Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.docx

  • Uploaded by: Pradita Pristi Nusi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,990
  • Pages: 21
Tugas IKM

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU Disusun O L E H RAHMAT MOLAMAHU (811417023) CINDRAWATI R MURSIDI (811417066) NILAM CAHYA TANAIYO (811417042) PRADITA PRISTI NUSI (811417063) ZULFIANA SALZABILA (811417104) KELAS 1D

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Kata Pengantar Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan tugas ini . Tanpa pertolonganNya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik . Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW . Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku”, yang kami sajikan berdasarkan sumber-sumber yang kami dapatkan. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang dating dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya tugas ini dapat terselesaikan Semoga tugas ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun makalah ini masih memiliki kekuranga . Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun . Terima Kasih

Gorontalo, 24 Oktober 2017 Penyusun

KELOMPOK 6

i

Daftar Isi Kata Pengantar……………………………………………………….i Daftar Isi……………………………………………………………..ii 1) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………1 B. Rumusan Masalah………………………………………...1 C. Tujuan…………………………………………………….1-2 2) BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kesehatan……………………………………..3-4 B. Prinsip-prinsip Pendidikan Kesehatan……………………5 C. Tujuan Pendidikan Kesehatan……………………………5-6 D. Upaya Kesehatan…………………………………………7 E. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan…………………..7-8 F. Pendidikan kesehatan di Sekolah………………………...9 G. Pendidikan Kesehatan di Rumah sakit…………………..10 H. Pendidikan Kesehatan di Puskesmas…………………….10 I. Sasaran promosi Kesehatan……………………………...11 J. Konsep perilaku Kesehatan………………………………11-14 K. Teori Perubahan perilaku………………………………...14 L. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku………………………14 M. Aspek Sosio-Psikologi Perilaku kesehatan………………15 N. Domain perilaku Kesehatan……………………………...16 3) BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………….17 B. Saran………………………………………………………17 4) DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB 1 PEBDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh meteologi Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik. Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatanm melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat” untuk a.

Perbaikan sanitsi lingkungan

b.

Pemberantasan penyakit-penyakit manular

c.

Pendidikan untuk kebersihan perorangan

d.

Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk

diagnosis dini dan pengobatan e.

Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi

kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adlah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan msyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Dari batasan kedua diatas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu adanya pendidikan kesehatan

agar kesehatan masyarakat

dapat

lebih ditingkatkan

dan

dilaksanakan oleh masyarakat. Keberhasilan program pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan domain kesehatan sangat besar peranannya guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

1

Pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan domain kesehatan ini harus didukung oleh semua pihak terutama masyarakatnya. Program ini bertujuan

untuk

meningkatkan

kesehatan

masyarakat

dan

tentunya

menyadarkan mereka tentang pentingnya kesehatan itu sendiri. Kesehatan

sendiri

adalah

ilmu

dan

seni

mencegah

penyakit,

memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan pendidikan, khususnya pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja kegiatan pendidikan kesehatan? 2. Apa saja Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan? 3. Apa saja Bentuk-bentuk perubahan perilaku? 4. Bagaimana Upaya penyelenggaraaan pelayanan kesehatan? 5. Bagaimana Pendidikan Kesehatan Disekolah, Rumah sakit dan puskesmas? C. Tujuan Untuk mengetahui prinsip-prinsip pendidikan kesehatan serta hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan perilaku kesehatan (prinsip-prinsip pendidikan kesehatan, ruang lingkup pendidikan kesehatan, pengertian perilaku kesehatan, domain perilaku kesehatan).

