Nama : Alwin Muiz Rifai NIM : 1164060008 Kelas : Humas 4/a
PERANAN MEDIA MASSA DALAM MENCEGAH DAN MEMBERANTAS KORUPSI Latar Belakang Masalah Media massa merupakan satu pilar yang menjadi andalan dalam pemberantasan korupsi. Tingkat konsistensi yang diberikan media massa dalam pemberantasan korupsi cukup signifikan dalam mengungkap kasus-kasus yang mengemplang uang rakyat. Dengan menyajikan berita-berita aktual dari berbagai isu yang berkaitan dengan praktek-praktek korupsi, hukum, politik dan seterusnya, menunjukkan bahwa sesungguhnya media memiliki kontribusi yang esensial dalam mendukung proses pembangunan demokrasi. Terlebih, saat ini kita sedang berada dalam masa transisi demokrasi yang salah satu jalannya melalui pembaruan tata pemerintahan. Karenanya, inilah saat yang tepat bagi media massa untuk mendukung proses pembaruan tata pemerintahan yang baik melalui berita-berita informatif, cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Peran media tidak hanya memberikan informasi mengenai penindakan terhadap pelaku korupsi, tetapi juga pencegahan korupsi. Pengertian media massa Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Djafar H. Assegaf mengatakan bahwa media massa memiliki lima ciri, yaitu Pertama, komunikasi yang terjadi dalam media massa bersifat searah di mana komunikan tidak dapat memberikan tanggapan secara langsung kepada komunikatornya yang biasa disebut dengan tanggapan yang tertunda (delay feedback). Kedua, media massa menyajikan rangkaian atau aneka pilihan materi yang luas, bervariasi. Ini menunjukka bahwa pesan yang ada dalam media massa berisi rangkaian dan aneka pilihan materi yang luas bagi khalayak atau para komunikannya. Ketiga, media massa dapat menjangkau sejumlah besar khalayak. Komunikan dalam media massa berjumlah besar dan menyebar di mana-mana, serta tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal. Keempat, media massa menyajikan materi yang dapat mencapai tingkat intelek rata-rata. Pesan yang disajikan dengan bahasa yang umum sehingga dapat dipahami oleh seluruh lapisan intelektual baik komunikan dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Kelima, media massa diselenggrakan oleh lembaga masyarakat atau organisasi yang
terstruktur. Penyelenggara atau pengelola media massa adalah lembaga masyarakat/organisasi yang teratur dan peka terhadap permasalahan kemasyarakatan. Media massa dapat diklasifikasikan kepada dua kategori yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari sumber bertulis seperti koran, majalah, majalah, buku, newsletter, iklan, memo, formulir bisnis, dll, sedangkan media elektronik terdiri daripada televisi, radio dan juga internet. Media Massa dan Fungsinya Media massa merupakan saluran komunikasi, yang menjangkau publik yang berjumlah besar. Media massa secara sederhana terdiri dari media cetak (suratkabar, majalah, buku, dan lain-lain), media elektronik (televisi dan radio), dan media online. Berkat perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, pengertian media massa ini makin meluas. Penulis di sini akan lebih berfokus pada media televisi. Pasar bagi media TV telah berubah dengan cepat. Perubahan ini sebagian besar didorong oleh para konsumen, yang dengan menggunakan internet, mereka menemukan cara-cara baru untuk menonton dan mengakses TV. Media TV pun bergeser dari siaran yang bersifat linier dan tradisional, yang ditujukan kepada pemirsa pasif, menjadi media hiburan yang bisa disesuaikan dengan permintaan (on-demand entertainment) dan bersifat non-linier, untuk pemirsa interaktif. Masyarakat kini juga bisa menikmati siaran televisi bukan cuma melalui layar pesawat TV tradisional, tetapi juga melalui smart phone, laptop, komputer tablet, dan sebagainya. Pesawat TV saat ini dan masa depan bukan lagi sebatas media untuk menonton, melainkan telah menjelma menjadi untuk berkomunikasi, bersifat interaktif, dan hiburan. Secara umum, ada tiga fungsi media massa. Pertama, memberi informasi. Kedua, mendidik. Ketiga, menghibur. Dan, dalam masyarakat demokrasi seperti kita, sering disebutkan fungsi keempat, yaitu melakukan kontrol sosial. Di sini, media berfungsi seperti anjing penjaga (watchdog) yang mengawasi jalannya pemerintahan; mengritik berbagai penyimpangan di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif; serta berbagai fenomena yang berlangsung dalam masyarakat itu sendiri. Seringnya terjadi tawuran antarsiswa, meluasnya penyebaran narkoba di sekolah, bentrokan kekerasan antarwarga, adalah contoh hal-hal dalam masyarakat yang patut dikritisi media.
