PEDOMAN PENGORGANISASIAN LABORATORIUM RS.Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA Nomor : YM.01.08/I/ /2013 Tentang PENETAPAN PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN LABORATORIUM RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA MENIMBANG : a.bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RS Paru dr.Ario Wirawan Salatiga,maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang menitik beratkan kepada pelayanan laboratorium. b.bahwa untuk terlaksananya penerapan pedoman pengorganisasian laboratorium dengan baik dan benar perlu didukung dengan pedoman yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit. MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Rumah Sakit 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 249/Menkes/Per/III/2008 tanggal 11 Maret 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit 6. Pedoman Praktek Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practice) DepKes RI tahun 2004 7. Pedoman Praktek Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practice) DepKes RI tahun 2008 8. KMK RI Nomor 370/Menkes/SK/111/2007 Tentang Standar Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan 9. Pengangkatan Direktur Utama Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1351/Menkes/SK/VII/2011 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian dan dari Jabatan Struktural di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. MEMUTUSKAN MENETAPKAN PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT
: : Menetapkan pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga : Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga sebagai mana tercantum dalam lampiran keputusan ini. : Pembinaan dan pengawasan penerapan pedoman tersebut di atas dilaksanakan oleh Direktur Utama, Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan : Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan catatan, apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan perbaikan dan/atau perubahan sebagaimana mestinya. DITETAPKAN DI : SALATIGA PADA TANGGAL : 01 April 2013 Direktur Utama
dr. Harry Trimurjatno, MM NIP 195608271985031002 Tembusan : 1. Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan 2. Direktur Keuangan dan Administrasi Umum 3. Ketua Komite Medik, Ketua Komite Keperawatan 4. Pejabat Struktural di Lingkungan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
1
KATA PENGANTAR
Dalam penyelenggaraan suatu program atau kegiatan di rumah sakit sangatlah diperlukan pedoman atau panduan sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan apa yang menjadi harapan. Untuk dapat terjadinya persamaan persepsi dalam penerapan pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, maka disusunlah Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga Nomor : Ym.01.08/I/ /2013 Dengan adanya pedoman ini, diharapkan dapat membantu rumah sakit menyiapkan perencanaan program kegiatan pelayanan laboratorium. Semoga Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak lainnya yang terkait dengan pelayanan laboratorium rumah sakit. Akhirnya saran dan koreksi demi perbaikan buku pedoman ini sangat kami harapkan. Terima kasih.
Penyusun
2
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-Nya maka Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga ini telah selesai. Pedoman ini sangatlah penting untuk membantu rumah sakit dalam menyusun program kerja atau kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan laboratorium Globalisasi dan liberalisasi perdagangan serta pelayanan publik melalui kesepakatan General Agreement on Trade in Service (GATTS) dan dimulainya pasar bebas ASEAN pada tahun 2003 serta pasar bebas Asia Pasifik pada tahun 2020, akan lebih mempengaruhi berbagai aspek penyelenggaraan pelayanan kesehatan terutama pelayanan di bidang perumahsakitan. Dalam pengembangan Rumah Sakit Kelas Dunia prinsip dasarnya adalah berorientasi pada pasien (Patient Centeredness) yang salah satu sebagai penunjang diagnostic adalah laboratorium. Kepada tim penyusun saya mengucapkan terima kasih atas jerih payahnya, semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi rumah sakit, tim pelayanan laboratorium dan pihakpihak lain yang terkait. Dan seperti buku pedoman lainnya, evaluasi berkala terhadap buku pedoman ini harus terus dilakukan sesuai perkembangan pelayanan laboratorium. Terima kasih.
Salatiga,
April 2013
Direktur Utama
dr. Harry Trimurjatno,MM NIP. 195608271985031002
3
DAFTAR ISI Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
1
Kata Pengantar
2
Sambutan Direktur Utama Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan
3
Daftar Isi
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
GAMBARAN UMUM RS
7
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS
9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
10
BAB V
VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN UNIT KERJA
11
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA LABORATORIUM
12
BAB VII
URAIAN JABATAN A. Tugas Pokok……………………………………………………………. B. Uraian Tugas dan Wewenang…………………………………………..
