ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. R DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN MOJOSONGO KABUPATEN JEBRES KOTA SURAKARTA
Oleh : Fajar Danu S.P
S15015
Fitria Dwi P
S15017
Puput Pujiningsih M
S15128
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. R
DENGAN HIPERTENSI
A. PENGKAJIAN I.
DATA UMUM 1. Nama KK
: Tn. R
2. Umur
: 39 tahun
3. Alamat
: Mojosongo
4. Pekerjaan KK
: Wiraswasta
5. Pendidikan KK
: SD
6. Komposisi Keluarga : No
Nama
Jenis Klamin
Hubungan dengan KK
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
1
Tn. W
L
Ayah
Dirumah
SD
3
Tn. R
L
Menantu
Ny. E
P
Anak
5
Ank. Y Ank. J
L
Cucu
Karyawan Swasta Ibu Rumah Tangga Pelajar
SMK
4
L
Cucu
80 Tahun 39 Tahun 39 Tahun 10 Tahun 6 Tahun
Pelajar
TK
6
7. Genogram
Keterangan:
:
SMK SD
: Perempuan : Laki-laki : Laki- laki meninggal : Tinggal Serumah : Klien 8. Tipe Keluarga
: Tipe keluarga Tn. R adalah keluarga besar yaitu dalam
satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak-anak, nenek. 9. Suku Bangsa : Keluarga klien berasal dari suku jawa, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa seharihari yang digunakan adalah bahasa jawa. 10. Agama
: Seluruh anggota Tn. R adalah taat beribadah.
11. Status Sosial Ekonomi
: Sumber pendapatan keluarga di peroleh dari
KK
: Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan
waktu dengan menonton TV bersama dirumah.
II.
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkmbangan keluarga saat ini Keluarga Tn. R dalam tahap perkembangan yaitu pada tahap IV yaitu keluarga dengan anak usia sekolah. Tahap ini dimulai dari sejak anak berusia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini pada umumnya keluarga mencapai fase jumlah anggota keluarga yang maksimal. Tugas perkembangan sebagai berikut : Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah dan lingkungan, Mempertahankan keintiman pasangan, Memenuhi kebutuhan biaya hidup b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi Keluarga mengatakan anaknya masih bekerja dan bersekolah belum waktunya menikah c. Riwayat keluarga inti Menurut Tn. R riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu Tn.R dan Ny. E dalam keadaan sehat, tidak pernah sakit serius. Anak pertama dan kedua dari Ny.E
yang bernama An.Y dan An.J masih sekolah dan dalam keadaan sehat. Tn. W mempunyai riwayat hipertensi. d. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri) Riwayat keluarga Tn.R tidak memiliki riwayat penyakit yang menular, seperti TB, namun mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi.
III.
LINGKUNGAN a.
Karakteristik rumah Rumah Tn.S memiliki bangunan yanng permanen dengan 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, dan 1 kamar mandi , memiliki 2 jendela yang berada didepan ruang tamu. 1.
Keadaan lingkungan rumah: a) Kondisi dalam dan luar rumah 1) Kondisi dalam rumah Kondisi dalam rumah kurang rapih, lantai ubin, dinding sudah permanen, ruang dapur terdapat dibelakang ruang utama dan ruang istirahat. Ruang tamu sekaligus dijadikan menjadi ruang menonton TV untuk sekedar rekreasi bersama keluarga. 2)
Kondisi luar rumah Rumah
cukup
bersih
dan
cukup
terawat,
saluran
pembuangan air limbah ke selokan mengali kearah suangai. Selain itu, sampah dapur dikumpulkan di taruh di tempat penampungan sementara. 3) Ventilasi rumah Ventilasi rumah ada jendela sebanyak
2 buah, jendela
dibuka, dan penerangan dalam rumah terang. 4) Luas lantai : Ukuran rumah (Luas Rumah) Luas lantai dirumah Tn.S ±50 m2. 2. Kebersihan rumah adalah cukup bersih. Tanggung jawab semua anggota keluarga, dimana semua anggota keluarga mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam kebersihan rumah. 3. Keadaan lingkungan diluar rumah a) Saluran pembuangan air limbah
Saluran pembuangan air limbah langsung keselokan dan mengalir kearah sungai. b) Air bersih Air di tampung dalam bak mandi, yang biasanya setiap 3 hari sekali di bersihkan. c) Pengelolaan sampah Untuk pengelolaan sampah dikumpulkan ditempat sampah. Dan pembuangan sampah, biasanya sampah diambil oleh petugas sampah. d) Kamar mandi /WC Kamar mandi/WC keluarga Tn. R terdapat didalam rumah berdekatan dengan dapur. WC menggunakan WC jongkok dan menjadi satu dengan kamar mandi. b.
