Pengkajian Keluarga Kelolaan Dila.docx

  • Uploaded by: Juliansyah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengkajian Keluarga Kelolaan Dila.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,326
  • Pages: 8
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PENGKAJIAN KELUARGA I. Data Umum 1. Nama KK/Umur : Bapak AS/ 43 tahun 2. Alamat

: Dusun Lamanggi Desa Lambaet

3. Komposisi Keluarga dan Genogram

1.

Bapak AS

JENIS KELAMIN Laki-laki

2.

Ibu R

Perempuan

Istri

30 Thn

SMA

Sehat

3.

Kakek MS

Laki-Laki

Mertua

74 Thn

SMA

4.

An. MR

Laki-laki

Anak

11 Thn

SD

Hipertensi, Gastritis Polip

5.

An. M

Perempuan

Anak

10 Thn

SD

Amandel

6.

An. MK

Laki-laki

Anak

6 Thn

SD

Sehat

7.

An. AD

Laki-laki

Anak

4 Thn

SD

Sehat

8.

Tn. M

Laki-laki

Adik Ipar

26 Thn

SMA

Sehat

NO

NAMA

HUB DGN KK Suami

UMUR

PENDIDIKAN

43 Thn

SMA

Sehat

KEADAAN

Genogram 74 thn

Hipertensi, Gastritis 43 thn

30 thn

11 thn

10 thn

6 thn

4 thn

Polip

Keterangan :

Amandel

: Laki-laki yang meninggal

: Perempuan

: Perempuan yang meninggal

: Anggota keluarga yang sakit

: Laki-laki

: Tinggal dirumah

26 thn

4. Tipe Keluarga Tipe keluarga Bapak AS adalah keluarga besar (Extended family) yaitu keluarga inti yang terdiri dari keluarga inti dan ditambah keluarga lain seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan lain-lain. Keluarga Bapak AS terdiri dari Bapak AS, Ibu R, Kakek MS, dan 4 orang anaknya yaitu An. MR, An. M, An. MK, dan An. AD, serta adik iparnya Tn. M. 5. Kewarganegaraan/Suku Bangsa Keluarga Bapak AS bersuku Aceh, dengan bahasa sehari-hari adalah bahasa Aceh. 6. Agama Semua anggota keluarga beragama Islam. Terutama Bapak AS yang sering menjalankan shalat berjamaah di mesjid. Semasa mudanya Kakek MS sering menjalankan shalat berjamaah di mesjid, namun sekarang Bapak MS jarang ke mesjid karena usianya yang sudah tua sehingga kondisinya lemah dan tidak sanggup jalan jarak jauh lagi. 7. Status Sosial Ekonomi  Status Ekonomi Untuk kebutuhan sehari-hari Bapak AS hidup dengan penghasilan tidak menentu kadang-kadang penghasilannya banyak. Bapak AS mempunyai warisan usaha membuat dodol dan keripik pisang yang kemudian dijual di pasaran. Ibu R juga ikut membantu suaminya. Tn. M berjualan pakaian di Pasar Aceh, penghasilan Tn. M digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, namun jika keluarga Bapak AS sangat memerlukan bantuan maka Tn. M ikut membantunya.

 Mobilitas sosial Keluarga Bapak AS termasuk orang yang hidup bercukupan. Keluarga Bapak AS berinteraksi dengan tetangga dan masyarakat dengan baik dan hubungan dalam keluarga sangat baik dan terbuka.

II.

Riwayat Tumbuh Kembang Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini Saat ini keluarga berada pada tahap perkembangan anak usia sekolah karena anak tertua dalam keluarga yaitu An. MR berusia 11 tahun. Tugas yang dimiliki keluarga anak usia sekolah antara lain memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat-alat sekolah maupun biaya sekolah, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya, memberikan pengertian pada anak bahwa pendidikan sangat penting untuk masa depan anak, membantu anak dalam bersosialisasi lebih luas dengan lingkungan sekitar. Sedangkan Kakek MS berada dalam tahap lanjut usia dengan lebih mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia ini. 2. Tingkat pencapaian tugas perkembangan keluarga Bapak AS menyatakan semua tahap perkembangan bagi anak-anaknya sudah terpenuhi, hanya tinggal memenuhi kebutuhan Kakek MS yang sedang lanjut usia. 3. Riwayat Keluarga Inti Bapak AS mengatakan bahwa ia dan istrinya dulu tidak dijodohkan mereka berkenalan sendiri saat mereka berada di pesantren lalu menikah. Mereka berasal dari suku Aceh.

4. Riwayat keluarga sebelumnya (riwayat keluarga asal dari kedua orang tua) Kedua orang tua Bapak AS masih hidup, namun tidak tinggal bersamanya. Mereka hanya memiliki riwayat penyakit hipertensi. Begitu juga sebaliknya orang tua dari Ibu R hanya menderita hipertensi. III. Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik Rumah Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri yang berbentuk permanen. Penataan peralatan rumah tangga tampak sedikit tidak rapi, perabotan rumah tidak banyak dan sederhana, diruang tengah/ruang keluarga terdapat TV. Rumah memiliki jendela disetiap kamar dan ruangan yang selalu dibuka, sehingga angin dan cahaya matahari bebas masuk. Didekat dapur terdapat sumber air sekaligus digunakan untuk mandi dan ada WC, keadaannya bersih, sumber air berasal dari sumur, jernih, tidak bau dan tidak berasa. Untuk keperluan sehari-hari biasanya menggunakan air sumur. Rumah permanen terdiri atas 1 lantai, 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, dan dapur, Sedangkan kamar mandi terletak disamping dan belakang rumah. Cahaya matahari masuk dari samping dan belakang. Penerangan malam dengan menggunakan lampu neon. Denah Rumah Gudang