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kesehatan. Undang-undang kesehatan no. 23 tahun 1992 memberikan batasan:kesehatan adalah keadaan sejahtera badan,jiwa,dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.pengertian diatas mencakup 4 aspek yakni fisik(badan),mental(jiwa),sosial dan ekonomi Wujud atau indikator dari masingmasing aspek tersebut antara lain sebagai berikut 1) Kesehatan fisik terwujud apabilah seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak sakit.semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh 2) Kesehatan mental mencakup 3 komponen yakni: pikiran,emosional,dan spiritual 

Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir seseorang yakni mampu berpikir logis



Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengepresikan emosimisalnya takut,gembira,khawatir,sedih dll



Spiritual yang sehattercermin dari cara seseorang dalam mengespresikan rasa syukur,pujian,atau penyembahan terhadap pencipta

3) kesehatan sosial terwujud apabilah seseprang mampuberhubungan dengan orang lain secara baik 4) kesehatan dari aspek ekonomi terlihat dari produktivitas seseorang dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya . Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat. Sama halnya dengan proses pembelajaran pendidikan kesehatan memiliki tujuan yang sama yaitu terjadinya perubahan perilaku yang dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah sasaran pendidikan, pelaku pendidikan, proses pendidikan dan perubahan perilaku yang diharapkan. Menurut Green (1980), kegiatan pendidikan kesehatan ditujukan kepada tiga faktor diantaranya: 3

1. Pendidikan kesehatan dalam faktor-faktor predisposisi Pendidikan kesehatan ditujukan untuk menggugah kesadaran, memberikan dan meningkatkan pengetahuan sasaran pendidikan kesehatan yang menyangkut tentang pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan untuk individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat. Contoh kegiatan pendidikan kesehatan ini antara lain: a. Penyuluhan kesehatan tentang bahaya Leptospirosis di musim hujan b. Pameran alat-alat yang digunakan untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (sepeda statis, treadmeal). c. Spanduk peringatan jangan buang sampah sembarangan di pinggiran kali. d. Billboard tentang bahaya akibat pergaulan bebas dikalangan remaja 2. Pendidikan kesehatan dalam faktor-faktor enabling/kemungkinan Pendidikan kesehatan dipengaruhi faktor enabling atau kemungkinan diantaranya sarana dan prasarana kesehatan bagi sarana pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dilakukan dengan memberikan bimbingan, pelatihan dan bantuan teknis lainnya yang dibutuhkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Misalnya adalah:  Masyarakat diajarkan membuat cetakan jamban dengan bentuk leher angsa, setelah itu dengan sumber daya yang ada warga membuat jamban tersebut.  Kader diberikan pelatihan pembuatan larutan gula dan garam untuk pertolongan pertama pada diare.  Kader diajarkan bagaimana cara melakukan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk Aides Aegipti dalam pencegahan deman berdarah. 3. Pendidikan kesehatan dalam faktor-faktor Reinforcing Faktor-faktor reinforcing ini antara lain tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan. Pemberian pelatihan pendidikan kesehatan ditujukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan petugas masyarakat. Idnividu, keluarga, kelompok, dan masyarakat akan menjadikan mereka teladan dalam bidang kesehatan. Namun perubahan perilaku hidup sehat akan lebih mudah tercapai jika yang memberikan pendidikan kesehatan adalah orang yang diyakini kebenaran atas perkataan, sikap dan perilakunya. 4

B. Prinsip-prinsip Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan sangat penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain. Akan tetapi pernyatan ini tidak didukung dengan kenyataan yang ada. karena program pelayanan kesehatan yang ada kurang melibatkan pendidikan kesehatan. Pendidikan merupakan ‘behavior investment’ jangka panjang. Artinya pendidikan kesehatan baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang pendek, pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan masyarakat. Sedangkan peningkatan pengetahuan saja belum akan berpengaruh langsung terhadap indikator kesehatan. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya akan berpengaruh pada peningkatan indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran pendidikan kesehatan. C. Tujuan Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan bertujuan mengajarkan setiap individu untuk hidup dalam kondisi terbaik dengan berupaya keras untuk mencapai tingkat kesehatan yang maksimal. Pendidikan kesehatan klien berfokus pada kemampuan klien melakukan perilaku hidup sehat. Kemampuan klien dapat ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan yang efektif. Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada individu secara sederhana memiliki tujuan: 1.