Karakteristik tetangga dan komunitas Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah Tn. R akrab dengan keluarga dan sering mengobrol bersama.
c.
Mobilitas geografi keluarga Keluarga Tn. R sudah lama tinggal di daerah Debegan RT 04/ RW 05, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.
d.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Tn. R dan Ny. E selalu mengikuti kegiatan perkumpulan warga di RT tersebut.
e.
Sistem pendukung keluarga Saat ini anggota keluarga ada yang tidak sehat, Tn.W mengalami proses degenaratif
IV.
STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya didapat dari televisi. b. Struktur kekuatan keluarga Pengendali keluarga adalah Tn. R sebagai kepala keluarga, keputusan diambil oleh Tn.R setelah dilakukan musyawarah dengan keluarganya. c. Struktur peran
Peran kepala keluarga mencari nafkah, tugas istri merawat suami dan anak, dan pendidikan anak dilakukan bersama d. Nilai dan norma budaya Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya. Apabila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
V.
FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung dibawa ke Rumah sakit atau petugas kesehatan. b. Fungsi Sosialisasi Interaksi antara anggota keluarga dilakukan seperlunya karena kesibukan masingmasing anggota keluarga. c. Fungsi Perawatan Kesehatan Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga merawat dan memeriksakannya ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan. Keluarga mengatakan Tn. W sering mengeluh pusing. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan, Apabila Tn. W sakit langsung dibawa ke Puskesmas. Merawat anggota keluarga yang sakit. Dalam merawat Tn. W, masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu melakukan kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat. Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali dan lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat. Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan apabila sakit. Hal – hal yang dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah 1. Mengenal masalah Didalam keluarga jika ada masalah keluarga memusyawarahkan bersama.
2. Mengambil keputusan Menyelesaikan masalah dengan cara berunding bersama. 3. Merawat anggota keluarga yang sakit Dalam hal merawat keluarga yang sakit ibu mengambil alih. 4. Memelihara / memodifikasi lingkungan Dalam hal ini semua anggota keluarga ikut berperan serta. 5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada Jika ada keluarga yang sakit langsung di bawa periksa ke puskesmas. d. Fungsi Reproduksi Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Jumlah anak 2 orang. e.
Fungsi Ekonomi Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat.
VI.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang -
Stressor jangka pendek Menurut Tn. R, selama ini hal yang akan membuat keluarganya merasa kurang enak adalah ketika harus mengalami konflik atau masalah interen dengan anggota keluarga yang lain, namun dengan kepala dingin mereka menyelesaikannya dengan baik. .
-
Stressor jangka panjang Tn. R mengatakan tidak ada masalah dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan dan tidak pernah menyelesaikan masalah lebih lebih dari 6 bulan. Sampai saat ini, ketika keluarga
mengalami masalah, maka akan segera
diselesaikan dan jarang sekali jika menyelesaikan masalah lebih dari 6 bulan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan c. Strategi koping yang digunakan Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
VII.
HARAPAN KELUARGA
a. Persepsi keluarga terhadap perawat Agar adanya rutin pemeriksaan kesehatan seperti tensi dan gula darah. b. Harapan keluarga terhadap peran prawat Keluarga mengharapkan perawat dapat membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang ada pada keluarga.
VIII.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN 1.
Pengkajian Status Fungsional Lansia No
Aktifitas
1.
Score Dependence
Independence
Pemeliharaan kesehatan diri
-
5
2.
Mandi
-
5
3.
Makan
-
10
4.
Toilet (aktifitas bab & bab)
-
10
5.
Naik/turun tangga
5
-
6.
Berpakaian
-
10
7.
Kontrol BAB
-
10
8.
kontrol BAK
-
10
9.
Ambulasi
10.
