Parasitologi Kel. 4.docx

  • Uploaded by: Desmita Linda
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Parasitologi Kel. 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 960
  • Pages: 4
1. Definisi Endolimax nana Endolimax nana merupakan parasit komensal usus didunia berkisar 10 – 20%, kecil, gerak lambat, inti khas dan kista berinti empat dan bentuknya tidak teratur. Endolimax nana mempunyai ukuran 6–12 µm dan rata-rata 8 µm, Endoplasma bergranula, nukleus tidak dapat dibedakan, yang menentukan diagnosa adalah bentuknya yang kecil dan pseudopodianya kecil seperti knop. Endolimax nana mempunyai bentuk tropozoit dan kista. Endolimax nana adalah genus amoebozoa yang ditemukan dalam usus berbagai hewan, termasuk spesies ditemukan pada manusia. Hal ini menyebabkan penyakit tidak diketahui, meskipun sangat signifikan di bidang kedokteran karena dapat memberikan hasil positif palsu untuk tes lain, terutama spesies yang serupa Entamoeba histolytica, yang patogen yang bertanggung jawab atas amuba disentri, dan karena kehadirannya menunjukkan host memiliki bahan tinja dikonsumsi. Membentuk kista dengan empat inti yang excyst dalam tubuh dan menjadi trophozoites. Endolimax nana inti memiliki endosome besar agak offpusat dan sejumlah kecil terlihat kromatin atau tidak sama sekali. 2. Klasifikasi Endolimax nana Selama siklus hidupnya Endolimax nana mempunyai dua macam stadium, yaitu stadium aktif dikenal dengan tropozoi dan stadium tidak aktif dikenal dengan Kista. a.) Kista Kista kecil, dengan bentuk bulat untuk ellipsoidal. Kista matang berisi empat inti; dewasa kista jarang terlihat. Kista ini ukuran 5-10 mm, dengan kisaran yang biasa 6-8 mm. Dalam persiapan bernoda, inti memiliki karysome yang berbeda, meskipun tidak sebesar seperti yang terlihat dalam trophozoite, masih lebih besar daripada Entamoeba karysome dari spesies. Kromatin perifer tidak ada. Meskipun inti tidak terlihat pada persiapan tidak dicemarkan, maka dengan mudah karysomes yodium apparet dalam basah bernoda mounts. Sitoplasma menyebar mungkin mengandung glikogen, dan tubuh kromatid absen. Bentuk kista mempunyai ukuran 5 – 14 µm, berbentuk oval, dengan dinding kista tipis, glikogen dan batang kromidial tidak ada. Nukleus berbentuk lonjong, disebut inti endolimax, jumlah 4 buah (pada salah satu kutub), kariosom berbentuk tidak teratur, dan antara kariosom dengan nukleus membrana terdapat benang-benang. Diagnosa laboratorium ; sama seperti pemeriksaan Entamoeba histolytica.

b.) Trophozoite Tahap ini adalah kecil, berukuran 6-12 mm, dengan kisaran rata-rata 8-10 um. Trophozoites hidup yang lamban dan umumnya non-progresif. Inti tunggal kadang-kadang dapat dilihat dalam persiapan tidak dicemarkan. Dalam bernoda organisme, yang biasanya karyosome besar dan berbentuk tidak teratur, tetapi

kadang-kadang mungkin terpecah-pecah atau diletakkan di satu sisi membran nuklir. Ada kromatin perifer pada membran nuklir. Sitoplasma, yang kasar dan sering sangat rinci vacuolated, mungkin mengandung bakteri. Pergerakan lamban, Ektoplasmasedikit / tidak jelas kelihatan, pseudopodia tumpul, sebagian besar granula. Endoplasma mempunyai sitoplasma granuler dengan partikel makanan, bakteri, kristal, sel tumbuh-tumbuhan sering dalam vacuole, dan tidak makan sel darah merah. Inti umumnya tidak tampak / tidak begitu jelas. 3. Gambaran Morfologi Endolimax nana

