PENYAKIT PADA POKOK JAGUNG Adakah tanaman jagung anda menyerupai gambar di sebelah? Atau berwarna ungukemerahan? Dapatkah anda mengenali masalah pada tanaman jagung dan cara-cara membetulkannya?
Latar belakang Petani jagung harus belajar mengenali gejala pada gambar-gambar dalam brosur ini – gejala kahat satu atau lebih hara esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang sehat untuk memperoleh hasil yang menguntungkan. Engkau dapat menjadi dokter untuk tanaman jagungmu sendirl. Melihat kebun secara teratur dan mengidentifikasi gejala dari suatu masalah merupakan aspek penting dari budidaya tanaman. Keuntungan optimum dari investasi untuk produksi tergantung dari suplai hara yang cukup selama pertumbuhan tanaman. Gejala kahat hara yang timbul disebabkan karena kebutuhannya tidak terpenuhi. Hendaknya kebun dicek beberapa kali selama satu musim. Kahat hara yang dapat dideteksi dini dapat diatasi dengan pemupukan dalam alur di sisi tanaman. Andaikata tidak dapat diatasi dalam tahun ini, asal diketahui di mana masalah tersebut timbul, maka sudah merupakan informasi yang sangat berarti untuk perencanaan pemupukan pada musim berikutnya. Daun tanaman yang sehat harus berwarna hijau tua. Hal ini menunjukkan bahwa daun tersebut berkadar klorofil tinggi yang sangat dibutuhkan untuk menangkap sinar matahari untuk menghasilkan gula yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suatu cekaman atau kahat hara akan mengubah warna daun dan menurunkan produksi gula.
Kahat nitrogen Kahat nitrogen (N) tidak mudah dideteksi waktu tanaman masih muda. Namun bila berwarna hijau kekuningan, maka kemungkinan tanaman kahat N. Bila kahat N dapat dideteksi dini, pemberian pupuk N dalam alur di sisi tanaman dapat mengatasi masalah ini. Setelah tanaman kira-kira setinggi lutut, tingkat pertumbuhan akan meningkat yang diikuti dengan kebutuhan N yang meningkat cepat. Kebutuhan 3, 4 kg N/ha/hari adalah umum dan kebutuhan ini meningkat dua kali lipat saat pertumbuhan maksimum. Bila N tidak tersedia dalam jumlah cukup, maka warna ujung daun tua akan berubah menjadi kuning dan warna ini akan berkembang sepanjang tulang daun utama. Karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kahat N ini berangsur-angsur akan merambah ke daun-daun di atasnya. Daun tua kemudian akan mati. Uji N jaringan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan indikator kimia atau alat elektronik untuk membantu mengdiagnosis kahat N ini. Tanaman mati muda dengan tongkol yang kecil dan bijinya sedikit.
Kahat fosfor
Kahat fosfor (P) umumnya sudah tampak waktu tanaman masih muda. Gejala awal dimulai dengan daun yang berwarna ungu-kemerahan. Tangkai yang lemah dan kecil tanpa tongkol atau tongkolnya kacil dan melilit - juga merupakan indikasi kahat P. Suhu rendah dan udara kering atau sangat basah pada awal pertumbuhan atau restriksi fisik untuk pertumbuhan akar dapat menyebabkan kahat P, meskipun P dalam tanah cukup. Kahat P juga menyebabkan panen terlambat. Serapan P yang banyak per hari saat pertumbuhan yang cepat menekankan pentingnya kesuburan tanah yang tinggi yang mampu menyuplai hara P yang cukup.
Kahat kalium Kahat kalium (K) dimulai dengan warna kuning atau kecoklatan sepanjang pinggir daun pada daun tua. Warna tersebut akan berkembang ke arah tulang daun utama dan pada daun-daun di atasnya. Gejala umum kahat K lainnya adalah warna coklat tua pada buku batang bagian dalam dan dapat diketahui dengan mengiris batang secara memanjang. Ukuran tongkol kadang-kadang tidak terlalu dipengaruhi seperti halnya pada kahat N dan P, tetapi biji-biji jagung pada ujung tongkol tidak berkembang dan tongkol jagung banyak kelobotnya dengan biji sedikit sebagai akibat kahat K. Kalium juga merupakan faktor utama dalam efisiensi penggunaan air dan karena itu pengaruh kekeringan akan lebih nyata bila tanaman kahat K. Saat kebutuhan maksimum menyebabkan serapan K lebih banyak daripada N. Hal ini menunjukkan pentingnya kesuburan tanah yang tinggi untuk mencapai produksi yang menguntungkan.
