Perkebunan Makalah Buk Hasnah.docx

  • Uploaded by: RikiPranintaBangun
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perkebunan Makalah Buk Hasnah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,884
  • Pages: 10
MAKALAH TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN PENGOLAHAN TEH

RIKI PRANINTA BANGUN J1B116076

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2019

I. PENDAHULUAN 2.1

Latar Belakang Tanaman teh (Camellia sinensis) merupakan tanaman perdu yang digunakan

sebagai bahan baku minuman penyegar. Tanaman teh dibudidayakan secara luas di berbagai negara dan telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi perekonomian negara-negara tersebut. Negara-negara yang tercatat sebagai produsen teh terbesar di dunia diantaranya China, India, Sri Lanka, Jepang, Kenya, bangladesh dan Indonesia. Selain itu, teh adalah jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi manusia dewasa setelah air putih dan diperkirakan manusia mengkonsumsi teh tak kurang dari 120 ml setiap harinya (Damayanti, 2008). Peranan

komoditas

teh

dalam

perekonomian

di

Indonesia cukup

strategis. Industri teh Indonesia pada tahun 1999 diperkirakan menyerap sekitar 300.000 pekerja dan menghidupi sekitar 1,2 juta jiwa. Selain itu, secara nasional industri teh menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp 1,2 triliun (0,3% dari total PDB nonmigas) dan menyumbang devisa bersih sekitar 110 juta dollar AS per tahun. Berdasarkan aspek lingkungan, usaha budidaya dan pengolahan teh termasuk jenis usaha yang mendukung konservasi tanah dan air (ATI, 2000). Indonesia merupakan negara produsen teh curah pada urutan ke lima di dunia setelah India, Cina, Sri Lanka, dan Kenya. Pada tahun 2002 total produksi teh Indonesia mencapai 172.790 ton atau 5,7 persen dari total produksi teh dunia yang mencapai 3.062.632 ton (International Tea Committee /ITC, 2003). Sebagian besar produksi teh Indonesia (65%) ditujukan untuk pasar ekspor. Volume ekspor teh Indonesia sebagian besar (94%) masih dalam bentuk teh curah. Selain sebagai produsen, Indonesia juga merupakan negara eksportir teh curah pada urutan kelima di dunia dari segi volume setelah Sri Lanka, Kenya, Cina, dan India. Perkembangan ekspor teh Indonesia terus menurun selama sembilan tahun terakhir, yaitu dari jumlah 123.900 ton pada tahun 1993 menjadi hanya 100.200 ton pada tahun 2002, atau rata-rata menurun sebesar 2,1 persen per tahun. Keadaan tersebut menyebabkan pangsa volume ekspor teh curah Indonesia di pasar dunia menurun dari 10,8 persen pada tahun 1993 menjadi hanya tujuh persen pada tahun 2002 (ITC, 2003).

Beberapa pasar utama teh yang telah dikuasai Indonesia, telah diambil alih oleh negara produsen teh lainnya. Pasar-pasar yang kurang dapat dipertahankan Indonesia atau telah diambil alih tersebut adalah Pakistan, Inggris, Belanda, Jerman, Irlandia, Rusia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Siria, Taiwan, Mesir, Moroko, dan Australia (Suprihatini, 2000). Proses pengolahan teh yang baik tentunya didapatkan melalui serangkaian penelitian dan menggunakan cara-cara tradisional yang telah ada sebelumnya. Mempelajari proses pengolahan teh akan dapat membuat pengolahan teh menjadi lebih baik dan dengan tujuan untuk meningkatkan daya jual dan kemampuan bersaing dari produk teh yang nantinya akan dijual ke pasaran. 2.2

Tujuan Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mempelajari Teknik

pengolahan untuk setiap tahapan/proses pada tanaman tebu, pemanfaatan tanaman teh dalam kehidupan sehari-hari, permasalahan yang terjadi dalam pengolahan hasil dari tanaman teh. 2.3