15
Kursi roda
-
Transfer kursi/bed
-
15 Total: 95
Kriteria hasil: 0-20 : ketergantungan penuh 21-61 : ketergantungan berat 62-90
:ketergantungan
moderat 91-99
:
ringan 100 : mandiri
ketergantungan
Kesimpulan : Tn. W termasuk dalam kriteria hasil ketergantungan ringan.
2.
Fungsi Kognitif (SPMSQ) dan MMSE a.
SPMSQ Skor
Pertanyaan
Jawaban
-
No
-
1.
Tanggal berapa hari ini?
Tidak tahu
+
2.
Hari apa sekarang ini?
Wage
+
3.
Apa nama tempat ini?
Rumah
4.
Dimana alamat anda?
Tidak tahu
5.
Berapa umur anda?
80 Tahun
6.
Kapan anda lahir?
Lupa
7.
Siapa presiden Indonesia
Jokowi
+
+ +
sekarang? +
8.
Siapa presiden sebelumnya?
Jokowi
+
9.
Siapa nama kecil ibu anda?
Ny. S
+
10.
Pengurangan,
20-3
dan
17, 14, 11, 8, 5, 3
hasilnya kembali dikurangi 3 dan seterusnya Jumlah Kesalahan Total
4
Kesimpulan: 1. Kesalahan 0 – 2 = Fungsi intelektual utuh 2. Kesalahan 3 – 4 = Kerusakan intelektual Ringan 3. Kesalahan 5 – 7 = Kerusakan intelektual Sedang 4. Kesalahan 8 – 10 = Kerusakan intelektual Berat Keterangan: a. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila subyek hanya berpendidikan SD
b. Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 (satu) kesalahan bila subyek mempunyai pendidikan lebih dari SD c. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan untuk subyek kulit hitam, dengan menggunakan kriteria pendidikan yang lama
Kesimpulan : Tn.W mengalami kerusakan intelektual ringan
b.
MMSE Nilai Maksimum
Skor
Pertanyaan Orientasi
5
3
Tahun : 2019 Musim : Hujan Tanggal : Hari : Wage Bulan : -
5
5
Dimana kita: Negara : Indonesia Wilayah : Jawa Tengah Kota : Solo Di : Rumah Ruang : Teras Registrasi
3
3
3 Objek : Kursi, bunga, sapu Tn.W mampu menyebutkan kembali objek yang di perintahkan Perhatian dan Kalkulasi
5
5
Menghitung mundur dimulai dari angka 100 kemudian dikurangi 5-7 tingkat 100, 93, 86, 79, 72, 65, ......
Mengingat 3
2
Meminta untuk mengulang ketiga objek diatas Berikan 1 poin untuk setiap kebenaran Tn. W hanya menyebutkan 2 objek, yaitu : kursi dan sapu Bahasa
9
9
Menunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan nama benda tersebut pada klien. Tn.W mampu menjawab : pulpen (2 poin) Mengulang hal berikut : “tidak ada jika, dan, atau tetapi” Tn.W mampu mengulangi kata tersebut (1 poin) Nilai Total : 19
Keterangan: a. > 23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik b. 18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan c. ≤ 17 : terdapat kerusakan aspek mental berat.
Kesimpulan : Tn.W mengalami kerusakan aspek fungsi mental ringan
3.
Pengkajian Depresi Beck Skor
Uraian
Jawaban
A. Kesedihan 3
Saya sangat sedih/ tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2
Saya galau/ sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1
Saya merasa sedih atau galau
0
Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme 3
Saya merasa bahwa masa depan adalah sia – sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2
Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untuk memandang ke depan
1
Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0
Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang
masa depan C. Rasa kegagalan 3
Saya benar – benar gagal sebagai orang tua (suami/ istri)
2
Bila melihat kehidupan ke belakang semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
1
Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0
Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan 3
Saya tidak puas dengan segalanya
2
Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1
Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0
Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah 3
Saya merasa seolah – olah sangat buruk atau tidak berharga
2
Saya merasa sangat bersalah
1
Saya merasa buruk/ tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0
Saya tidak merasa benar – benar bersalah
F. TIdak menyukai diri sendiri
3
Saya benci diri saya sendiri
2
Saya muak dengan diri saya sendiri
1
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0
Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan diri sendiri 3
Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2
Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1
Saya merasa lebih baik mati
0
Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai
membahayakan diri sendiri H. Menarik diri dari sosial 3
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka
2
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1
Saya kurang berminat pada orang lain dari pada
sebelumnya 0
Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu – raguan 3
Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2
Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1
Saya berusaha mengambil keputusan
0
Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan gambaran diri 3
Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2
Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam penampilan saya dan in membuat saya tidak tertarik
1
Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0
Saya merasa bahwa saya tidak tampak lebih buruk
dari pada sebelumnya K. Kesulian kerja 3
Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2
Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1
Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai
melakukan sesuatu 0
Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan 3
Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2
Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1
Saya merasa lelah dari yang biasanya
0
Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia 3
Saya tidak mempunyai napsu makan sama sekali
2
Napsu makan saya sangat memburuk sekarang
1
Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0
Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
Penilaian: 0-6
: Depresi tidak ada atau minimal
7-13
: Depresi ringan
14-21
: Depresi sedang
22-39
: Depresi berat
Kesimpulan : Tn.W mengalami depresi minimal dengan skor 5.
