Peran Gizi Dalam Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
Dr. Drs. Arum Atmawikarta, SKM,MPH Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian Negara PPN/Bappenas Seminar Sehari “ Setengah Abad Perbaikan Gizi Anak Di NTB”, Mataram 24 Januari 2009
Arum/Bappenas/2009
1
OUTLINE Ø Ø Ø Ø
STATUS GIZI MASYARAKAT GIZI DAN MDGs GIZI DAN IPM KESIMPULAN
Arum/Bappenas/2009
2
I. STATUS GIZI MASYARAKAT
Arum/Bappenas/2009
Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009 Sasaran 2009 UHH: 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun; AKB: 35 menjadi 26 per 1.000 kh
Capaian
Ket.
70,5 (proyeksi 2008)
Kemungkinan tercapai
34 (SDKI 2007)
Kemungkinan tdk tercapai
228 (SDKI 2007)
Kemungkinan tercapai
AKI: 307 menjadi 226 per 100.000 kh Kekurangan gizi balita: 25,8 % menjadi 20,0%
Arum/Bappenas/2009
18,4% tercapai (Riskesdas 2007)
Angka Kekurangan Gizi Pada Balita di Indonesia Tahun 1989 - 2007 Kekurangan Gizi pada Balita 40.0
37.5 35.5 31.6
31.2
29.5
30.0
28.3
26.4
26.1
Persen
24.6 20.0
20.0
11.6
10.0 6.3
19.0
27.3
19.8
18.3
27.5
19.3
28.2
28.0
19.6
19.2
Targe t RPJM 2009
19.2
18.4
20
17.1
18.5
13.0 10.5 8.1
7.2
7.5
8.0
8.3
8.6
8.8
6.3
Targe t M DG 2015 5.4
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Kekurangan Gizi
Sumber : Susenas(1989-2005), Riskesdas 2007 Arum/Bappenas/2009
20 15
20 12
20 09
20 07
20 05
20 04
20 03
20 02
20 01
20 00
19 99
19 98
19 95
19 92
19 89
0.0
Target
0.0
Arum/Bappenas/2009 17.5 18.3 12.4
BENGKULU LAMPUNG KEP.BABEL
Gizi Buruk Gizi Kurang
Sumber : Riskesdas 2007 Kekurangan Gizi
27.6
23.2 18.4 IRJABAR INDONESIA
21.2
22.8
25.4 27.8
25.4
17.6 22.7
19.3 15.8
PAPUA
MALUT
MALUKU
SULBAR
GORONTALO
SULTRA
SULSEL
SULTENG
SULUT
KALTIM
26.6
24.2 KALTENG KALSEL
22.5 KALBAR
33.6
50.0
NTT
NTB
24.8
16.6 11.4
BANTEN BALI
17.4
10.9
15.0 16.0
JATIM
DIY
JATENG
JABAR
DKI JAKARTA
12.9
18.2 16.7
SUMSEL
KEPRI
18.9
JAMBI
SUMBAR
21.4
10.0
RIAU
20.0 22.7 20.2
30.0
SUMUT
26.5
40.0
NAD
Angka Kekurangan Gizi Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 Kekurangan Gizi
80.0
70.0
60.0
Peta Penyebaran Angka Kekurangan Gizi Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007
Sumber: Riskesdas 2007 Arum/Bappenas/2009
0.0
Arum/Bappenas/2009
Sumber: Riskesdas 2007 6.8 6.7 6.6 6.5 6.3 6.2 5.9 5.7 5.4
IRJABAR
SUMSEL
SUMBAR
DIY
DKI JAKARTA
KEPRI
BALI
JABAR
JATENG
2.4
3.2 3.0 2.9
4.3 4.0 3.7 SULUT
BANTEN
4.6 4.4 KEP.BABEL
JATIM
BENGKULU
SULSEL
INDONESIA
LAMPUNG
KALTIM
JAMBI
PAPUA
MALUT
SULTRA
RIAU
5.1 4.8 4.8
8.1 7.5 6.8
NTB KALTENG
8.5 8.4 8.4
9.4 9.3 8.9
8.2 8.1
2.0
GORONTALO
KALSEL
SUMUT
KALBAR
SULTENG
MALUKU
NTT
SULBAR
4.0 10.7 10.0
6.0
NAD
Angka Gizi Buruk Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 Gizi Buruk
12.0
10.0
8.0
