Pengertian Resensi Buku.docx

  • Uploaded by: Alex Otniel Hasibuan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengertian Resensi Buku.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,860
  • Pages: 22
Pengertian Resensi Buku Apa itu resensi buku? Pada umumnya resensi dapat kita temukan di dalam surat kabar. Namun, tidak menggunakan nama resensi, melainkan ulasan. Pada bacaan yang lain, ada pula yang menyatakan resensi buku dengan sebutan tinjauan buku, timbangan buku, bedah buku maupun pembicaraan dari buku. Cukup menarik bukan, nama lain dari resensi buku. Istilah timbangan buku, dianggap lebih menarik dan lebih populer untuk menyatakan sebagai resensi buku. Resensi berasal dari bahasa asing, tepatnya bahasa latin, yaitu revidere atau resencere. Kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Resensi merupakan suatu tulisan yang berisi tentang pertimbangan dari buku atau wawasan tentang baik dan kurang baiknya dari kualitas suatu tulisan. Tulisan tersebut tentunya terdapat di dalam buku yang sedang diulas. Semakin berkembangnya jaman, definisi dari resensi buku, semakin meluas. Resensi bukan lagi, hanya berupa memberikan penilaian dari kualitas suatu buku. Lebih dari itu, resensi memberikan penilaian pula, pada karya buku yang bersifat fiksi maupun nonfiksi. Selain karya fiksi dan nonfiksi, resensi juga menyangkut penilaian tentang pementasan suatu drama atau musik dan film. Penilaian tersebut dilakukan dengan cara mengungkapkan segi keunggulan dan kelemahan dari drama atau musik dan film secara objektif. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa resensi buku merupakan bentuk penghargaan terhadap tulisan maupun karya yang dihasilkan oleh orang lain. Penghargaan terebut dilakukan dengan cara memberikan komentar secara objektif. Dalam menyusun resensi, penulis harus menghindarkan diri dari subjektivitas pribadi terhadap barang yang akan diresensi. Selain itu, penulis harus menghindarkan diri dari perasaan senang maupun tidak senang terhadap seseorang. Penulis perlu memiliki wawasan yang sangat luas, dalam membuat resensi buku. Wawasan diperlukan penulis untuk menuliskan suatu resensi sebab tanpa adanya wawasan yang luas maka penulis tidak akan mampu memberikan komentar yang lebih baik terhadap buku tersebut. Karena di dalam melakukan dan menulis resensi buku, sama halnya memperkenalkan buku tersebut pada orang lain atau pembaca.

Hal hal yang harus diperhatikan yang harus diperhatikan dalam memberikan komentar di dalam resensi buku, yaitu sebagai berikut: 1. Penggunaan bahasa 2. Format dan struktur penyajian 3. Manfaat buku bagi pembaca 4. Kualitas isi buku Pada umumnya pembaca belum mengetahui buku yang akan dibaca, sehingga perlu membaca resensi terlebih dahulu. Tujuannya agar tergerak hati pembaca untuk membaca karya yang dihasilkan oleh orang lain. Selanjutnya, selain untuk menggerakkan hati pembaca agar mau membaca buku yang diresensikan, resensi buku, juga sebagai alat promosi. Mempromosikan karya pada khalayak umum yang belum mengetahui karya tersebut. Pada dasarnya resensi buku dimaksudkan untuk memberitahukan pada masyarakat luas tentang hadirnya suatu buku, baik lama maupun baru, dari segi waktu penerbitan maupun tema. Buku lama yang diresensikan, memiliki syarat tertentu, yaitu buku yang masih relevan dengan situasi yang dihadapi saat ini. Tujuan Resensi Buku Tujuan dari Resensi Buku ditinjau dari Kepentingan Pembaca Resensi buku bertujuan untuk memberikan pertimbangan pada pembaca, mengenai apakah sebuah buku pantas untuk mendapatkan sambutan dari pembaca maupun tidak. 1. Resensi buku bertujuan untuk mendapat bimbingan dari penulis mengenai buku yang pantas untuk dibaca. 2. Resensi buku digunakan untuk mengajak seorang pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan secara lebih jauh, tentang fenomena maupun permasalahan yang muncul pada sebuah buku. 3. Resensi buku bertujuan untuk mendapatkan informasi maupun pemahaman yang menyeluruh tentang apa yang terlihat dan yang diungkap dalam sebuah buku. 4. Resensi buku untuk mengetahui identitas dari suatu buku yang pantas untuk dibaca, meliputi judul dari buku, penulis, penerbit, tahun terbit, dan tebal dari buku. Selain itu, juga untuk mengetahui hubungan antara buku – buku yang sejenis dengan pengarang yang sama dan hubungan antara buku yang diresensikan dengan buku – buku sejenis yang dihasilkan oleh pengarang – pengarang yang lain.