13 14
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
19
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
21
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI A. Arti dan tujuan orientasi………………………………………………... B. Tujuan kegiatan Orientasi……………………………………………… C. Kegiatan dan lama orientasi……………………………………………
22 22 23
BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT
24
BAB XII
PELAPORAN
25
BAB XIII
PENUTUP
27
4
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,pencegahan dan pengobatan penyakit,serta pemulihan kesehatan. Pelayanan laboratorium kesehatan di Indonesia pada saat ini diselenggarakan oleh berbagai jenis laboratorium pada berbagai jenjang pelayanan, mencakup antara lain laboratorium Puskesmas, laboratorium kesehatan Dati II, laboratorium rumah sakit pemerintah
dan swasta, BalaiLaboratorium Kesehatan dan laboratorium kesehatan
swasta. Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan,serta penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya. Kenyataan
menunjukkan
bahwa
laboratorium
tidak
hanya
berfungsi
membantu penetapan diagnosa dan penatalaksanaan penderita,tetapi juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk memastikan diagnosa. Oleh karena itulah laboratorium di Rumah sakit menempati kedudukan sentral.karena kedudukan yang penting itu,maka tanggung jawab laboratorium makin lama makin bertambah besar, baik tanggung jawab profesional (profesional responsibilities), tanggung jawab teknis (technical responsibilities) maupun tanggung jawab pengelolaan (management responsibilities). Laboratorium yang baik, seperti yang dikatakan oleh Shuffstal & hemmapplardh (1) mempunyai misi sebagai berikut : Constant provision of timely and accurate test result for the purpose of assisting the clinician in the delivery of good patien care. Pelayanan yang cepat,tepat dan cermat hanya dapat terwujud apabila laboratorium di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan berfungsi dengan baik,serta di dukung pula oleh petugas yang profesional,pengelola maupun pelaksana yang terdidik (qualified) dan sadar akan tanggung jawab yang dipikulnya. Tingkat pelayanan laboratorium di Rumah sakit , tentu saja harus sesuai dengan tingkat perkembangan rumah sakit,dan harus sesuai pula dengan pelayanan spesialistik dan sub-spesialistik yang ada.pada umumnya bila rumah sakit makin berkembang,
pelayanan
spesialistikakan
makin
tinggi,sehingga
akan
meningkat,maka tuntutan terhadap pelayanan laboratorium akan makin tinggi. Sehingga akan makin besar pula kebutuhan akan adanya keypersons yang mampu mendampingi menjadi anggota tim klinik dalam penatalaksanaan penderita. Dalam hal ini kehadiranspesialis-spesialis patologi klinik,dan mikrobiologi klinik makin dirasakan keperluannya. Bentuk atau pola pelayanan laboratorium Rumah sakit disuatu negara berbeda dengan negara lain,baik dinegara maju maupun negar yang sedang berkembang. Perbedaan ini tampak dalam hal struktur organisasi,kualifikasi personalia,jumlah dan jenis peralatan dan lain sebagainya.Bahkan di satu 5
negarapun pola pelayanan Laboratorium Rumah sakitnya berbeda antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lain,bergantung pada sifat pelayanannya (umum,spesialis,gawat darurat),jenis kasus yang dirawat dan faktor-faktor lain. Adanya berbagai perbedaan dalam pola pelayanan laboratorium Rumah sakit itu,akan
merugikan
program
peningkatan
pelayanan
kesehatan
secara
nasional,karena akan terjadi kesulitan dalam pengelolaan anggaran untuk saran fisik,peralatan serta biaya opersional untuk suatu Rumah sakit. Oleh karena itu pedoman pengelolaan pelayanan laboratorium rumah sakit untuk berbagai kelas rumah sakit sangat diperlukan. Pembagian klasifikasi rumah sakit atas rumah sakit kelas A,B Pendidikan,B Non Pendidikan,C dan D. Pedoman pengelolaan Laboratorium rumah sakit ini dibuat sejalan dengan pedoman umum tersebut dengan adanya pedoman ini di harapkan tiap rumah sakit dapat direncanakan pelayanan laboratorium sesuai dengan kelas rumah sakit itu dengan lebih terarah,efisien dan efektif. Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (quality assurance), yang mencakup berbagai komponen kegiatan. Salahsatu komponen kegiatan adalah praktek laboratorium kesehatan yang benar (Good Laboratory Practice/ GLP). Pedoman
Praktek Laboratorium Kesehatan Yang Benar ini dapat digunakan
oleh para petugas laboratorium pada berbagai jenis laboratorium dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing laboratorium.
6
BAB II GAMBARAN UMUM RS
Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga sebelumnya bernama RSTP Ngawen Salatiga. Pada awal berdiri di tahun 1934, rumah sakit ini berfungsi sebagai tempat petirahan bagi penderita kesehatan paru yang pada masa itu lebih banyak didominasi oleh warga keturunan Belanda. Dari fungsi awal tersebut, sampai saat ini masih banyak anggota masyarakat
yang
menyebutnya
dengan
Sanatorium.
Pendirian
Sanatorium
tersebut
dilatarbelakangi dengan kondisi udara yang sejuk karena secara geografis daerah Ngawen Salatiga memiliki ketinggian kurang lebih 800 meter dari permukaan air laut dengan suhu udara berkisar antara 18 – 29 C. Kondisi tersebut dianggap sangat ideal sebagai tempat petirahan bagi masyarakat Belanda yang terganggu kesehatan parunya, apalagi mengingat saat itu kota Salatiga merupakan daerah konsentrasi militer/tentara Belanda dengan status sebagai daerah gemeente/kota praja. Memasuki masa penjajahan Jepang, fungsi sanatorium ini masih tetap berlanjut, hanya penggunaannya sudah mulai dimanfaatkan oleh warga negara
Indonesia (pribumi),
