Persepsi Pasien Terhadap Sehat-sakit: Sugma Agung P, Md, Mars

  • Uploaded by: M Rezki Saputra
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Persepsi Pasien Terhadap Sehat-sakit: Sugma Agung P, Md, Mars as PDF for free.

More details

  • Words: 672
  • Pages: 16
Persepsi Pasien Terhadap Sehat-Sakit

Sugma Agung P, MD, MARS Blok Kedokteran Keluarga FKUY, Desember 2010

Definisi Persepsi • Young (1956) persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan,nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-lain.

Definisi Persepsi • Wagito (1981) menyatakan bahwa persepsi merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir. Di dalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positif/negatif, senang atau tidak senang dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula (Polak, 1976).

Stimulus

Respon

Proses -Pendidikan -Pengalaman -Suku -Agama -Budaya -Dll

Model Keyakinan-Kesehatan menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan Maiman (1975) • Persepsi Individu tentang kerentanan dirinya terhadap suatu penyakit. Misal: seorang klien perlu mengenal adanya pernyakit koroner melalui riwayat keluarganya, apalagi kemudian ada keluarganya yang meninggal maka klien mungkin merasakan resiko mengalami penyakit jantung.

 Persepsi Individu terhadap keseriusan penyakit tertentu.

Dipengaruhi oleh variabel demografi dan sosiopsikologis, perasaan terancam oleh penyakit, anjuran untuk bertindak (misal: kampanye media massa, anjuran keluarga atau dokter dll).

• Persepsi Individu tentang manfaat yang diperoleh dari tindakan yang diambil. Seseorang mungkin mengambil tindakan preventif, dengan mengubah gaya hidup, meningkatkan kepatuhan terhadap terapi medis, atau mencari pengobatan medis. Model ini membantu perawat memahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi persepsi, keyakinan, dan perilaku klien, serta membantu perawat membuat rencana perawatan yang paling efektif untuk membantu klien, memelihara dan mengembalikan kesehatan serta mencegah terjadiny penyakit.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEYAKINAN DAN TINDAKAN KESEHATAN • Faktor Internal – Usia. • Anak-anak biasanya tidak mengerti soal penyakit.

– Jenis kelamin. • Seorang wanita akan lebih mudah merasa sakit.

– Kondisi fisik. • Orang dengan penyakit jantung kronik akan merasa status kesehatannya berbeda dengan orang lain pada umumnya.

– Emosi. • Orang yang mudah stres maka akan lebih cepat merasa sakit.

– Spiritual. • Bagian dari ibadah misalnya sirkumsisi.

– Tingkat pendidikan dan pengetahuan. • Orang dengan pengetahuan kesehatan yang baik akan lebih mudah mengenal gejala penyakit.

• Faktor Eksternal – Keluarga. • Bagaimana sebuah keluarga menanamkan arti kesehatan pada anak-anaknya. Kelak ketika dewasa mereka akan berbuat hal yang sama.

– Sosial ekonomi. • Orang dari kelas ekonomi yang rendah cenderung tidak aware terhadap gejala penyakit.

– Budaya. • Kebiasaan berobat ke dukun. • Kebiasaan merokok pada suku Indian.

Perilaku Sakit • Cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit • Faktor Internal: – Persepsi individu terhadap penyakit. • Tukang kayu sakit punggungsegera mencari pengobatan.

– Asal atau jenis penyakit. • Akut berat segera mencari pertolongan. • Kronik tidak terlalu patuh pada pengobatan.

• Faktor Eksternal: – Gejala yang terlihat. – Kelompok sosial. – Budaya. – Ekonomi. – Kemudahan akses. – Dukungan sosial.

Dampak Sakit • Terhadap Perilaku dan Emosi Klien – Penyakit berat akan menimbulkan reaksi marah, penarikan diri, dan syok.

• Terhadap Citra Tubuh – Merasa kurang percaya diri misalnya pada kasus kelumpuhan pada seorang dewasa muda.

• Terhadap Konsep Diri – citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannyatidak lagi dilibatkan dalam pengambilan keputusan di keluarga.

• Terhadap Peran Keluarga – Seorang ayah yang tadinya adalah pencari nafkah ketika sakit tidak dapat lagi melaksanakan tugasnya.

• Terhadap Dinamika Keluarga – Jika orang tua sakit maka proses pengambilan keputusan di keluarga akan tertunda sampai mereka sembuh atau bahkan terjadi alih peran bila orang tua tidak juga sembuh.

Peran Dokter Keluarga • Persepsi sakit menjadi salah satu aspek penting yang harus dinilai pada saat anamnesis. • Dapat diketahui melalui komunikasi yang baik. • Masuk dalam diagnosis multiaksial. • Harus dicari dan direncanakan bagaimana mengatasinya. • Intervensi yang tepat akan sangat menunjang pengobatan dan proses penyembuhan dari penyakit utama pasien.

Related Documents


More Documents from "ridho setiadi"