5. Resensi buku membantu pembaca untuk memilih buku sesuai yang dikehendaki. Bagian – Bagian Resensi Resensi buku memiliki bagian – bagian tertentu yang membedakan dengan artikel maupun tulisan lain. Bagian tersebut yaitu terdiri dari judul resensi, identitas buku yang diresensi, sambul buku yang diresensikan, dan pembuka resensi. Masing – masing bagian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Judul resensi. Penulis buku resensi dinamakan sebagai lindgren. Judul dalam resensi, sebaiknya berupa frasa maupun klausa. Hal tersebut dimaksudkan agar pembaca tertarik untuk mengetahui isi sebenarnya dari buku yang dibuat resensinya. Penulis resensi juga harus menyesuaikan antara judul resensi dengan isi dari resensi. Sebab, jika terjadi ketidaksesuaian, akan menyebabkan pembaca merasa ditipu oleh penulis. 2. Identitas buku. Identitas buku yang dicantumkan dalam resensi buku, dapat meliputi judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun terbit, kota terbit, ukuran buku, dan jumlah halaman buku. Harga buku tidak perlu dicantumkan, karena dapat berbeda – beda, bergantung pada toko yang menjualnya. 3. Sampul buku. Sampul buku perlu disampaikan pada pembaca agar pembaca bisa mendapatkan buku yang diresensikan dengan mudah. Sampul buku perlu di-scan, sehingga tampak menarik dan bisa mirip dengan buku yang asli. 4. Pembuka buku. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan pembaca tentang apa yang akan dibaca dalam resensi buku. Penulis perlu menguraikan maupun memaparkan pembuka resensi dengan menarik. Mengapa demikian? Agar pembaca semangat untuk membaca resensi secara utuh. 5. Bahasa yang digunakan pengarang buku perlu diperhatikan oleh penulis. Hal – hal yang diperhatikan, meliputi ungkapan, tata bahasa, struktur kalimat, dan gaya bahasa. 6. Nilai – nilai buku yang berisi tentang gambaran umum dari isi buku. Penulis resensi dapat membandingkan karya yang diresensikan dengan karya yang dihasilkan oleh pengarang lain yang berbeda dengan buku yang dirensikan. Selain itu, nilai buku dapat berhubungan dengan nilai – nilai yang dapat diperoleh pembaca, setelah membaca buku tersebut. 7. Kelebihan dan kelemahan dari buku yang diresensikan. Kelebihan dan kelemahan tersebut dapat dinilai dengan berdasarkan pada unsur – unsur intrinsik dari buku. Unsur – unsur intrinsik tersebut, meliputi tema, latar, alur, gaya bahasa, dan penokohan. Ulasan dalam unsur – unsur intrinsik buku, dapat dilakukan secara lengkap atau berdasarkan pada yang paling menonjol. 8. Ringkasan buku atau disebut juga sebagai ikhtisar buku. Ringkasan buku perlu disesuaikan dengan alur yang dibangun oleh pengarang, ketika resensi tersebut berhubungan dengan buku jenis fiksi. Berbeda halnya, ketika berhubungan dengan buku nonfiksi. Ringkasan buku lebih menekankan pada

cerminan dari hal – hal pokok, maupun bab atau subbab yang penting dalam buku. Referensi: 1. Rosidi, I. 2009. Menulis…Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius. 2. Tim Literatur Media Sukses. 2008. Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional 2009: Bahasa Indonesia SMA. Jakarta: Grasindo. 3. Paujiyanti, F. 2014. Kupas Tuntas secara Jelas sampai Akar – Akarnya Bahasa Indonesia SMA Kelas 1, 2, dan 3. Jakarta: Pustaka Nusantara Indonesia. 4. Tim Super Tentor. 2014. 3 in 1 Solusi Cerdas BBM SMA/MA Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: Bintang Wahyu. 5. Wiyanto, A. 2007. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA & MA Kelas XI Program Studi IPA/ IPS. Jakarta: Grasindo.

Pengertian resensi buku menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah pembicaraan atau pertimbangan mengenai buku dan ulasan buku. Sedangkan pengertian dari resensi adalah suatu karya tulis yang mengulas sebuah karya,baik itu novel, buku pengetahuan, komik, majalah, atau film. Kata resensi sendiri asalnya dari bahasa latin, yaitu recensere atau revidere yang memiliki arti menimbang, melihat kembali, atau menilai. Arti itu sama dengan bahasa Belanda yaitu recencie, dan di dalam bahasa Inggris adalah review. Istilah-istilah itu memiliki makna dan arti yang sama yang initinya adalah mengulas sebuah buku. Resensi memiliki tindakan yang bisa memberi penilaian, membahas, membahas isi buku, atau mengkritik sebuah buku.

Pengertian Resensi Menurut Para Ahli Saryono (1997:56) Saryono berpendapat bahwa reseni adalah sebuah tulisan seperti esai tapi bukan bagian dari ulasan yang menyeluruh tentang sebuah buku. Dimana isinya bisa berupa laporan, pertimbangan, ulasan, baik buruknya, bermanfaat tidaknya, kuat lemahnya, benar salahnya, dan argumentatif tidaknya buku yang di resensi.. Tulisan yang dibuat itu ditambah dengan foto atau fotocopy dari sampul buku yang di resensi. Panuti Sudjiman (1984) Panuti Sudjiman berpendapat bahwa resensi adalah hasil penilaian dan pembahasan yang singkat dari sebuah karya tulis. konteks ini memberikan arti penilaian, membahas, mengungkap secara sekilas, dan mengkritik sebuah buku. WJS Poerwadarminta (2003:73) Poerwadarminta berpendapat bahwa resensi adalah suatu perbincangan atau pertimbangan mengenai sebuah buku yang menilai kekurangan dan kelebihan buku itu. kritikan terhadap buku, menarik tidaknya isi dan tema buku, dan memberi rekomendasi kepada orang mengenai perlu atau tidaknya membaca buku tersebut. Perbincangan mengenai buku tersebut biasanya ada dalam surat kabar atau pun majalah. Dalam Buku Bahasan dan Sastra Indonesia ( Penulis: Euis Sulastri dkk ) Asal dari kata resensi dari bahasa Belanda yakni renetie, yang memiliki arti bahasan atau kupasan. Jadi, arti dari resensi adalah suatu pembahasan atau kupasan menggenai buku, drama, film yang biasanya ditayangkan melalui media massa.

Jenis-jenis atau Macam-macam Resensi Resensi Kritis Resensi kritis adalah salah satu dari jenis resensi dengan bentuk ulasan yang mendetail atau rinci menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari jenis resensi ini biasanya objektif dan kritis di dalam menilai isi dari sebuah buku. Resensi Deskriptif Resensi deskriptif adalah jenis resensi yang menerangkan secara mendetail di setiap bab atau bagian dari buku yang di resensi. Resensi Informatif Resensi informatif adalah salah satu jenis resensi yang menerangkan sebuah isi dari resensi buku dengan singkat dan biasanya umum dari semua isi buku.