meskipun pada saat itu pemberian pelayanan kesehatan belum juga dilaksanakan. Baru pada tahun 1952 meskipun masih dengan sebutan sanatorium, sudah mulai mulai dilakukan pemberian pelayanan ditandai dengan adanya tenaga dokter, paramedis, dan peralatan untuk pengobatan penyakit TBC. Sejalan dengan kebutuhan akan penanggulangan penyakit paru yang pada masa – masa tersebut memiliki angka kesakitan yang cukup tinggi, fungsi sanatorium dengan pemberian pelayanan ditegaskan lagi dengan penyebutan institusi ini sebagai Rumah Sakit Paru – Paru. Rumah Sakit ini secara kelembagaan berada di bawah Departemen Kesehatan RI yang saat ini disebut dengan Kementerian Kesehatan, dengan struktur organisasi tidak jelas. Baru pada tahun 1978 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 137/MenKes/SK/IV/1978 ditetapkan Struktur Organisasi yang lebih jelas tugas pokok dan fungsinya yaitu sebagai rumah sakit khusus yang menyelenggarakan pelayanan terhadap penderita penyakit TB paru, dengan sebutan RSTP. Beberapa sanatorium di Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai RSTP hanya RSTP “Ngawen” Salatiga dan RSTP Kalibakung Slawi Tegal, sedangkan 3 ( tiga ) eks sanatorium, masing-masing di Semarang, Klaten, dan Purwokerto dikonversi dengan Rumah Sakit Umum. Selanjutnya pada tanggal 26 September 2002, dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI, nomor 1208/Menkes/SK/IX/2002, RSTP “Ngawen” Salatiga berubah nama menjadi Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, dan merupakan satu-satunya rumah sakit paru di Provinsi Jawa Tengah. Peluang ini menjadikan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi rumah sakit, dengan cakupan wilayah yang cukup luas yaitu wilayah Jawa Tengah dan Provinsi lain yang tidak memiliki RSTP. Peluang ini bertambah besar bila ditinjau dari letak Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga yang berlokasi diantara 3 (tiga) kota besar yaitu Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta, dimana ketiga kota tersebut diharapkan mampu mendukung keberadaan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga baik dalam pengadaan SDM, sarana, maupun prasarana. Perubahan situasi dan kondisi serta perilaku hidup masyarakat mengisyaratkan, bahwa ke depan seharusnya Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga kembali pada fungsi dan 7
tugas pokok melaksanakan dan penanggulangan dan penyembuhan penyakit paru (tidak sebatas penanggulangan dan penyembuhan penyakit TB Paru saja). Tugas ini secara riil telah dilakukan oleh Rumah Sakit Tuberkulosa Paru- Paru “Ngawen” Salatiga. Kemudian dengan terbitnya SK Menkes RI tanggal 26 Pebruari 2004 Nomor : 190/MENKES/SK/II/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru, yang meningkatkan tingkat eselonisasi menjadi eselon IIb, hal ini membawa konsekuensi bertambahnya beban kerja, kebutuhan dana SDM, serta lebih luasnya cakupan pelayanan. Tahun 2004 terbit SK Menkes RI tanggal 26 Pebruari 2004 Nomor: 190/MENKES/SK/II/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru, yang membawa konsekuensi bertambahnya beban kerja, kebutuhan dana dan SDM, serta lebih luasnya cakupan pelayanan, dengan nama RSP dr. Ario Wirawan Salatiga, sebagai rumah sakit eselon IIb. Kebijakan pemerintah selanjutnya, dalam hal ini Departemen Kesehatan RI menetapkan bahwa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depkes RI sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) berdasarkan SK Menteri Keuangan no.274/KMK.05/2007 tanggal 21 Juni 2007 dan SK Menteri Kesehatan No. 756/Menkes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007. Dengan diterbitkannya Permenkes Nomor 249/Menkes/Per/III/2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga mempunyai kesempatan untuk lebih berkembang, hal ini juga didukung dengan keluarnya SK Menteri Kesehatan RI Nomor 438/Menkes/SK/VI/2009 tanggal 18 Juni 2009, tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A, sehinga dapat lebih fleksibel dalam melaksanakan pengelolaan keuangan, peningkatan dan pengembangan pelayanan guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna.
8
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS
A. VISI Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Paru dan PernapasanTerpercaya B. MISI 1. Memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative kesehatan paru dan pernapasan secara paripurna. 2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan paru dan pernapasan. 3. Melaksanakan tata kelola rumah sakit yang baik. 4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. C. FALSAFAH Mitra Terpercaya Kesehatan Paru dan Pernapasan Anda D. NILAI 1. Profesional, artinya pemberian pelayanan kesehatan paru dan pernapasan sesuai standar profesi. 2. Empati, artinya ikut memahami dan merasakan keadaan emosional yang dialami oleh pasien dan keluarga. 3. Responsif, artinya cepat dan tanggap dalam member pelayanan terhadap pelanggan. 4. Fokus, artinya memberikan perhatian penuh pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta pelayanan. 5. Efektif dan efisien, artinya memanfaatkan sumber daya secara tepat guna dan berhasil guna. 6. Cinta, artinya dalam memberikan pelayanan didasarkan pada rasa cinta kasih. 7. Terpercaya, artinya manajemen dan pelayanan dipercaya. E. TUJUAN Tujuan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga adalah“Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat umum berupa penyediaan jasa pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi dan tidak semata-mata mencari keuntungan serta didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas tinggi”
9
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS
DEWAN PENGAWAS
DIREKTUR UTAMA
KOMITE KEPERAWA TAN
KOMIT E MEDIK
Komite
SPI
Etik & Hukum
DIREKTUR Administrasi Umum & Keuangan
DIREKTUR Medik & Keperawatan
Bidang Keperawata n
Bidang Medik
Seksi Pelayanan Keperawata n Rawat Jalan
Seksi Pelayanan Medik
Seksi Pelayanan PenunjangMed ik
Seksi Pelayanan Keperawata n Rawat Inap
Seksi Pendidikan & Pelatihan
Bagian Keuangan
Bagian Administrasi Umum
Subbagian Program & Perencanaa n
Subbagian TU & Kepegawaian
Subbagian Perbendahar aan & Akutansi
Subbagian RT & Perlengkapan
Subbagian Mobilisasi dana
Staf Medis Fungsional
INSTALASI
Kelompok Jabatan Funsional
INSTALA SI
Kelompok Jabatan Funsional
10
BAB V VISI,MISI,NILAI,TUJUAN UNIT KERJA
VISI Instalasi laboratorium sebagai penentu diagnostik penyakit,khususnya masalah paru dan pernafasan.