4.
Status Fungsional (Indeks KATZ) Score
Kriteria
A
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
B
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut
C
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaiandan satu fungsi tambahan
E
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G
Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Lain- lain
Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi
tidak
dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F Hasil
:A
Kesimpulan : Tn. W masuk dalam kriteria kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
5.
Screening Fall (Pengkajian Risiko Jatuh) No
Item keseimbangan
Skor (0-4)
Nilai
1.
Duduk ke berdiri
4
=
Dapat
menggunakan
berdiri
tanpa
tangan
dan
1
menstabilkan independen. 3
=
Mampu
berdiri
secara
independen menggunakan tangan. 2 = Mampu berdiri menggunakan tangan setelah mencoba. 1 = Perlu bantuan minimal untuk berdiri atau menstabilkan. 0 = Perlu asisten sedang atau maksimal untuk berdiri. 2.
Berdiri
tanpa
penunjang
4 = Dapat berdiri dengan aman
4
selama 2 menit. 3 = Mampu berdiri 2 menit dengan pengawasan. 2 = Dapat berdiri 30 detik yang tidak dibantu/ ditunjang. 1 = Membutuhkan beberapa waktu untuk mencoba berdiri 30 detik yang tidak dibantu. 0 = Tidak dapat berdiri secara mandiri selama 30 detik
3.
Duduk penunjang
tanpa
4 = Bisa duduk dengan aman dan aman selama 2 menit. 3 = Bisa duduk 2 menit dengan pengawasan. 2 = Mampu duduk selama 30 detik 1 = Bisa duduk 10 detik. 0 = Tidak dapat duduk tanpa penunjang.
4
4.
Berdiri ke duduk
4 = Duduk dengan aman dengan
3
menggunakan minimal tangan. 3 = Mengontrol posisi turun dengan menggunakan tangan. 2 = Menggunakan punggung kaki terhadap kursi untuk mengontrol posisi turun. 1 = Duduk secara independen tetapi memiliki keturunan yang tidak terkendali. 0 = Kebutuhan membantu untuk duduk. 5.
Transfer
4 = Dapat mentransfer aman
3
dengan penggunaan ringan tangan. 3 = Dapat mentransfer kebutuhan yang pasti aman dari tangan. 2 = Dapat mentransfer dengan pengawasan. 1 = Membutuhkan satu orang untuk membantu. 0 = Membutuhkan dua orang untuk
membantu
atau
mengawasi. 6.
Berdiri dengan
4 = Dapat berdiri 10 detik dengan
mata tertutup
aman. 3 = Dapat berdiri 10 detik dengan pengawasan. 2 = Mampu berdiri 3 detik. 1 = Tidak dapat menjaga mata tertutup 3 detik tapi tetap aman. 0 = Membutuhkan bantuan agar
3
tidak jatuh.
7.
Berdiri
dengan
kaki rapat
4 = Mampu menempatkan kaki
4
bersama-sama secara independen dan berdiri 1 menit aman. 3 = Mampu menempatkan kaki bersama-sama secara independen dan berdiri
1 menit
dengan
pengawasan. 2 = Mampu menempatkan kaki bersama-sama
secara
mandiri
tetapi tidak dapat tahan selama 30 detik. 1 = Memerlukan bantuan untuk mencapai posisi tapi mampu berdiri 15 kaki bersama-sama detik. 0 = Memerlukan bantuan untuk mencapai posisi dan tidak dapat tahan selama 15 detik. 8.