Apa yang dimaksud dengan korupsi Menurut perpektif hukum definisi korupsi secara gamblang telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut korupsi dirumuskan ke dalam tiga puluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi. Pasal-pasal tersebut menerangkan secara terperinci mengenai perbuatan yang bisa dikenakan pidana penjara karena korupsi. Ketiga puluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut perinciannya adalah sebagai berikut:
1) Kerugian keuangan negara 2) Suap menyuap 3) Penggelapan dalam jabatan 4) Pemerasan 5) Perbuatan curang 6) Benturan kepentingan dalam pengadaan 7) Gratifikasi Selain bentuk/jenis tindak pidana korupsi yang sudah dijelaskan di atas, masih ada tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jenis tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi itu ialah : 1) Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi 2) Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar 3) Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka 4) Saksi ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangn palsu 5) Orang yang memegang rahsia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu 6) Saksi yang membuka identitas pelapor. Pembahasan . Investigasi media dalam mengungkap kasus-kasus korupsi sangat dibutuhkan. Sesuai dengan fungsi media sebagai alat penyebaran imformasi, disamping itu media juga bisa berfungsi sebagai alat kontrol sosial. Dengan fungsi kontrolnya inilah media dapat diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengungkapkan kasus-kasus korupsi yang semakin marak sekarang ini. Dalam kondisi sekarang ini banyak sekali media massa yang tidak bisa menjalankan fungsi dengan semestinya, meskipun sekarang ini dikatakan sebagai jamannya keterbukaan media, hal ini disebabkan media massa masih dibawah bayang-bayang kekuasaan. Memang secara langsung tidaklah terlalu kelihatan, tapi semua itu bisa terbaca dari konten berita yang disajikan. Lain halnya media yang menyajikan liputan hasil investigasi, sangat mungkin media seperti ini akan susah dikontrol oleh pemerintah menyangkut hasil investigasinya.
Seperti misalnya ketiga majalah tempo mengungkap kasus rekening gendut petinggi Polri, hampir tidak mungkin media lain bisa melakukan hal seperti ini. Memang dari awal berdiri sampai sekarang ini Tempo masih konsisiten dengan penyajian berita yang up todate dan pastinya menggemparkan, resikonya sudah bisa ditebak para jurnalisnyapun jadi bulan-bulanan oknum yang tidak senang dengan pemberitaannya. Apa yang dilakukan Tempo ini adalah bentuk dari berfungsinya kontrol media terhadap prilaku sosial masyarakat, dengan demikian sedikit banyak akan mempengaruhi prilaku masyarakat. Pada edisi terbarunya Tempo kembali membuat gebrakan mengungkap kasus praktik calo di gedung DPR RI, apakah hasil investigasi Tempo ini akan ditindak lanjuti oleh aparat penegak hukum? Saya rasa nasibnya akan sama dengan hasil investigasi Rekening Gendut Petinggi Polri, karena kita semua sudah tahu konspirasi menutupi setiap kasus dinegeri ini sangatlah rapih, sehingga kasus-kasus besar seperti itu pada akhirnya hanya akan tersimpan dalam peti mati Nah, terlepas dari hal-hal yan berbau kepentingan, dalam hal ini peran penting media massa sangat membantu dalam mencegah tindakan korupsi yang diwujudkan dalam bentuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang makna korupsi. Tujuannya, agar masyarakat mengetahui mana perbuatan yang termasuk korupsi atau bukan termasuk korupsi. Dengan pemberitaan yang cukup gencar terhadap kasus-kasus korupsi, diharapkan akan memberikan efek jera bagi para koruptor. Dengan begitu pula, kontrol masyarakat bisa berjalan secara efektif. Sebab tanpa adanya kontrol penuh dari masyarakat, penanganan korupsi di negeri ini tak mungkin akan bisa berjalan secara tuntas. Sebaliknya, masyarakat tak akan bisa melakukan kontrol apabila tidak mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap dari media massa. Kesimpulan Jadi kesimpulan saya peranan media massa di jaman modern atau era digital ini sangat membantu sekali terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi yang berada di indonesia. Semua kegiatan sosial yang di lakukan para segelintir orang yang duduk di kursi pemerintahan yang mengaku sebagai wakil rakyat harus di awasi dengan cermat.
Daftar Pustaka http://media.kompasiana.com http://www.angkringanwarta.com http://satrioarismunandar6.blogspot.com http://devitadartias.blogspot.com http://click-gtg.blogspot.com