MISI
Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium secara akurat dan terpercaya Menegakkan diagnosa suatu penyakit sesuai gejala klinis Menjadi pusat rujukan pemeriksaan laboratorium khususnya masalah paru dan pernafasan Membantu Rumah Sakit dalam hal kontribusi dan pendapatan/income
TUJUAN
Menyediakan seluruh sumber daya, fasilitas dan kompetensi untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan pelayanan Laboratorium Klinik.
11
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RS PARU DR. ARIO WIRAWAN SALATIGA KepalaInstalsiLaboratoriumKlinik
dr. Nunung Dartini W, MSc, SpPK
Ka. Unit Pelayanan
Ka. Unit PenunjangPelayanan
Ka. Sub. Unit MPI Ka. Sub Unit Pemeliharaan. PengembanganFasilitas&Logist ik
Ka. Sub Unit Hematologi & Kimia Klinik
Ka. Sub Unit Administrasi
Ka. Sub BDRS
Salatiga, 9 Januari 2013
DirekturMedisdanKeperawatan
dr. JuliPurnomo, SpP NIP 19690714 200112 1 001
Ka.InstalasiLaboratorium
dr. Nunung Dartini W, MSc, SpPK NIP 19640507 200112 2 001
12
BAB VII URAIAN JABATAN
A. Tugas Pokok 1. Kepala Instalasi Bertanggung jawab perihal: a. Terlaksananya Tugas pokok dan Fungsi Instalasi secara baik. b. Kelancaran perencanaan pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan di Instalasi (dari aspek manajemen instalasi) c. Koordinasi yang baik dengan seluruh jajaran manajemen RS dan Instalasi dalam infrastuktur RSParu dr. Ario Wirawan secara lintas fungsi dan lintas sektoral. d. Melaksanakan manajemen SDM Instalasi. e. Penyusunan rencana dan Laporan Kegiatan Instalasi secara berkala dan insidentil. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Hematologi ialah: a. Memproduksi layanan Hematologi. b. Menjaga mutu pelayanan Hematologi. c. Menyusun skala prioritas program layanan Hematologi. d. Melakukan inovasi dan continues improvement tentang produk dan prosedur layanan Hematologi dengan menggunakan media cross functional Team. e. Menyusun perencanaan dan laporan sesuai kegiatan bidang tugasnya. 3. Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Kimia Klinik ialah: a. Memproduksi layanan Kimia Klinik. b. Menjaga mutu pelayanan Kimia Klinik. c. Menyusun skala prioritas program layanan Kimia Klink. d. Melakukan inovasi dan continues improvement tentang produk dan prosedur layanan Kimia Klinik dengan menggunakan media cross functional Team. e. Menyusun perencanaan dan laporan sesuai kegiatan bidang tugasnya. 4. Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi ialah: a. Memproduksi layanan Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi. b. Menjaga mutu pelayanan Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi. c. Menyusun skala prioritas program layanan Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi. d. Melakukan inovasi dan continuesimprovement tentang produk dan prosedur layanan Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologidengan menggunakan media cross fungtional Team. e. Menyusun perencanaan dan laporan sesuai kegiatan bidang tugasnya. 5. Tugas Pokok dan Unit Donor Darah (UDD) ialah: a. Memproduksi layanan donor darah yang bermutu, merata, aman dan efisien b. Memonitor dan Evaluasi pelaksanaan pelayanan darah di RS Paru dr. Ario Wirawan 6. Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Administrasi ialah: a. Melaksanakan pelayanan pendukung bagi tugas pokok Instalasi yang meliputi pelayanan administrasi dan pelayanan umum lainnya. b. Menyusun perencanaan dan laporan sesuai kegiatan bidang tugasnya. 7.
Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Logistik di Instalasi ialah: a. Menyediakan sumber daya fasilitas, sarana prasarana yang dibutuhkan untuk dapat dimanfaatkan oleh Instalasi b. Menjamin kelancaran pelayanan sesuai tugas pokok Instalasi terkait dengan fasilitas dan sarana prasarana c. Menyusun perencanaan dan laporan sesuai kegiatan bidang tugasnya d. Melaksanakan pelayanan pendukung bagi tugas pokok Instalasi yang berhubungan dengan kebutuhan logistik
13
B. Uraian Tugas dan Wewenang 1. Kepala Instalasi Uraian tugas dan Wewenang : o Menyusun Rencana Kerja Instalasi Laboratorium Klinik sesuai dengan Rencana Strategi dan Rencana Bisnis dan Anggaran RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga o Menyusun Tata Kerja di lingkungan Instalasi Laboratorium Klinik, yang meliputi cara pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas serta bimbingan pelaksanaannya o Menyiapkan data usulan Program dan Anggaran, dan tenaga di Instalasi Laboratorium Klinik o Menyiapkan data usulan kebutuhan sarana, prasarana dan fasilitas Instalasi Laboratorium Klinik o Menyiapkan data kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana serta fasilitas pada Instalasi Laboratorium Klinik o Menyiapkan data kebutuhan diklat dan litbang Instalasi Laboratorium Klinik o Menyusun Standar Prosedur Operasional di Instalasi Laboratorium Klinik o Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan laporan berkala laboratorium o Melaksanakan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di lingkungan Instalasi Laboratorium Klinik o Melaksanakan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaandi lingkungan Instalasi Laboratorium Klinik, dengan cara mengkoordinasikan dan membimbing agar pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan berjalan lancer dan tepat waktu o Mengevaluasi kegiatan staf dengan menilai hasil pelaksanaan tugas serta menilai prestasi kerja Pegawai di lingkungan Instalasi Laboratorium Klinik dan menuangkannya kedalam Bahan Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (Bahan Penilaian DP3) o Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik & Keperawatan Syarat Jabatan : o dr.Spesialis Patologi Klinik
2. Kepala Unit Pelayanan Uraian Tugas dan Wewenang : o Mengkoordinir pelayanan laboratorium, baik yang dilakukan pemeriksaannya di Instalasi Laboratorium Klinik maupun laboratorium mitra. o Menampung dan mengelola informasi tentang pemeriksaan yang perlu dikembangkan. o Mengidentifikasi pasar sasaran dan merencanakan promosi produk layanan laboratorium o Menjalin kerjasama dengan Instalasi lain untuk pengembangan produk layanan laboratorium. o Merencanakan pengembangan sistem informasi manajemen laboratorium o Menerima dan mengevaluasi laporan keluhan pelanggan. o Meminta pertanggungjawaban dari Kepala Sub Unit Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi dan Kepala Sub Unit Hematologi, Kimia Klinik dan Bank Darah Rumah sakit o Membantu Kepala Instalasi dalam memberi penilaian terhadap kinerja staf yang bertugas di unit pelayanan o Sebagai nara sumber dalam bidang pendidikan, penelitian maupun pelayanan laboratorium. o Mengikuti perkembangan pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik. Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Laboratorium Klinik Syarat Jabatan : o Pendidikan DIII Analis o PNS, minimal sudah 3 tahun bekerja di ILK
14
3. Kepala Unit Penunjang Pelayanan Uraian Tugas dan Wewenag : o Mengkoordinir, merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sarana dan prasarana serta kebutuhan logistik untuk pelayanan di Instalasi Laboratorium Klinik. o Mengkoordinir dan memantau penggunaan sarana, prasarana dan logistik di Instalasi Laboratorium Klinik o Dalam menjalankan tugas dibantu oleh Kepala Sub Unit Pemeliharaan, Pengembangan Fasilitas dan Logistik o Melakukan koordinasi dengan Ka. Sub Unit Pemeliharaan, Pengembangan Fasilitas dan Logistik dalam rangka menjalankan fungsi pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana dan menjaga ketersediaan dan kelengkapan logistik o Meminta pertanggungjawaban dari Kepala Sub Unit Pemeliharaan, Pengembangan Fasilitas dan Logistik dan Kepala Sub Unit Administrasi o Membantu Kepala Instalasi Laboratorium Klinik dalam melakukan penilaian terhadap kinerja staf di unit penunjang pelayanan o Sebagai nara sumber dalam bidang pendidikan, penelitian maupun pelayanan laboratorium o Mengikuti perkembangan pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Laboratorium Klinik Syarat Jabatan : o Pendidikan DIII Analis o PNS, minimal sudah 3 tahun bekerja di ILK 4. Kepala Sub Unit Mikrobiologi,Penyakit Infeksi dan Imunologi Uraian Tugas dan Wewenang : o Menginventarisasi jenis pemeriksaan mikrobiologi, penyakit infeksi dan imunologi yang dilaksanakan di Instalasi Laboratorium Klinik maupun yang dirujuk o Mengkoordinir pelaksanaan pemeriksaan mikrobiologi, penyakit infeksi dan imunologi o Melakukan pencatatan, persediaan dan kondisi peralatan atau bahan penunjang lainnya di Sub Instalasi Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi o Melaporkan permasalahan pemeriksaan mikrobiologi, penyakit infeksi dan imunologi kepada Kepala Unit Pelayanan o Mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan, kalibrasi dan perbaikan alat di Laboratorium Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi o Menyusun kebutuhan reagensia, bahan medis habis pakai dan alat medis habis pakai serta mengusulkan kepada Kepala Sub Unit Pemeliharaan, Pengembangan Fasilitas dan Logistik dengan sepengetahuan Kepala Unit Pelayanan o Mengikuti perkembangan pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik
Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Unit Pelayanan Syarat Jabatan : o Pendidikan DIII Analis o PNS, minimal sudah 3 tahun bekerja di ILK
5. Kepala Unit Hematologi dan Kimia Klinik Uraian Tugas dan Wewenang : o Menginventarisasi jenis pemeriksaan Hematologi dan Kimia Klinik serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan donor darah o Mengkoordinir pelaksanaan pemeriksaan Hematologi dan Kimia Klinik serta menjaga, meningkatkan dan mengevaluasi mutu pelayanan donor darah o Melakukan pencatatan, persediaan dan kondisi peralatan atau bahan penunjang lainnya di pelayanan Hematologi dan Kimia Klinik o Melaporkan permasalahan pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik kepada Kepala Unit Pelayanan
15
o o
o
Mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan, kalibrasi dan perbaikan sarana dan prasarana Menyusun kebutuhan regensia, bahan medis habis pakai dan alat medis habis pakai serta mengusulkan kepada Kepala Sub Unit Pemeliharaan, Pengembangan Fasilitas dan Logistik dengan sepengetahuan Kepala Unit Pelayanan Mengikuti perkembangan pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik
Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Unit Pelayanan Syarat Jabatan : o Pendidikan DIII Analis o PNS, minimal sudah 3 tahun bekerja di ILK 6. Kepala Sub.Unit Pemeliharaan,Pengembangan Fasilitas, dan Logistik Uraian Tugas dan Wewenang : o Menginventarisasi sarana maupun prasarana laboratorium yang memerlukan pemeliharaan dan pengembangan o Merencanakan tindakan dan cara serta waktu/jadwal pemeliharaan dan pengembangan fasilitas (merencanakan program) o Mengusahakan sertifikat alat yang sudah dikalibrasi o Mengevaluasi sistem, sarana dan prasarana pemeliharaan dan pengembangan fasilitas yang diprogramkan o Mengadakan kerjasama dengan bagian atau institusi lain dalam rangka pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana o Mengikuti perkembangan pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik o Membantu pelaksanaan tugas Kepala Unit Penunjang Pelayanan Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Unit Penunjang Pelayanan Syarat Jabatan : o Pendidikan SMAK atau DIII Analis o PNS, minimal sudah 3 tahun bekerja di ILK 7. Kepala Sub Unit Administrasi Uraian Tugas dan Wewenang : o Mengelola surat masuk dan keluar o Mengelola arsip administrasi o Mengkoordinir laporan rutin pemeriksaan laboratorium o Mengkoordinir pengiriman hasil pemeriksaan laboratorium ke bangsalbangsal perawatan o Mengkoordinir pelaksanaan tugas administrasi o Mengkoordinir pelayanan administratif pasien rawat jalan maupun rawat inap o Mengikuti perkembangan pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik o Membantu pelaksanaan tugas Kepala Unit Penunjang Pelayanan Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Kepala UnitPenunjang Pelayanan Syarat Jabatan : o Pendidikan SMA atau DIII Akuntasi o PNS, minimal sudah 3 tahun bekerja di ILK 8. Staf Instalasi Laboratorium Klinik a. Pranata Laboratorium (Analis) di Pelayanan Pemeriksaan Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi Uraian Tugas dan Wewenang : o Membuat dan mewarnai sediaan/preparat o Melakukan pemeriksaan sampel/specimen secara mikrobiologi o Melakukan pemeriksaan sampel secara aglutinasi kualitatif dan kuantitatif o Membuat media untuk biakan kuman o Melakukan pemeriksaan sampel biakan untuk identifikasi kuman o Melakukan pemeriksaan angka kuman 16
o o o o o o o o o o
Melakukan pemeriksaan uji kepekaan obat Melakukan pemeriksaan secara ELISA/setara Melakukan pencacatan hasil pemeriksaan Mengumpulkan dan atau mengolah data untuk penyusunan rencana triwulan dan tahunan Melakukan pemeriksaan kontrol kualitas Melakukan perawatan alat laboratorium Melakukan perbaikan ringan alat laboratirium Melakukan penanganan troubleshooting alat laboratorium Melakukan penanganan limbah laboratorium Mengikuti perkembangan pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik
Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Mikrobiologi, Penyakit Infeksi dan Imunologi Kriteria : o SMAK atau DIII Analis
Sub
Unit
b. Pranata Laboratorium (Analis) di Pelayanan Hematologi Klinik Uraian Tugas dan Wewenang : o Melakukan pengambilan sampel/specimen o Membuat dan mewarnai sediaan/preparat o Melakukan pemeriksaan sampel darah, urine, feses, dan cairan pleura secara mikroskopik o Melakukan pemeriksaan sampel darah atau urine secara fotometri o Melakukan pemeriksaan darah rutin, urine rutin dan feses rutin o Melakukan pemeriksaan khusus eritrosit o Melakukan pemeriksaan khusus lekosit o Melakukan pemeriksaan khusus koagulasi o Melakukan pemeriksaan sampel darah dengan alat penghitung sel darah otomatis o Melakukan pemeriksaan sampel darah aglutinasi o Membuat reagensia o Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan o Mengumpulkan dan atau mengolah data untuk penyusunan rencana triwulan atau tahunan o Melakukan pemeriksaan kontrol kualitas o Melakukan perawatan alat laboratorium o Melakukan perbaikan ringan alat laboratorium o Melakukan penanganan troubleshooting alat laboratorium o Melakukan penanganan limbah laboratorium o Mengikuti perkembangan pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik
Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung Hematologi dan Kimia Klinik Kriteria : o SMAK atau DIII Analis
kepada
Kepala
Sub
Unit
c. Pranata Laboratorium (Analis) di Pelayanan Kimia Klinik Uraian Tugas dan Wewenang : o pendidikan, penelitian dan pelayanan laboratorium klinik o Melakukan pemeriksaan sampel darah (serum), urine, transudat, eksudat, LCS, cairan pleura, cairan lambung secara reaksi o Melakukan pemeriksaan analisa gas darah o Melakukan pemeriksaan sampel darah (serum) dengan alat otomatis o Membuat reagensia o Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan o Mengumpulkan dan atau mengolah data untuk penyusunan rencana triwulan atau tahunan o Melakukan pemeriksaan kontrol kualitas o Melakukan perawatan alat laboratorium 17
o o o o
Melakukan perbaikan ringan alat laboratorium Melakukan penanganan troubleshooting alat laboratorium Melakukan penanganan limbah laboratorium Mengikuti perkembangan
Tanggung Jawab : o Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Unit Hematologi dan Kimia Klinik
Kriteria : o
SMAK atau DIII Analis
18
BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA
Dalam melaksanakan tugasnya Instalasi Laboratorium wajib menerapkan prinsip koordinasi,integrasi,sikronisasi,dan simplifikasi baik dalam lingkungan Instalasi Labotarorium maupun dengan unit lain di lingkungan rumah sakit. Kepala Instalasi Laboratorium bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan nya serta memberikan pengarahan bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Tata hubungan kerja Instalasi Laboratorium dengan unit kerja lain di RS adalah sebagai berikut :
IRDA
IRJA
IRNA Laboratori um
IPSRS
Farmasi
Gudang
A. Hubungan kerja dengan Instalasi Rawat Jalan (IRJA), Instalasi Rawat Inap (IRNA), dan Instalasi Gawat Darurat (IRDA). Permintaan pemeriksaan laboratorium menggunakan formulir surat permintaan pemeriksaan laboratorium Pengajuan permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai SPO Alur Pelayanan Pasien Laboratorium Instalasi Laboratorium memberikan pelayanan sesuai dengan pedomanp pelayanan laboratorium. B. Hubungan kerja dengan Instalasi Farmasi Permintaan perbekalan farmasi untuk Emergency Stok menggunakan formulir Bon Antar Satelit Pengajuan permintaan perbekalan farmasi sesuai SPO Pelayanan DEPO C. Hubungan kerja dengan Gudang Logistik Permintaan perbekalan logistik menggunakan formulir permintaan barang 19
Pengajuan permintaan perbekalan logistik sesuai SPO Pendistribusian Barang dan Kebutuhan Gudang Logistik D. Hubungan kerja dengan Instalasi Prasarana dan Sarana RS (IPS RS) Permintaan perbaikan fasilitas Laboratorium yang memerlukan perbaikan menghubungi IPSRS melalui earphone Pengajuan permintaan perbaikan fasilitas Laboratorium ke IPSRS SPO Perbaikan Alat
20
BAB IX POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Kualifiksai minimal tenaga laboratorium yang bekerja diberbagai jenjang pelayanan meliputi kepala Laboratorium, Petugas administrasi dan pelaksana. Jumlah tenaga administrasi dan tenaga pelaksana disesuaikan dengan kebutuhan dan standar yang berlaku. Kualifikasi tenaga Laboratorium saat ini Nama Jabatan
Pendidikan
Sertifikasi
Jumlah Kebutuhan
Kepala Instalasi
Dokter Spesialis Patologi Klinik
SIP
1
Kepala Unit Pelayanan
D3 Analist Kesehatan
STR
1
Kepala Unit Penunjang Pelayanan Kepala Sub.Unit Mikrobiologi,Penyakit Infeksi,dan Imunologi Kepala Sub Unit Hematologi,Kimia Klinik dan Unit Donor Darah Kepala Sub Unit Pemeliharaan Fasilitas dan Logistik Kepala Sub Unit Administrasi
D3 Analist Kesehatan
Staf Instalasi Laboratorium
D3 Analist Kesehatan
STR STR
1 1
D3 Analist Kesehatan
STR
SMAK
STR
1
SMA
-
1
STR
2 analis bertanggung jawab terhadap 1 alat
D3 Analist Kesehatan/SMAK
1
21
BAB X KEGIATAN ORIENTASI
A. Arti dan tujuan orientasi Sebelum karyawan atau pegawai ditempatkan pada pekerjaannya, maka terlebih dahulu dileksanakan orientasi. Kata oerientasi berasal dari bahasa inggris “Orient” yang artinya mengatakan penyesuaian diri atau menyesuaikan diri. Karyawan baru dapat saja dibiarkan berusaha sendiri sampai akhirnya ia merasa sudah benar-benar “masuk” dalam pekerjaannya. Namun cara ini biasanya memakan waktu yang lama, dan dapat menjadi sebab terjadinya banyak kesalahan. Oleh karena itu cara inilah tidaklah tepat. Oleh karena itu, orientasi diartikan sebagai usaha agar pegawai atau karyawan baru dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan / iklim suatu organisasi. B. Tujuan kegiatan orientasi 1. Memperkenalkan karyawan baru dengan instalasi Laboratorium sebagai organisasi terhadap gambaran umum,visi, misi dan struktur organisasi instalasi Laboratorium. 2. Menanamkan dalam diri karyawan baru kesadaran turut berperan dan terlibat dalam kegiatan instalasi Laboratorium. 3. Membuka peluang bagi karyawan baru untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai pelbagai pokok yang menyangkut dirinya. 4. Mengajarkan kepada karyawan baru
dalam hal kebijakan dan prosedur-prosedur
pelayanan instalasi laboratorium khususnya dan rumah sakit pada umumnya agar terhindar dari berbagai kesalahan yang tidak perlu terjadi pada awal masa kerjanya. 5. Memperkenalkan karyawan baru dengan berbagai fasilitas fisik baik instalasi laboratorium maupun rumah sakit.