Kahat hara lainnya Kecuali N, P dan K, kahat hara lainnya tidak sering dijumpai di lapang, tetapi dapat merupakan pembatas penting produksi. Kahat belerang (S) tampak pada daun muda yang berwarna hijau muda dengan pertumbuhan yang terhambat. Sering dijumpai pada tanah berpasir atau tanah dengan kadar bahan organik rendah. Berbagai pupuk yang mengandung S dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Kahat magnesium (Mg) menyebabkan timbulnya warna keputihan sepanjang kanan kiri tulang daun pada daun tua dengan warna merah keunguan sepanjang pinggir daun. Gejala ini dapat merupakan indikasi bahwa tanahnya masam, terutama timbul pada tanaman muda dengan pengolahan tanah yang kurang intensif. Pemberian dolomit dapat mengatasi masalah kahat Mg ini pada tahuntahun berikutnya. Bila pH tidak merupakan masalah, maka sumber Mg lainnya seperti Kalium-Magnesium-Sulfat dapat mengatasi kahat Mg ini. Daun pucuk yang mengering atau melilit merupakan indikasi kahat tembaga (Cu). Kahat seng (Zn) ditandai oleh garis-garis klorotik yang paralel dengan tulang daun utama pada daun muda, ruas pendek dan tanaman kerdil. Tanaman tanpa tongkol atau tongkolnya steril pada pertanaman dengan populasi tinggi yang mendapat pupuk cukup dapat disebabkan oleh kahat boron (B). Lahan masam mempengaruhi serapan berbagai hara dan dapat menyebabkan tanaman kahat hara, meskipun tanaman dipupuk cukup. Uji tanah perlu dilaksanakan secara teratur untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pH dan memonitor kadar P dan K tanah. Uji nitrat pada profil tanah akan memberikan informasi yang baik untuk arahan pemupukan N di daerah di mana residu nitrat masih tersisa dari musim sebelumnya. Di daerah
yang lebih lembab, uji nitrat kurang diperlukan dibandingkan dengan uji pH, P dan K.
Periksa menyeluruh Sebagai dokter tanaman jagung, hendaknya 'pasien' diperiksa secara menyeluruh. Catat penampilan umum dari suatu kebun dan bandingkan antara daerah 'bermasalah' dengan daerah 'normal' yang sehat. Cabut atau bongkar beberapa tanaman dari daerah 'normal' dan 'bermasalah'. Secara hati-hati periksa akar, iris batang, dan teliti perkembangan tongkol. Perhatikan pula masalah hama dan penyakit yang timbul. Contoh tanaman yang diambil dari daerah 'bermasalah' dan 'normal' selama pertumbuhan tanaman dapat memberikan diagnosis setelah dianalisis di laboratorium. Buatlah catatan detail mengenai apa yang dilihat dan dimana lokasinya. Gunakan kamera untuk mengdokumentasi daerah 'normal' dan 'bermasalah' dalam gambar, foto atau video. Bila menggunakan kamera video, berikan penjelasan mengenai gejala tersebutdan keadaan lapangan. Jangan lupa mencatat lokasi dan tanggal membuat foto. Dokumentasi semacam ini dalam bentuk catatan dan gambar adalah sangat berharga untuk perencanaan pertanaman pada musim berikutnya. Pada saat panen, hendaknya dilihat dan diperiksa tongkolnya sebelum dicampur dengan yang berasal dari kebun lainnya. Sekali lagi diingatkan bahwa catatan yang terperinci dapat menjadi alat perencanaan yang berguna untukmengatasi masalah pada musim berikutnya. Kebun yang buruk, tanaman tidak bertongkol dan tongkol yang salah bentuk merupakan indikasi kahat hara. Kumpulkan contoh tanah dari daerah 'bermasalah' tersebut, juga dari daerah yang 'normal'. Dengan membandingkan hasil analisis laboratorium dari kedua contoh tersebut dapat membantu mengdiagnosis tanaman yang kahat hara. Menjadi dokter yang baik dan belajar mengidentifikasi berbagai kahat hara dan masalah lainnya yang berkaitan dengan kesehatan tanaman merupakan aspek penting dari budidaya tanaman yang berhasil. Pemupukan yang tepat yang didasarkan atas uji tanah, bersama-sama dengan aspek-aspek budidaya lainnya yang baik merupakan kunci untuk mencapai hasil yang efisien dan ekonomis.
Gejala Daun
Daun SEHAT mengkilat dan berwama hijau tua bila tanaman mendapat suplai hara yang cukup.