Menjangkau
ke
4 = Dapat mencapai ke depan
depan dengan
dengan percaya diri 25 cm (10
tangan
inci). 3 = Dapat mencapai ke depan 12 cm (5 inci). 2 = Dapat mencapai ke depan 5 cm (2 inci). 1 = Mencapai ke depan tetapi membutuhkan pengawasan.
3
0 = Kehilangan keseimbangan ketika mencoba / memerlukan dukungan eksternal.
9.
Mengambil
4 = Dapat mengambil sandal
barang dari lantai
aman dan mudah.
4
3 = Dapat mengambil sandal tetapi membutuhkan pengawasan. 2 = Tidak dapat mengambil tetapi mencapai 2-5 cm (1-2 inci) dari sandal dan menjaga keseimbangan secara bebas. 1 = Tidak dapat mengambil dan memerlukan pengawasan ketika mencoba. 0 = Tidak dapat mencoba / membantu
kebutuhan
menjaga
dari
untuk
kehilangan
keseimbangan atau jatuh. 10.
Menoleh ke
4 = Tampak belakang dari kedua
Belakang
sisi dan berat bergeser Baik. 3 = Tampak belakang satu sisi saja
sisi
lain
menunjukkan
pergeseran berat badan kurang. 2 = Hanya menyamping tetapi tetap
mempertahankan
keseimbangan. 1
=
Perlu
pengawasan
saat
memutar. 0 = Butuh bantuan untuk menjaga
3
dari
kehilangan
keseimbangan
atau jatuh. 11.
Berputar
360
derajat
4 = Mampu berputar 360 derajat
2
dengan aman dalam 4 detik atau kurang. 3 = Mampu berputar 360 derajat dengan aman satu sisi hanya 4 detik atau kurang. 2 = Mampu berputar 360 derajat dengan aman tetapi perlahanlahan. 1 = Membutuhkan pengawasan yang ketat atau dengan lisan. 0 = Membutuhkan bantuan saat memutar.
12.
Menempatkan
4
kaki
independen dengan aman dan
bergantian
di bangku
=
Mampu
berdiri
secara
menyelesaikan 8 langkah dalam 20 detik. 3
=
Mampu
berdiri
secara
mandiri dan menyelesaikan 8 langkah dalam > 20 detik 2 = Dapat menyelesaikan 4 langkah tanpa bantuan dengan pengawasan. 1 = Dapat menyelesaikan > 2 langkah perlu assist minimal. 0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh / tidak mampu untuk mencoba.
3
13.
Berdiri
dengan
satu kaki didepan
4
=
Mampu
menempatkan
3
tandem kaki secara independen dan tahan 30 detik. 3 = Mampu menempatkan kaki depan independen dan tahan 30 detik. 2 = Dapat mengambil langkah kecil secara mandiri dan tahan 30 detik. 1 = Kebutuhan membantu untuk melangkah tapi dapat menyimpan 15 detik. 0 = Kehilangan keseimbangan saat melangkah atau berdiri.
14.
Berdiri satu kaki
dengan
4 = Mampu mengangkat kaki
1
secara independen dan tahan > 10 detik. 3 = Mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan 5-10 detik. 2 = Mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan ≥ 3 detik. 1 = Mencoba untuk angkat kaki tidak bisa tahan 3 detik tetapi tetap berdiri secara independen. 0
=
Tidak
kebutuhan
dapat membantu
mencoba untuk
mencegah jatuhnya. Total Interpretasi : Skor 0-20 : Memakai kursi roda
41
Skor 21-40 : Berjalan dengan bantuan Skor 41-56 : Mandiri Kesimpulan : Tn .W termasuk dalam kriteria mandiri.
6.