22
C. Kegiatan dan Lama Orientasi Kegiatan orientasi tenaga baru dapat dilihat pada tabel Hari
MATERI KEGIATAN
METODE
WAKTU
PENANGGUNGJAWAB
KeA
Tenaga Ahli Baru Gambaran umum,
- Ceramah
organisasi, tugas pokok unit
- Orientasi
pelayanan dan
1 hari
Kepala Instalasi Laboratorium
lapangan
kesekretariatani serta peraturan yang berlaku Pengenalan alat dan tata
- Ceramah
laksana pelayanan di
- Orientasi
laboratorium mikrobiologi
lapangan
Pengenalan alat dan tata
- Ceramah
laksana pelayanan di
- Orientasi
laboratorium patologi klinik
4 minggu
Kepala Unit Pelayanan
4 minggu
Kepala Unit Pelayanan
1 minggu
Kepala Unit Pelayanan
lapangan
Pengenalan alat dan tata
- Ceramah
laksana pelayanan di BDRS
- Orientasi lapangan
B
Tenaga Administrasi Baru Gambaran umum,
- Ceramah
organisasi, tugas pokok,dan
- Orientasi
peraturan yang berlaku
Kepala Instalasi Laboratorium
lapangan
Pengenalan tata laksana
- Ceramah
kegiatan pelayanan di
- Orientasi
laboratorium mikrobiologi
1 hari
4 minggu
Kepala Unit Pelayanan
lapangan
dan patologi klinik
23
BAB XI PERTEMUAN / RAPAT
Rapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan.Fungsi dari diadakannya rapat : 1. Untuk memecahkan masalah. 2. Untuk menyampaikan informasi. 3. Sebagai forum demokrasi. 4. Sebagai
alat
koordinasi
yang
baik
antara
peserta
rapat
(karyawan)
dengan
perusahaan/organisasi. 5. Sebagai sarana bernegoisasi. Rapat berkala terdiri dari : 1. Rapat Rutin Rapat Rutin diselenggarakan pada : Waktu : setiap hari rabu kedua setiap bulan Jam : 08.00 – selesai Tempat : Laboratorium Klinik Peserta : Ka.Bid Pelayanan Medis,Ka.Sie Pelayanan Medis,Kepala Instalasi,KepalaUnit Pelayanan,Kepala Unit Penunjang Pelayanan,Kepala Sub Unit Mikrobiologi,Kepala Sub Unit Hematologi dan Kimia Klinik,Staf Pranata Laboratorium dan Staf Administrasi. Materi : 1.Evaluasi Kinerja Mutu 2.Masalah dan Evaluasi 3.Evaluasi dan rekomendasi 2. Rapat Insidentil Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu di bahas segera. Peserta : Menyesuaikan dengan kebutuhan
24
BAB XII PELAPORAN
A. PENCATATAN PELAPORAN Pencatatanan
pelaporan
kegiatan
laboratorium
diperlukan
dalam
perencanaan,pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan Untuk keperluan evaluasi dan perencanaan kegiatan pelayanan Laboratorium dilakukan pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan yang dilakukan. Pencatatan dan pelaporan yang ada adalah : 1. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap, dan poliklinik. 2. Jumlah dan jenis tindakan. 3. Pemakaian bahan habis pakai
25
NO
Jenis Laporan
1 Laporan Harian
2
3
Laporan Bulanan
Laporan Tahunan
Bentuk Laporan
Penangungjawab
Dipertanggungjawabkan Kepada
Pencatatan dan pelaporan kegiatan harian Laboratorium a. Pencatatan pemakaian harian barang habis pakai
Pelaksanan Logistik
Kepala Unit Penunjang Pelayanan
b. Pencatatan kegiatan pelayanan harian
Pelaksana administrasi
Kepala Unit Pelayanan
c. Pencatatan waktu tunggu pelayanan
Pelaksana Administrasi
Kepala Unit Pelayanan
Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Bulanan Instalasi Laboratorium a. Pencatatan perencanaan kebutuhan logistik
Kepala Unit Peninjang pelayanan
Kepala Unit Penunjang Pelayanan
b. Pelaporan pemakaian ataupengeluaran barang habis pakai
Kepala Unit Peninjang pelayanan
Kepala Instalasi Laboratorium
c. Pelaporan jumlah kegiatan pemeriksaan laboratorium
Kepala Unit Pelayanan
Kepala Instalasi Laboratorium
d. Pelaporan evaluasi waktu tunggu pelayanan
Kepala Unit Pelayanan
Kepala Instalasi Laboratorium
Pencatatan dan Pelaporan Tahunan Instalasi Laboratorium a. Pelaksanaan program kerja b. Sumber Daya Manusia c. Capaian kerja d. Kendala - kendala
Kepala Instalasi Laboratorium
a. Kepala Bidang medik b. Direktur Medik dan Keperawatan
e. Usulan - usulan f. Target Tahun Berikutnya
26
BAB XIII PENUTUP
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan medik yang perlu mendapat perhatian khusus karena selain bermanfaat dalam menegakkan diagnosa,juga sangat berbahaya baik bagi pasien,petugas maupun lingkungan sekitarnya bila tidak diselenggarakan secara benar. Dalam upaya mencapai pelayanan laboratorium yang bermutu dan aman,diperlukan pengelolaan manajemen dan teknis yang prima yang didukung oleh sarana/prasarana,sumber daya manusia dan peralatan yang baik pula. Agar seluruh sarana pelayanan kesehatan mempunyai mutu yang sama dalam menyelenggarakan pelayanan laboratorium,maka diperlukan standar pelayanan laboratorium yang dapat dipakai sebagai acuan dan dipenuhi oleh sarana pelayanan kesehatan yang akan menyelenggarakan palayanan laboratorium.
27