Menyadarkan individu akan adanya masalah dan kebutuhan individu untuk

berubah. 2. Menyadarkan individu tentang apa yang dapat dilakukan atas adanya masalah, sumber daya yang dimiliki dan dukungan yang bisa didapatkan. 3. Membantu individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat. 4. Menjadikan kesehatan sebagai nilai-nilai yang harus ada ditanamkan dalam diri individu. 5. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat. 5

6. Mendidik individu agar lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan pribadi, keselamatan lingkungan dan masyarakat. 7. Mendorong individu melakukan cara-cara positif untuk mencegah terjadinya penyakit, mencegah bertambah parahnya penyakit dan ketergantungan. 8. Menjadikan kesehatan sebagai salah satu nilai yang harus ditanamkan di masyarakat Pendidikan kesehatan bila dilihat dari segi pembiayaan kesehatan memiliki relevansi dalam menurunkan anggaran kesehatan, karena pendidikan kesehatan dapat memotong pembiayaan kesehatan melalui pencegahan penyakit, menghindari pengobatan medis yang mahal, mengurangi lama hari rawat dan dapat memfasilitasi proses recovery lebih dini. Pendidikan kesehatan bila dilihat dari instansi pemberi layanan kesehatan memiliki revelansi positif terhadap meningkatnya presentasi hasil survei kepuasaan terhadap layanan yang diberikan kepada publik dan mengurangi terjadinya gugatan publik terhadap issue malpraktik. Dampak dari pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan yang diberikan oleh perawat ditujukan untuk klien dan keluarga. Dampak dari pendidikan kesehatan yang diberikan: a. Memampukan klien berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Individu dengan penyakit kronik dan keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit kronik merupakan sasaran dalam pemberian pendidikan kesehatan. b. Mengurangi burden disease dan meningkatkan kualitas hidup klien penyakit kronis. Program edukasi pada klien penyakit kronik sangat penting, karena memampukan klien untuk mengelola diri terhadap penyakit yang dialami, sehingga akan mengurangi burden disease dan memperbaiki kualitas hidup klien. c. Meningkatkan pemahaman keluarga mengenai penyakit klien dan meningkatkan partisipasi keluarga dalam memberikan perawatan pada klien.

6

Pendidikan kesehatan yang diberikan akan meningkatkan pemahaman keluarga mengenai penyakit klain. Adanya pemahaman dari keluaraga akan membantu klain dalam mengatur aktivitas, istirahat dan memahami upaya yang dilakukan untuk memperlambat perkembangan penyakit D. Upaya kesehatan Upaya kesehatan ialah setiap untuk memelihara dan meningkatakan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintahan dan/atau masyarakat.hal ini berarti bahwa peningkatan kesehatan

ini,baik

kesehatan

individu

,kelompok,atau

masyarakat

,harus

diupayakan.upaya mewujudkan kesehatan ini dilakukan oleh individu,kelompok masyarakat ,lembaga-lembaga atau swadaya masyarakat. Upaya penyelenggaraaan pelayanan kesehatan,pada umumnya dibedakan menjadi 3 1) Sarana pemeliharaan kesehatan primer(primary care) Sarana

atau

pelayanan

kesehatan

bagi

kasus-kasus

atau

penyakit

ringan.sarana kesehatan primer ini adalah sarana yang paling dekat pada masyarakat, artinya,pelayanan kesehatan paling pertama yang menyentuh masalah kesehatan di

masyrakat.misalnya

puskesmas,poliklinik,dokter

praktik swasta,dan sebagainya. 2) Sarana pemeliharaankesehatan tingkat dua(secondary care) sarana atau pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus atau penyakitpenyakit dari sarana pelayanan kesehatan ini menangani kasus-kasus yang tidak

atau belum

bisa di tangani oleh sarana kesehatan primer karena

peralatan atau keahlianya yang belum ada. 3) sarana pemeliharaan kesehatan tingkat tiga Sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh sarana-sarana pelayanan kesehatan

primer dan pelayanan

kesehatan sekunder.misalnya rumah sakit provinsi,rumah sakit tipe A atau B E. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan Menurut Notoadmodjo (2007) dalam kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari segi dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan , dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan Dari dimensi sasaran pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 7