Pengkajian Risiko Dekubitus Skala Norton dan Braden a. Skala Norton Penilaian Kondisi
4
3
2
1
Baik
Sedang
Buruk
Sangat buruk
Sadar
Apatis
Bingung
Stupor
fisik Status mental Aktivitas
Jalan sendiri Jalan
dengan Kursi roda
bantuan Mobilitas
Bebas
Kontinen
sia
tidur Tidak mampu
terbatas
bergerak
Kadang-
Selalu
Inkontinensia
kadang
inkontinensia
urin dan alvi
inkontinensia
urin
urin Skor
8
Total Skor
17
tempat
Sangat
Agak terbatas
bergerak Inkontinen
Di
9
0
Penilaian : Skor 16-20 : Tidak ada risiko terjadi dekubitus Skor 12-15 : rentan terjadi dekubitus Skor < 12 : Risiko tinggi dekubitus
Kesimpulan : Tn.W tidak ada risiko terjadinya dekubitus
0
b. Skala Braden
Persepsi sensori
1
2
3
Tidak
Gangguan
merasakan
sensori
atau
atau
menurun
hanya
ada
4
2 sensori,
ekstremitas
stimulus nyeri, permukaan tubuh
Tidak
pada sensori pada 1 gangguan
setengah
kesadaran
4
Gangguan
respon bagian
terhadap
Skor
Parmeter
Temuan
berespon
atau berespon penuh terhadap atau pada
perintah perintah verbal
verbal
berespon pada tidak stimuli nyeri
tapi selalu
mampu mengatakan
Kelembaban
Selalu terpapar Sangat kembab Kadang
Aktivitas
Terbaring
Mobilitas
kenyamanan
Tidak mampu Tidak
oleh
keringat
Kulit kering
4
lembab
atau urin basah
tempat tidur
di Tidak
bisa Berjalan
berjalan
Dapat berjalan 4
dengan
atau sekitar ruangan
tanpa bantuan
bergerak
dapat Dapat
mengubah posisi tepat teratur
Dapat
membuat
mengubah
secara perubahan dan posisi
ekstremitas
mandiri
posisi
tubuh bantuan
atau
dengan
3
tanpa
Nutrisi
Tidak
dapat Jarang mampu Mampu
menghabiskan 1
/3
menghabiskan
porsi ½
makannya,
Dapat
menghabiskan
2
menghabiskan
porsi lebih dari ½ porsi
makannya
sedikit minum
porsi
makannya,
makannya
tidak
air putih atau
memerlukan
mendapat infus
suplemen
lebih dari lima
Gesekan
hari Klien
yang Klien bergerak Klien
yang
memerlukan
dengan lemah, tidak memiliki
bantuan
membutuhkan
sedang sampai bantuan
maslah,
3
klien
yang bergerak
maksimum
minimal untuk di atas tempat
untuk
mengangkat
tidur
maupun
bergerak, tidak tubuhnya
kursi
dengan
mampu
mandiri
mengangkat
mempunyai
badannya
otot
yang
sendiri,atau
cukup
kuat
spastik
untuk
kontraktur atau
mengangkat
gelisah
sesuatu sambil
dan
bergerak. Skor total Penilaian : Skor 15-23 : Risiko ringan Skor 13-14 : Risiko sedang Skor 10-12: Risiko berat Skor < 10 : Risiko sangat berat
20
Kesimpulan : Tn .W mengalami risko dekubitus ringan
7.
Pengkajian Psikososial dan Emosional a.
Pengkajian Psikososial No
Uraian
1
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk
Fungsi
Skor
Adaptation
1
Partnership
1
Growth
1
Affection
1
Resolve
1
Total
5
membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya 2
Saya puas dengan cara keluarga (temanteman) saya membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya
3
Saya puas bahwa keluarga (temanteman) saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan
aktivitas atau arah baru 4
Saya puas dengan cara keluarga (teman- teman) saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosiemosi saya seperti marah, sedih atau mencintai
5
Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan: Selalu (2); Kadang-kadang (1); Hampir tidak pernah (0) Penilaian : Skor 0-3 : Disfungsi sosial berat
Skor 4-6 : Disfungsi sosial menengah Skor 7-10 : Disfungsi sosial ringan
Kesimpulan : Tn .W mengalami disfungsi sosial menengah
b.