Peta Penyebaran Angka Gizi Buruk Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007
Sumber: Riskesdas 2007 Arum/Bappenas/2009
10.0
0.0
Arum/Bappenas/2009 16.1 16.1 15.9 15.8 15.4 14.6 14.3 14.3 14.0 13.9 13.7 13.1 13.0
KALTENG SULTRA SULBAR PAPUA SUMBAR KALBAR RIAU KEP.BABEL KALTIM
Sumber: Riskesdas 2007 12.6 12.5 12.2 12.0 11.9
JATIM SULSEL BANTEN JATENG
11.5 11.3 10.0
SULUT JABAR
8.5 8.2 DIY BALI
9.4 KEPRI
DKI JAKARTA
SUMSEL
11.8 11.7 LAMPUNG
BENGKULU
12.6 JAMBI
INDONESIA
SUMUT
NAD
MALUT
16.4
IRJABAR
NTB
GORONTALO
17.2 16.7
18.2
KALSEL
MALUKU
18.7 18.5
5.0
SULTENG
24.2
15.0
NTT
Angka Gizi Kurang Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 Gizi Kurang
30.0
25.0
20.0
Peta Penyebaran Angka Gizi Kurang Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007
Sumber: Riskesdas 2007 Arum/Bappenas/2009
Tren Balita Berstatus Gizi Kurang dan Buruk di Indonesia Tahun 2002 - 2007
Daerah
Gizi Kurang
Gizi Buruk
2002
2003
2005
2007
Kota
16.8
18.2
17.2
11.7
Desa
19.6
20.6
20.4
14.0
Total
18.4
19.6
19.2
12.9
Kota
6.6
7.2
7.3
4.2
Desa
8.1
9.5
9.6
6.4
Total
7.5
8.6
8.8
5.3
Sumber: Susenas, Riskesdas 2007 Arum/Bappenas/2009
Arum/Bappenas/2009 50 47 46 45 45 45 44 43 43 42 41 40 40 40 45 39 39 39 39 38 37 37 36 36 36 36 35 35 35 40 33 31 31 35 29 28 27 26 30 25 20 15 10 5 0
Sumber: Riskesdas 2007 Kepulauan Riau
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Sulawesi Selatan
Bali
Sulawesi Utara
Riau
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Jawa Barat
Bangka Belitung
Bengkulu
Jawa Tengah
Jambi
Sumatera Barat
Indonesia
Papua
Lampung
Banten
Kalimantan Barat
Papua Barat
Gorontalo
Maluku Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Sumatera Utara
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Barat
NAD
Sumatera Selatan
Maluku
Nusa Tenggara Timur
Angka Prevalensi Stunting (TB/U Kronis) Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 Prevalensi Stunting (TB/U Kronis)
5.0
0.0
22.1 20.0 19.2 18.3 17.4 17.2 17.0 17.0 16.9 16.8 16.7 16.4 16.3 15.9 15.8 15.5 15.5 15.3 14.9 14.6 14.2 14.1 13.7 13.7 13.7 13.6 13.5 12.4 11.8 10.8 10.2 10.0 9.0 9.0
10.0
Riau Nusa Tenggara Jambi NAD Kalimantan Barat Maluku Sumatera Utara DKI Jakarta Kalimantan Tengah Sulawesi Barat Gorontalo Papua Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sumatera Selatan Nusa Tenggara Sulawesi Tengah Sumatera Barat Maluku Utara Sulawesi Tenggara Bengkulu Banten Lampung Jawa Timur Sulawesi Selatan Indonesia Kepulauan Riau Papua Jawa Tengah Bangka Belitung Sulawesi Utara Bali Jawa Barat DI Yogyakarta
Angka Prevalensi Wasting (BB/TB Akut) Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 Prevalensi Wasting
25.0
20.0
15.0
Sumber: Riskesdas 2007
Arum/Bappenas/2009