1. Pendidikan kesehatan individual , dengan sasaran individu atau person 2. Pendidikan kesehatan kelompok , dengan sasaran kelompok seperti kelompok pengajian,kelompok budaya , kelompok adat , organisasi wanita dan organisasi profesi serta lain-lainnya 3. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas seperti , melalui pembentukan wadah perwakilan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan . Dimensi tempat pelaksanaanya , pendidikan kesehatan dapat berlangsung ditempat . Adapun berdasarkan dimensi tempat sebagai berikut : 1. Pendidikan Kesehatan disekolah , dilakukan dengan para murid misalnya perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD 2. Pendidikan kesehatan dirumah sakit dengan sasaran pasien dan keluarga pasien yang dilakukan oleh tenaga kesehatan diRS 3. Pendidikan kesehatan dipuskesmas dengan sasaran pasien atau orang yang berobat dipuskesmas 4. Pendidikan kesehatan ditempat kerja dengan sasaran adalah buruh dan karyawan yang bersangkutan Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan ada 5 tingkatan pencegahan yaitu sebagai berikut 1. Promosi Kesehatan Promosi kesehatan dalam hal ini diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat , peningkatan status gizi, kebiasaan hidup dan sebagainya 2. Perlindungan Khusus Immunisasi Polio , campak pada waktu kecil dengan tujuan sebagai perlindungan agar tidak terkena penyakit 3. Diagnosis Dini dan Perlindungan segera Kadang-kadang masyarakat sangat sulit atau tidak mau diobati penyakitnya . Dengan ini masyarakat tidak memiliki pelayanan yang layak 4. Pembatasan Cacat Kurangnya kesadaran akan pentingnya pengobatan sampai tuntas, maka masyarakat sering berobat tidak sampai sembuh 8

5. Rehabilitasi Setelah dirawat sampai sembuh dari penyakit dan pulang kerumah tiba-tiba orang menjadi cacat , untuk memulihkan cacatnya maka diperlukan latihanlatihan , serta orang yang sudah cacat biasanya malu melakukan sosialisasi kepada masyarakat F. Pendidikan Kesehatan Disekolah Promosi kesehatan disekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan sekolah menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkab derajat kesehatan masyarakat sekolah , melalui 3 kegiatan utama yang dilakukan disekolah yaitu 

Penciptaan lingkungan sekolah yang sehat



Pemeliharaan dan pelayanan disekolah



Upaya pendidikan yang berkesinambungan

Dari segi populasi, promosi kesehatan disekolah dapat menjangkau 2 jenis populasi , yaitu populasi anak sekolah dan masyarakat umum atau keluarga . Dalam Promosi kesehatan sekolah , keluarga anak sekolah dapat dipandang sebagai 2 aspek yaitu 

Sebagai pendukung keberhasilan program promosi kesehatan



Sebagai pihak yang juga memperoleh manfaat atas berlangsungnya promosi kesehatan itu sendiri

Adapun rincian kegiatan program promosi kesehatan di sekolah yang dilakukan yaitu:  Pembangunan sarana air bersih , sanitasi, dan fasilitas cuci tangan termasuk pendidikan menjaga kesehatan jamban sekolah  Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah  Penggalakan cuci tangan dengan sabun  Pendidikan tentang hubungan air minum , jamban, praktek kesehatan individu dan kesehatan masyarakat  Program pemberantasan kecacingan  Pendidikan kebersihan saluran pembuangan/ SPAL  Guru dan murid tentang PHAST  Kampanye “Sungai bersih , sungai kita semua G. Pendidikan kesehatan di Rumah Sakit 9