Pengkajian Emosional Tahap I 1) Apakah klien mengalami susah tidur? Ya/ Tidak 2) Apakah klien sering merasa gelisah? Ya/ Tidak 3) Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Ya/ Tidak 4) Apakah klien sering merasa was-was atau khawatir? Ya/ Tidak Lanjutkan ke tahap 2, bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap pertama 1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Ya/ Tidak 2) Ada masalah atau banyak pikiran? Ya/ Tidak 3) Ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain? Ya/ Tidak 4) Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Ya/ Tidak 5) Cenderung mengurung diri? Ya/ Tidak Jika ada minimal satu jawaban “ya” maka masalah emosional (+)
Kesimpulan : Tn.W memiliki masalah emosional
IX.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
TD
Nama anggota keluarga Tn. R
Ny. E
An. Y
Tn. W
150/90 mmHg
140/90
-
170/ 100
mmHg
mmHg
N
76 x/menit
72x/menit 70x/menit 60x/menit
RR
20 x/menit
20x/menit 18x/menit
TB
160 meter
156 meter 120 meter 160 meter
Rambut
Hitam
Hitam
Hitam
Putih
Konjungtiva
Non Anemis
Non
Non
Non
anemis
anemis
anemis
Sklera
Bersih
Bersih
Bersih
Bersih
Hidung
Bersih tidak
Bersih
Bersih
Bersih
ada secret
tidak ada
tidak ada
tidak ada
secret
secret
secret
Bersih tidak
Bersih
Bersih
Bersih
ada serumen,
tidak ada
tidak ada
tidak ada
simetris ka/ki,
serumen,
serumen,
serumen,
tidak ada
simetris
simetris
simetris
benjolan di
ka/ki,
ka/ki,
ka/ki,
belakang
tidak ada
tidak ada
tidak ada
telinga
benjolan
benjolan
benjolan
di
di
di
belakang
belakang
belakang
telinga
telinga
telinga
Bersih, bibir
Bersih,
Bersih,
Bersih,
pucat, simetris
bibir
bibir
bibir
tidak
tidak
tidak
Telinga
Mulut
Leher
pucat,
pucat,
pucat,
simetris
simetris
simetris
Simetris, tidak
Simetris,
Simetris,
Simetris,
ada menjolan
tidak ada
tidak ada
tidak ada
thyroid
menjolan
menjolan
menjolan
thyroid
thyroid
thyroid
Simetris ka/ki,
Simetris
Simetris
Simetris
sonor
ka/ki,
ka/ki,
ka/ki,
sonor
sonor
sonor
IC tidak
IC tidak
IC tidak
IC tidak
tampak, pekak
tampak,
tampak,
tampak,
pekak
pekak
pekak
Dada 1. Paru
2. Jantung
Abdomen
Ektremitas
Kulit
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
jejas, tympani
jejas,
jejas,
jejas,
tympani
tympani
tympani
Kekuatan otot
Kekuatan
Kekuatan
Kekuatan
5/5
otot 5/5
otot 5/5
otot 5/5
Kulit lembab
Kulit
Kulit
Kulit
lembab
lembab
lembab
Turgor
Normal
Normal
Normal
Normal
Keluhan
Pusing
Pusing,
-
Pusing
pegelpegel
X.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Data No
DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 D DS :
Kurangnya pengetahuan
- Tn. W mengatakan bahwa dirinya kurang tentang penyakit mengetahui mengenai penyakit hipertensi, yang diketahuinya adalah hanya tekanan darah yang melebihi normal, namun normalnya berapa juga belum mengerti. DO: - - TD : 150/90 mmHg - - Ketika ditanya mengenai hipertensi atau tekanan darah, Ny. E tidak begitu memahami. 2
DS :
Ketidakefektifan
- Tn. W sering mengeluh pusing
pemeliharaan kesehatan
- Tn. W mengatakan Makanan Tn. W sama dengan keluarga yang lain, masih mengkonsumsi makanan yang asin dan merokok DO : - TD : 150/90 mmHg N : 76 x/menit
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
2
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Skoring Prioritas masalah Asuhan Keperawatan Keluarga
a) Kurangnya pengetahuan tentang penyakit Kriteria
Skore
Bobot
Rumus Menghitung
1. Sifat masalah
2
1
2x1 = 2 3 3
2. Kemungkinan
2
2
2x2 = 2 2
3
1
3x1 = 1 3
2
1
2x1 = 1 2
masalah dapat diubah 3. Kemungkinan masalah dapat dicegah 4. Menonjolnya masalah
2
Jumlah Total
Hasil: 4 3
b) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Kriteria
Skore
Bobot
Rumus Menghitung
1. Sifat masalah
3
1
3x1 = 1 3
2. Kemungkinan
1
2
1x2 = 2 1
2
1
2x1 = 1 2
2
1
2x1 = 1 2
masalah dapat diubah 3. Kemungkinan masalah dapat dicegah 4. Menonjolnya masalah Jumlah
Hasil: 5