6.7 6.5 6.1 6.0 5.4 5.4 5.3 5.3 5.3 5.0 4.9 4.7 4.5 4.5 4.3 4.2 4.2 4.0 3.7 3.6 3.6 3.6 3.6 3.5 3.4 3.3 3.0 3.0 3.0 2.8 2.7 2.4 2.0
9.3
10.0 9.0 8.0 7.0 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 SULSEL SUMSEL DKI KEPRI BENGKULU KEP.BABEL KALTIM RIAU JAMBI IRJABAR KALBAR MALUKU BALI SUMUT JATIM INDONESIA NAD LAMPUNG DIY NTB JATENG KALTENG SULUT SULTRA JABAR BANTEN GORONTALO KALSEL SULTENG MALUT SUMBAR PAPUA SULBAR NTT
Angka Prevalensi Gizi Lebih Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 Gizi Lebih
Sumber: Riskesdas 2007
Arum/Bappenas/2009
60.0
40.0
20.0
0.0 33.2 26.9 26.3 24.4 23.5 23.0 22.8 22.4 22.2 22.1 20.9 20.7 20.4 19.4 19.1 18.7 18.7 17.0 16.7 16.6 16.6 16.6 16.3 16.3 15.2 15.2 15.1 15.0 14.7 14.3 13.8 13.0 11.4 10.2
80.0
SULUT DKI GORONTALO MALUT KALTIM PAPUA KEPRI IRJABAR KEP.BABEL JABAR SUMUT SULTENG JATIM BALI INDONESIA RIAU DIY JATENG KALSEL NAD BANTEN MALUKU SUMBAR SULSEL BENGKULU KALTENG SULTRA LAMPUNG JAMBI SULBAR NTB KALBAR SUMSEL NTT
Angka Prevalensi Gizi Lebih Diatas 15 Tahun Per Provinsi Tahun 2007 Prevalensi Gizi Lebih Diatas 15 Tahun
120.0
100.0
Laki-laki
Arum/Bappenas/2009 Perempuan Total
Sumber: Riskesdas 2007
Tren Wanita Usia Subur (WUS) Berstatus Gizi Kurang Di Indonesia Tahun 2002 - 2007
Daerah
2002
2003
2005
2007
Kota
16.4
15.7
14.4
13.0
Desa
18.6
17.7
17.6
14.1
Total
17.6
16.7
16.2
13.5
Sumber: Susenas, Riskesdas 2007
Arum/Bappenas/2009
25.0
5.0
0.0
Arum/Bappenas/2009
Sumber: Riskesdas 2007
16.2 15.7 15.7 14.9 14.5 13.5 12.8 12.4 11.8 11.5 11.5 11.5 11.1 10.6 10.3 10.3 10.2 9.8 8.9 8.6 8.5 8.3 8.0 7.9 7.6 7.5 7.2
Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Maluku DI Yogyakarta Sulawesi Selatan Bangka Belitung Nusa Tenggara Barat Kalimantan Selatan Jawa Barat NAD Kalimantan Timur Indonesia Sulawesi Tenggara DKI Jakarta Lampung Maluku Utara Jawa Timur Jawa Tengah Bengkulu Gorontalo Sumatera Utara Sumatera Barat Kepulauan Riau Sulawesi Utara Riau Jambi Sulawesi Barat
5.8
16.6
Kalimantan Barat
Bali
17.5
Banten
19.5
10.0
Sumatera Selatan
15.0 20.3
20.0
Nusa Tenggara Timur
23.8
27.0
30.0
Papua Barat
Papua
Angka Prevalensi BBLR Per Provinsi Tahun 2007 Prevalensi BBLR
Angka Prevalensi Gondok di Indonesia Tahun 1980 - 2003 Prevalensi Gondok (%) 35 30
30
25
24.95
20
19.9
15
13.59
10
9.8
11.1
5 0 1980
1986
1990
1995
1998
2003
Sumber : Pemetaaan GAKY Nasional 980/82, 1986/98 dan diestimasikan ke tahun 1986, 1990 dan 1995; serta Survey Gaky 2003 Arum/Bappenas/2009
WUS berstatus Gizi Kurang
2002
2003
2005
2007
Kota
16.4
15.7
14.4
13.0
Desa
18.6
17.7
17.6
14.1
Total
17.6
16.7
16.2
13.5
Arum/Bappenas/2009
6
0 NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep Babel DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua
Jumlah (juta) 8 Jumlah (juta)