Tujuan Resensi Buku Resensi memiliki tujuan tersendiri. Tujuan dari resensi buku sendiri itu sebagai berikut : 1. Menguji kualitas sebuah buku. 2. Mengetahui alasan dan latar belakang buku itu diterbitkan. 3. Memberikan kritikan dan saran kepada penulis buku terhadap isi buku, cara penulisan, dan subtansinya. 4. Memberikan kepada calon pembaca sebuah gambaran dan penilaian buku secara singkat. 5. Pembaca bisa mengetahu kekurangan dan juga kelebihan dari sebuah buku.

Manfaat Resensi Buku Meresensi sebuah buku memiliki beberapa manfaat diantarantya adalah :  



Sebagai bahan pertimbangan unutk pembaca perihal sebuah karya yang bisa mempengaruhi karya tersebut. Menjadi sarana promosi, karena dengan adanya reseni, buku secara tidak langsung menjadi media promosi yang ampuh dan bisa saja gratis, asalakan resensi yang dibuat adalah resensi yang positif. Sebagai penulis, manfaat dari meresensi yaitu semakin kita sering menulis secara tidak langsung keahlian menulis kita akan meningkat.

Unusur-unsur Dalam Resensi Buku Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan ketika akan meresensi sebuah buku. Berikut ini unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah resensi: Identitas Buku Identitas buku meliputi judul buku, nama pengarang buku, nama penerbit beserta alamat penerbitnya, no. edisi, dan jumlah halaman buku. Pada identitas buku bisa meliputi ukuran dari buku, ilustrasi jilid, dan warna buku. Tapi, dalam kepenulisan resensi hal-hal itu jarang dimunculkan.

Ikhtisar Buku Ikhtisar buku merupakan susunan berdasarkan dari pokok-pokok isi buku. Ada perbedaan ketika akan meresensi buku novel dan buku non fiksi. Pokok-pokok isi dari novel bisa ditentukan dengan suatu peristiwa atau keadaan yang penting. Kepengarangan Kepengarangan sering disampaikan dalam resensi sebuah novel. Terutama yang berkaitan dengan latar belakang, sikap-sikap, keahlian, dan karyanya. Pada bagian kepengarangan disampaikan secara singkat dan biasanya tidak lebih dari satu paragraf. Biasanya dicantumkan di halaman utama atau di belakang novel. Keunggulan dan Kelemahan Keunggulan dan kelemahan pada resensi berkaitan dengan unsur-unusr yang ada pada novel. Dimana di unsur-unsur tersebut, memberikan penilaian berdasarkan penguasaan masalah, kesederhanaan, kekhasan, dan asspek lainnya.

Cara Membuat Resensi Buku Berikut ini adalah tahapan cara membuat resensi buku. Sebelum anda meresensi sebuah buku perhatikan dengan baik-baik hal-hal berikut ini: 1. Pengenalan buku yang diresensi, dimulai dengan tema dari buku, deskripsi dari isi buku, foramt, nama penerbit, dimana dan kapan diterbitkan, tebal buku, sampai harga dari buku tersebut. Siapa pengarang dari buku yang anda resensi mulai dari nama, latar belakang penulis, prestasi, karya sang penulis, sampai apa alasan dia menulis buku tersebut. Golongkan buku yang diresensi termasuk dalam kategori ekonomi, politik, teknik, psikologi, pendidikan, sosiologi, bahasa, filsafat, atau sastra. 2. Bacalah buku yang hendak diresensi secara cermat, teliti dan komprehensif. Isi yang ada di dalam buku perlu dipahami sebelum diresensi. 3. Tandai bagian yang mendaptkan perhatian secara khusus dan tentukan bagian yang akan dikutip untuk dibuat data. 4. Buat sinopsis dari buku yang akan diresensi. 5. Menentukan penilaian dalam hal berikut:  Kerangka penulisan. Bagaimanakah hubungan antara bagian satu dengan yang lainnya, dinamika, dan sistematikanya.  Isi pernyataan. Analisa penyajian data, bobot ide, bahasa yang digunakan apakah sesuai EYD, kalimat dan penggunaan kata utamanya untuk buku ilmiah.  Aspek teknis. Bagaimanakah tata letak, kerapihan, kebersihan, dan cetakannya banyak salah cetak atau tidak.  Sebelum anda menilai, baiknya terlebih dahulu membuat garis besar atau outline resensinya. Outline akan membantu ketika menulis, merevisi, dan mengoreksi hasil dari resensi yang memakai dasar dan kriteria yang sudah ditentukan.