XI.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA No
1
Tanggal Jumat, 8 Maret 2019
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Ketidakefektifan Setelah dilakukan pemeliharaan tindakan kesehatan keperawatan selama 1x30 menit masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Keluarga Tn. S mampu mengidentifikasi pencegahan primer dan pencegahan sekunder yang dibutuhkan 2. Keluarga Tn. S menyatakan familiar dengan sumber di lingkungan dan menyatakan keinginan untuk belajar 3. Keluarga Tn. S mampu mencari dan memperoleh informasi tentang sumber di lingkungan
Intervensi 1. Kaji pengetahuan tentang pencegahan primer dan ajarkan pentingnya pencegahan sekunder 2. Bantu anggota komunitas mengidentifikasi sumber lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan, 3. Berikan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah 4. kolaborasi dengan organisasi komunitas seperti posyandu untuk mengembangkan penjelasan mengenai sumber-sumber pelayanan kesehatan yang dapat diakses
2
Jumat, 8 Maret 2019
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit masalah kurangnya pengetahuan tentang hipertensi dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Keluarga Tn. S mampu menyebutkan Pengertian Hipertensi, 2. Keluarga Tn. S mampu menyebutkan penyebab hipertensi. 3. Keluarga Tn. S mampu menyebutkan tanda gejala hipertensi. 4. Keluarga Tn. S mampu menyebutkan komplikasi hipertensi. 5. Keluarga Tn. S mampu menyebutkan Penatalaksanaan hipertensi. 6. Keluarga Tn. S mampu menyebutkan Pencegahan hipertensi.
1. 2.
3.
4.
5.
6.
Kaji tingkat pendidikan keluarga. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang hipertensi. Berikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi Lakukan pemeriksaan pengukuran tekanan darah. Anjurkan keluarga untuk pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila tekanan darah tiba-tiba meningkat disertai tanda gejala hipertensi. kolaborasi dengan anggota keluarga lain untuk memeriksakan klien rutin untuk mengecek tekanan darah
XII.
IMPLEMENTASI
Tanggal
No.
Diagnosa
Implmntasi
Ketidakefektifan
1. mengkaji pengetahuan tentang pencegahan primer dan ajarkan pentingnya pencegahan sekunder 2. membantu anggota komunitas mengidentifikasi sumber lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan, 3. memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah 4. berkolaborasi dengan organisasi komunitas seperti posyandu untuk mengembangkan penjelasan mengenai sumbersumber pelayanan kesehatan yang dapat diakses
Dx 1
pemeliharaan kesehatan
2
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
1. Kaji tingkat pendidikan keluarga. 2. Kaji tingkat
TTD
3.
4.
5.
6.
XIII.
pengetahuan keluarga tentang hipertensi. Berikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi Lakukan pemeriksaan pengukuran tekanan darah. Anjurkan keluarga untuk pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila tekanan darah tiba-tiba meningkat disertai tanda gejala hipertensi. kolaborasi dengan anggota keluarga lain untuk memeriksakan klien rutin untuk mengecek tekanan darah
EVALUASI No
Tanggal
Diagnosa
Evaluasi
Ketidakefektifan
S:Keluarga mengatakan
pemeliharaan
sudah memahami cara
kesehatan
pencegahan maupun
Paraf
primer sekunder
hipertensi O:
Keluarga
mengungkapkan
dapat
kembali
tentang
pencegahan hipertensi A :
Tujuan tercapai
sebagian P : Lanjutkan Intervensi -Anjurkan Tn. W dan keluarga melakukan diit hipertensi Kurangnya
S :Keluarga mengatakan
pengetahuan
sudah
tentang penyakit
tentang cara merawat
memahami
keluarga
dengan
hipertensi
dengan
memperhatikan makanan O:Keluarga
dapat
mengungkapkan kembali cara merawat keluarga
dengan
hipertensi
dengan
memperhatikan makanan, pola tidur dan control teratur A
:
Tujuan tercapai
sebagian P
:
Lanjutkan
Intervensi -
Anjurkan
keluarga secara teratur
pada
mengontrol