7
17,1
4
3
2
Arum/Bappenas/2009 17,1
5
11 13,1 12,1 18,8 17,5 16,9 20 19,3
13,913,813,6 16,5 14,9 11,8
10,2
7,2 7,7
Persen
18,2 19,1
16,9
15,2
11,4 10,5
15,3
12,8 11,8
6,6
1 15
10
4,8
5
0
Penduduk (%)
• proporsi penduduk rawan pangan di semua provinsi masih diatas 10 persen, kecuali di provinsi Sumbar, Bali dan NTB. Penduduk Rawan Pangan 25
20
0
Riskesdas 2007 D.I. Yogyakarta Bali Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Sulawesi Utara Jawa Tengah Banten Bengkulu Jawa Timur Lampung Sulawesi Selatan Sumatera Selatan Bangka Belitung Indonesia Jambi Kalimantan Timur Sumatera Barat Papua Riau Kalimantan Barat Sumatera Utara Sulawesi Tenggara Maluku Utara Papua Barat Kalimantan Tengah NTB Gorontalo Sulawesi Barat NAD Kalimantan Selatan Sulawesi Tengah Maluku NTT
Persen
Disparitas antar wilayah
40
30 Gizi Buruk
Arum/Bappenas/2009
Gizi Kurang
20
10
DISPARITAS TINGKAT EKONOMI
- Status kesehatan & gizi penduduk miskin lebih buruk - 2005-2007: gizi kurang dan gizi buruk menurun drastis (10% Tetapi Gap kaya miskin: tidak berkurang secara berarti
2005
2007
Kuantil
Gizi Kurang
Q1 (termiskin)
22.9
9.3
15.4
6.7
Q2
20.0
8.4
13.8
5.7
Q3
19.4
7.2
12.9
5.2
Q4
17.2
7.2
11.8
4.7
Q5 (Terkaya)
15.9
6.4
9.6
4.1
GAPSusenas Q1-Q5 Sumber: 2005, Riskesdas 7.0 2007
2.9
5.8
2.6
Arum/Bappenas/2009
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Buruk
Disparitas Kota- Desa 14
Persen
11,7
6,4 4,9
4,2
Gizi buruk
Riskesdas 2007
Arum/Bappenas/2009
Gizi Kurang Perkotaan
Perdesaan
3,9
Gizi Lebih
Review Data Prevalensi
Gizi kurang cukup tinggi Prevalensi stunting cukup tinggi Proporsi BBLR cukup tinggi Prevalensi Gizi-lebih cenderung meningkat Disparitas antarwilayah dan antartingkat pendapatan Terjadi beban ganda Arum/Bappenas/2009
II. GIZI DAN MDGs
Arum/Bappenas/2009
MDGs:
Sebuah paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan terukur untuk menanggulangi kemiskinan, kelaparan, penyakit, buta aksara, penurunan kualitas lingkungan dan diskriminasi perempuan Diformulasikan di UN Millenium Summit (New York, Sept, 2000)
Arum/Bappenas/2009
27
MDGs 8 Tujuan
Poverty & Hunger Maternal Health
EDUCATION
Comm. Diseases
GENDER
ENVIRONMENT
CHLD HEALTH
PARTNERSHIP
Arum/Bappenas/2009
18 Target pada tahun 2015
48 Indikator dengan tahun dasar 1990
28
MDGs dan Pembangunan Nasional •
MDGs: sejalan dengan tujuan pembangunan (Propenas 2000-2004, RPJMN 2004-2009, dan RPJPN 2005-2025)
Penanggulangan kemiskinan Ketahanan pangan dan gizi pembangunan kesehatan Pembangunan pendidikan Keadilan dan kesetaraan gender.
Arum/Bappenas/2009
29
Pencapaian MDGs 1.
Mengarah pada Pencapaian MDG: bidang pendidikan dasar, gender dan pemberdayaan perempuan, penurunan kematian anak, penanggulangan TB
3.
