Pengaruh Kebijakan Impor Terhadap Perekonomian Di Indonesia.docx

  • Uploaded by: hernando
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengaruh Kebijakan Impor Terhadap Perekonomian Di Indonesia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,479
  • Pages: 13
pengaruh kebijakan impor terhadap perekonomian di Indonesia

Disusun oleh: Yoren Goldie Vigawan Puri Indah Jalan Puri Kembang Barat Raya Blok M, RT.3/RW.2, Kembangan Sel., Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11610 i

Daftar Isi Cover …………………………………………………………………………....……… i

Daftar Isi ……………………………………………………………………….........….... ii

Kata Pengantar ………………………………………………………….........…………... 1

1.Pendahuluan ………………………………………………………..…..........…..……...2

I.I Latar Belakang …………………………………………………........………….2

I.II Rumusan Masalah ……………………………………........…………………..2

I.III Tujuan Pembahasan ………………………………......……………………… 2

II. Isi …………………………………………………………………………..........……… 3

III. Kesimpulan ……………………………………………………...…….......…….… 9

Saran ……………………………………………………………………….........……… 9

Daftar Pustaka ………………………………………………………........…………… 10

ii

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu sayasangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Jakarta, 15 Maret 2019

Yoren

1

Pendahuluan I.I Latar Belakang Setiap negara memiliki kekayaan alam atau sumber daya alam yangberbeda-beda satu sama lain, oleh karena itu dibutuhkannya komoditi yang tidaktersedia antara negara satu dan negara yang lain. Dengan adanya komiditersebut, akan terjadi perdagangan atau pertukaran komoditi antara negara satu dan negara yang lain. Terjadilah kegiatan ekspor dan impor tiap negara. Sepertiyang dinyatakan oleh Amir (2001:1) “Perdagangan internasional ekspor impor adalah kegiatan yang dijalankan eksportir maupun produsen eksportir dalam transaksi jual beli suatu komoditidengan orang asing, bangsa asing, dan negara asing. Kemudian penjual dan pembeli yang lazim disebut eksportir dan importir melakukan pembayaran dengan valuta asing.” Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulihsepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kalisepanjang 2012. Apalagi pemulihan krisis Uni Eropa dan Amerika Serikatmenunjukkan tren perbaikan yang lamban ditambah masih adanya trenpenurunan harga komoditas di pasar internasional. Terbatasnya persediaan di suatu negara, kegiatan impor pun digagas.Kegiatan ekspor impor juga dapat menumbuhkan hubungan harmonisantarbangsa. Dengan perdagangan internasional ini, banyak pihak dilibatkan dansama-sama mendapat keuntungan, baik keuntungan hasil jual maupunkeuntungan atas pemenuhan kebutuhan. Ekspor impor juga merupakan salahsatu lapangan pekerjaan yang besar pengaruhnya bagi para pebisnis.Pengutamaan ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomiseiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industrisubstitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membelibarang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik, menjadisesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam antar-berbagai produk. Selainharga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatuproduk.

I.II Rumusan Masalah 1. Bagaimana kegiatan impor dapat memengaruhi perekonomian Indonesia? 2.Kebijakan apa saja yang diupayakan pemerintah untuk meningkatkan impor bagi perekonomian di Indonesia? 3.Faktor apa saja yang menjadi penyebab menurunnya atau meningkatnya impor bagi perekonomian di Indonesia?

I.III Tujuan Masalah 1) Untuk mengetahui pengaruh ekspor impor dalam perkembangan perekonomian di Indonesia.