a.) Kista

b.) Trophoziote

4. Hospes (Inangnya) Endolimax nana adalah genus amoebozoa yang ditemukan di dalam usus besar manusia dan beberapa binatang dan sering ditemukan pada tinja penderita diare atau disentri. Hospes definitive Endolimax nana adalah manusia dan tidak mempunyai hospes reservoar. Amoeba ini hidup sebagai komensal di rongga usus besar manusia, babi, kera terutama dekat sekum dan memakan bakteri. 5. Daur Hidup Daur hidup dari seluruh amoeba usus hampir sama. Bentuk yang infektif adalah kista. Setelah tertelan, kista akan mengalami eksistasi di ileum bagian bawah menjadi trofozoit kembali. Trofozoit kemudian memperbanyak diri dengan cara membelah pasang. Trofozoit kerap mengalami enksistasi (merubah diri menjadi bentuk kista). Kista akan dikeluarkan bersama tinja. Bentuk trofozoit dan kista dapat dijumpai di dalam tinja, namun trofozoit biasanya dijumpai pada tinja yang cair. Endolimax nana bersifat invasif, sehingga trofozoit dapat menembus dinding usus dan kemudian beredar di dalam sirkulasi darah (hematogen). 6. Cara Penularan/Infeksi  Karena media air sangat penting peranannya dalam penularan, maka perlu diperhatikan kebersihan suplai air minum. Hal ini akan berhubungan dengan jarak jamban dari sumur.  Bisa juga melalui udara dan hinggap dimakanan yang tidak ditutup dengan penutup makanan. 7. Gejala Patologis pada Inang Endolimax nana diketahui bersifat komensal (non patogen) tetapi parasit ini penting diketahui untuk membedakan dengan E. hystolytica yang bersifat pathogen karena kadang ditemukan di tinja penderita diare dan disentri yang saat itu juga terkena bakteri Entamoeba Histolyca. 8. Gejala Klinis Sampel diambil dari Feses. Penderita tidak ditemukan gejala klinis. Tidak menimbulkan penyakit (komensal usus), tetapi endolimax nana kadang ditemukan di tinja penderita diare dan disentri yang saat itu juga terkena bakteri Entamoeba Histolyca

Studi epidemiologi menunjukkan penyebaran E.nana cukup tersebar di dunia, seperti di wilayah Turki selatan yang merupakan wilayah endemik Amebiasis, ditemukan sekitar 9 (2,3 %) dari 380 pasien yang diperiksa. Pengamatan dari masyarakat diwilayah thailand barat E.nana ditemukan 10% dari 398 pasien. Di Chicago hasil penelitian pada kaum homoseksual yang menderita diare, prevalensi E.nana ditemukan paling banyak yaitu 106 (39%) dari 372 sampel tinja diare bernama sama dengan parasit patogen lainnya seperti E.histolyca dan Giardia lamblia. E.nana juga ditemukan pada pasien HIV 1,8% (4/35) bersamaan dengan parasit intestinal lainnya yang patogen. Transmisi parasit ini berhubungan dengan higienie perorangan, kontaminasi air dan makanan, juga dari penyaji makanan (food handler) baik ditempat-tempat makanan maupun di Rumah Sakit saat menyajikan makanan untuk pasien. Di Indonesia(Sulsel) prevalensi E.nana sekitar 12,5% dari 398 pasien. 9. Pengobatan Banyak cara dalam penularan parasit ini, dan banyak pula cara untuk menanggulanginya. 1. Setiap penderita harus diobati, termasuk symptomless carrier 2. Karena media air sangat penting peranannya dalam penularan, maka perlu diperhatikan kebersihan suplai air minum. Hal ini akan berhubungan dengan jarak jamban dari sumur. 3. Bisa juga melalui udara dan hinggap dimakanan yang tidak ditutup dengan penutup makanan. Untuk itu perlu diperhatikan kebersihan udara, higienitas makanan dan lingkungan tempat tinggal. 4. Pengobatannya istirahat, mendapat makanan yang lunak, banyak protein, vitamin, serat cairan cukup dan kemoterapi Daftar Pustaka Safar, Rosdiana. 2010. Parasitologi Kedokteran Edisi Khusus. Bandung: CV. Yrama Widya Ash LR. Orihel TC. Endolimax Nana in Atlas of Human Parasitology. Fourth Edition. Chicago. American Society of Clinical Pathologist (ASCP) Press. 1997:75-9 Schmidt GD, Roberts LS. Foundation of Parasitology. Seventh ed. Mc Graw-Hill Int. ed. 2005:114-5

Related Documents


More Documents from "Hilmi fadlurohman"

Parasitologi Kel. 4.docx
December 2019 21
Puebi Fiks.docx
June 2020 4
Kata Pengantar.docx
April 2020 21
Laporan Pkl 4.docx
May 2020 28
Reef Site Jsmith
November 2019 32