Menurut Bambang Hartono (2010) dalam promosi kesehatan di puskesmas dan Rumah sakit dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan dirumah sakit meliputi hal-hal sebagai berikut :  Promosi kesehatan diruang pendaftaran  Promosi kesehatan bagi pasien rawat jalan  Promosi kesehatan bagi pasien rawat inap  Promosi kesehatan di pelayanan penunjang meliputi promosi kesehatan dipelayanan laboratorium , promosi kesehatan dipelayanan rontgen , promosi kesehatan dipelayanan obat, promosi kesehatan dipemulasaran jenajah  Promosi kesehatan bagi klien sehat  Promosi kesehatan diluar gedung

H. Pendidikan kesehatan di Puskesmas Pusat kesehatan masyarakat adalah salah satu sarana pelayanan kasehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran serta masyarakat , dan pusat pelayaan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah . Program kesehatan yang ada di puskesmas ada 16 program pokok , dari program pokok tersebut terdapat enam program yang biasanya dijalankan oleh puskesmas tersebut

dikenal

dengan

“The

Six

Basic”

yang

terdiri

dari

promosi

kesehatan,kesehatan lingkungan, kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana , Perbaikan gizi, Pemberantasan penyakit menular dan Pengobatan dasar . Pendidikan kesehatan dipuskesmas merupakan salah satu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan si pasien / klien terhadap masalah kesehatan individu dan penyakit . Menurut Bambang Hartono (2010) bahwa pendidikan kesehatan dipuskesmas meliputi hal-hal sebagai berikut :  Promosi Kesehatan di tempat pendaftaran/ loket pendaftaran  Promosi Kesehatan dipelayanan medis  Promosi Kesehatan dipelayanan KIA dan KB  Promosi Kesehatan di Ruang Perawatan  Promosi Kesehatan di Laboratorium  Promosi Kesehatan di kamar obat  Promosi Kesehatan di tempat pembayaran  Promosi kesehatan dilingkungan I.

Sasaran promosi kesehatan 10

Telah dijelaskan diatas bahwa tujuan akhir atau visi promosi kesehatan adalah kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dari visi ini jelas bahwa yang menjadi sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat,khususnya

perilaku

masyarakat.oleh

sebab

itu

perlu

dilakukan

pentahapan sasaran promosi kesehatan. Berdasarkan pertahapan upaya promosi kesehatan ini,maka sasaran dibagi dalam 3 kelompok sasaran 1) Sasaran primer Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan.sesuai dengan permasalahan kesehatan .maka sasaran ini dapat dikelompokan menjadi :kepala keluaga untuk masalah kesehatan umumnyaibu hamil dan menyusuiuntuk masalah KIA,anak sekolah untuk kesehatan remaja,dan sebagainya 2) Sasaran sekunder Para tokoh masyarakat ,tokoh agama,tokoh adat ,dan sebagainya.disebut sasaran sekunder, karena dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat disekitarnya. 3) Sasaran tersier Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat pusat,maupun daerah adalah sasaran tertier promosi kesehatan.dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat J.

Konsep perilaku dan perilaku kesehatan Batasan perilaku Dari segi biologis ,perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (mahluk hidup) yang bersangkutan. Skiner (1938) seorang ahli psikologi,merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus(rangsangan dari luar).oleh karena itu prilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme,dan kemudian organisme tersebut merespon,maka teori skiner ini disebut teori’’S-O-R’’atau stimulus organisme respons,skiner membedakan adanya dua respons  Respondent

respons atau reflexive,yakni respons yang ditimbulkan oleh

rangsangan-rangsangan tertentu.stimulus ini disebut elicting stimulation karena menimbulkan respons yang relatif tetap. 11

misalnya:makanan yang lezat menimbulkan keingginan utuk makan.  Operant respons, yakni respons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.perangsang ini disebut

