Evidence Based Medicine Diagnosis M Rezki Saputra 1102013184
SKENARIO Seorang laki laki berusia 30 tahun datang ke poli paru di rumah sakit dengan keluhan batuk berdarah sejak 3 minggu yang lalu. Pasien merupakan seorang perokok dan mempunyai riwayat TB paru satu tahun yang lalu tetapi tidak patuh berobat setelah 2 bulan minum obat anti tuberkulosis. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan dahak dan tes resistensi obat yang memakan waktu 3 minggu. Pasien mengeluh karena waktu yang dibutuhkan terlalu lama karena gejala yang dirasakan sangat mengganggu sehingga pasien tidak dapat beraktivitas. Pasien bertanya apakah ada pemeriksaan yang lebih cepat dan akurat untuk memastikan bahwa pasien terkena TB resisten.
FOREGROUND QUESTION Apakah ada pemeriksaan yang lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopis apusan dahak untuk mendiagnosis TB dan resistensi obat?
PICO • Population : Seorang laki laki berusia 30 tahun dengan riwayat TB • Intervention : Xpert MTB/RIF • Comparison : Smear Microscopy • Outcome :Xpert MTB/RIF dapat mengonfirmasi adanya TB Paru dan dapat mendeteksi secara akurat adanya resistensi terhadap rifampisin.
KEYWORD tuberculosis AND diagnosis AND smear microscopy AND versus
Type of Question Diagnosis
Type of Study Clinical trial, Randomized trial Source http://www.thelancet.com/journals/laninf/issue/current Limitation Free full text, 5 years Results 6
Feasibility, accuracy, and clinical effect of point-of-care Xpert MTB/RIF testing for tuberculosis in primary-care settings in Africa: a multicentre, randomised, controlled trial Grant Theron, Lynn Zijenah, Duncan Chanda, Petra Clowes, Andrea Rachow, Maia Lesosky, Wilbert Bara, Stanley Mungofa, Madhukar Pai, Michael Hoelscher, David Dowdy, Alex Pym, Peter Mwaba, Peter Mason, Jonny Peter, Keertan Dheda
CRITICAL APPRAISAL
VALIDITY 1. Menentukan ada atau tidaknya perbandingan yang dilakukan secara independent dan blind terhadap suatu standar rujukan (gold standard)
2. Menentukan kesesuaian antara sample pasien penelitian dengan spectrum penderita pada setting praktek klinik saat uji diagnostic tersebut akan diaplikasikan
3. Menentukan ada atau tidaknya rujukan standar dilakukan tanpa melihat hasil uji diagnostic
IMPORTANCE 4. Menentukan sensitivity, specificity, LR
Likelihood Ratio LR + LR -
16, 98 0,99
APPLICABILITY 5. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (available, affordable, accurate, precise)
6. Menentukan perhitungan pre-test probability pasien
Prevalence ( Pre-test Probability): 0,25 Predictive Positive Value: 0,85 Predictive Negative Value: 0,94
7. Menentukan ada atau tidaknya perubahan tata laksana dari hasil penelitian
THANK YOU