Belum mengarah pada pencapaian MDG: gizi, kematian ibu, penanggulangan malaria, dan HIV/AIDS serta akses kepada air minum dan sanitasi
Arum/Bappenas/2009
30
Jumlah negara dan pencapaian MDG Pencapaian Indonesia (
)
Kemiskinan
Kurang Gizi
Pendidikan Dasar Gender
Kematian Anak
Kematian Ibu
Akes Air Bersih
Akses Sanitasi
T.a.d
Off track serius
Sumber: Global Monitoring Report 2007 Arum/Bappenas/2009
Off track
On track
Tercapai
31
TUJUAN 1: KEMISKINAN Tren kemiskinan di Indonesia: 60 54,2 49,5
50
48
43,2
40
40,1
38,7 35
37,8
38,4
37,3
34,5
28,6
39,05 36,1
35,1
37,17 34,96
30
30
27,2
25,9
21,6 17,4
20
24,2
22,5
23,4 19,1
17,7
15,1 13,7
18,4
18,2
17,4
16,6
15,97
17,75 16,58
11,3
15,42
10
0 1976
1980
1984
1987
1990
1993
1996
1996
1998
1999
2000
Jumlah pddk miskin (juta)
Arum/Bappenas/2009
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Persen (%)
32
TUJUAN 1: KEKURANGAN GIZI PADA BALITA 37,5
40 35
35,5 31,6
Persen
30
29,5 27,3 27,5 26,4
25
24,6
20
26
22,5
Target M DG 19
26,1
13,5
15
Sasaran RPJM: 20
9,5
10 Sasaran RPJP: 9.5
5 0 1985
1990
1995
2000
Trend
Arum/Bappenas/2009
2005
2010
2015
2020
2025
Proyeksi (Depkes )
33
6
4
3
0 NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep Babel DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua
Jumlah (juta) 8 Jumlah (juta)
7
17,1 17,1
5
11 13,1 12,1
2
Arum/Bappenas/2009 18,8 16,917,5 20 19,3
13,913,813,6 16,5 14,9 11,8
10,2
7,2 7,7
Persen
18,2 19,1
16,9
15,2
11,4 10,5
15,3
12,8 11,8
6,6
1 15
10
4,8
Penduduk (%)
TUJUAN 1: KONSUMSI KALORI & PROTEIN Penduduk Rawan Pangan 25
20
5
0
Rawan pangan adalah konsumsi kalori rata-rata kurang antara 71-89 % dari AKG (Angka Kecukupan Gizi). 34
TUJUAN 4: KEMATIAN BAYI dan BALITA Kematian per 1.000 kelahiran hidup
120 AKB
91
90
AKBA
81
Kem . Neonatal
68
AKB RPJMN
57
60
AKBA MDG
58 46
46 32
30
30
35
26
20
45
AKB MDG
34 20
32 26
23
0 1991
1994
1997
2000
2003
2006
2009
2012
2015
• Target AKBA World Summit for Children (65 per 1.0000 kh) th 2000 telah tercapai dan Target MDG diperkirakan dapat tercapai • Kesenjangan capaian antar propinsi masih tinggi Arum/Bappenas/2009
35
Kematian ibu per 100.000 kh
TUJUAN 5: ANGKA KEMATIAN IBU 450 390 334 307
300 226
150
Tren AKI SDKI
102
MDG target Target RPJM
0 1990
• • • •
1995
2000
2005
2010
2015
Penurunan melambat; Target MDG mungkin tidak tercapai Persalinan oleh nakes meningkat 38,5 % (1992) – 71,9 % (2007) Dipengaruhi faktor sosial, ekonomi, budaya Kesulitan pengukuran AKI di tingkat daerah
Arum/Bappenas/2009
36
TUJUAN 6: PENYAKIT MENULAR – HIV/AIDS Kumulatif Kasus AIDS sd Desember 2007
12000
11141
Kasus Baru AIDS
10000
Kumulatif AIDS 8000
8193
6000
5320
4000 2682 2000
0
5 5
7
12 5
17
32 15
45
69 24
89
112 23
154
198 44
258
352
607
94
255
826 219
1171 345
2638
2873 2947
1487 1195 316
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
• Prevalensi HIV dan AIDS masih kecil, namun terus meningkat cepat • Papua: Prevalensi mencapai 2,4% dan telah memasuki populasi umum • Pengetahuan masyarakat meningkat Arum/Bappenas/2009
37
TUJUAN 6: PENYAKIT MENULAR – MALARIA
Annual parasite rate dan Annual Malaria Rate 1
40
• 110 juta penduduk Indonesia tingal di daerah endemik
API 0,8
AMI
30
API 0,4
AMI
0,6 20
• Prevalensi 2001: 850 per 100.000 penduduk
• Kasus terbesar terjadi di Papua, NTT, Mluku dan NTB
10