Contoh Resensi Buku Pengetahuan Identitas Buku Pengantar Filsafat Pendidikan Judul Buku : Pengantar Filsafat Pendidikan Penulis : Drs. Uyoh sadulloh, M.Pd Jumlah Halaman Buku : 183 hlm. Tahun Terbit : September 2004 Isi Buku Pengantar Filsafat Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dikerjakan manusia menggunakan media yang sangat luas, dimana mencakup semua pengetahuan dan pengalaman pada manusia mengenai pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu praktek di dalam hidup, sama seperti kegiatan lainnya, seperti kegiatan hukum, kegiatan agama, kegiatan ekonomi, dan kegiatan lainnya. Disamping itu, kita bisa mempelajari pendidikan dengan cara akademik, baik itu secara empirik yang sumbernya dari pengalaman, atau dengan merenungi untuk melihat arti dari pendidikan dalam kontek yang lebih luas lagi. Pertama adalah praktek pendidikan, dan kedua adalah teori pendidikan. Keunggulan Buku Pengantar Filsafat Pendidikan Buku ini memiliki keunggulan yaitu mampu memberi informasi mengenai suatu nilai, sumber nilai, dan bagiamana seorang manusia bisa mendapatkan nilai itu sebab pendidikan pada prinsipnya tidak bisa dipisahkan dengan nilai. Kelemahan Buku Pengantar Filsafar Pendidikan Buku ini memiliki kelemahan yaitu kurang memberikan kepahaman untuk para pembaca yang masih pemula yang menyebabkan penyampaian yang disampaikan buku ini tidak tersampaikan dengan baik ke pembaca. Kesimpulan Buku Pengantar Filsafat Pendidikan Buku ini bisa jadi rekomendasi sebab di dalam buku ini terdapat ilmu pendidikan, pendekatan ilmu filosofis, dan tidak hanya teori pendidikan saja yang dibahas akan tetapi dengan praktik pendidikannya untuk membangun sumber daya manusia dan juga memberikan pengalaman yang luas, sebab pendidikan berkaitan erat dengan seluruh aspek dalam kehidupan baik itu pengalaman atau pemikirannya. Di dalam ilmu pendidikan butuh kajian filosofis sebab kajian seperti ini akan melihat pendidikan dalam kenyataan yang berkesinambungan. Pengkajian pilosofis megengenai pendidikan bisa membantu memberi informasi mengenai hakikat dari manusia yang secara horizontal berkaitan dengan hubungan antar manusia dan alam semesta. Pengkajian filosofis bisa juga memberi informasi yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan jufa sumber dari pengetahuan. Hal ini bisa membantu di dalam menentukan tujuan dari akhir pendidikan itu sendiri.

Contoh Resensi buku Non Fiksi Identitas Buku Muhammad Al Fatih 1453 Judul Buku : Muhammad Al Fatih 1453 Penulis : Felix Y. Siauw Penyunting : Salman Iskandar Penerbit : Al Fatih Press Cetak : Kelima, November 2013 ISBN : 978 602 17997 0 3 Harga : Rp. 75.000 Tebal : xxvi + 320 hlm Mempelajari sejarah, utamanya berkaitan dengan sejarah Islam, akan memberikan asupan semangat juang dan renungan yang menjadikan kita berpikir dan bertindak agar lebih baik lagi. Oleh karena itu, jangan pernah sekali-kali untuk meninggalkan sejarah Islam. Buku dengan judul ‘Muhammad Al Fatih 1453’ merupakan buku yang menceritakan tentang penaklukan sebuah kota yaitu Konstantinopel oleh seorang Sultan/ Raja yang semenjak kecil di didik untuk menjadi pemimpin yang cerdas, berani, dan kuat untuk menaklukan Konstantinopel dan membuktikan kebenaran nubuah dari Nabi Muhammad Shalalhualaihiwassalam.. Konstantinpel ialah kota yang sangat strategis sekali sebab kota ini terletak di persimpangan diantara benua Eropa dan benua Asia, kota dimana aktifitas pelabuhannya yang sangat sibuk ketika zaman itu. Konstantinopel adalah kota yang memiliki kesempatan secara terhormat dengan menjadikan kota ini menjadi salah satu dari 3 peradaban paling besar yang ada di dunia dan mendapatkan gelar kota yang pertahanannya terbaik di dunia ketika itu.. Sudah puluhan percobaan dilakukan untuk menaklukan kota itu, tapi hasilnya selalu gagal, kota ini diklaim membutuhkan waktu lebih dari delapan0 abad agar bisa ditaklukan. Konstantinopel ialah kota yang memiliki benteng pertahanan berlapis tiga dimana ketingggian benteng tersebut kurang lebih dua puluh meter. Kota dengan pertahanan yang bisa dibilang mustahil untuk ditaklukan ini pada waktu itu ternyata bisa ditaklukkan oleh seorang Sultan yang menjadi seorang tokoh besar sepanjang sejarah Islam, siapakah dia? Muhammad Al Fatih 1453 adalah sebuah buku biografi tokoh besar Islam, tokoh yang dianugrahi julukan ‘panglima terbaik’, tokoh yang bisa menggerakkan pasukannya untuk membebaskan kota dengan pertahanan terkuat di dunia yaitu Konstantinopel.

Muhammad Al Fatih merupakan seorang yang tidak hanya saja menjadi pemimpin politis, tapi beliau pun menjadi pemimpin ideologis yang menguatkan posisinya di mata rakyatnya dan pasukannya. Beliau juga adalah seorang ulama dan ilmuan yang sudah hafal Al Quran sejak masih kecil, hafal dan paham tujuh bahasa. Kehidupan yang dijalani oleh beliau sangat akrab dengan budaya yang penuh dengan keilmuan, di masa pendidikannya beliau dibimbing oleh dua ulama terbaik ketika itu. Muhammad Al Fatih merupakan seorang sultan sekaligus panglima perang yang sangat yakin tentang bisyarah (kabar) dari Nabi Muhammad Shalalahualaihiwassalam, yaitu: “Kota Konstantinopel nanti akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya merupakan sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya merupakan sebaik-baik pasukan." [H.R. Ahmad bin Hanbal AlMusnad 4/335]. Semua hidupnya didedikasikan untuk tujuan yang sangat mulia ini. Beliau menjadi seorang panglima perang dan juga gubernur ketika umur 21 tahun dan terus menaklukan sampai beliau meninggal ketika ingin menaklukkan kota Roma. Dimana akhirnya saat ini belum bisa ditaklukkan oleh panglima manapun yang ada di dunia ini. Beliau meninggal umur 52 tahun yang telah membuat karya sangat besar untuk Islam dan juga kaum muslimin, yang dengannya itu memaksa dunia untuk tidak lagi lagi menganggap remeh kaum muslimin.

