BETERNAK BABI
Ternak babi di Indonesia sudah lama dikenal masyarakat. Hasil produksi peternakan babi dapat memberikan keuntungan yang optimal untuk pemiliknya. Ada beberapa hal yang di butuhkan pada manajemen pemeliharaan dan budidaya babi agar hasilnya sesuai dengan harapan. Maka dari itu harus benar-benar diperhatikan langkah-langkah dalam budidaya. Langkah-langkah Budidaya 1. Bibit Cara berternak babi dengan menyeleksi bibit. ciri-ciri babi yang baik : letak puting simetris. ambing besar dengan saluran darah tampak jelas, tubuh padat didalam diisi, kaki kotor dan tegap 2. Pakan. Pemberian pakan ternak babi yang cukup. Pemberian pakan ternak babi yang baik bisa
berupa jagung, shorgum, gandum, kacang kedelai, kacang hijau, umbi-umbian, tepung ikan dan lain-lain. Untuk mendukung keberhasilan budidaya peternakan babi, PT Natural Nusantara menghadirkan suatu formula nutrisi siap pakai yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas peternakan babi, khususnya kualitas, kuantitas dan efisiensi budidaya. Produk formula tersebut adalah Viterna, POC Nasa dan Hormonik. Viterna Plus merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan : 1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain. 2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh 3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ternak babi, ketahanan tubuh babi, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA disarankan ditambahkan dengan Hormonik. Hormonik berperan sebagai zat pengatur tumbuh, di mana keberadaannya akan sangat penting dalam membantu meningkatkan pertumbuhan ternak babi. Sehingga budidaya ternak babi bisa dilakukan dalam waktu lebih singkat tetapi tetap mendapatkan hasil yang optimal.
3. Manajemen Perkandangan
Cukup memperoleh cahaya matahari, bersih dan kering. Ventilasi baik. Drainase didalam atau di luar kandang kudu baik. Didalam satu kandang, babi kudu sejenis dan seumur
Ukuran kandang yang sesuai
Anak babi 2, 5 x 1, 5 m/ekor Babi pejantan 3 x 2 m/ekor Kandang penggemukan : berat 40 kg = 0, 36 m/ekor, berat 40 - 9 kg = 0, 50 m/ekor, dan berat lebih 90 kg = 0, 75m/ekor
4. Tatalaksana pemeliharaan Cara berternak babi yang butuh didalam siklus pemeliharaan teknis, yaitu :
Umur kawin pertama betina 10 – 12 bln dan jantan 8 bln.. Umur melahirkan pertama + 14 bln.. Bberat lahir 1 – 1, 5 kg Jumlah anak yang dilahirkan 7 – 14 ekor /induk Pertambahan berat badan perhari 450 – 500 gram Siklus birahi + 21 hari Lama kebuntingan kurang lebih 114 hari ( 3 bln., 3 minggu, 3 hari ) Kembali dikawinkan sesudah melahirka 5 – 7 hari setalah penyapihan Frekuensi melahirkan 2 x didalam 1 tahun Umur dan berat jual 8 – 9 bln., lebih kurang 80 – 100 kg Kekuatan jantan buat mengawini betina 2 – 3 ekor betina / hari dan 3x didalam 1 minggu
Contoh susunan ransum babi
Perode stater - Cara berternak babi (0 – 11 minggu), protein 20 – 22 persen dan sebaiknya diberi skin milk dan jagung giling dengan campuran Viterna, POC Nasa dan Hormonik. Periode grower - Cara berternak babi (10 – 24 minggu), protein17 persen ditambah hijauan segar, mineral danvit serta ditrambahkan Viterna, POC Nasa dan Hormonik. Penggemukan - Cara berternak babi (sampai 10 bln) diberikan pakan yang berkualitas agar diperoleh berat badan + 100 kg bibit dengan protein 14%. Pakan berkadar serat tingi dan hijauan segar. Pemberian Viterna, POC Nasa dan Hormonik sangat berperan dalam peningkatan berat badan pada ternak babi.