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab menurunnya atau meningkatnya ekspor impor bagi perekonomian di Indonesia. 3) Untuk mengetahui kebijakan yang diupayakan pemerintah untuk meningkatkan ekspor impor di Indonesia. 2

ISI Pengertian Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri Impor adalah kegiatan pembelian jasa atau barang dari satu negara di kirim ke negara lain. Bila kegiatan pengiriman barang ini berskala besar, kita memerlukan bantuan bea cukai. Namun terkadang pemerintah menaikkan tariff pajak pada produk impor yang harus ditanggung oleh importir. Konsekuensinya, barang impor harganya akan lebih mahal karena harga yang telah dikenai pajak tadi akan dibebankan juga bagi para konsumennya. Jadi tidak mengherankan bila produk impor harganya lebih tinggi disbanding produk lokalnya. Selain itu pemerintah biasanya juga menetapkan batasan kuota atau jumlah produk impor. Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat neraca pembayaran, mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri serta memenuhi kebutuhan yang ada di dalam negeri. Selain itu impor juga memberikan manfaat seperti mendapatkan bahan baku suatu produk yang jumlahnya terbatas di dalam negeri. Inilah pengertian ekspor impor yang diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kamu. Hal ini sangat membantu karena negara satu sama lain saling membutuhkan.

Dampak Positif Impor 1. Meningkatkan kesejahteraan konsumen Dengan adanya impor barang – barang konsumsi, masyarakat Indonesia biasa menggunakan barang yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri. 2. Meningkatkan industri dalam negeri Dengan adanya impor, kita mendapat kesempatan untuk mengimpor barang – barang modal, baik yang berupa mesin industri maupun bahan baku yang memungkinkan kita untuk megembangkan suatu industri. 3. Alih teknologi Dengan adanya impor menungkinkan terjadinya alih teknologi. secara bertahap negara kita mencoba mengembangkan teknologi modern untuk mengurangi ketertinggalan kita dengan bangsa yang sudah maju

3

Dampak Negatif Impor 1. Menciptakan persaingan bagi industri dalam negeri Selain akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan industri dalam negeri melalui impor barang – barang modal, namun bisa terjadi sebalikya, industri kita tidak berkembang karena menghadapi pesaing – pesaing di luar negeri.2. Menciptakan pengangguran Dengan mengimpor barang dari luar negeri berarti kita tidak mempunyai kesempatan untuk memproduksi barang – barang tersebut. Sama artinya kita telah kehilangan kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan yang tercipta dari proses memproduksi barang tersebut.3. Konsumerisme Konsumsi berlebihan terutama untuk barang – barang mewah merupakan salah satu dampak yang dapat diciptakan dari adanya kegiatan impor barang. B. Manfaat Ekspor dan Impor 1. Manfaat Kegiatan Ekspor Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat kegiatan ekspor: a. Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri.Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar. Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang. b. Menambah Devisa Negara Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara. c. Memperluas Lapangan Kerja Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.

Manfaat Kegiatan Impor Berikut ini manfaat kegiatan impor:

a. Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan Setiap negara memiliki sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia yang berbeda-beda. Misalnya, keadaan alam Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan Amerika tidak bisa menghasilkan kelapa sawit. Perdagangan antarnegara mampu mengatasi persoalan tersebut. Perdagangan antarnegara memungkinkan Indonesia untuk memperoleh gandum dan Amerikamemperoleh minyak kelapa sawit. 4 Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia belum mampu memproduksi mesin-mesin berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan Korea Selatan dalam pengadaan alat-alat tersebut. b. Memperoleh Teknologi Modern Proses produksi dapat dipermudah dengan adanya teknologi modern. Misalnya, penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini mempermudah proses penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa menggandakan dokumen dengan lebih cepat dan jelas. Tingkat teknologi di negara kita umumnya masih sederhana. Pengembangan teknologi masih lambat karena rendahnya kualitas sumber daya manusia. Untuk mendukung kegiatan produksi, kita dapat mengimpor teknologi dari luar negeri. Perdagangan antarnegara juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mempelajari teknologi dari negara lain. Mengapa demikian? Dalam perdagangan biasanya terjadi pertukaran informasi. Dari saling bertukar informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan pemanfaatan teknologi modern. c. Memperoleh Bahan Baku Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku. Untuk memproduksi mobil dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember, mangkuk, dan kursi plastik dibutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku produksi tersebut dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada yang diproduksi di dalam negeri, tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih menyukai bahan baku yang harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha harus menjaga pasokan bahan bakunya. Salah satu caranya dengan mengimpor bahan baku dari luar negeri.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab menurunnya atau meningkatnya ekspor impor bagi perekonomian di Indonesia. Penyebab krisis ekonomi menurut identifikasi para pakar, adalah sebagai berikut: 1) Fenomena productivity gap (kesenjangan produktifitas) yang erat berkaitan dengan lemahnya alokasi aset ataupun faktor-faktor produksi. 2) Fenomena diequilibrium trap (jebakan ketidak seimbangan) yang berkaitan dengan ketidakseimbanagan struktur antarsektor produksi. 3) Fenomena loan addiction ( ketergantungan pada hutang luar negeri) yang berhubungan dengan perilaku para pelaku bisnis yang cenderung memobilisasi dana dalam bentuk mata uang asing (foreign currency). Kebijakan-Kebijakan perdagangan Internasional yang telah diupayakan oleh pemerintah, diantaranya: 1) Tarif

Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). 2) Subsidi ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tarif, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). 5 3) Pembatasan impor Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor 4) Pengekangan ekspor sukarela Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement = ERA). 5) Persyaratan kandungan lokal. Persyaratan kandungan local (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik e) Devaluasi

Devaluasi Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Misalnya: 1US$ = Rp8.000,00 menjadi 1USS$ = Rp 10.000,00. Dengan devaluasi dapat menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal, dihitung dengan mata uang dalam negeri, sehingga akan mengurangi pembelian barang impor. Ekspor suatu negara harus lebih besar daripada impor agar tidak terjadi defisit dalam neraca pembayaran. Oleh sebab itu pemerintah selalu berusaha mendorong ekspor melalui kebijakan ekspor dengan cara berikut: a) Diversifikasi Ekspor/Menambah Keragaman Barang Ekspor Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor dengan memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor. Misalnya Indonesia awalnya hanya mengekspor tektil dan karet, kemudian menambah komoditas ekspor seperti kayu lapis, gas LNG, rumput laut dan sebagainya. Diversifikasi ekspor dengan menambah macam barang yang diekspor ini dinamakan diversifikasi horizontal. Sedangkan divesisifikasi ekspor dengan menambah variasi barang yang diekspor seperti karet diolah dahulu menjadi berbagai macam ban mobil dan motor atau kapas diolah dulu menjadi kain lalu diproses menjadi pakaian. Diversifikasi yang demikian ini disebut diversifikasi vertikal.

b) Subsidi Ekspor Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan subsidi/bantuan kepada eksportir dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah, kemudahan dalam mengurus ekspor, dan kemudahan dalam memperoleh kredit dengan bunga yang rendah.

6 c) Premi Ekspor Untuk lebih menggiatkan dan mendorong para produsen dan eksportir, pemerintah dapat memberikan premi atau insentif, misalnya penghargaan atas kualitas barang yang diekspor. Pemberian bantuan keuangan dari pemerintah kepada pengusaha kecil dan menengah yang orientasi usahanya ekspor. d) Devaluasi Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan devaluasi akan mengakibatkan harga barang ekspor di luar negeri lebih murah bila diukur dengan mata uang asing (dollar), sehingga dapat meningkatkan ekspor dan bisa bersaing di pasar internasional. e) Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan produk yang akan dijual. Untuk meningkatkan ekposr ke luar negeri maka pemerintah dapat berusaha dengan melakukan promosi dagang ke luar negeri, misalnya dengan dengan mengadakan pameran dagang di luar negeri agar produk dalam negeri lebih dapat dikenal. f) Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat dibutuhkan oleh para importir dan pengusaha yang menggunakan peroduk luar negeri untuk kelangsungan usaha dan kepastian usahanya. Bila nilai kurs mata uang asing terlalu tinggi membuat para pengusaha yang bahan baku produksinya dari luar negeri akan mengalami kesulitan karena harus menyediakan dana yang lebih besar untuk membiayai pembelian barang dari luar negeri. Akibatnya harga barang yang diproduksi oleh pengusaha tersebut menjadi mahal. Hal ini dapat menurunkan omzet penjualan dan menurunkan laba usaha, yang akhirnya akan mengganggu kelangsungan hidup usahanya. g) Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional Melakukan perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional maupun multilateral akan dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk dalam negeri di luar negeri. serta dapat menghasilkan kontrak pembelian produk dalam negeri oleh negara lain. Misalnya perjanjian