reinforcing

stimulus atau iation atau reinforce,karena memperkuat respons. Misalnya apabila seseorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik,maka petugas tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksankan tugasnya Sejalan dengan batasan perilaku menurut Skiner maka perilaku kesehatan adalah respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan , makanan , minuman , dan pelayanan kesehatan . Dengan kata lain perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan . Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain , meningkatkan kesehatan , dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan . Oleh sebab itu perilaku kesehatan ini pada garis bersama dikelompokkan menjadi dua yakni 1) Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat. Oleh sebab itu perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior) , yang mencakup perilaku-perilaku dalam mencegah atau menghindari dari penyakit dan penyebab penyakit atau masalah kesehatan (perilaku preventif) dan perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan . Contoh Makan dengan gizi seimbang , olahraga teratur , tidak merokok dan minm minuman keras, menghindari gigitan nyamuk, menggosok gigi setelah makan , cuci tangan pakai sabun sebelum makan 2) Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannya . Becker (1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan dan dibedakan menjadi 3 yakni : 1) Perilaku sehat (Healthy Behavior) Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan antara lain  Makan dengan menu seimbang (apporopriate diet) . 12

Menu seimbang disini adalah pola makan sehari-hari yang memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi kebutuhan tubuh baik secara jumlahnya(kuantitas) maupun jenisnya (kualitas)  Kegiatan fisik secara teratur dan cukup , contohnya berolahraga  Tidak merokok dan minum minuman keras serta tidak menggunakan narkoba  Istirahat yang cukup , istirahat cukup bukan saja berguna untuk memelihara kesehatan fisik , tetapi juga untuk kesehatan mental  Pengendalian atau manajemen stress . Stres tidak dapat dihindari oleh siapapun , namun yang dapat dilakukan adalah mengatasi , mengendalikan stress tersebut agar tidak mengakibatkan gangguan kesehatan fisik maupun mental  Perilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan, yang intinya adalah tindakan atau perilaku seseorang agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit 2) Perilaku sakit (illness behavior) Perilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit . Pada saat orang sakit ada beberapa tindakan atau perilaku yang muncul antara lain :  Didiamkan saja (no action) artinya sakit tersebut diabaikan , tetapi menjalankan kegiatan sehari-hari  Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri baik pengobatan secara tradisional atau modern  Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yakni ke fasilitas pelayanan kesehatan baik pelayanan kesehatan tradisional atau pelayanan kesehatan modern 3) Perilaku peran orang sakit (the sick role behavior) Dari segi sosiologi ,orang yang sedang sakit mempunyai peran yang mencakup hak-haknya dan kewajiban sebagai orang sakit . Menurut Becker hak dan kewajiban orang yang sedang sakit adalah merupakan perilaku peran orang sakit . Perilaku peran orang sakit ini antara lain :  Tindakan untuk memperoleh kesembuhan  Tindakan untuk mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan 13

 Melakukan kewajibannya sebagai pasien antara lain mematuhi nasihat –nasihat dokter untuk memperoleh kesehata  Tidak

melakukan

sesuatu

yang

merugikan

bagi

proses

penyembuhannya  Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya Sedangkan Perilaku kesehatan menurut Notoadmojo (2007) dalam kesehatan masyarakat ilmu dan seni dijelaskan bahwa bagian dari stimulus , dimana stimulus tersebut terdiri dari sakit dan penyakit , system pelayanan kesehatan dan lingkungan, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Perilaku seseorang terhadap penyakit dan sakit 2. Perilaku terhadap system pelayanan kesehatan 3. Perilaku terhadap makanan 4. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan Perilaku ini dalam kesehatan masyarakat adalah perilaku sehubungan dengan air bersih , perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotoran, perilaku sehubungan dengan limbah , perilaku sehubungan dengan rumah yang berperilaku hidup bersih dan sehat (ventilasi, pencahayaan, kelembapan , lantai dan sebagainya) K. TEORI PERUBAHAH PERILAKU 1) Teori Stimulus Organisme. Teori

ini mengacu bahwa perubahan perilaku dihasilkan karena adanya

rangsangan yang terus menerus pada individu. Peranan stimulus sampai menghasilkan perubahan perilaku tidak secara singkat dan mudah. Pemberian stimulus tidak serta merta langsung mengubah perilaku seseorang, tetapi dibutuhkan perhatian yang besar pada orang tersebut untuk menerima stimulus. 2) Teori Festinger. Teori Festinger yang mengenalkan istila DISSONANCE THEORY,teori ketidakseimbangan menuturkan bahwa perubahan perilaku seseorang terjadi karena adanya upaya dari orang tersebut untuk menyeimbangkan aspk kongnitif ( pendapat pengetahuan dan keyakinan). L. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN PERILAKU 1) Perubahan Alamiah. Perilaku yang di hasilkan dari proses belajar sangat tergantung dari stimulus 14

