingkan obat pelumpuh otot lainnya? Karena atracurium dimetabolisme didalam darah sehingga tidak mengganggu fungsi hati dan ginjal sehingga dapat digunakan untuk pasien dengan gangguan hati dan ginjal. 22. Pada pasien ini kenapa diberikan muscle relaxant yang golongan non depolarisasi contohnya atracurium?

Karena secara prinsipnya, penggunaan muscle relaxant pada pembedahan untuk menghasilkan relaksasi otot skeletal sehingga mempermudah proses intubasi trakea dan untuk menghasilkan kondisi pembedahan yang optimal. 23. Ape perbedaan anastesi regional dan anastesi general? General : suatu keadaan dimana hilangnya kesadaran diserta hilangnya perasaan sakit diseluruh tubuh akibat pemberian obatobatan anastesi yang bersifat reversible Regional: merupakan pemberian anastesi sebagian tubuh tanpa terjadi hilangnya kesadaran atau berkurangnya kesadaran 24. Hal apa yang harus diperhatikan ketika menggunakan anastesi GA-ETT saat berjalannya operasi? Monitoring kardiovascular : nadi, td, banyak perdarahan Monitoring respirasi Monitoring suhu badan Monitoring fungsi ginjal Monitoring blockade neuromuscular Monitoring sistem saraf

Related Documents

Polip Serviks.pptx
November 2019 10
Nasi Tulis.docx
November 2019 40
Pertanyaan Hiv.docx
April 2020 43
Pertanyaan Etik.docx
June 2020 30

More Documents from "Tiara putri kalsum"