Contoh Resensi Buku Fiksi Identitas Buku Novel Dear Nathan Judul Buku : Dear Nathan Pengarang : Erisca Febriani Jumlah Halaman : 528 hlm. Penerbit : Best Media Tahun Terbit: 2016 Pembuka Resensi Buku Novel Dear Nathan Buku ini mengisahkan perihal percintaan dan persahabatan di masa SMA. Buku novel ini berkisah tentang seorang gadis bernama Salma dan seorang pria bernama Nathan. Buku novel ini terdiri dari 31 bab yang memiliki alur cerita dan tema setiap babnya berbeda-beda. Penulis sukses membuat seorang tokoh yang bisa membuat pembaca terbuai. Bagaimana sang tokoh ini bertingkah, bersikap, kenakalannya, dan paling utama cara dia bisa bersama Salma, semuanya sungguh menarik. Pengarang bisa

membuat suasana ceritanya menjadi penuh dengan semangat yang membuat pembacanya penasaran cerita di bab selanjutnya. Jenis Buku Novel Dear Nathan Dear Natahan merupakan jenis buku fiksi dikarenakan karakter yang ada merupakan karakter buatan. Keunggulan Buku Novel Dear Nathan Meskipun tema dari buku ini sudah mainstream atau banyak penulis novel yang membuat cerita dengan rema serupa, akan tetapi karakter Nathan yang menjadi unggulan dalam novel ini. Pada intinya penulis berhasil membaut karakter yang kuat. Tak hanya tokoh utama, tokoh pendukung yang jumlahnya banyak , penulis piawai memberikan karakter khas di setiap karaketer pendukungn dengan ciri khas anak SMAnya. Jalan cerita yang di sajikan juga masuk akal. Konflik yang di ceritakan bisa disampaikan dengan bagus, dan penyelesaian konfliknya pun apik. Banyak sekali amanat yang bisa diambil dari buku novel ini. Mengenai kasih sayang, pengorbanan, persahabatan, dan arti memaafkan dan mau menerima realitas kehidupan. Kelemahan Buku Novel Dear Nathan Penggunaan bahasa yang baku dalam percakapan diantara dua orang tokoh tidak menggambarkan bahwa mereka merupakan pasangan anak yang masih muda, dan lebih terasa kaku. Cara penulis membaut narasinya terasa berlebihan. Terkadang, pemilihan katanya tidak pas. Narasinya juga sering memutar ke sana kemari. Buku dengan tebal 528 halaman ini memberikan kesan malas untuk membaca buku ini untuk pertama kali. Akan tetapi, buku ini bagus untuk kamu para remaja untuk menjalani masa mudanya. Nilai yang Terkandung Dalam Buku Novel Dear Nathan Nilai yang ingin disampaikan dalam novel ini adalah mengenai kesetiaan diantara dua orang kekasih. Mengajarkan agar kita selalu berjuang dan selalu setia kepada sesuatau yang kita anggap baik untuk masa depan kita.

Contoh Resensi Buku Novel radityadika.com

Identitas Buku Novel Koala Kumal

Judul : Koala Kumal Penulis : Raditya Dika Penerbit : Gagas Media Tanggal Terbit : 17 Januari 2015 Tebal Halaman : 250 halaman Untuk berproses menuju kedewasaan merupakan sesuatu yang biasa untuk penulis. Perubahan itu akan terasa kepada pembaca setia yang dari awal mengikuti terus karyakarya sang penulis. Responnya pasti beranekaragam, ada yang semakin mengidolakan pada sang penulis, tapi biasanya kebanyakan yang terjadi ialah kecewa berat dan malah bisa sampai mencaci maki pada si penulis. Ini sudah biasa terjadi kepada penulis yang baru menerbitkan karya perdananya dan langsung meledak. Ini sama seperti yang terjadi di industri musik. Mungkin saja anda sudah mengetahui bahwa yang dimaksud itu adalah grup musik Arctic Monkeys. Perubahan yang sangat drastis yang dibuat mereka di dalam album AM malahan menjadikant nama mereka semakin tenar. Apakah seorang Raditya Dika termasuk dalam kategori sukses dengan cepat pada karya perdanannya juga? Kambing Jantan muncul dengan memberikan sesuatu yang berbeda. Komedi kasar yang merupakan materi langsung dari blog pribadinya Raditya Dika. Tapi, apakah Koala Kumalnya Raditya Dika juga bisa menjadi seperti layaknya album AM Arctic Monkeys? Raditya Dika, biasa di panggil Dika, merilis buku ketujuhnya dengan judul Koala Kumal. Ini adalah momen yang sangat dinantikan oleh para penggemar Raditya Dika, sebab sudah tiga tahun dia tidak menulis buku. Dalami tiga tahun terakhir, dia sibuk dengan proyek serial film Malam Minggu Miko dan film dari adaptasi novelnya, dimana dia sendiri berperan sebagai pemain, penulis skenario, sekaligus sutradaranya. Kenapa bukunya diberi judul Koala Kumal? dibagian bab akhir, Dika menerangkan mengenai patah hati. Tentang orang yang masa lalunya saling memberi rasa yang nyaman, tapi ketika bertemu lagi perasaan itu sudah berbeda. Sama seperti seekor koala yang pindah dari hutan tempat ia tinggal, tapi saat kembali koala itu bingung sebab hutan yang pernah jadi rumahnya itu dibabat habis oleh manusia. Karena itu, buku ini berjudul Koala Kumal. Kebanyakan isinya menceritakan tentang patah hati, rasa yang pernah ada, dan perihal kenyamanan yang hilang diganti cinta yang baru. Koala Kumal halamannya sedikit lebih tipis dibanding buku sebelumnya yaiut buku Manusia Setengah Salmon. Kembali memakai judul binatang, kesempatan ini Dika