R. tamu kamar

kamar

dapur

teras rumah

kamar

R. keluarga Kamar

Kamar mandi

b. Karakteristik Tetangga dan Masyarakat Daerah tempat tinggal Bapak AS berpenduduk tidak terlalu padat. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, pedagang, dan wiraswasta namun sedikit yang bekerja sebagai pegawai negeri. Bapak AS mengatakan para tetangga merupakan penduduk asli di desa tersebut. Keluarga Bapak AS berinteraksi dengan baik dengan tetangga-tetangganya. Tetangganya juga sering menegurnya jika melihat Bapak AS di jalan, begitu juga sebaliknya. c. Mobilitas Geografis Keluarga Rumah yang ditempati adalah rumah milik pribadi, Ibu R mengatakan sejak menikah sampai sekarang adalah penduduk tetap desa lambaet. d. Keterlibatan Keluarga dalam Perkumpulan dan Interaksi dengan Masyarakat Bapak AS sering mengikuti kegiatan yang diadakan di desa. Ibu R juga sering mengikuti kegiatan pengajian dan pesta pernikahan. Namun Kakek MS yang jarang mengikuti kegiatan di desanya semenjak ia menderita hipertensi. Bapak AS mengatakan tidak ada konflik dengan tetangga dan masyarakat sekitar.

IV. Struktur Keluarga a. Pola Komunikasi Keluarga Pola komunikasi dalam keluarga terbuka, keputusan selalu diambil oleh Bapak AS akan tetapi mempertimbangkan gagasan dari Ibu R dan Kakek MS dengan bermusyawarah. Anak diberi kebebasan untuk berbicara dan kebebasan untuk berinteraksi dengan teman dan masyarakat sekitar. Anggota keluarga bertemu setiap hari khususnya malam hari karena Bapak AS bekerja sampai sore sehingga komunikasi dalam keluarga sering dilakukan pada malam hari dan disela-sela jam istirahat siang.

b. Struktur Kekuatan Keluarga Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu secara bersamasama, tetapi dalam pengambilan keputusan yang tersering diambil oleh Bapak AS. c. Struktur Peran Keluaga Masing-masing anggota keluarga sadar dengan perannya masing-masing. Bapak AS adalah menantu dari Kakek MS berperan sebagai kepala keluarga, ayah bagi anak-anaknya. Ibu R merupakan anak kakek MS yang berperan sebagai Ibu dari anak-anaknya. An. MR, An. M, An. MK, dan An. AD berperan sebagai anak yang mempunyai kewajiban belajar. d. Nilai dan Norma Keluarga Keluarga adalah penganut agama Islam yang taat dan dalam keluarga diajarkan saling hormat menghormati sesama anggota keluarga. Bapak AS mengatakan anak-anaknya selalu mengaji diwaktu malam hari dirumah.

V.

Fungsi Keluarga a. Fungsi Afektif Semua anggota keluarga Bapak AS saling menyayangi dan menghargai. Bapak AS mengatakan antar anggota keluarga tidak pernah berselisih paham dan akur-akur saja. b. Fungsi Sosialisasi Keluarga Bapak AS melaksanakan fungsi sosialisasi keluarga dengan memberikan kesempatan kepada anggota keluarganya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, anak-anak sering bermain dengan teman-teman sebaya di desanya.

c. Fungsi Perawatan Keluarga Bapak AS mengatakan keadaannya baik-baik saja, begitu juga dengan istrinya. Sedangkan Kakek MS mengatakan telah mengalami hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Kakek MS mengatakan saat tekanan darahnya di atas 180 mmHg, maka ia akan terasa sangat nyeri di kuduknya. Bapak AS dan Ibu R sering membawanya ke puskesmas dan mantri jika Kakek MS terasa sakit di kuduk. Bapak AS mengatakan Kakek MS tidak hanya mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh mantri saja, namun ia juga mengkonsumsi obat-obatan tradisional seperti meminum air daun belimbing yang telah direbus.

VI. Stres dan koping Keluarga a. Stresor Jangka pendek Bapak AS, Ibu R, dan Kakek MS mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah Swt sehingga mereka merasa tidak ada kekurangan. b. Stresor jangka Panjang Keluarga mengatakan tidak merasakan adanya masalah yang berat saat ini, semua masih dapat diatasi bersama. c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah Keluarga berupaya untuk menyelesaikannya bersama-sama dengan cara meminta pendapat dari anggota keluarga yang lain. d. Strategi Koping Yang Digunakan Dalam menghadapi masalah, Bapak AS mengatakan akan berdiskusi bersamasama Ibu R dan Kakek MS. Namun kalau masalah sudah sangat rumit baru meminta bantuan keluarga lain atau saudara-saudaranya

e. Strategi Adaptasi Disfungsional Bapak AS mengatakan setelah mendapat suatu masalah dia hanya pasrah dan berserah diri kepada Allah serta berusaha sabar dalam menjalankannya. Dia mengatakan hal itu membuatnya lebih dapat menerima masalah yang ada.

VII. Harapan Keluarga Bapak AS mengatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap bisa membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dalam keluarganya.

Related Documents


More Documents from "enggar widyaningsih"