Manfaat Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah memahami bagaimana Teknik

pengolahan untuk tanaman teh dan memahami pemanfaatan tanaman teh.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Teknik Pengolahan Tanaman Tebu

Teknik pengolahan tanaman tebu adalah segala kegiatan yang dimulai dari pemetikan hingga produk teh siap dipasarkan. Diagram pengolahan teh dapat dilihat pada Diagram 1. Pemetikan Pucuk

Penggeringan

Pengangkutan Pucuk ke Pabrik

Sortasi

Penerimaan Pucuk

Pengemasan

Penyimpanan

Pelayuan

Pengiriman

Penggilingan dan Oksidasi Enzimatis

B

A Diagram 1. Teknik pengolahan teh 1. Pemetikan Pucuk

Kegiatan untuk menyediakan daun teh segar adalah pemetikan daun teh. Kegiatan ini berupa pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat pengolahan. Pemetikan menjadi sangat penting karena dapat menentukan mutu teh yang diolah, dalam pemetikan berlaku syarat pengolahannya yaitu : Petikan medium dengan rumus petik sebagai berikut yang pertama Po +3 daun muda yang kedua Po+3 daun tua yang ketiga kurung muda yang keempat lembar muda. Setelah pemetikan selesai teh akan dikumpulkan untuk ditimbang dan di angkut kemudian di bawa kepabrik . 2. Pengangkutan pucuk ke pabrik

Dalam pengangkutan pucuk kepabrik agar kondisi tetap segar maka ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu : Pertama persiapan alat yang meliputi tempat pengangkutan, sekat dan penutup bak. Bagian kedua adalah penataan pucuk didalam kendaraan dan pengamanan dalam perjalanan dari lahan menuju ke pabrik. 3. Penerimaan Pucuk Tahapan penerimaan pucuk berlaku beberapa proses diantaranya adalah pembongkaran pucuk dari truk pengangkut, penimbangan, pengisian watering truk dan pucuk akan di analisa agar hasil produksi basah mempertahankan konsistensi mutu sekaligus pelaksana hazard analysis control point dan Good manufacturing praktis atau GMF. 4. Pelayuan Pada proses ini kadar air didalam pucuk yang segar akan diturunkan dan dilemaskan secara merata agar dapat digiling dengan baik. Dengan beberapa tahapan ysitu menggurangi kadar air 30%-31%, pembalikan pucuk dilakukan 6 jam setelah penghamparan di watering truck, monitoring tingkat pelayuan yaitu pengamatan suhu dan kelembaban udara yang dilakukan setiap dua jam sekali, suhu udara dalam watering truck minimal 27°C, lama pelayuan 12-18 jam, suhu diukur menggunakan thermometer kering dan basah. 5. Penggilingan dan oksidasi enzimatis Penggilingan daun teh akan membentuk partikel teh dengan kualitas yang baik dengan melakukan beberapa tahap yaitu, menjaga kelembaban udara didalam rungan giling mencapai 90-95% dengan suhu ruangan 21-22°C, melaksanakan proses penggilingan pada rotor fan 15inci dan menggendalikan

suhu pada suhu

maksimal 29°C, penggilingan pada crising ceriling triplek dengan menggendalikan suhu bubuk maksimal 35°C dengan menggunakan touchperinch 8, touchperinch 10, touchperinch 10. 6. Pengeringan Pengeringan adalah proses dimana rekasi oksidasi enzimatis dihentikan dan menurunkan kadar air dengan menggunakan VFVD Yaitu vidro fluit vet drayer dengan prosedur sebagai berikut : suhu inlet 110-130°C dan suhu outlet 80-95°C serta lama pengeringan 18-20 menit dan kadar air didalam bubuk teh berkisar antara 3-4% .