melanjutkan konsep “Komedi Pakai Hati”. Kematangan dan kedewasaan semakin terlihat disini. Struktur dari bahasanya semakin rapi. Dengan usia yang sudah 30 tahun, Raditya Dika secara perlahan menghilangkan katakata yang kasar dan tak baku seperti yang ada di buku-buku sebelumnya. Sebenarnya tidaklah begitu penting struktur bahasa di dalam buku komedi. Tapi, perbedaan itu sangat jelas. Berbeda jauh dengan buku Kambing Jantan, buku pertamanya Dika dimana bahasanya slengean dan tidak mengindahkan struktur bahasa.. Tapi, apakah patah hati sebagai tema utama dan juga kedewasaan menjadikan Koala Kumal tak lucu lagi? Justru dari sanalah, kecerdikan Dika bekerja. Lucu dan tidaknya harus memakai komedi kasar. Komedi dengan menggunakan hati pun bisa, begitulah prinsip yang di pegang Dika. Memang itu terbukti benar. Anda tak perlu khawatir sense of comedy yang dimiliki Raditya Dika akan luntur sampai dia tua. Tapi, jangan ada harapan komedi Koala Kumal serusak dan sekasar dengan buku Kambing Jantan dan Babi Ngesot. Kesimpulan, Koala Kumal sangat direkomendasikan untuk dibeli dan dibaca pastinya. Banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik dari buku novel Koala Kumal, terutama bagi orang yang baru saja mengalami patah hati. Patah hati merupakan proses untuk menuju kedewasaan. Dengan patah hati tidak berarti kita tidak lagi bisa mengejar cinta. Cinta membutuhkan sebuah perjuangan. Perjuangan sendiri adalah mempertahankan sebuah kenyamanan.

Pengertian Cerita Rakyat, Ciri-Ciri, Jenis Dan Contoh Cerita Rakyat Terlengkap Cerita Rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang di dalam masyarakat. Cerita rakyat berkembang secara turun temurun dan didampaikan secara lisan sehingga cerita rakyat sering disebut dengan sastra lisan. Umumnya, cerita rakyat bersifat anoni atau pengarang tidak dikenal. Struktur cerita Rakyat yaitu Orientasi (Pengenalan), Komplikasi atau Insiden (Alur) Dan Resolusi/Interpretasi. Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas disetiap bangsa yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya cerita rakyat ini mengisahkan mengenai suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia dan dewa. Ciri-Ciri Cerita Rakyat Berikut ini adalah ciri-ciri cerita rakyat:         

Disampaikan turun-temurun Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya Kaya nilai-nilai luhur Bersifat tradisional Mempunyai banyak versi dan variasi Memiliki bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapannya Bersifat anoni artinya nama pengarang tidak dikenal Berkembang dari mulut ke mulut Cerita rakyat disampaikan secara lisan

Jenis-Jenis Cerita Rakyat Ada beberapa macam jenis cerita ratyat diantaranya: Fabel atau cerita binatang, Legenda atau cerita asal usul, cerita jenaka dan cerita pelipur lara. Cerita Binatang (Fabel) Cerita binatang (Fabel) adalah cerita yang tokoh-tokohnya berupa binatang dengan peran seperti manusia, binatang tersebut dapat berbicara, makan, minum, berkeluarga dan lain sebagainya. Dengan demikian, fabel tidak hanya sebagai cerita binatang, namun juga sebagai metamorfosis kehidupan manusia. Maksud dari penggambaran melalui binatang agar kisah atau cerita tersebut tidaksampai menyinggung orang yang mendengar atau membacanya. Contoh

fabel antara lain : Burung bangau dan seekor anjing, Singa dan Beruang dan lain sebagainya. Cerita Asal-Usul (Legenda) Secara garis besar cerita asal-usul terbagi menjadi tiga jenis yaitu: 1. Cerita Asal-Usul Dunia Tumbuh-Tumbuhan Contoh :    

Padi bermula dari Dewi Sri Gadung beracun karena dipanah oleh pohon jagung menggunakan anak panah yang beracun. Tandan jagung berlubang karena ditombak oleh pohon gandung. Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya karena melihat pertarungan antara pohon jagung dan pohon gadung terlalu dekat.

2. Cerita Asal-Usul Binatang Contoh :  

Sapi bergelambir karena sewaktu ia mandi bajunya tertukar dengan baju kerbau yang besar. Darah ikan mas memiliki warna darah seperti darah manusia karena asal mula ikan mas adalah manusia.

3. Cerita Asal-Usul Terjadinya Tempat Contoh :  

Nama gunung tengger konon diambil dari sepasang suami istri yang bernama Rar Anteng dan Joko Seger. Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara konon berasal dari perahu milik sangkuriang. Karena ia murka perahu itu ditendang hingga tertelungkup dan berubah menjadi sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu.

Cerita Pelibur Lara Jenis cerita ini disebut dengan pelibur lara karena memang cerita ini memiliki fungsi untuk menghibur hati. Dalam cerita ini dikisahkan hal-hal yang indahindah, penuh fantasi dan impian yang menawan. Misalnya tentang kehidupan istana, keajaiban-keajaiban senjata keramat dan sakti, putri yang cantik ataupun hal-hal lainnya yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan.

Cerita Jenaka Karya sastra klasik lainnya yang cukup terkenal adalah cerita jenaka seperti Pak Belalang, Lebai Malang. Lebai Malang menggambarkan orang yang karena keserakahannya justru selalu tidak memperoleh apa-apa. UNSUR UNSUR TEKS CERITA RAKYAT Berikut dibawah ini 6 unsur teks cerita rakyat: 1. TEMA Tema merupakan inti persoalan yang menjadi dasar dalam sebuah cerita. Oleh karenanya, agar bisa mendapatkan tema dalam sebuah cerita, pembaca tentunya harus membaca cerita tersebut hingga selesai. Tema pada cerita rakyat akan dikaitkan dengan pengalaman kehidupan. Biasanya tema cerita rakyat mengandung elemen alam, kejadian sejarah, kesaktian, dewa, misteri, hewan, dll. 2. PLOT / ALUR Merupakan runtutan kejadian pada sebuah cerita rakyat. Biasanya cerita rakyat meliputi lima rangkaian peristiwa yaitu saat pengenalan (pembukaan) , saat pengembangan, saat pertentangan (konflik), saat peleraian (rekonsiliasi), dan tahap terakhir adalah saat penyelesaian. Secara umum alur dibagi menjadi tiga jenis yaitu: Alur maju  Alur mundur  Alur campuran 3. LATAR CERITA / SETTING 

