A. Latar belakang Dalam sektor Perternakan, banyak dan beragam komoditas unggas yang berpotensi untuk dikembangkan, salah satunya adalah Itik. Penyebaran Itik di Pemerintah AceI cukup merata dan hampir di seluruh Kabupaten dengan luas areal bervariasi. Itik Hemat Air dijuluki unggas serbaguna, karena selain pemamfaatan dagingya, juga dapat diternak sebagai itik bertelur. Sampai saat ini, usaha tani berternak itik relatif agak banyak langka di tengah masyarakat, khususnya di pedesaan. Komoditas ini memang sudah banyak perkembangan dibanding komoditas peternak lainya. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai berikut : 1. Guna menciptakan lapangan kerja baru yang berbasis kemandirian lokal melalui pengelolaan komoditas daerah setempat. 2. Meningkatkan nilai ekonomi dari daging dan telur itik hasil peternak masyarakat lokal. Sehingga meningkatkan posisi tawar komoditas daging dan telur itik Di Pidie Jaya dan propinsi Aceh dan regional di indonesia. 3. Guna menginisiasikan sistem kelola industri one village, one product. Karena sistem pengelolaan usaha peternak itik hemat air ini, dapat menjadi mata rantai baru dalam pengelolaan pasca panen komoditas lokal khususnya Itik Air..
B.
Manfaat Adapun manfaat dari pelatihan ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) level penerima manfaat yaitu : 1.
Masyarakat/petani Dari aspek ekonomi, petani dapat diuntungkan karena petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk dirinya dan keluarga terhadap daging dan telur untuk dikomsumsi. Usaha ini juga akan menjual jasa pemeliharaan bagi petani setempat. Dari aspek sosial, buruh tani serta petani akan sama-sama dapat memiliki peran yang sama dalam hal proses pra-produksi hasil komoditas Itik
2.
Masyarakat penerima yang mengikuti pelatihan Dari
aspek
ekonomi,
masyarakat
dapat
membantu
meningkatkan
perekonomian keluarga, selain juga petani sawah.
1
Dari aspek sosial, masyarakat akan memiliki pengetahuan baru mengenai sistem Beternak Itik Hemat Air yang efisien dan bermutu. 3.
Pemerintah daerah Meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi daerah. Mengangkat citra Kabupaten Pidie Jaya sebagai salah satu Kabupaten yang mengelola hasil peternakan secara terpadu dan ramah lingkungan selain Swasembada beras..
C. Lokasi Kegiatan pelatihan ini dilakukan di balai Gampong/desa Aluekeutapang Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya dan langsung mempraktek teknik beternak itik hemat air dengan peralatan mesin penetes telur bantuan Dinas Peternakanan Kabupaten Pidie Jaya.
D. Waktu dan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu tanggal 26-28 Desember 2014 dengan gambaran kegiatan sebagai berikut: No.
Kegiatan
Hari ke1
1.
Persiapan Bahan Materi Pelatihan .
2.
Penyampaian Teknis Beternak Itik Hemat Air .
3.
Mempraktekkan Teknis Pengoperasian Beternak itik Hemat
2
3
Air . 4.
Penyampaian
Teknis
Pembuatan
Analisis
Bisnis
Performance Beternak Itik Hemat Air .
E.
Metodologi Kegiatan Secara garis besar metodologi kegiatan Pelatihan beternak itik hemat air dan Analisis Bisnis Performancenya yang terdiri dari: 1.
Lokasi Lokasi pelatihan di Gampong/desa AlueKeutapang Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya.
2
2.
Peserta Pelatihan Peserta pelatihan terdiri anggota masyarakat Gampong/desa yang berjumlah 15 orang peserta dan telah mendapatkan persetujuan dari Geuchik/kepala desa untuk menjalankan usaha beternak itik hemat air dengan membentuk kelompok usaha peternakan. Setelah mengikuti pelatihan mereka diharapkan dapat menggunakan pengetahuan dalam menjalankan usaha beternak itik hemat air untuk diri sendiri dan kelompok, sehingga nantinya akan banyak muncul usaha beternak itik hemat air Gampong/desa. Apabila memungkinkan dapat meluas usaha beternak itik hemat air pada anggota masyarakat Gampong/desa lainnya.
3.
Materi 1.
Pengetahuan tentang beternak itik hemat air yaitu manfaat dan kegunaannya.
2.
Pengetahuan teknik pemilihan bibit itik hemat air .
3.
Pengetahuan teknik pengoperasian mesin penetes dan pakan itik hemat air .
