Pemberdayaan Pengamen Di Indonesia

  • Uploaded by: Jiji
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemberdayaan Pengamen Di Indonesia as PDF for free.

More details

  • Words: 894
  • Pages: 20
Mohamad Jihad Vocal Leader of DS Clan

Di Indonesia zaman sekarang, tentulah Pengamen adalah orang – orang yang tak asing lagi  Mereka adalah bagian yang tergolong amat umum di kalangan kehidupan masyarakat kota  “Mengemis dengan musik” adalah kata lain dari mereka 

Pengamen adalah orang – orang yang mencari nafkah/bekerja dengan menyediakan hiburan musik pada orang – orang sekitar  Berbagai kata lain dari “Pengamen” :  - Penyanyi Jalanan  - Musisi Jalanan  - Pengemis Musikal  - etc. 

Pengamen pada dasarnya adalah orang – orang yang bekerja  Musik adalah bagian/alat yang mereka gunakan untuk mencari nafkah  Pengamen tak selalu harus formal dalam suatu keadaan khusus, bisa juga dalam keadaan amat umum (Mis : Bernyanyi di tempat umum utk mendapatkan uang/pemberian uang dari orang – orang sekitar) 

Tidak ada batasan – batasan yang pasti untuk mengindikasikan bahwa seseorang adalah Pengamen  Umur bukanlah suatu tolok ukur  Dasarnya, adalah menggunakan musik untuk mencari nafkah  Singer ataupun penyanyi terkenal, dapat dianggap sebagai Pengamen, hanya saja, mereka mempunyai banyak pihak yang terlibat dalam penyediaan musik yang mereka lakukan sehingga terkesan berbeda 

       

Cukup banyak tempat – tempat utk Mengamen : - Tempat makan orang – orang - Persimpangan jalan dimana kendaraan berhenti karena lampu merah - Di dalam kendaraan umum - Di kompleks perumahan - Di kafeteria  Untuk mendapatkan tip atau sejenisnya - Di halaman sekolah  Sekarang sudah amat jarang - etc.

Di Indonesia, Pengamen – pengamen mempunyai kelompok – kelompoknya masing – masing  Setiap kelompok mempunyai daerah operasinya masing – masing  Mengamen di daerah kelompok lain secara seenaknya, dianggap sebagai pelanggaran etik, atau dinyatakan bahwa pengamen tersebut telah pindah daerah operasi atau telah pindah kelompok 

Persepsi pada pengamen  - Mereka tak lain adalah mengemis  - Mereka hanya meminta uang  - Mereka tak memberi hiburan karena menyanyi seadanya dan seenaknya saja tanpa nada yang benar  - Mereka hanya menganggu ketenangan orang lain 

Persepsi pada sang pemberi uang  - Mereka memberi uang sekedar untuk “mengusir” sang Pengamen  - Mereka memberi uang sekedar untuk belas kasihan  - Mereka memberi uang agar sang Pengamen tidak menganggu ketenangannya  - Mereka memberi uang agar telinga mereka tak lagi mendengar suara – suara salah nada yang menganggu 

Tindakan pengamen  - Menyanyi seenaknya saja hingga melupakan nada yang benar  - Mengubah lagu, baik lirik, intonasi nada, ataupun komponen lain dari lagu aslinya secara total  - Memainkan alat musik secara off-tune dan tak beraturan  - Berhenti menyanyi dan pergi setelah mendapatkan uang 

Tindakan Sang Pemberi Uang  - Cemooh  - Memberi uang sekedar untuk mengusir  - Menutup telinga saat ada yang mengamen  - Pergi  - Mengusir secara langsung  Tindakan frontal 

Hal – hal tersebut tentulah tidak benar secara etis  Untuk memperbaikinya, perlulah suatu persepsi lain dan tindakan baru untuk mengubah persepsi dan tindakan yang salah tersebut 

  



 

Pengamen - Mengamen bukan sekedar mengemis, tapi juga memberi hiburan - Mengamen bukan hanya asal nyanyi atau bersuara, melainkan harus bernada agar dapat memuaskan orang - Mengamen bukanlah sesuatu yang hina jika orang lain puas dengan lagu yang Anda bawakan - Mengamen jangan sampai menganggu ketenangan orang - Mengamen adalah suatu area untuk berkarya, baik dalam teknik tarik suara, ataupun memainkan alat musik

Sang Pemberi Uang  - Pemberian uang bukan dimaksudkan untuk mengusir, melainkan untuk menghargai usaha dan kemampuan seseorang untuk berkarya seni  - Pemberian uang bukan dimaksudkan untuk belas kasihan, namun sebagai pujian dan penghargaan atas kepuasan akan telah didendangkannya musik secara baik 

Pengamen  - Menyanyi atau membawakan lagu dengan baik dan benar  - Rileks, dan tenang saat membawakan lagu  - Tidak segera pergi setelah diberi uang, selesaikan dulu lagunya  - Hayati lagu saat dibawakan, agar mendapat kepuasan psikis dikala bekerja 

Sang Pemberi Uang  - Beri sejumlah uang yang sesuai dengan penilaian Anda akan bagus atau tidaknya sang Pengamen membawakan lagunya  - Tolak permintaan untuk memberikan uang sekiranya memang tindakan Pengamen mengganggu telinga dan ketenangan Anda  - Beri pujian bila perlu dalam bentuk apa saja untuk mensupport sang Pengamen untuk berkarya 

 





Anak – anak biasanya mengamen ditujukan untuk mencari uang atau mengemis Hal ini salah karena anak – anak, di usia mereka yang masih kecil, sudah diajarkan untuk meminta/mengemis, yang nantinya akan berefek ketidakmandirian cara berpikir dan kejiwaan mereka di masa mendatang Berikan pengertian bahwa mengamen tidak sekedar mencari uang, melainkan juga tempat untuk berkarya seni Berikan pula pelatihan musik secara umum sehingga mereka bisa membawakan musik dengan baik

Untuk para Pengamen  - Bermusiklah dengan baik dan benar, dunia tanpa musik adalah dunia sepi  - Puaskan pendengar kalian dengan baik  - Bekerja samalah. Jika ada seseorang yang tak bisa menyanyi dengan baik, suruhlah dia berlatih atau memainkan alat musik, begitu juga sebaliknya  - Perhatikan kondisi sekitar saat mengamen  - Jangan mau dianggap hina atau menghinakan diri sendiri, maka, berkaryalah 

Untuk para pemberi uang  - Nilailah pengamen secara lebih seksama  - Berikan penghargaan yang semestinya  - Support-lah pengamen untuk berkarya dan berusaha  - Hindari sifat cemooh, kecuali jika memang tindakan mereka benar – benar menganggu dan melewati batas kesabaran Anda 

Related Documents


More Documents from "titi sitihunah"