0,2 0
0 1989
Arum/Bappenas/2009
1994
1998
2003
38
TUJUAN 6: PENYAKIT MENULAR – TB • Prevalensi TB terus menurun di seluruh kawasan di Indonesia
Prevalensi TB
SS+ per 100.000 penduduk
500
433
422
400
342
311 300
255
321 246
203 200
146
217 125
67
100
• Angka penemuan kasus meningkat
0 Sumatra
Kaw asan Timur Indonesia
1980
1990
Jaw a Bali
Nasional
2004
• Namun jumlah penderita TB Indonesia masih no 3 terbesar di dunia. Arum/Bappenas/2009
39
IV. GIZI DAN IPM
40
IPM: ukuran kinerja pembangunan SDM
Ukuran kinerja pembangunan SDM: - Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia - Gender-related Development Index (GDI) - Human Poverty Index (HPI) atau Indeks Kemiskinan Manusia
Arum/Bappenas/2009
Definisi Umur panjang dan sehat
DIMENSI
INDIKATOR
INDEKS
UHH
Indeks Kesehatan
Kehidupan yang layak
Pengetahuan
Melek Huruf
Rata-rata lama sekolah
Indeks Pendidikan
Pengeluaran per kapita
Indeks Pendapatan
IPM IPM = 1/3 (Indeks Kesehatan + Indeks Pendidikan + Indeks Pendapatan)
Arum/Bappenas/2009
MDGs = IPM MDGs
DIMENSI
AKB (Tujuan 4,5,6,7)
UHH
INDIKATOR
INDEKS
Indeks Kesehatan
Partisipasi Pendidikan (Tujuan 2&3 MDG) Melek Huruf
Kemiskinan (Tujuan 1 MDG)
Rata-rata lama sekolah
Indeks Pendidikan
Pengeluaran per kapita
Indeks Pendapatan
IPM IPM = 1/3 (Indeks Kesehatan + Indeks Pendidikan + Indeks Pendapatan) Arum/Bappenas/2009
Bagaimana meningkatkan IPM? 1. 2. 3. 4.
Meningkatkan Usia Harapan Hidup (menurunkan AKB) Meningkatkan melek huruf (mengurangi buta huruf) Meningkatkan Rata-rata lama sekolah Meningkatkan Pendapatan per kapita
• Keempat unsur IPM tersebut adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam MDGs • Oleh karena itu, untuk meningkatkan IPM capaialah MDG
Arum/Bappenas/2009
SASARAN POKOK…SDM RPJPN (2025)
Terwujudnya daya saing bangsa untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera antara lain: Kualitas SDM yang makin meningkat, ditandai dengan meningkatnya IPM dan IPG
Pemakaian Indikator di daerah: • Indikator: IPM (Indeks) : menunjukkan status pembangunan SDM • Peringkat IPM (Rangking): menunjukkan status dan kecepatan pembangunan SDM di banding daerah lain lebih berat untuk dicapai Arum/Bappenas/2009
PERKIRAAN HDI INDONESIA TAHUN 2025 JIKA TARGET-TARGET YANG DITETAPKAN TERCAPAI
Umur Harapan Hidup Angka Melek Aksara Gabungan APK SD s/d PT GDP per kapita / PPP (US $) HDI
2003 66 87 66 3.361 0.696
2025* 73 99 84 6000 0.812
*) Menggunakan batas masximum-minimum tahun HDR 2005, Proyeksi UHH, Melek Aksara dan APK 20205 dan; income per kapita (PPP) target draft RPJP
Proyeksi nilai HDI Indonesia sebesar 0,812 pada tahun 2025 mendekati angka HDI Tonga tahun 2003 (0,810/ranking 54) dan Mexico 2003 (0,814/ranking 53) Arum/Bappenas/2009
IV. KESIMPULAN
Masalah gizi di Indonesia, bukan hanya merupakan masalah kesehatan masyarakat, tetapi menyangkut pembangunan bangsa
Terjadi disparitas cukup lebar antarwilayah dan antartingkat ekonomi
Gizi berperan dalam pencapaian tujuan tujuan MDGs.
Gizi berperan dalam peningkatan kualitas SDM, diukur oleh IPM.
Perbaikan gizi paling perlu strategi (Road Map)yang ekplisit dan koheren dengan arah yang jelas dan konkrit bagi semua pihak (sektoral/bidang, pusat-daerah, nasional-global) dalam mencapai MDGs dan peningkatan IPM
Arum/Bappenas/2009
47
TERIMA KASIH
Arum/Bappenas/2009
48