dan lingkungan saat proses belajar berlangsung. Zaman dulu orang menulis di pelepah kulit pohon,batu,tulang,kulit binatang.Seiring kemajuan jaman menulis dilakukan di atas kertas. Pensil yang pertama digunakan secara alamiah dengan kecerdasan yang dimiliki maka pensil pun seperti yang kita gunakan saat ini. Secara alamiah perubahan perilaku seseorang bergeser karena banyak stimulus baru dan lingkungan dimana ia tinggal pun akan sangat mempengaruhi perubahan tersebut. 2) Perubahan Terencana. Perubahan rencana merupakan perubahan perilaku yang memang benar-benar direncanakan. 3) Kesediaan untuk berubah Kesediaan untuk

berubah bagi setiap orang sangatlah berbeda-beda.

Perubahan individual berupa bio,psiko,sosial,kultural dan spiritual sangat mempengaruhi pengambilan keputusan bagi individu dalam perubahan perilakunya. PERILAKU KESEHATAN. Perilaku kesehatan adalah tindakan/aktivitas/kegiatan baik yang bisa diobservasi secara kasat mata ataupun tidak terhadap stimulus / rangsangan yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan lingkungan. M. ASPEK SOSIO-PSIKOLOGI PERILAKU KESEHATAN a) Faktor internal  Kecerdasan  Persepsi  Motivasi  Minat  emosi/mood b) faktor eksternal  orang  budaya N. Domain Perilaku Kesehatan 15

 Domain Kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan seseorang . Contoh misalnya pengetahuan seorang ibu yang berpendidikan S1 mempunyai pengetahuan atau wawasan tentang penyakit ISPA  Domain afektif yang berkaitan dengan sikap dan gejala-gejala yang menunjukan kecenderungan terhadap perilaku . Contoh misalnya sikap saya akan menggunakan masker pada anak saya apabila ada pencemaran udara  Domain Psikomotorik yang berkaitan dengan tindakan dan perilaku , contoh misalnya perilaku orang tua khususnya ayah yang merokok di dalam rumah dan perilaku ibu yang membawa anaknya masak di dapur

16

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi factor perilaku sehingga perilaku individu atau kelompok masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kesehatan . Menurut Becker konsep perilaku sehat merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan oleh Bloom . Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi 3 domain yaitu pengetahuan kesehatan, sikap terhadap kesehatan dan praktek kesehatan . Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula . Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu yang kualitas hidupnya baik B. Saran Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan itu perlu untuk diterapkan dalam masyarakat Indonesia . Dengan adanya pendidikan kesehatan masyarakat dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang membahayakan diri .

17

Daftar Pustaka Alamsyah Dedy dan Ratna Muliawati.2013. Ilmu-ilmu Dasar Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta:Nuha Medika. Dentisha.2010.Domain Perilakuhttp://luv2dentisha.wordpress.com/2010/05/08/domainperilaku/ Niman Susanti. 2017. Promosi dan Pendidikan Kesehatahan. Jakarta Timur: CV Trans Info Media Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan. Jakarta:PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:PT Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakatrta:PT Rineka Cipta. Putu.2012.Perilaku Masyarakat terhadap kesehatan (http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/06/01/perilaku-masyarakat-

terhadap-kesehatan/ Setiawati S dan A.C Dermawan. 2008. Pendidikan Kesehatan.Jakarta: Trans Info Media Siskaningtyas.2014. Makalah tentang Pendidikan Kesehatan (http://siskaningtyasp.blogspot.co.id/2014/04/makalah-tentangpendidikan-kesehatan.html/.pdf , diakses tanggal 22 Oktober 2017)

Related Documents


More Documents from "Dewi Noviana"