Latar cerita adalah gambaran tentang bagaimana suasana, tempat, dan waktu saat terjadinya suatu peristiwa. Latar cerita umum dibedakan menjadi tiga jenis: 1. Latar tempat (contoh: di rumah, di istana, di taman, dll). 2. Latar waktu (contoh: pada zaman dahulu kala, pagi itu, di malam hari, dll) 3. Latar suasana (contoh: suara ayam berkokok, piring pecah, dll) 4. Latar Lokasi atau Tempat 5. Latar lokasi adalah informasi pada cerita yang menjelaskan tempat cerita itu berlangsung. Sebagai Contoh latar lokasi cerita adalah di kerajaan, di desa, di hutan, di pantai, di kahyangan, dll. Latar Waktu Latar waktu merupakan saat terjadinya peristiwa dalam dongeng, sebagai contoh pagi hari, pada jaman dahulu kala, malam hari, tahun sekian, saat matahari terbenam dll.

Latar Suasana Latar suasana adalah informasi yang menyebutkan suasana pada kejadian dalam dongeng berlangsung. Sebagai contoh latar suasana adalah rakyat hidup damai dan sejahtera, masyarakat hidup dalam ketakutan karena raja yang kejam, hutan menjadi ramai setelah purbasari hidup disana, dll 4. PENOKOHAN Penokohan adalah gambaran tentang sifat atau watak yang dimiliki oleh tokohtokoh cerita tersebut. Menurut sifatnya penokohan dibagi tiga yaitu : 1. Tokoh utama (umumnya protagonis) adalah tokoh yang menjadi sentral pada cerita. Tokoh ini berperan pada sebagian besar rangkaian cerita, mulai dari awal sampai akhir cerita. Pada umumnya, tokoh utama ditampilkan sebagai tokoh tokoh yang memiliki sifat baik. Tetapi tidak jarang ditemukan tokoh utama diceritakan lucu, unik atau jahat sekalipun. 2. Tokoh lawan (umumnya antagonis). antagonis secara pengertian merupakan tokoh yang selalu berlawanan dengan tokoh protagonis. Pada umunya, tokoh antagonis ditampilkan sebagai tokoh ”hitam”, yaitu tokoh yang bersifat jahat. 3. Tokoh pendamping (tritagonis). Tritagonis merupakan tokoh pendukung. Menurut cara menampilkan wataknya penokohan dibagi dua yaitu : Secara langsung yaitu watak tokoh bisa dikenali pembaca karena telah dijelaskan oleh pengarang Secara tidak langsung yaitu watak tokoh bisa dikenali pembaca dengan membuat kesimpulan sendiri dari dialog, latar suasana, tingkah laku, penampilan, lingkungan hidup, dan pelaku lain 5. SUDUT PANDANG Sudut pandang adalah cara pandang si pengarang ketika menyampaikan suatu jalan cerita. Sudut pandang merupakan bagaimana cara penulis menempatkan dirinya dalam sebuah cerita, atau dengan kata lain dari sudut mana penulis memandang cerita tersebut. Sudut pandangan memiliki pernanan yang sangat penting terhadap kualitas dari sebuah cerita. Sudut pandang secara umum dibagi dua yaitu Sudut pandang orang pertama : penulis berperan sebagai orang pertama yang bisa menjadi tokoh utama maupun tokoh tambahan pada cerita Sudut pandang orang ketiga : Penulis berada di luar cerita serta tidak terlibat secara langsung pada cerita. Penulis menjelaskan para tokoh didalam cerita dengan menyebut nama tokoh atau kata orang ketiga yaitu “dia, mereka”.

6. AMANAT Amanatg adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang pada para pembaca. 7. MAJAS (GAYA BAHASA) Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat Unsur ekstrinsik merupakan semua faktor luar yang mempengaruhi penciptaan sebuah tulisan ataupun karya sastra. Bisa dikatakan unsur ektrinsik adalah milik subjektif seorang penulis yang dapat berupa agama, budaya, kondisi sosial, motivasi, yang mendorong sebuah karya sastra tercipta. JENIS JENIS TEKS CERITA RAKYAT Secara garis besar cerita rakyat ada 8, yaitu cerita binatang (fabel), asal-usul (legenda), pelipur lara, jenaka, mite (mitos), sage, epos dan cerita hikayat: FABEL Fabel atau cerita binatang, yaitu sebuah cerita rakyat yang tokoh pelakunya berupa binatang, dan binatang tersebut bisa berperilaku seperti manusia. Misalnya, Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala yang Licik. LEGENDA (ASAL-USUL) yaitu sebuah cerita yang berisi tentang asal-usul terjadinya suatu tempat, misalnya saja cerita Asal-Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan Terbentuknya Tangkuban Perahu. Diwilayah Jawa Tengah terkenal dengan cerita ” Baru Klinting” Secara garis besar, cerita asal usul dibagi menjadi tiga jenis yaitu: 1. Cerita asal usul dunia tumbuh-tumbuhan Contoh: tanaman padi dipercaya berasal dari Dewi Sri, tanaman gadung mengandung racun karena terkena panah beracun dari pohon jagung, dan lain sebagainya 2. Cerita asal usul binatang Contoh: ikan mas memiliki warna darah persis seperti darah manusia karena konon ikan mas awalnya adalah seorang manusia, tubuh sapi bergelambir karena bajunya tertukar dengan baju kerbau yang besar saat mandi. 3. Cerita asal usul terjadinya tempat Contoh: nama Gunung Tengger kabarnya berasal dari nama pasangan suami istri Rar Anteng dan Joko Seger, Gunung Tangkuban Perahu di kota Bandung berasal dari perahu milik Sangkuriang. Saat sedang marah, perahu tersebut ia