4.
Pengetahuan cara perawatan kesehatan itik hemat air .
5.
Pengetahuan teknik pemasaran daging dan telur itik setelah panen .
6.
Pengetahuan cara membuat analisis bisnis performance beternak itik hemat air .
F.
Hasil Kegiatan Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan ada beberapa aspek diantaranya: 1. Aspek Teknik Usaha beternak itik hemat air ditinjau dari aspek teknik yang lebih meniti beratkan pada kelangsungan usaha berernak itik dan akan menjadikan usaha ini sebagai percontohan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada bidang hasil peternakan yaitu usaha beternak itik hemat air. Oleh karena itu, faktor perawatan dan pemeliharaan kesehatan itik harus mendapatkan perhatian. Untuk mendukung aspek teknik ini, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu anggota kelompok dalam penggunaan dan perawatan kesehatan itik. Misalnya melalui pemberian bantuan teknis untuk
3
perawatan dan pemeliharaan serta pelatihan-pelatihan teknis tentang mesin penetesan telur, sehingga usaha ini dapat berkembang dan berkelanjutan.
2. Aspek Ekonomi Dengan adanya usaha beternak itik hemat air ditinjau dari aspek ekonomi, peternak dapat diuntungkan. Karena peternak tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya komsumsi telur dan daging. Usaha ini, juga akan menjual jasa pemeliharaan itik bagi petani setempat, dimana selama ini mereka hanya bertani sawah dan ladang saja dengan cara menamam padi dan palawija tidak beternak itik kalau adapun secara tradisional. Apabila hasil panen itik cukup banyak dan masyarakat bisa bekerja pada usaha berernak, biasa menggunakan 1 (satu) kandang saja, namun karena hasil panen padi dan dedak cukup banyak bisa menjadi 2 (dua) kandang atau tiga kandang sekaligus. Sehingga akan membutuhkan tenaga kerja baru dan ini dapat membantu perekonomian keluarga. Selain itu, hasil samping berupa pupuk kandang dapat di jadikan penghasilan baru dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi usaha tersebut untuk bercocok tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan.
3. Aspek Sosial Usaha perternakan itik hemat air ditinjau dari aspek sosial, dimana buruh tani serta petani akan sama-sama dapat memiliki peran yang sama dalam hal proses pra-produksi hasil komoditas daging dan telur itik. Sehingga hasil panennya yang berupa daging dan telur langsung dikomsusmsi dan dijual untuk meningkatkan penghasilannya. Selanjutnya telur itik harganya lebih tinggi jika diasinkan atau diawetkan dengan garam. Dengan demikian masyarakat akan memiliki pengetahuan baru mengenai teknik beternak itik hemat air yang efisien dan bermutu dengan diberikan buku petunjuk berternak itik hemat air. Sehingga petani tidak ragu-ragu dalam beternak itik hemat air.
4. Aspek Lingkungan Keberlangsungan usaha beternak itik hemat air ini bisa, disesuaikan juga dengan tersedianya bahan baku pakan dan bibit. Apabila telur ditetes dengan mesin penetes telur cukup untuk memenuhi kebutuhan bibit itiknya untuk dipelihara sebagai usaha yang berelanjutan. Jika tidak mencukupi mungkin
4
dapat didatang bibit dari daerah lain yang biasanya didatang dari peternak di Medan sebagai sentral penghasil itik dan telurnya selama ini. Dalam mengembangkan dan keberlangsungan kelembagaan kelompok pada masyarakat Gampong/perdesaan, haruslah didampingi dari unsur-unsur pemangku kepentingan yaitu Pemda melalui dinas terkait, Swasta melalui asosiasi/koperasi dan Perguruan Tinggi, misalnya Universitas/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi yang terdekat dengan tempat usaha tersebut. Sehingga mereka akan mendapatkan pendamping atau bantuan teknis dari unsur-unsur pemangku kepentingan tersebut.
G. Personil Pelaksana Kegiatan 1. Ketua Pelaksana
:
a. Nama
: Amri Aji, ST., M.Eng
b. Nip
: 196705162003121001
c. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Kimia
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Malikussaleh
e. Waktu untuk Pengabdian
: 3 (tiga) hari
2. Anggota Pelaksana
:
a. Nama
: Ir. Zainuddin Ginting, MT
b. Nip
: 19681130 200212 1 001
c. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Kimia
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Malikussaleh
e. Waktu untuk Pengabdian
: 3 (tiga) hari
H. Lampiran Buku Materi Pelatihan
5
6
7