7. Sortasi Sortasi adalah pengelompokan jenis mutu berdasarkan ukuran partikel, berat jenis dan pemisahan vabiers sesuai permintaan pasar dengan menggunakan vibro jumbo ekstraktor , holtdng tank, midelton,trinit 1, trinit 2, trinit 3 dan tibin. Setelah proses sortasi selesai akan di ambil contoh atau sample untuk diuji indrawi dan pengujian kadar air yaitu 3,5 -4% pada setiap jenis mutu. Adapun jenis mutu adalah sebagai berikut : Mutu 1 yang terdiri dari broken pekol 1,peko voning 1, peko das dan das 1. Mutu 2 yang terdiri dari funning dan das 2 Mutu lokal yang terdiri dari tiwols dan fruid. 8. Pengemasan Setelah dipisahkan dan dibedakan mutunya untuk mempertahankan kadar air serta mempermudah penyimpanan dan pengangkutan maka pengemasan akan dilakukan bila kuantum telah memenuhi 1 cop yaitu bekisar antara 1000 -1300kg. setiap jenis mutu kan melalui proses pengemasan sebagai berikut tibin, winower, prepacker, tibalker, tipacker, timbangan . Kemudian dikirim kegudang penyimpanan. 9. Penyimpanan Produk the yang telah dikemas dalam papersak berbentuk palet yang terdiri dari 20 papersak perpaletnya akan disimpan terlebih dahulu dirungan yang bersih aman agar tidak terkontaminasi sebelum dikirim kekantor direksi bagian pemasaran yang berada di kota Surabaya jawa timur. 10. Pengiriman Pengiriman dilakukan berdasarkan sistem FAFO atau first in First out dan DO delivery order. Standar dalam pengiriman adalah menggunakan alat angkut yang bersih aman dan kering serta bebas dari bau-bauan dan memiliki penutup atas menggunakan terpal berlapis dua sehingga kondisi produk teh berada di gudang dalam kondisi prima. 2.2 Perbedaan Teh Hitam, Teh Hijau ,Teh Olong, Teh Kombucha. Terdapat beberapa macam perbedaan diantara 4 jenis teh diatas, yaitu: 1. Teh Hitam (Black Tea)

Teh hitam Teh hitam didapat dari hasil penggilingan yang menyebabkan daun terluka dan mengeluarkan getah. Artinya, daun teh mengalami perubahan kimiawi sempurna sehingga hampir semua kandungan katekin terfermentasi menjadi tea flavin dan tearubugin. Warna hijau bakal berubah menjadi kecoklatan dan selama proses pengeringan menjadi hitam. Teh hitam paling dikenal luas dan banyak dikonsumsi (Sujayanto, 2008). 2. Teh Hijau (Green Tea) Teh hijau diperoleh tanpa proses fermentasi (oksidasi enzimatis), yaitu dibuat dengan cara menginaktifkan enzim fenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar, dengan cara pemanasan sehingga oksidasi terhadap katekin (zat antioksidan) dapat dicegah. Pemanasan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan udara kering (pemanggangan/sangrai) dan pemanasan basah dengan uap panas (steam). 3. Teh oolong (Oolong Tea) Proses pembuatan dan pengolahan teh olong berada diantara teh hijau dan teh hitam, dimana teh oolong dihasilkan melalui proses pemanasan yang dilakukan segera setelah proses penggulungan daun, dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi, oleh karena itu tehoolong disebut sebagai teh semi fermentasi. 4. Teh Kombucha Teh kombucha merupakan minuman fungsional hasil fermentasi larutan teh manis dengan menggunakan startermikrobia kombucha (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis organisme tingkat rendah) yang dikenal dengan singkatan scoby (simbiotic colony of bacteries and yeast), Yang kemudian difermentasi selama 712 hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Saat proses fermentasi, bakteri akan mengubah glukosa menjadi berbagai jenis asam, vitamin, dan alkohol yang berkhasiat bagi tubuh. Pembentukan etanol dilakukan oleh organisme dan selulosa oleh Acetobacter xylinum, Glukosa berfungsi sebagai substrat untuk pertumbuhan sel dan pembentukan produk (asam asetat). 2.2 Pemanfaatan Tanaman Teh terdapat banyak manfaat yang didapat setelah mengkonsumsi teh, antara lain: a.membantu menurunkan berat badan antioksidan dalam teh hijau berupa katekin mampu mengurangi penyerapan lemak, terutama lemak pada perut (abdominal).katekin juga akan membantu