kontrak pembelin LNG (Liquid Natural Gas) Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan

7 Faktor pendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional di antaranya sebagai berikut: · Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri. · Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara. · Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi. · Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. · Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. · Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. · Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. · Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

8

3. Penutup 3.1 Kesimpulan Makalah ini memiliki kesimpulan sebagai berikut. Ekspor impor adalah suatu transaksi menjual dan membeli barang yang dilakukan oleh dua atau lebih negara untuk mendapatkan barang-barang yang diperlukan di negara yang bersangkutan. 2) Perkembangan ekspor impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda perekonomian di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara yang sangat kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat dalam perdagangan internasional. 3) Nilai ekspor memang menunjukkan peningkatan namun tidak dibarengi dengan kenaikan produksi, sebab tidak mengangkat volume ekspor yang cukup signifikan. Konsekuensinya, naik turunnya nilai ekspor sangat tergantung pada fluktuasi harga komoditas di pasar dunia. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk. Berbagai masalah yang muncul dapat mempengaruhi perkembangan ekspor impor yang ada. Namun dengan adanya faktor-faktor pendorong, kegiatan ekspor impor akan tetap berjalan dengan memperkecil masalah-masalah yang nantinya dihadapi. 4) Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang diupayakan pemerintah dalam kegiatan ekspor impor di Indonesia maka seiring waktu, ekspor impor akan semakin menuju target dari tujuan-tujuan negara Indonesia. 3.2 Saran 1) Bagi pemerintah Kebijakan yang menyinergikan ekspor dan impor perlu dikembangkan untuk memberikan pertumbuhan yang berkualitas, karena impor lebih didominasi produk hulu dan ekspor didominasi produk hilir. Sambil terus berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku dan memberdayakan sumber daya alam Indonesia, yang akan menciptakan kemandirian bangsa ditengah persaingan perdagangan yang semakin ketat. 2) Bagi masyarakat Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya: kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dalam era perdagangan global sekarang ini, arus barang masuk dan keluar sangatlah cepat.Untuk memperlancar urusan bisnisnya, para pengusaha seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur ekspor impor, baik dari segi peraturan yang selalu diperbarui terutama yang berhubungan dengan perdagangan internasional, kepabeanan, maupun perbankan, yang semuanya ini saling berkaitan dan selama ini sering terjadi permasalahan di lapangan.

Saran Saya sebagai Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Saya akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

9

Daftar Pustaka https://w3cargo.com/dampak-positif-dan-negatif-ekspor-impor/ https://www.academia.edu/36355619/Makalah_Pengaruh_Kegiatan_Ekspor_Impor_Bagi_Perekonomian _Indonesia https://chandsx3.wordpress.com/artikel-2/pengaruh-ekspor-impor-dalam-perkembangan-perekonomiandi-indonesia/ http://bhangga1231.blogspot.com/2013/07/pengaruh-ekspor-impor-dalam.html http://asa-makalah.blogspot.com/2017/01/pengaruh-ekspor-dan-impor-terhdap.html

10

Related Documents


More Documents from "patah85"

Mentefactos
May 2020 29
May 2020 20
Ceng Beng.pptx
June 2020 22
May 2020 23
El_mentefacto
May 2020 23
Psicologos Byn
June 2020 9