tendang hingga perahunya terbalik dan akhirnya berubah wujud menjadi gunung Tangkuban Perahu. PELIPUR LARA Cerita pelipur lara adalah cerita yang sengaja disampaikan untuk menghibur hati seseorang. Biasanya isi ceritanya sangat indah, penuh dengan fantasi dan impian yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan. Contohnya cerita tentang kehidupan seorang putri di istana, cerita tentang senjata keramat yang bisa mengabulkan permintaan, dan lain sebagainya. CERITA JENAKA yaitu sebuah cerita yang menceritakan mengenai kebodohan atau sesuatu yang lucu, misalnya cerita Pak Pandir, Pak Belalang, dan Cerita Si Kabayan. MITE adalah cerita yang berisi mengenai dewa-dewi atau cerita sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma. SAGE Sage merupakan jenis cerita rakyat yang isinya mengandung sejarah. Contoh sage adalah Damarwulan, Ciung Wanara, Roro Jonggrang, dan lain sebagainya. EPOS yaitu sebuah cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata. HIKAYAT Hikayat adalah jenis cerita rakyat yang mengisahkan kehidupan keluarga istana, kehidupan bangsawan ataupun orang yang terkenal pada zaman dahulu kala. Biasanya isi ceritanya berupa hal-hal yang tidak masuk akal, seperti memiliki kesaktian, kekuatan, atau mendadak saja ada mukjizat muncul. Contohnya Hikayat Abu Nawas, Hikayat Panji Semirang, dan lain-lain. E. STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN  

Memakai kebahasaan yang cukup baku (contoh: Ayahanda, Baginda) Terdapat unsur budaya yang kental (contoh: Malin Kundang – Sumatera)

JENIS JENIS TEKS CERITA RAKYAT Secara garis besar cerita rakyat ada 8, yaitu cerita binatang (fabel), asal-usul (legenda), pelipur lara, jenaka, mite (mitos), sage, epos dan cerita hikayat:

FABEL Fabel atau cerita binatang, yaitu sebuah cerita rakyat yang tokoh pelakunya berupa binatang, dan binatang tersebut bisa berperilaku seperti manusia. Misalnya, Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala yang Licik. LEGENDA (ASAL-USUL) yaitu sebuah cerita yang berisi tentang asal-usul terjadinya suatu tempat, misalnya saja cerita Asal-Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan Terbentuknya Tangkuban Perahu. Diwilayah Jawa Tengah terkenal dengan cerita ” Baru Klinting” Secara garis besar, cerita asal usul dibagi menjadi tiga jenis yaitu: 1. Cerita asal usul dunia tumbuh-tumbuhan Contoh: tanaman padi dipercaya berasal dari Dewi Sri, tanaman gadung mengandung racun karena terkena panah beracun dari pohon jagung, dan lain sebagainya 2. Cerita asal usul binatang Contoh: ikan mas memiliki warna darah persis seperti darah manusia karena konon ikan mas awalnya adalah seorang manusia, tubuh sapi bergelambir karena bajunya tertukar dengan baju kerbau yang besar saat mandi. 3. Cerita asal usul terjadinya tempat Contoh: nama Gunung Tengger kabarnya berasal dari nama pasangan suami istri Rar Anteng dan Joko Seger, Gunung Tangkuban Perahu di kota Bandung berasal dari perahu milik Sangkuriang. Saat sedang marah, perahu tersebut ia tendang hingga perahunya terbalik dan akhirnya berubah wujud menjadi gunung Tangkuban Perahu. PELIPUR LARA Cerita pelipur lara adalah cerita yang sengaja disampaikan untuk menghibur hati seseorang. Biasanya isi ceritanya sangat indah, penuh dengan fantasi dan impian yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan. Contohnya cerita tentang kehidupan seorang putri di istana, cerita tentang senjata keramat yang bisa mengabulkan permintaan, dan lain sebagainya. CERITA JENAKA yaitu sebuah cerita yang menceritakan mengenai kebodohan atau sesuatu yang lucu, misalnya cerita Pak Pandir, Pak Belalang, dan Cerita Si Kabayan.

MITE adalah cerita yang berisi mengenai dewa-dewi atau cerita sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma. SAGE Sage merupakan jenis cerita rakyat yang isinya mengandung sejarah. Contoh sage adalah Damarwulan, Ciung Wanara, Roro Jonggrang, dan lain sebagainya. EPOS yaitu sebuah cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata. HIKAYAT Hikayat adalah jenis cerita rakyat yang mengisahkan kehidupan keluarga istana, kehidupan bangsawan ataupun orang yang terkenal pada zaman dahulu kala. Biasanya isi ceritanya berupa hal-hal yang tidak masuk akal, seperti memiliki kesaktian, kekuatan, atau mendadak saja ada mukjizat muncul. Contohnya Hikayat Abu Nawas, Hikayat Panji Semirang, dan lain-lain. E. STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN Memakai kebahasaan yang cukup baku (contoh: Ayahanda, Baginda)  Terdapat unsur budaya yang kental (contoh: Malin Kundang – Sumatera)  Mengandung nilai sosial (contoh. Malin Kundang – tidak boleh durhaka kepada orang tua) Berikut ini adalah struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita rakyat: 

STRUKTUR   

Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita rakyat. Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis. Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak. Terserah kehendak penulis teks cerita rakyat.

KAIDAH   



Pronomina (kata ganti): kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Frasa Adverbial: kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat. Verba Material: kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu. Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung temporal.

Related Documents

Pengertian Resensi Buku.docx
November 2019 10
Resensi
July 2020 16
Resensi
November 2019 34
Pengertian
June 2020 53
Resensi Novel.docx
August 2019 29
Resensi Jujun
June 2020 15

More Documents from "Dewi Soraya"