merangsang metabolism tubuh untuk mengurangi penimbunan lemak. Dengan meminum empat cangkir teh disetiap hari,maka akan membakar 70-80 kalori. b.mencegah kanker penelitian menunjukkan bahwa teh hijau melindungi manusia dari berbagai macam penyakit kanker, termasuk kanker paru-paru, prostat dan payudara. antioksidan dalam teh hijau yang bernama epigallocatechingallate(egcg) akan memperlambat pertumbuhan sel kanker paru - paru manusia secara signifikan. orang yang minum minimal satu cangkir teh hijau setiap hari, berisiko lima kali lebih rendah terserang kanker paru-paru.(thomas, 2007). c.meningkatkan metabolisme uji klinis oleh universitas jenewa dan universitas birmingham menunjukkan bahwa teh hijau meningkatkan tingkat metabolisme, kecepatan oksidasi lemak, sensitivitas insulin dan toleransi glukosa.polifenol katekin pada teh hijau bersifat termogenesis atau menghangatkan tubuh. 2.3 Permasalahan Yang Terjadi dan Solusi Permasalahan yang terjadi dalam pengolahan hasil dan tanaman teh dan uraikan solusi berdasarkan analisis saudara. 1. Daun Teh yang di petik di lahan bervariasi dan tidak sesuai SOP Solusi : lakukan pembinaan terhadap buruh pabrik mengenai standar pemetikan daun teh yang baik dan benar. 2. rendahnya harga jual the Solusi : lakukan pengolahan pasca panen daun the yang bermutu dan bervariasi agar peminat olahan daun the menjadi lebih banyak. 3. hilangnya pangsa pasar Solusi : untuk memasuki pangsa pasar internasional tentu produk yang ditawarkan harus memiliki keunggulan dan mampu bersaing. Cara yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem pengolahan pra panen, pasca panen serta Teknik pemasaran yang baik.

III. KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari maklaah ini adalah pengolahan daun teh memiliki banyak proses yang dimana setiap proses tersebut harus dilakukan agar pengolahan daun the dapat berjalan dengan baik, diantara berbagai jenis teh dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang terjadi adalah Teknik pembutan dan penggunaan bahan tambahan seperti jamur, pemanfaatan daun teh banyak digunakan untuk kesehatan seperti mencegah kanker, meningkatkan metaboplisme tubuh. 3.2 Saran Saran yang dapat diberikan pada pembuatan makalah ini adalah gunkan sumber yang terpercaya agar data yang dituliskan menjadi valid, gunakan Bahasa yang mudah dimengerti agar pembaca mudah untuk memahami.

DAFTAR PUSTAKA Damayanti, E., et al. 2008. Studi Kandungan dan Turunannya sebagai Antioksidan alami Serta Karakteristik Organoleptik Produk Teh Murbei dan Teh CamelliaMurbei. Media Gizi & Keluarga, Juli 32 (1): 95-103. International Tea Committee (ITC). 2003. Annual Bulletin of Statistics 2003. International Tea Committee, London. Sujayanto, G. 2008. Khasiat Teh Untuk Kesehatan dan Kecantikan. Flona Serial Oktober(I): hal. 34-38. Suprihatini, R. 2000. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Harga Teh Indonesia di Jakarta Tea Auction. Tinjauan Komoditas Perkebunan. Kelapa Sawit, Karet, Gula, Kopi, Kakao, dan Teh Vo.1. No.1. September - November 2000. Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) dan Direktorat Jenderal Perkebunan. Thomas, A.N.S. 2007. Tanaman Obat Tradisional. Jilid 1. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Related Documents


More Documents from "Muthia"