Kahat FOSFOR daunnya berwarna ungu-kemerahan, terutama pada tanaman yang masih muda. Kahat KALIUM ujung dan tepi daunnya berwarna kekuningan atau mengering. Kahat NITROGEN dimulai dengan wama kekuningan pada ujung daun dan berkembang sepanjang tulang daun utama. Kahat MAGNESIUM menyebabkan timbulnya garis-garis keputihan sepanjang tulang daun dan seringkali timbul warna ungu pada bagian bawah dari daun tua. KEKERINGAN menyebabkan tanaman berwarna hijau-keabuan; daun-daun menggulung sebesar pensil. PENYAKIT Helminthosporium dimulai dengan bercak kecil dan berangsur-angsur berkembang pada seluruh daun. ZAT KIMIA kadang-kadang menyebabkan ujung dan tepi daun seperti terbakar. Jaringan daun mati dan daunnya seperti bertopi putih
Gejala Batang 1. Batang SIHAT mempunyai ukuran normal. Batang tersebut bila dipotong memanjang akan terlihat bagian dalam batang berwarna keputihan dan sehat.
2. Tanaman perlu dipupok
3.
4.
KALIUM apabila batang dipotong menunjukkan wama coklat pada bukunya. Kahat FOSFOR mempunyai batang yang lemah dan kecil, kadang-kadang tanaman tidak membentuk tongkol atau tongkolaya kecil. Perhatikan warna ungu pada daun tua. Tanaman jagung membentuk ANAKAN bila tanaman dipupuk terlalu banyak Nitrogen pada awal pertumbuhan.
5. Gejala serangan PENYAKIT pada batang juga menyebabkan timbulnya ikatan pembuluh yang berwarna kehitaman pada batang bagian atas dengan warna yang lebih gelap pada batang bagian bawah. Busuk pada batang bagian dalam menyebabkan tanaman cepat mati dan batangnya patah. Tongkolnya mengecil dengan banyak kelobot dan bijinya ringan.
Gejala Akar AKAR YANG BANYAK DAN DALAM dari tanaman sehat dan berproduksi tinggi menjelajah areal yang luas dari profil tanah.
FOSFOR pada awal pertumbuhan menyebabkan sistem perakaran dangkal dan sedikit.
CACING AKAR makan akar halus dan membuat lubang pada akarakar yang besar.
DRAINASE BURUK dengan lapisan olah yang keras menyebabkan sistem perakaran tumbuh dangkal dan mendatar. Tanaman jagung dengan akar dangkal tidak tahan kekeringan dan mudah rebah oleh angin kencang. TANAH MASAM menyebabkan akar bagian bawah berubah warna dan busuk, terutama pada akar penunjang yang tumbuh pada buku ketiga dan keempat.
AKAR POTONG disebabkan oleh pembajakan. Membajaknya terlalu dalam dan terlalu dekat tanaman.
Kerusakan karena ZAT KIMIA menyebabkan akar menjadi bengkok. Akar penunjang yang menyatu merupakangejalalainnya.
Gejala Tongkol TONGKOL NORMAL yang mendapat cukup pupuk dan berproduksi tinggi, beratnya sekitar 150-225 gram. Ujung kelobot fidak penuh berisi biji. TONGKOL BESAR yang beratnya lebih dari225gram dengan bijiyang memenuhi ujung kelobot merupakan indikasibahwa populasi tanaman terlalu sedikit untuk mencapai produksiyang menguntungkan. TONGKOL KECIL menunjukkan bahwa tanahnya kurang subur, populasi tanaman terlalu banyak atau ada masalah lainnya.
KAHAT KALIUM menyebabkan ujung tongkol tidak berbiji penuh, bijinya jarang dan tidak sempurna. KAHAT FOSFOR mengganggupersarian dan pembentukan biji. Tongkoinya kecil, sering bengkok dengan pembentukan biji yang tidak sempuma. NITROGEN sangat diperlukan selama pertumbuhan. Bila tanaman kahat Nitrogen pada saat kritik, tongkolnya kecil dengan kadar protein rendah. Ujung tongkol tidak berbiji. RAMBUT HIJAU saat tongkol masak menunjukkan bahwa tanaman terlalu banyak dipupuk Nitrogen dan tidak seimbang dengan hara lainnya. UDARA KERING menyebabkan pembentukan rambut yang lambat; persarian tidak sempuma pada saat pembentukan biji. Sumber: Publikasi ini dihasilkan dari artikel karangan KC. Berger seorang bekas Profesor Ilmu Tanah dari Fakultas Pertanian, Universitas Wisconsin; direvisi dan disempurnakan oleh Dr. Harold F Reetz, Jr., Direktur Midwest, Potash & Phosphate Institute (PPI). Gambar oleh Maynard Reece. Brosur ini tersedia di PPI, Departemen Sirkulasi, 665 Engineering Drive, Suite 110, Norcross, Georgia 30092. Juga tersedia di PPI (ESEAP), 126 Watten Estate Road, Singapore 287599 dalam Bahasa English dan Vietnam.